Chapter 18 : Teman Lama

"Sejujurnya saya sepemikiran dengan kalian namun.... " Ucapan scout Bert terhenti ponselnya berbunyi ada panggilan masuk " Permisi... " Scout Bert pamit menerima telepon

Ketiga pelatih menganggukkan kepala mempersilahkan, memikirkan apa yang akan di katakan scout Bert yang terhenti

. . . . . . . . . . .

tribune Selatan

Pertandingan telah selesai namun Anton dan putrinya masih setia menonton di tribune.

"Pah ayo pulang, pertandingannya udah selesai 'kan?. " Rengek Riri

"Iya nanti, tanggung sebentar lagi pengumumannya akan di mulai. " Ucap Anton pandangannya masih fokus ke lapangan

"Buat apa nungguin pengumuman, ayo pulang!." Rengek Riri menjadi

"Iyaa sabar sayang, papah penasaran hasil seleksinya. " Ucap Anton

"memang kedengeran dari sini? Enggak 'kan. " Ucap Riri

Anton diam tak berkutik tidak bisa menjawab " Putri ayah pinter sangat kalau ngomong yah"ucap Anton mengusap puncak kepala Riri " Emangnya kamu enggak penasaran dia lolos seleksi apa enggak? Hmm. " Tanya Anton mengerjai Riri putrinya

"Enggak peduli tuh..." Ucap Riri ketus tidak termakan ucapan Anton papahnya

Anton hanya tersenyum datar gagal mengerjai putrinya itu

"tetapi kasian juga yah... kalau dia sampai gagal lolos seleksi... Padahal mainnya udah bagus tadi... " Ucap Riri tanpa sadar dan menengok papahnya yang tersenyum menjengkelkan

"Iya kasian yah. " Ucap Anton tersenyum mengejek

"Gaa begitu maksudnya!!... " Bantah Riri menyadari perkataannya

Sesaat setelah perdebatan kecil ayah dan anak itu pengumuman seleksi akan di mulai dengan semua peserta berkumpul di hadapan pelatih dan scout, Anton menyipitkan matanya mengenali seseorang di deretan para scout " Aku seperti mengenalinya... " Batin Anton mencari seseorang di ingatannya

"Dia...Bert Van Jick... Yah benar dia Bert Van Jick salah satu mantan pemain di klub, dia pensiun dan menjadi pencari bakat untuk klub... " Batin Anton berhasil mengingat orang itu karena dia jarang berkunjung, dia berkunjung untuk menghadiri jika acara tertentu dan menonton pertandingan penting, "Bagus sekarang untuk mendapatkan pemuda itu akan makin mudah dengan adanya dia di sini. " Lanjut batin Anton terus memandang dari kejauhan

Scout mulai membacakan daftar peserta yang lolos seleksi dengan di hiasi berbagai raut wajah peserta senang dan sedih, namun sorotan Anton terfokus pada salah satu pemuda yang menjadi incarannya, pandangannya kosong raut wajahnya kentara kecewa, tampaknya dia gagal terpilih seleksi, tetapi mengapa?bukan kan dia bermain bagus.

"Apa dia gagal?..." Ucap Riri memperhatikan raut wajah kecewa Aryan "Huh payah hanya seperti itu saja mentalnya sudah jatuh... Huuu payah... " Ucap Riri mengacungkan jempol ke bawah tetapi matanya berkaca kaca

Anton hanya menggelengkan kepala dengan sikap lucu Riri putrinya itu " Mungkin dia takut aku ejek lagi... " Batinnya

Wajar saja jika mental dia down karena usia yang masih muda belum banyak pengalaman, namun sesaat setelah para scout dan pelatih membubarkan diri terlihat Aryan bisa mengendalikan emosinya kembali

" Menarik...pemuda yang sangat menarik... " Batin Anton tersenyum

"Nah begitu dong... Cowo itu harus kuat. " Ucap Riri mengusap matanya cepat takut dilihat oleh Anton papahnya jika tidak dia akan di ejek habis habisan

Anton berpura pura tidak melihat dan segera merogoh ponselnya untuk menelepon seseorang

tuts

tuts

tuts

Suara panggilan terhubung

'Selamat pagi, dengan Bert Van Jick. Ada yang bisa saya bantu, pak?. ' suara dari telepon menjawab panggilan telepon

"Selamat pagi, apakah kau berada di Bandung, Indonesia?. " Tanya Anton memastikan

'Benar, saya ada di Indonesia, tepatnya Bandung. Apa terjadi sesuatu pak?. " Jawab scout Bert

"Benar, saya perlu berbicara sesuatu dengan mu. Mengenai seleksi pemuda berbakat,... " Ucap Anton

'Baik, tetapi seleksi pemuda hanya dilakukan hari ini pak, dan seleksi pemuda tersebut sudah selesai. ' Ucap scout Bert di telepon

"Saya tahu, sekarang saya sedang menonton di tribune. "

"B-Benarkah?..., anda berada di sisi tribune mana? Saya akan segera ke sana. ' ucap scout terperanjat kaget

" Saya di tribune selatan. " Jawab Anton

'Baik, saya segera menjemput Anda '

Anton menutup panggilan telepon

"Sayang, mau ikut papah bertemu seseorang?. " Tanya Anton pada putrinya

"ke mana? Menemui siapa?. " Tanya Riri

"Scout klub papah, ikut?. " Tanya Anton sekali lagi

"Ikut deh, bosan di sini. " Ucap Riri

Tidak lama seseorang dengan pakaian casual santai datang menghampiri " Selamat pagi, pak" Ucapnya dengan sopan mengulurkan tangan

"Selamat pagi" Menerima berjabat tangan

"Apa kabar pak? Apa sejak kapan anda berada di Bandung, sudah lama?. " Tanya scout Bert canggung, karena yang dia temui adalah seorang direktorat pemegang saham salah satu orang penting dalam klub

"Kabar ku baik, sudah cukup lama di Bandung karena ini adalah tanah kelahiran ku. " Jawab Anton

Scout Bert tersenyum makin canggung, dia tidak cukup dekat dengan petinggi klub

"Haha... Tidak perlu terlalu formal, kenalkan ini putri saya Wulandari. " Ucap Anton ramah mengenalkan putrinya

"Baik, nama saya Bert Van Jick, senang bertemu dengan anda nona. " Ucap scout Bert mengenalkan diri

Riri balas tersenyum ramah

"Baik, mari saya antar ke tempat untuk berbicara. " Ucap scout Bert memimpin jalan

"Berapa peserta yang terpilih?." Tanya Anton

"Tidak sampai setengahnya, yang terpilih hanya seperempat nya saja... " Jawab scout Bert

"mengapa?... Apa mereka terpaku pada peserta yang terkena pelanggaran?." Tebak Anton

"Benar, mereka terlalu terpaku pada dia hingga tidak sempat menilai peserta lain. Saya takjub dengan pengamatan anda, pak. " Puji scout Bert

"Karena bagaimana pun saya adalah seorang pecinta sepak bola. " Ucap Anton seadanya

Ini menjadi salah satu alasan mengapa dia tidak bahkan semua staf klub begitu menghormatinya karena sangat jarang seseorang investor yang mencintai sepak bola mayoritas seorang investor atau direktorat pemegang saham hanya mementingkan keuntungan tanpa peduli dengan keadaan klub.

Setelah berbincang ringan mereka telah sampai di depan lorong masuk pemain.

"Sayang, mau masuk? Apa menunggu di sini?. " Tanya Anton

"Hemm... di sini saja pah... Papah jangan lama tetapi. " Ucap Riri

"Baik, papah hanya sebentar saja. Kamu bisa menunggu di sana. " Menunjukkan bench pemain

"Oke." Balas Riri pergi duduk di bench

Anton di arahkan ke ruang ganti pemain tempat ketiga pelatih menunggu

"Permisi, maaf telah menunggu lama." Ucap scout Bert

Ketiga pelatih berdiri " Santai saja scout Bert." Ucap pelatih Andre

"Saya ingin mengenalkan seseorang pada kalian. " Ucap scout Bert

Ketiga pelatih penasaran seseorang yang di maksud scout Bert

"Baik... silakan pak. " Ucap scout Bert mempersilahkan membukakan jalan dengan sopan

"Terima kasih scout, selamat pagi tuan tuan. " safa Anton

"Selamat pagi,... "

"Selamat pagi,... "

"Selamat pagi,.... Pak... Kau...? Anton...?. " Pelatih Andre kaget " Apa kabar kau?... Sudah lama tidak bertemu... " Ucap pelatih Andre merangkul Anton

"Hahaa... Kabar ku baik, bagaimana dengan mu? . " Anton membalas rangkulan pelatih Andre terjadi reuni kecil antara teman lama

"Hahaa...kabar ku baik...." Jawab pelatih Andre

"Sedang apa kau di sini Dre?. " Tanya Anton setelah reuni kecil

"Aku sekarang menjadi seorang pelatih. " Jawab pelatih Andre

"Ekhem... " Pelatih Fakhri Husaini berdehem setelah di abaikan beberapa saat

Setelah sadar telah mengabaikan kedua rekannya pelatih Andre mengenalkan Anton "kenalkan dia adalah teman lama ku sebelum menjadi pelatih. " Ucapnya

"Anton Purnama... "

"indra Sjafri... "

" Fakhri Husaini... "

Mereka saling berjabat tangan

"Senang bertemu dengan anda berdua pelatih.. " Ucap Anton

"Senang bertemu dengan anda pak Anton... " Ucap pelatih indra Sjafri dan pelatih Fakhri Husaini

Setelah lama terdiam scout Bert berbicara "pak Anton adalah seorang direktorat pemegang saham dari klub saya. " Timpal scout Bert

Terpopuler

Comments

Taaku

Taaku

.......

2022-09-21

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!