Issa terus menunggu notifikasi dari benda pipih berwarna hitam yang berada di sebelahnya, pria itu masih berada di depan televisi tengah menonton tayangan yang sama sekali tidak menarik perhatiannya, karena dia malah fokus dengan imajinasinya sendiri menunggu balasan dari seseorang yang membuat fikirannya sejak tadi tidak fokus. Issa yang sebelumnya tidak semangat karena habis putus, tiba-tiba energinya menjadi sangat penuh setelah bertemu dengan wanita ceria yang tersenyum padanya. Katakanlah bahwa Issa baperan, toh itu juga benar karena Issa sendiri tau bahwa wanita itu murah senyum pada siapapun, bukan hanya kepada Issa.
Suara denting notifikasi dari ponsel membuat Issa langsung menoleh, nama Alyasa Putri terpampang di notifikasi instagramnya, Issa tersenyum kemudian membalas direct message yang Asa kirimkan padanya. Mereka berdua saling mengirim pesan melalui instagram, Issa berfikir bahwa Asa akan mencuekannya tapi ternyata Asa adalah orang paling seru, pembahasannya tidak begitu serius lebih banyak bercanda nya membuat Issa senyum-senyum sendiri.
Sambil berjalan menuju kedapur mengambil air minum, Issa terus mengetik pesan untuk Asa, bahkan sambil menggosok gigi, mencuci muka, memakai skincare pun Issa sibuk senyum senyum sendiri melihat ponselnya. Waktunya tidur, ucapan selamat tidur mengakhiri kegiatan hari ini, Issa mulai terlelap dalam tidurnya hingga pagi menyapanya kembali.
Sraaakkk
Suara tirai terbuka, cahaya matahari menerobos masuk ke kamar Issa mengenai wajah tampannya, pria itu langsung terbangun dengan menutup matanya menggunakan tangan karena cahaya yang membuat silau.
"banguunnn!!." Teriakan yang sangat Issa kenali, siapa lagi kalau bukan ibunya yang punya akses masuk kerumah hanya ibu dan ayahnya saja.
"ma, ngapain sih pagi-pagi, masih ngantuk nih."
"bangun! Cepat!." Tangan ibunya menarik kaki Issa paksa membuat sang empu nya mau tidak mau bangun dari tidur.
"iya iya."
"cuci muka terus turun, ada yang mau mama bicarakan sama kamu."
"iya ma."
Setelah mencuci mukanya, Issa menuruni tangga menuju ke meja makan yang sudah ada banyak sarapan diatas meja, tentu saja Issa sangat senang, dia tidak perlu memasak sendiri atau membeli di luar lagi seperti biasanya.
Issa duduk di kursi depan meja makan bergabung dengan ibunya, sebagai anak kedua dari tiga bersaudara dan sudah tinggal sendiri adalah suatu hal yang sangat membanggakan, tapi terkadang orang tua ingin sesuatu hal lain untuk anak-anaknya.
"mama mau kamu kuliah."
"apa ma?."
"kuliah."
"tapi kan mama sendiri tau kalau Issa ngga lolos dimana-mana, susah ma."
"kalau begitu di universitas swasta saja, disini kan banyak yang bagus."
"mahal."
"beli rumah aja bisa kenapa kuliah doang ngga bisa, masalah kuliah mama sama papa yang akan biayai, kamu hanya perlu belajar yang rajin saja."
"tapi Issa males deh ma."
"kamu fikirin lagi, mama kasih waktu satu minggu sebelum pendaftaran di tutup jadi putuskan dengan baik, mama harap kamu bisa kuliah."
"iya ma."
Ibunya hanya mengatakan hal itu kemudian langsung pergi bekerja, karena tidak mungkin ibunya stay disana hanya untuk menemani anaknya sarapan di jam 8 pagi, banyak pekerjaan yang harus dikerjakan juga.
Sambil makan, Issa melihat ponselnya dia kembali mengirim direct message pada Asa. Syukurnya Asa langsung menjawab pesan yang Issa kirimkan, yang Issa tau setelah mengobrol panjang lebar melalui chat, Asa lebih tua darinya walaupun wajahnya terlihat seumuran dengannya, kemungkinan hal itu terjadi karena sifat Asa yang murah senyum. Asa sedang kuliah semester empat menuju ke semester lima di jurusan ilmu hukum, walaupun sebenarnya Asa ingin masuk jurusan DKV, Asa juga suka membaca novel dan komik, Asa juga suka mendengarkan beberapa genre music termasuk lagu Issa, sesekali Asa mendengarkan juga. Mereka berdua memutuskan untuk bertemu di akhir pekan nanti, karena Asa juga tidak lagi kuliah, tugasnya juga sudah selesai, jadi bisa bertemu untuk mengobrol lebih nyaman. Issa bahkan sangat tidak sabar menunggu hari itu tiba.
Setelah makan, Issa menuju ke lantai dua menuju ke studio musiknya, dia mengambil gitar dan mulai memetiknya menciptakan nada-nada indah. Entah kenapa Issa ingin menulis sebuah lagu hari ini, dia mengambil kertas dan pulpen, menuliskan beberapa kalimat dengan menggunakan bahasa inggris. Seluruh lagu cipataan Issa menggunakan bahasa Inggris, alasannya agar semua orang bisa mendengarkan lagu miliknya, karena bahasa inggris adalah bahasa internasional.
Issa senang menulis lagu itu, lagu yang menggambarkan saat dia bertemu dengan malaikat indah yang membuat kehidupan abu-abu nya menjadi seperti pelangi. Lagu yang sesungguhnya sangat bertolak belakang dengan konsep Issa dalam menciptakan karyanya, karena selama ini Issa bertekat untuk tidak mencipatkan music sesuai dengan kehidupan pribadinya, dia ingin menciptakan music yang bisa menggambarkan perasaan orang lain, terutama pendengarnya.
Tak terasa hari mulai sore dengan kesibukan yang sama, menulis lagu dan memilihkan nada yang cocok, cukup lama untuk menciptakan sebuah music yang indah, dia sama sekali tidak berhadap bahwa lagu ini bisa menjadi lagu comeback nya nanti yang entah kenapan Issa sendiri belum memastikan. Walaupun manager Issa beberapa kali menghubungi Issa untuk fokus dan fokus, tapi nyatanya sulit setelah putus dengan Gea.
Issa keluar dari studio musiknya, sore itu ia berniat untuk menemui Asa dikampusnya, minimal melihat dari kejauhan. Asa mengatakan kalau baru selesai kelas sore hari sekitar pukul 4 sore dan sekarang sudah jam 4 kurang 20 menit, cukup untuk sampai di kampus Asa dengan waktu 20 menit. Issa mengganti pakaiannya dan mengambil kunci mobil kemudian meninggalkan rumah menuju kampus Asa. Pria itu menunggu didekat gerbang dari dalam mobil sambil terus melihat kearah gerbang, tapi Asa tak kunjung keluar.
Hingga yang diitunggu pun terlihat keluar bersama dengan teman-temannya sambil bercanda seru, Asa juga terlihat tertawa renyah dengan teman-temannya, yang Issa suka dari Asa adalah kepribadiannya yang selalu ceria atau memang sesungguhnya Asa menyimpan hal yang menyedihkan, Issa tidak tau perihal itu, tapi Issa merasa kalau Asa tidak mungkin seceria itu sebenarnya. Ada yang disembunyikan dibalik wajah cerianya, yang pasti sekarang Issa berniat untuk mendekati wanita itu entah bagaimana hasilnya nanti Issa tidak peduli, dia telah jatuh cinta pada pandangan pertama dengannya.
Issa mengirimkan pesan pada Asa, terlihat Asa yang membuka ponselnya di kejauhan lalu melihat kearah mobil Issa berada sambil melihat kesana kemari. Issa pun menyalakan mobilnya sebagai tanda bahwa dia adalah Issa, melihat mobil Issa menyala, Asa berpamitan kepada teman-temannya lalu menghampiri mobil Issa.
Issa menurunkan kaca mobilnya saat Asa berada di sebelah mobilnya.
"hai." Sapa Issa
"hai, udah lama ya disini?."
"masuk aja sa."
"oke thanks." Asa memutari mobil kemudian masuk kedalam mobil Issa, duduk di samping kemudi, lebih tempatnya disebelah Issa.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 42 Episodes
Comments