Cari Penumpang Di Pangkalan Ojeg
Setelah menerima uang dari Indah. Harsya pun bergegas keluar dari teras rumah gadis yang menjadi penumpang nya dan menuju sepeda motor yang di parkir di luar pagar rumah milik Pa Ibrahim ayah nya Indah gadis cantik yang tadi menjadi penglaris pertama ku.
"Alhamdulillah penglaris pertama dari gadis cantik yang bernama Indah mudah mudahan dapat penumpang kaya model Indah satu orang 50 rebu ada sepuluh kaya Neng Indah bisa cepat kaya hahahaha ." Kata Harsya dalam khayalan dan Imajinasi tingkat tinggi seraya tertawa dalam hati nya.
Saking girang dan senang nya pemuda tersebut tak biasa nya Ia dapat penumpang pertama tapi ongkosnya lumayan besar biasa nya seorang penumpang paling tinggi hanya lima belas ribu ngasih ongkos nya. Tapi hari ini satu penumpang sudah dapat penglaris 50 ribu. Lalu Ia pukul pukul kan uang penglaris pertama nya itu kepada motor nya seraya berkata pelan.
"Pang laris pembuka lawang Neng Indah gelis sayang seribu sayang bukan Harsya yang yang di sayang hahahaha." Kata Harsya mengucapkan sebuah mantra sambil tertawa lepas dalam kesenangan nya.
Tak sadar kelakuan tukang ojeg itu lagi di lihatin sama seorang gadis cantik di dalam bilik jendela. Sedangkan ayah gadis tersebut juga sudah melihat dari tadi didepan pintu keluar rumah waktu anak gadis nya memberikan uang ongkos ojek nya kepada pemuda yang mengantar nya belanja ke pasar.
Lelaki setengah tua Ayah nya Indah hanya tersenyum melihat tingkah anak angkat Pa Jaeludin dan Bu Aminah yang notabene nya tetangga yang tak jauh dari rumah Pa Ibrahim.
Ketika Indah membawa belanjaan ke dapur ayah nya bertanya di antar sama siapa anak ku." Kata lelaki setengah tua di sela basa basi pertanyaan, walaupun ayah nya sudah mengetahui hanya berpura-pura saja.
Indah lalu mencium tangan lelaki tua itu yang kutahu ayahnya. Lalu Indah pun menjawab pertanyaan dari ayah nya. "Itu Harsya yah anak nya Bu Aminah dan Pa Jaeludin." Jawab Indah lalu berjalan kearah dapurnya.
Ayah nya tidak menjawab ucapan anak nya sambil mengelus rambut dan tersenyum dan langsung keluar menghampiri Harsya tukang ojeg yang nganterin anak nya sampai rumah.
Pas dekat pintu pak Ibrahim hanya tersenyum melihat tingkah pemuda tersebut yang begitu senang mendapatkan orderan pertama nya mungkin.
"Terima kasih Nak Harsya sudah nganterin anak bapa pulang pergi dengan selamat." Tegur lelaki setengah tua, hal itu membuat Harsya kaget setelah mendengar teguran lelaki setengah tua dari halaman rumah Indah
"Ehk....''Iya.... Sama sama Pak." Jawab Harsya sambil tersenyum dan bicaranya terbata bata.
"Bapak *n*yaa Indah Itu gagah dan ganteng pantas anak nya juga cantik." Kata Harsya Dalam Hati....
"Apakah Nak Harsya tidak mampir dulu ada minuman hangat dan makanan ringan." Kata lelaki paruh baya itu bertanya kearah pemuda tampan yang berprofesi sebagai TUKANG OJEG di kampung nya.
"Terima Kasih banyak Pak atas tawaran nya. Insyaallah lain kali saja. Kalau begit saya mau langsung ke pangkalan soalnya baru dapat satu penumpang." Jawab Harsya seramah mungkin pada lelaki dibawah umur Abah Jaeludin.
"Pak Ibrahim mari..." Sambung Harsya lagi sambil mengangguk dan sudah duduk di atas motor.
"Mari silahkan. Nak Harsya." Balas Pak Ibrahim.
Karna rasa penasaran dalam gadis cantik itu, ia dari tadi memperhatikan obrolan dan tawaran dari sang ayah kepada pemuda itu seraya bibir nya tersenyum geli ketika sang pemuda yang tadi mengantarkan belanja ke pasar membaca mantra mantra penglarisan
"Ada ada ajak kak Harsya.. Pake segala jampe jampe harupat dan uang penglaris di pukul pukul ke motor nya.. Hahahah. Indah masuk ke kamar sambil memegangi perut nya karna tidak kuat menahan tawa nya.
Setelah meminta ijin dan percakapan antara Harsya dan ayah nya Indah usai serta anggukan dari Pak Ibrahim tanda jawaban dari pamit nya pemuda itu.Harsya pun bergegas menghidupkan motor dan melaju ke arah pangkalan ojek untuk mencari dan menunggu satu atau dua penumpang sebelum waktu duhur berkumandang.
Hanya beberapa menit Harsya tiba di pangkalan ojeg tempat sesama tukang ojeg menunggu penumpang atau sekedar tempat nongkrong nya para tukang ojeg.
Pas sampai di pangkalan sudah ada empat orang pengemudi ojek yang sedang bercengkrama bercanda ria sambil menunggu penumpang. lalu Harsya turun dari motor dan duduk di bangku yang sudah ada dari sebelum Harsya jadi tukang ojek.
"Tumben loe Harsya jam segini baru datang biasa nya loe paling giat nongkrong di pangkalan ini?" Tanya kang Herman kepada pemuda yang baru datang di pangkalan ojeg.
"Hehehehe... Iya Kang, tadi pagi aku ketiduran." Jawab pemuda berjalan dan mulai duduk di meja panjang yang berada di situ. Sedangkan yang lain, hanya mendengar kan saja tak ada niat untuk bertanya kepada pemuda yang baru tiba.
Setelah duduk di bangku panjang yang biasa di pake duduk tempat menunggu para penumpang... Pemuda yang baru tiba pun sedikit basa basi dengan pertanyaan seputar pekerjaan nya.
"Kang Herman sudah dapat berapa penumpang.?" Tanya pemuda bernama Harsya.
"Hari ini sepi, gue dari jam 7 di sini baru satu penumpang." Jawab tukang ojeg yang berumur 30 tahun tersebut.
"Terus yang lain nya?" Tanya Harsya.
"Boro boro Hars... Dari tadi pagi belum dapat satu penumpang pun." Kata mereka bersamaan.
"Yaa.... Sabar lah kalian terima akan nasib hehehehe." Kata Harsya sambil terkekeh.
"Terus loe sendir harus extra sabar Harsya, karna bila ada penumpang itu bagian jatah kita kita, loe nanti belakangan." Ucap salah satu dari mereka berempat yang usia nya lebih muda dari Harsya.
"Santai Parman!! Kalau ada penumpang datang aku tak akan membawa nya.. Lagian aku udah penglaris pertama dari sang bidadari malahan ongkos nya lumayan besar. hahahahaha." Jawab Harsya dengan tertawa lepas.
"Wah....."..."loe selalu mujur ucap Parman"jawab pemuda tersebut.
Obrolan hangat sesama tukang ojeg pun berlanjut dengan canda tawa di antara mereka berlima.
Hampir satu jam nongkrong di pangkalan tapi tidak dapat penumpang satu pun juga,"lalu Harsya melihat jam tangan yang ada di pergelangan tangan kiri nya dan melihat waktu menunjukkan pukul 13 :00 lalu memutuskan untuk pulang dulu.
"Kang Herman dan yang lainnya gue cabut dulu, mau sholat dhuhur dulu," nanti sudah beres sholat gue balik lagi dan nongkrong lagi di sini kalau tidak ada halangan" ucap Harsya yang sudah menghidupkan mesin motor nya.
Mereka pun menjawab secara bersama sama"siap..."
Harsya hati hati di jalan,"jawab mereka bersamaan sesama Tukang Ojeg.....!
Aku pun menjalankan motor dan melaju ke arah pulang untuk sekedar melaksanakan Kewajiban seorang muslim yang bernapas di alam dunia ini
bersambung.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 353 Episodes
Comments
Ahmad Ridwanullah
ternyata si harsya..yang ke bawa2 sama awan si sarwan tu di sni. sementara si sarwan belum up..baca si harsya dlu dch.
semangat thor
2023-01-20
1
Ryan Dinata
masih berantakan tata bahasanya tapi tetep semangat Thor👍
2022-11-23
4
Kar
duh pusing Thor baca nya banyak penempatan yang salah
2022-08-24
9