TUKANG OJEG TAMPAN
Awal Mula
Harsya itulah diriku dan teman teman padepokan, serta sahabat sahabat ku dan teman seperjuangan sesama tukang ojeg menyebut dan memanggil nama ku.
Usiaku sekarang dua puluh tahun kurang lebih, karna yang aku tahu hidup bersama kedua orang tua angkat ku sudah hampir sepuluh tahun di kampung yang jauh hiruk-pikuk perkotaan.
Aktivitas sehari hari setelah keluar dari padepokan pencak silat, Abah membeli kan motor berkas. Hanya jadi tukang ojeg semenjak lulus Sekolah Menengah Atas dan lulus dari Padepokan Macan Putih milik Kiayi Sepuh.
Selama kurang lebih lima tahun belajar ilmu beladiri dan Ilmu Agama di kampung yang berada di Kota kecil pelosok Negri tercinta bumi Pertiwi.
Pekerjaan yang sehari hari aku lakukan. Tidak membuat diriku gengsi atau pun malu. walaupun sebagian orang orang berkata menjadi tukang ojeg tidak mempunyai masa depan yang baik atau pun memandang rendah. Sebagai tukang ojeg karna penghasilan yang tidak menentu.
Buat saya pribadi kerja apa saja yang penting halal berkah dari pada meminta - minta. Menjadi tukang ojeg sudah membuat diriku bahagia dan bersyukur kepada Hadirat Ilahi, sang pencipta langit dan bumi.
Dari pada penghasilan besar hasil korupsi, hasil menjual barang barang terlarang serta hasil merampok dan sebagai nya yang dilarang oleh Agama dan Pemerintah.
Kasian anak anak nya dan istri istri nya yang di kasih makan hasil korupsi atau merampok berjudi atau pun sebagai nya.
"Huhhhhhhh." Gumam pemuda tampan sedikit kesal.
"Harsya aku tak tau siapa kedua orang tua ku?" Siapa Ibu ku?" Siapa Bapak ku? "Asal ku darimana?" Yang aku tau hanya Abah dan Umi yang merawat ku membesarkan ku sampai umurku menginjak 20 tahun lebih." Aku larut dalam pikiran saat itu.
Sahabat sahabat ku dan teman teman ku beserta tetangga tetangga ku memanggil ku dengan sebutan Harsya. yang tidak mempunyai nama kepanjangan nya.
Kaget dan syok serta tidak percaya waktu itu aku mendengar pertama kali nya, dari sahabatku yang bernama Riyan anak Bandar Tomat di kampung sebelah, berbeda tempat dengan ku yang tinggal bersama kedua Orang Tua angkat tapi masih satu Desa.
Aku. pun waktu itu syok dan kaget, mendengar nya saat itu dan tanpa aku tidak sengaja mendengarkan obrolan Umi dan Abah dalam kamar ketika aku sedang berjalan menuju kedalam kamar ku.
"Deg..! Deg...!
Jantung ku terasa mau copot saat mendengar obrolan kedua Orang Tua angkat ku di dalam kamarnya.
"Jadi bener apa yang di katakan sahabatku saat itu yang bernama Riyan putra Bandar Tomat. Adalah benar, kenyataan nya bahwa aku bukan anak dari pasangan Umi Aminah dan Abah jaeludin." Ucap Harsya dalam hati.
Kata Abah aku di temukan di hutan dengan keadaan pingsan 'dengan baju yang compang camping wajah yang babak belur di akibat kan pukulan benda tumpul.
Lalu Abah membawa ke puskesmas yang tidak jauh di temukan nya harsya kecil karna di tempat Abah atau pun di desa Abah tinggal gak ada rumah sakit.
Setelah Abah membawa ke puskesmas dan bertanya ke bidan desa yang memeriksa keadaan ku di puskesmas yang berada di desa tersebut.
Kata nya anak Ini terkena penyakit Amnesia atau hilang ingatan sementara dan luka-luka yang ada dalam tubuhku Alhamdulillah, tidak terlalu parah, dan akan sembuh satu atau dua hari kata bidan puskesmas menerangkan nya.
SeKilas singkat kehidupan ku yang belum tau aku dari keluarga siapa?' Tapi setiap aku mengingat siapa diriku,?
Kepalaku terasa sakit yang luar biasa, mungkin efek dari penyakit Amnesia atau apalah hanya Author yang tahu dan yang menulis nya penyakit Harsya kecil.
Seperti saat ini aku mengingat diriku ini siapa? Orang Tua ku siapa?" Dan aku di lahir kan dimana?"
Seketika kepalaku berdenyut keras sekali sakit terasa mau pecah dan sakit yang luar biasa aku rasakan saat ini.
'Umi..!......... 'Umi..!......... 'Umi..!........" Kepala Harsya sakit lagi Umi tolong Harsya." Teriak dalam kamar sambil tangan memegang kepala yang berdenyut kuat menahan rasa sakit.
Wanita paruh baya yang sedang berada di luar sedang menyapu langsung berlari menuju kamar dimana
seorang pemuda berteriak teriak memanggil Umi. Dengan perasaan cemas dan khawatir terjadi kenapa kenapa pada anak satu satu nya walaupun bukan darah daging nya sendiri.
Sesampainya di kamar anak nya ia tersentak kaget dan cemas melihat Harsya dalam keadaan meronta dan tangan nya memegang kepala secara kasar.
"Kenapa Anakku.?" Tanya Wanita paruh baya itu seraya memijit mijit kepalanya. Walaupun Ia mengetahui bahwa sakit di kepalanya Ia kambuh lagi bila mengingat tentang keberadaan Orang Tua nya.
"Sakit kepala Harsya kambuh lagi Umi..! Sakit nya lebih Keras dari biasanya seperti di pukul pukul benda keras." Rengek Harsya yang sedang memegang kepala nya oleh kedua tangannya.
"Harsya Umi mohon jangan dulu mengingat ngingat tentang jati diri mu Nak." Kata Sosok yang telah membesarkan nya itu, mengingatkan nya agar rasa sakit di kepalanya tidak kambuh lagi.
"Iya, Umi." Lirih Harsya pelan sambil kepala nya sudah di pangkuan paha wanita paruh baya itu dan terlelap saat itu juga, mungkin sakit nya mulai berkurang, atau sakit masih ada tapi dengan di pejamkan mata nya sakit akan hilang,begitu lah dalam pikiran Harsya...!
Setelah beberapa menit umi memijit kepala Harsya baru lah umi sadar bahwa Harsya tertidur, dengan pelan pelan kepala nya di pindahkan dari pangkuan ke bantal nya, dan menyelimuti seluruh badan sampai ke atas lehernya.
Melihat kondisi anaknya yang sudah tertidur.. Umi pun langsung mengusap ngusap rambutnya dengan penuh kasih sayang dan berkata dengan nada yang sedih.
"Harsya anak Umi dan Abah. Sebenarnya Umi takut kehilanganmu Nak, bila engkau mengingat keluarga dan dari mana asal mu. Umi takut kamu tidak kembali lagi ke pelukan Umi dan Abah, tapi Umi dan Abah tak bisa menahan keinginan mu, bersabar lah berserah diri, Jalan mu takdir mu misteri mu rahasia mu Akan terbongkar dengan dirimu sendiri. Hanya punya kamu Nak Umi dan Abah walaupun Harsya bukan anak kandung Umi tapi kamu dah di anggap anak kandung Umi dan Abah.
Tak terasa air mata perempuan paruh baya keluar dari mata nya tanda nya kesedihan yang baru di rasakan karna melihat Harsya kesakitan, atau pun rasa yakut akan kehilangan anak yang sudah di anggap anak kandung sendiri oleh perempuan paruh baya tersebut.
Bersambung.
Salam hangat author ☺️☺️☺️
dukung karya receh Author
jangan lupa like dan komennya beserta vote bersama hadiahnya
Up Thor Karya Pertama Author Karya Receh Hasil imajinasi Dan khayalan Author Sendiri. Dukung author dengan cara like' komen dan vote Beserta hadiah nya
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 353 Episodes
Comments
Kang Haji Ris
sedang di perbarui satu bab ke bab lainnya
2022-12-12
6
my name
penempatan tanda pada kosa katanya masih berantakan thor, tp kayaknya ceritanya bagus seru
2022-11-25
8
Adiwaluyo
awal yang bagus
2022-11-08
8