Kamar Aryan
Pluk
Suara benda terjatuh dari dalam tas ransel.
"Apaa inii.... Ini kan darii... "sebuah kantung kain hitam bercorak emas kuna berukuran sedang terjatuh di atas kasur " Ini kan tas darii..." mengucek mata tidak percaya yang baru saja dilihat nya.
" Artinya kejadian sore tadi bukan halusinasi ku saja " Memungut tas dari atas kasur menatapnya penuh minat, mencoba membuka ikatan kantung itu, namun terhenti teringat kejadian di sore hari saat membukanya terjadi ledakan.
Aryan menaruh kembali kantung itu ke atas kasur,dengan badan menjaga jarak dari kantung hanya kedua tangannya saja terurur membuka ikatan tali secara perlahan,ikatan telah terbuka setengahnya, tetap waspada bila terjadi ledakan mendadak.
Tali telah telah terbuka sepenuhnya muncul kepulan asap putih sontak Aryan reflek melompat kebelakang tidak ada ledakan seperti sore tadi, tanpa mengurangi kewaspadaan Aryan mengintip kedalam kantung dari kejauhan, terdapat buku ukuran sedang berwarna cokelat termakan waktu dan sebuah cincin.
Sedikit menurunkan kewaspadaannya perlahan mengambil buku dari dalam kantung, menatap lekat lekat setiap sudut buku, mengusap kover buku dengan rangkain akar merambat berwarna emas menyelimuti tiap sisi, membuka halaman pertama terdapat tulisan 'histori football of Indonesia' dengan cetak kuna berwarna emas, membuka halaman kedua 'Hindia Belanda' Aryan kembali teringat ucapan ki Margi, Aryan membaca kata demi kata, kalimat demi kalimat penuh minat dengan mata kagum.
.
.
.
.
( Real Life )
Hindia Belanda
TIM Nasional (Timnas) Indonesia dahulu pernah mengikuti ajang Piala Dunia. Namun, kala itu tim Tanah Air yang bermain di kompetisi sepakbola terbesar di dunia tersebut bernama Timnas Hindia Belanda.
Timnas Hindia Belanda pernah mencicipi bermain di Piala Dunia pada edisi 1938 yang berlangsung di Prancis. Kala itu, Timnas Hindia Belanda kebanyakan berasal dari pelajar dan mahasiswa yang dipilih dari NIVU (Federasi Sepakbola Hindia Belanda).
Bagaimana dengan Indonesia? Dalam sejarah perhelatan Piala Dunia, Indonesia pernah mencatatkan diri sebagai negara yang lolos ke putaran final atau melewati fase kualifikasi. Piala Dunia yang dimaksud adalah Piala Dunia tahun 1938 di Prancis.
Lolos Tanpa Kualifikasi Piala Dunia
Pada tahun 1938, kala itu Indonesia ( Hindia Belanda ) masih jadi negara jajahan Belanda dan memakai nama Dutch East Indies untuk Piala Dunia. Saat itu, Indonesia tercatat menjadi negara Asia pertama yang lolos ke ajang sepakbola paling bergengsi tersebut.
Berbeda dengan kualifikasi Piala Dunia saat ini, dahulu beberapa benua yang belum pernah berpartisipasi sejak 1930 akan diberi undangan untuk mewakili benuanya. Termasuk saat itu Benua Asia yang belum pernah menjajal panggung Piala Dunia sejak pertama kali digelar.
Awalnya, perwakilan Benua Asia bukanlah Indonesia melainkan Jepang. Namun, pada tahun 1937 Jepang terlibat dalam Perang Asia Timur sehingga mengundurkan diri dari Piala Dunia.
Akhirnya, timnas Indonesia pun menggantikan Jepang dan langsung lolos ke babak putaran final Piala Dunia 1938 tanpa harus melewati babak kualifikasi.
Hungaria Jadi Lawan Pertama
Lolos tanpa kualifikasi tak membuat timnas Indonesia melewati lawan dengan mudah. Pada babak pertama gelaran Piala Dunia 1938, Indonesia langsung melawan unggulan saat itu yakni Hungaria.
Digelar di Velodrome Municipal, Reims, Tim Indonesia ( Hindia Belanda) yang dilatih Johan Mastenbroek harus mengalami kekalahan telak 0-6 melawan Hungaria. Timnas Indonesia kebobolan empat gol di babak pertama dan ditambah dua gol di babak kedua.
Dikarenakan pada saat itu Piala Dunia masih menggunakan sistem gugur sejak pertandingan pertama, maka Indonesia pun langsung tersingkir setelah kalah melawan Hungaria.
Meski begitu, FIFA tetap mencatat bahwa Indonesia merupakan negara yang pernah lolos ke putaran final Piala Dunia namun dengan jumlah pertandingan paling sedikit.
Alumni Unair Jadi Kapten Timnas
Dari gelaran Piala Dunia pertama Indonesia tahun 1938 muncul seorang kapten tim bernama Achmad Nawir. Dia merupakan alumni dari universitas Airlangga (Unair) Surabaya.
Nawir merupakan mahasiswa asal Maninjau, sumatra Barat, yang pernah mengenyam Sekolah Kedokteran Nederlandsch Indische Artsen School (NIAS) atau yang sekarang dikenal dengan Fakultas Kedokteran Unair pada 1929/1930.
Pada tahun 1938, Nawir yang masih seorang mahasiswa lolos seleksi masuk tim nasional Hindia Belanda untuk Piala Dunia di Prancis dan terpilih secara aklamasi menjadi kapten tim HBS pada April 1938.
Menurut laporan Javapost, ada 17 pemain Indonesia dengan rata-rata usia 22 tahun yang berangkat ke Piala Dunia Prancis 1938, yang terdiri atas satu orang etnis Jawa, tiga Tionghoa, tiga Ambon, dua sumatra, dan delapan pemain Indo-Eropa
Tak ayal ada banyak pemain asal Belanda yang justru membela Timnas Hindia Belanda. Namun, beberapa pemain pribumi alias asli asal Indonesia yang turut serta bermain untuk Timnas Hindia Belanda. Lantas siapa saja mereka?
Berikut 5 Pemain Pribumi yang Ikut Bela Timnas Hindia Belanda di Piala Dunia 1938:
Achmad Nawir
Kapten timnas Hindia Belanda pernah dipimpin oleh seorang dokter muda nan cerdas. Dia bernama Achmad Nawir. Pria yang lahir pada 1911 ini berposisi sebagai gelandang dalam timnya.
Berbagai sumber menyebut, Achmad merupakan pesepak bola yang merumput bersama HBS Surabaya. Satu ciri khas yang selalu melekat padanya adalah, dia selalu menggunakan kacamata saat bertanding.
Informasi lain yang diunggah PSSI melalui akun Twitternya menyebut, Achmad adalah mahasiswa kedokteran di NIAS (Nederlandsch Indische Artsen School) sejak 1929. Meskipun Hindia Belanda tidak menuai hasil positif saat piala dunia, namun Achmad dipandang sebagai orang yang berpengaruh dan membawa timnya untuk bermain apik. Achmad Nawir dinyatakan sebagai dokter pada 1939 dan wafat pada tahun 1995.
Frans Alfred Meeng
Satu lagi warga pribumi yang merumput di Piala Dunia 1938 adalah Frans Alfred Meeng. Dia lahir pada 18 Januari 1910 dan merupakan pemain sepak bola di SVVB Batavia.
Frans dinyatakan lolos seleksi sebagai pemain tim Hindia Belanda dengan posisi kiper, dan berhak berangkat ke Prancis. Sekitar enam tahun usai perhelatan piala dunia itu, Frans dikabarkan meninggal dunia dalam kecelakaan kapal pada 1944.
Kapal Jepang yang ditumpanginya karam usai diserang oleh kapal selam Inggris. Saat meninggal, Frans masih berusia 34 tahun.
Isaac Pattiwael
Issac merupakan pemain timnas Hindia Belanda yang ikut memperkuat tim tersebut dalam ajang Piala Dunia tahun 1938 di Prancis. Pria Maluku ini lahir pada 23 Februari 1914. Dalam tim, Issac diketahui berposisi sebagai penyerang.
Isaac pernah berkontribusi menyumbangkan satu gol ke gawang Hungaria. Namun, gol itu dianulir wasit. Kalah 0-6 dari Hungaria, membuat Isaac dan rekan-rekannya harus pulang ke kampung lebih cepat lantaran sistem kompetisi yang diusung saat itu adalah sistem gugur.
Kepada anak dan cucu-cucunya, Isaac kerap menunjukkan foto saat dia berada di Prancis dan menceritakan pengalamannya membela Hindia Belanda. Kepada sang cucu, John Pattiwel, Isaac menyampaikan rasa haru dan bangganya.
Sebab, dia bisa merasakan tampil di kompetisi sekaliber Piala Dunia dan mewakili Hindia Belanda, terutama bagi masyarakat Maluku. Isaac kemudian tutup usia pada tahun 1987, di usia 73 tahun.
Sutan Anwar
Pemain VIOS Batavia, Sutan Anwar menjadi salah satu punggawa tim Hindia Belanda yang melenggang ke Piala Dunia 1938. Ketika itu, dia dipercayakan mengemban posisi sebagai gelandang. Sutan merupakan pria asal sumatra Barat yang lahir pada 21 Maret 1914.
Suvarte Soedamardji
Warga pribumi lain yang bermain untuk timnas Hindia Belanda adalah Suvarte Soedamardji. Pria kelahiran 6 Desember 1915 ini menempati posisi sebagai penyerang di dalam timnas.
Selain bermain untuk Hindia Belanda, dia diketahui juga aktif bermain di HBS Surabaya. Suvarte wafat di usianya yang ke-64 tahun pada 1979.
Daftar 17 Pemain Timnas Hindia Belanda ( Indonesia )
Kiper:
Mo Heng Tan (HCTNH Malang)
Jack Samuels (Hercules Batavia)
Bek:
Frans G. Hu Kon (Sparta Bandung)
Dorst, J. Harting Houdt Braaf stan (HBS Soerabaja)
Teilherber (Djocoja Djogjakarta)
Gelandang:
Frans Alfred Meeng (SVBB Batavia), Achmad Nawir (HBS Soerabaja),
Anwar Sutan (VIOS Batavia),
G.H.V.L. Faulhaber (Djocoja Djogjakarta),
G. Van den Burgh (SVV Semarang)
Striker: Suvarte Soedarmadji (HBS Soerabaja), Tan Hong Djien (Tiong Hoa Soerabaja),
Tan See Han (HBS Soerabaja),
Herman Zomers (Hercules Batavia),
Isaac Pattiwael (VV Jong Ambon Tjimahi),
M.J. Hans Taihuttu (VV Jong Ambon Tjimahi),
R. Telwe (HBS Soerabaja)Ceri
Pelatih: Johannes Ch. J. Mastenbroek (Belanda)
.
.
.
.
Fyi
Piala Dunia 2022 akan digelar 21 November hingga 8 Desember mendatang.
Daftar 27 Tim Negara Lolos Piala Dunia 2022
Qatar (tuan rumah)
Jerman (tanggal lolos 11 Oktober 2021)
Denmark (12 Oktober 2021)
Brasil (11 November 2021)
Belgia (13 November 2021)
Prancis (13 November 2021)
Kroasia (14 November 2021)
Spanyol (14 November 2021)
Serbia (14 November 2021)
Swiss (15 November 2021)
Inggris (15 November 2021)
Belanda (16 November 2021)
Argentina (16 November 2021)
Iran (27 Januari 2022)
Korea Selatan (1 Februari 2022)
Jepang (24 Maret 2022)
Arab Saudi (24 Maret 2022)
Ekuador (24 Maret 2022)
Uruguay (24 Maret 2022)
Kanada (27 Maret 2022)
Ghana (29 Maret 2022)
Senegal (29 Maret 2022)
Portugal (29 Maret 2022)
Polandia (29 Maret 2022)
Tunisia (29 Maret 2022)
Maroko (29 Maret 2022)
Kamerun (29 Maret 2022)
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 31 Episodes
Comments
Ave Rous
kapan ceritanya di mulai??
2022-05-13
1