Rumah bagaikan neraka, suara-suara bantingan barang setiap malam terdengar bagaikan sebuah nada yang mangalun terburu-buru sehingga tidak menimbulkan seni. Tapi kemana lagi akan pergi jika itulah satu-satunya tempat untuk pulang, disaat pusing dengan tugas-tugas kuliah, apa lagi yang bisa dilakukan selain berdiam diri didalam kamar mendengarkan music. Seorang wanita cantik berambut panjang dengan warna hitam kecoklatan yang tengah duduk didepan meja belajarnya sambil mengerjakan tugas dan mendengarkan music. Dia ALYASA PUTRI atau yang kerap di sapa dengan nama ASA, wanita yang cukup ceria jika di luar, cepat akrab dengan orang yang baru ia temui adalah salah satu nilai plusnya. Bagi Asa tiada tempat untuk berbahagia selain bertemu dengan teman-temannya atau orang yang ingin berteman dengannya.
Satu lembar berlalu setelah mengetik di laptop cukup lama, sebuah pesan masuk ke ponsel Asa dari teman-temannya di grup, grup yang hanya berisi tiga orang yang telah bersahabat cukup lama, yaitu Asa, Adinda, dan Wendy. Mereka bertiga satu SMP, SMA, bahkan satu Universitas, hanya saja mereka berbeda fakultas, kalau Asa dari Fakultas Hukum, sedangkan Adinda memilih Jurusan Ekonomi Bisnis, dan Wendy dari Administrasi Negara. Walaupun berbeda fakultas, tetapi mereka hampir setiap hari hangout bareng kalau ada waktu luang, buktinya sudah ada ajakan untuk nongki malam ini.
Asa menutup lembar kerja ms.word nya kemudian mematikan laptopnya, wanita itu pergi ke kamar mandi untuk membersihkan badan kemudian memilih pakaian yang akan ia kenakan. Pilihannya jatuh pada hoddie oversize berwarna navy, Asa tersenyum sambil berdiri didepan kaca memperlihatkan penampilannya. Setelah memakai pakaiannya, Asa menata rambutnya juga sedikit memberikan make up tipis pada wajahnya. Umurnya sudah 20 tahun tapi masih terlihat lebih muda dua tahun karena karena penampilannya yang simpel dan senyum tawanya yang tidak pernah tertinggal dimanapun dan kapanpun.
Jam menunjukkan pukul 7 kurang 15 menit, mereka bertiga janjian di café 123 jam 7, jika Asa berangkat sekarang maka sampai di café tepat jam 7. Asa mengambil tas selempangnya kemudian keluar dari rumah, wanita itu sudah memesan ojek online yang menunggunya di depan rumah. Rumahnya sudah sepi tidak seperti tadi, bahkan jika Asa tidak pulang juga tidak akan ada yang mencarinya, kedua orang tuanya sibuk bekerja, pulang ke rumah hanya untuk bertengkar.
Asa sampai di depan café 123 bertepatan dengan Adinda dan Wendy yang baru saja tiba menggunakan motor, mereka berdua barengan karena rumahnya yang berdekatan jadi berangkat bersama naik motor Wendy. Mereka bertiga masuk kedalam café, Wendy lebih dahulu heboh saat melihat ada idola nya duduk di salah satu meja. ISSA atau Alghissa Pradipta, seorang penyanyi solo R&B yang tengah di gandrungi para remaja jaman sekarang, bahkan umurnya saja dibawah mereka bertiga tapi Wendy sangat tau karena Wendy mengikuti Issa sejak debut pertamanya pada tahun 2019. Jika Wendy saja suka maka sudah dipastikan Adinda juga suka, karena mereka berdua seleranya hampir sama, sedangkan Asa mungkin tau lagunya tapi Asa tidak tau penyanyinya siapa, karena Asa tipe orang yang suka mendengarkan music tanpa tau penyanyinya siapa, yang penting lagunya masuk telinga.
"selamat datang." Sapa pelayan tempat order sekaligus pembayaran.
"kak mau es Americano 1."
"es matcha expresso."
"2."
"saya ulangi ya, Ice Americano 1, Ice Matcha Expresso 2, ada tambahan lagi?."
"French fries sama Siomay ayam."
"sudah kak?."
"sudah."
"totalnya 95.000 rupiah."
"ini." Asa memberikan uang 100rb an, kemudian mendapatkan kembalian 5rb an.
Mereka duduk di salah satu meja yang untungnya masih kosong\, lebih tepatnya pengunjung sebelumnya sudah pulang. Berbincang sangat hebat dan berfoto bersama\, beberapa jepretan melalui ponsel Asa yang kebetulan ponselnya memang baru\, Iph*n* 13 case warna hijau toska. Melalui airdrop Asa mengirimkan foto-foto mereka\, dia tidak sadar kalau salah kirim satu foto yang harusnya ke Adinda malah ke orang lain.
"sa fotonya belum masuk ke gue." Protes Adinda saat belum ada juga foto masuk ke ponsel nya.
"laahh perasaan udah, wait." Asa mengirimkan ulang tanpa mengecek lagi yang sebelumnya kemana.
Cukup lama mereka menunggu pesanan datang, hingga nama Asa pun dipanggil. "atas nama ASA!." Teriak pelayan sambil melihat kesana kemari, Asa pun mengangkat tangannya sambil tersenyum. Pelayan tersebut menghampiri meja Asa dan menurunkan seluruh pesanannya.
"terimakasih mas."
"sama-sama, maaf lama, selamat menikmati."
"sip." Asa mengacungkan jempol sambil memamerkan deretan giginya.
Belum sampai pelayan meninggalkan meja mereka, ada suara lagi memanggil nama Asa. "YANG NAMANYA ASA DI CARIIN ISSA!." Teriak dari salah satu meja paling pojok yang membuat Asa menoleh juga kedua temannya menoleh kearah sumber suara. Asa hanya tersenyum, namun Adinda dan Wendy malah saling lempar senyum salah tingkah.
Beberapa menit kemudian seseorang menghampiri meja Asa dan teman-temannya.
"ASA?." Suara yang memanggil namanya dari arah belakang membuat Asa menoleh kebelakang, saat menemukan pria yang cukup tampan berdiri didepannya.
"Iya?." Asa hanya melemparkan senyuman, namun pria itu malah terlihat salah tingkah.
"tadi lo salah kirim airdrop ke gue." Asa cukup terkejut mendengarnya, lagi-lagi dia ceroboh.
"Ha? Serius? Maaf ya, bisa di hapus aja, maaf ya." Jawab Asa tidak enak, takut dikira sengaja biar di notice.
"eh engga papa kok, gue Issa." Dia memperkenalkan dirinya dengan nama Issa, tidak asing karena Wendy dan Adinda sering membicarakannya, buktinya sekarang mereka berdua heboh sendiri.
"gue Asa, terus ini Adinda, dan ini Wendy."
"Hai Issa, gue suka dengerin lagu lo." Ucap Wendy senang.
"ohhh thanks Wendy. Btw gue boleh minta kontak lo ngga Sa?."
Kedua teman Asa kembali heboh.
"ha? Kalau IG aja gimana?." Untuk pertama kalinya ada yang meminta kontak Asa, biasanya minta kontak Adinda atau Wendy, karena sebenarnya mereka berdua cukup cantik ketimbang Asa yang penampilannya biasa-biasa saja, make up juga tidak seperti Adinda dan Wendy yang selalu perfect.
"boleh, apa instagram lo, biar gue follow ntar." Issa mengeluarkan ponselnya.
"@.alyasaputri."
"oke thanks ya, gue balik kesana dulu."
"okay." Asa melambaikan tangannya pada Issa sambil tersenyum, kebiasaan yang tidak pernah bisa Asa hilangkan, yaitu melambaikan tangan pada orang yang pergi sambil tersenyum.
"demi apa, Issa minta kontak lo? Ngga! Padahal kan gue yang suka Issa." Rengek Wendy, melihat Wendy seperti itu membuat Asa tidak nyaman. Sebuah notif masuk ke ponselnya, ISSA mulai mengikuti anda, akun centang biru yang di ikuti 1,5juta dan hanya mengikuti 200 orang dengan foto profil laki-laki membawa gitar diatas panggung.
"Issa beneran ngefollow lo Sa?." Tanya Adinda
"ini?." Asa menunjukkan ponselnya, tepat akun istagram Issa yang mulai mengikuti Asa.
"gue iri, tapi gue ikhlas kalau sahabat gue sama idola gue, its oke." Ucap Wendy yang hanya di sambut cengiran Asa. Asa pun mulai memfollow Issa seperti kata kedua temannya yang mengharuskan Asa memfollow balik Issa.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 42 Episodes
Comments