Memasuki kerajaan

* Tak berselang lama **

Akhirnya Paman Guan membawa Meilin pindah ke kediaman seorang bangsawan seperti yang dikatakan oleh Paman Guan, namun saat kereta kuda itu terus berjalan Entah kenapa tujuan dari kereta kuda itu memasuki gerbang kerajaan.

"Kok di sini sih..," ucap Meilin saat kereta kuda yang membawanya memasuki gerbang kerajaan. para pengawal dan prajurit yang ada di tempat itu nampak membungkukkan tubuh mereka di depan kereta kuda tempat Meilin dan Paman Guan.

"Paman, memangnya kita akan kemana? kok kereta kudanya masuk ke dalam gerbang kerajaan?" tanya Meilin kepada pria tua itu.

Paman Guan hanya tersenyum, pria tua itu tidak bisa menjawab pertanyaan dari gadis muda yang ada di depannya. tidak mungkin kan kalau dia mengatakan kalau surat perjanjian yang ditandatangani itu adalah surat pernikahan kontrak antara sang kaisar dan rakyat jelata. apa yang akan dipikirkan oleh Gadis itu, padahal itu adalah surat perjanjian untuk mengurus sang kaisar. bisa saja sang kaisar mencari dayang yang ada di kerajaan untuk merawatnya, namun sang kaisar tidak ingin ada satu orangpun yang mengetahui kondisinya, tidak ada yang boleh mengetahui bagaimana keadaannya sekarang. karena hal itu sang kaisar lebih memilih mencari rakyat jelata untuk merawatnya dengan ancaman yang tidak main-main hukuman mati.

Paman Guan langsung mengajak Meilin untuk masuk ke dalam kerajaan. di sana berdiri para pelayan yang sedang menunggu kedatangan pria tua itu.

"Oh ya Paman, Apakah aku akan memakai pakaian seperti mereka?" tanya Meilin kepada Paman Guan.

"Kau tidak akan memakai pakaian seperti mereka, Karena kau akan merawat pemilik kerajaan ini!" seru Paman Guan kepada Meilin.

Nampak Meilin terlihat sangat santai, karena yang ada dipikirannya dia akan merawat seorang kakek tua atau nenek tua, tidak terlintas di pikirannya bahwa dia akan mendapatkan kejutan yang sangat besar.

langkah kaki Meilin memasuki kerajaan Guang, Gadis itu terlihat tidak memikirkan apa yang akan terjadi. dia berpikir kalau dia akan merawat salah satu kerabat kerajaan atau siapapun, dia menatap lalu-lalang dayang kerajaan. dia tersenyum sedikit dengan raut wajah yang terlihat biasa, Meilin tidak pernah memikirkan untuk menjadi dayang kerajaan atau pejabat kerajaan, karena rumor yang beredar mengenai kerajaan adalah saat dia masuk ke dalam kerajaan dia tidak akan bebas seperti burung yang sudah masuk ke dalam sangkar.

"Selamat datang, menteri!" seru para pelayan yang berdiri menerima kedatangan pria tua itu.

"Ini kediaman siapa ya, tempat ini adalah tempat yang paling indah di antara bangunan yang aku lewati tadi." guman Meilin dalam hati saat melihat sebuah bangunan yang ada di hadapannya.

"Apakah Yang mulia baik-baik saja?" tanya Paman Guan kepada para pelayan yang ada di rumah megah itu.

"Yang mulia habis mengamuk." jawab para dayang.

"Baiklah kalau begitu, kalian pergilah!" perintah Paman Guan yang kemudian mengajak Meilin masuk kedalam kediaman sang kaisar.

Di sana terdapat guci guci besar, keramik marmer yang begitu indah, hiasan dinding dan lukisan yang indah yang sangat besar.

Sebenarnya Meilin tidak pernah sekalipun mengetahui wajah sang kaisar, karena hal itu saat Meilin bertemu sang kaisar Mungkin dia akan bersikap biasa.

"Ini kediaman siapa." guman Meilin yang mengikuti langkah kaki pria tua itu.

"Oh ya paman, di mana orang tua yang akan aku rawat?" tanya Meilin kepada Paman Guan.

"Pria tua?" tanya Paman Guan.

"Iya, dia kakek atau nenek yang akan ku rawat. Apakah dia salah satu kerabat kerajaan atau saudara dari sang kaisar?" tanya Meilin yang membuat Paman Guan sedikit bingung.

"Jadi, Dia mengira kalau orang yang akan dia rawat adalah orang tua, jadi gadis ini tidak membaca isi surat perjanjian itu ya." guman Paman Guan dalam hati sambil menatap gadis muda yang ada di depannya.

"Masuklah kau akan bertemu dengannya!" seru Paman Guan yang kemudian mengajak Meilin masuk ke sebuah ruangan.

"Mulai sekarang kau akan berada di sini dan kau akan merawat pemilik kerajaan ini!" seru Paman Guan.

"Ini kamar siapa Paman?" tanya Meilin kepada pria tua itu.

"Mulai sekarang kau akan tidur di sini." jawab Paman Guan kepada Meilin. terlihat Meilin melihat ruangan besar yang ada dihadapannya.

"Segera kau mandi, setelah itu aku tunggu di luar, karena Mulai detik ini kau akan merawat dia!" seru Paman Guan yang kemudian meninggalkan Meilin di kamar yang telah dia tunjukkan.

Meilin begitu melongoh dengan kamar yang ada di hadapannya.

"Ini kamar apa rumah? kamar segede rumahku gini." guman Meilin yang kemudian meletakkan pakaian dan membuka lemari pakaian yang ada di kamar itu.

Setelah mendengar perintah sang bangsawan akhirnya Meilin mandi di sebuah ruangan yang sudah di sediakan di kamar itu, Paman Guan juga meminta Meilin untuk memakai pakaian yang sudah dia sediakan.

Tak berselang lama Meilin keluar dengan memakai pakaian dari Paman Guan, terlihat gadis itu begitu cantik walaupun yang dia pakai itu adalah pakaian sederhana bukan pakaian sekelas para bangsawan.

"Gadis ini begitu cantik, bahkan gadis ini mempunyai kepribadian yang sangat kuat." guman Paman Guan yang melihat Meilin keluar dari kamarnya.

Pria itu menatap Bella dari atas sampai ke bawah, sederhana itulah yang ada di fikiran pria tua itu. Beberapa saat kemudian nampak suara teriakan yang datang dari kediaman yang bersebelahan dengan kamar Meilin.

"Aaaaa!!!' suara teriakan seorang pria yang sangat kencang.

Paman Guan yang mendengar teriakan itu seketika dia memasuki kediaman sang kaisar. Dengan segera pria tua itu langsung bergegas menuju kamar sang kaisar.

"Siapa sih yang teriak-teriak seperti orang gila." guman Meilin yang kemudian berlari mengikuti Paman Guan.

Terlihat di sana Paman Guan telah membuka pintu yang berada di sebelah kamar Meilin.

"Brakk....," suara pintu yang dibuka secara kasar oleh Paman Guan.

Nampak di sana ada seorang pria yang sedang terbaring di tempat tidur yang begitu indah.

"Meilin, cepat kau ambil peralatan itu dan obat yang ada di sana. serta kau cari air untuk membersihkan tubuh pria ini." seru Paman Guan yang kemudian berlari menghampiri seorang pria yang sedang marah di atas ranjang.

"Yang mulia, sadarlah!" seru Paman Guan yang mencoba untuk menenangkan pria itu.

Meilin yang sudah berada di dekat Paman Guan dia menatap sosok pria yang ada di hadapannya.

"Tampan." guman Meilin yang kemudian menatap lekat pria yang ada di atas tempat tidur itu.

"Meilin, segera kau buka seluruh pakaiannya dan kau bersihkan!" seru paman Guan kepada Meilin. Hal itu membuat Meilin langsung melotot.

"Yang benar saja paman, aku harus menelanjangi pria tampan ini, kau kira aku ini wanita gila apa!" seru Meilin yang tidak terima atas perintah yang diberikan oleh Paman Guan.

Gadis itu masih belum mengetahui kalau pria yang ada di depannya itu adalah sang kaisar.

"Apa yang kau katakan, kau Sudah menandatangani perjanjian itu kan. dia adalah pria yang akan kau kau urus, dia adalah pria yang harus kau rawat!" seru Paman Guan yang kemudian menyeret tangan Meilin.

** bersambung **

mohon dukungannya di novel baruku, dan jangan lupa dukung novelku yang lain.

- Black Rose

- Mommy

- Mantan terindah

- Suami keduaku cinta pertamaku

- Dewa perang dan Ratu sihir

- Permaisuri sang kaisar

- ijinkan aku bahagia bersamamu

- jangan sakiti aku

- pembalasan dendam Dahlia

- Permaisuri kesayangan kaisar

Terpopuler

Comments

Oi Min

Oi Min

wes lah..... manut O ae Meilin..... toh pria tampan ini...... jackpot

2024-05-13

0

luho uroe

luho uroe

meilinnn....ehehee terngakak aq...

2022-07-01

0

🐈Mad3_ctk_bgt🐈

🐈Mad3_ctk_bgt🐈

ngapain masuk keranjang kaka.. memang muat ya kak😂😂😂😂😂😂😂🙏🙏🙏🙏🙏

2022-06-06

0

lihat semua
Episodes
1 Gadis jelata
2 Hutang dan perjanjian
3 Perjanjian
4 Memasuki kerajaan
5 Aku tidak mau
6 Kaisar Yuan Li
7 Meilin yang kebingungan
8 Otak kotor Meilin
9 Kesabaran Meilin
10 Meilin Ingin keluar sebentar
11 Apakah kaisar sudah mencintai Meilin
12 Tabib Jang
13 Tabib Jang tertarik dengan Meilin
14 Api cemburu sang kaisar
15 Jangan sakiti aku
16 Jangan menghinaku
17 Kaisar sembuh
18 Meilin
19 Pekerjaan baru Meilin
20 Duh.. Kaisar...,
21 Menangis
22 Terkunci di gudang dapur kerajaan
23 Kaisar Yuan ingin membuat Meilin cemburu
24 Terluka lagi
25 Memanas-manasi Meilin
26 Kaisar hatinya gunda
27 Keluar kerajaan
28 Apa salahku Yang mulia
29 Di bawa keluar pangeran Arlan
30 Menunggu Meilin
31 Sang kaisar sakit hati
32 Rahasia yang terbuka
33 Aku tak akan melepaskan mu
34 Salah lagi
35 Kaisar mencium Meilin
36 Tidur berjalan
37 Bersama Kaisar
38 Meilin kabur
39 Meilin menghilang
40 Kegaduhan di kediaman kaisar
41 Perdebatan kaisar dan Meilin
42 Sang Kaisar kebakaran jenggot
43 Meilin dan kaisar
44 Jalan-jalan ke pasar
45 Capeknya
46 Main air
47 Pangeran Arlan
48 Meilin di bawa pergi
49 pangeran Arlan dan kerajaan Yogdo
50 Keluar kerajaan
51 Wow..,dia Isteriku
52 Kaisar penguntit
53 Hari yang menyebalkan
54 Kesal
55 Pergi dari kerajaan Yogdo
56 Tinggal di tempat Fasui
57 Misteri kerajaan Yogdo
58 Siapa sebenarnya pangeran Arlan
59 Kedatangan kaisar Yuan ke kerajaan Yogdo
60 Permaisuri kerajaan Guang
61 Membawa Meilin kembali
62 Permaisuri kerajaan Guang
63 Memata-matai Meilin
64 Menutup mulut para menteri
65 Aku tidak mau di hina
66 Memberi pelajaran kepada para putri menteri
67 Rencana pangeran Arlan
68 Meilin melatih dirinya
69 Memata-matai para menteri
70 Tamu untuk kaisar
71 Kedatangan putri kerajaan Sang
72 Putri Dayou
73 Wanita penganggu
74 Penyerangan
75 Serangan jenderal Dojo
76 Para pengkhianat
77 Memberi hukuman
78 Memberi pelajaran putri Dayou
79 Sang kaisar
80 Kaisar pergi berperang
81 Melihat tahanan
82 Menghukum kaisar Sang
83 Pergi ke desa perbatasan timur
84 Desa yang terkucilkan
85 Kondisi yang mengenaskan
86 Kedatangan sang Kaisar
87 Kaisarku
88 Hukuman pancung untuk putri Dayou
89 Rahasia gelap pangeran Arlan
90 Permaisuri Huang mama masih hidup
91 Membuat strategi
92 Ruang rahasia
93 Menyerang kerajaan Yogdo
94 Pertarungan antara Kaisar Yuan dan pangeran Arlan
95 Kekalahan pangeran Arlan
96 Wan-yi yang licik
97 Kelahiran sang pewaris
98 Sang kaisar
99 Aku pasti bertahan
100 Kehidupan baru
101 Memasuki hutan terlarang
102 Kisah terakhir
Episodes

Updated 102 Episodes

1
Gadis jelata
2
Hutang dan perjanjian
3
Perjanjian
4
Memasuki kerajaan
5
Aku tidak mau
6
Kaisar Yuan Li
7
Meilin yang kebingungan
8
Otak kotor Meilin
9
Kesabaran Meilin
10
Meilin Ingin keluar sebentar
11
Apakah kaisar sudah mencintai Meilin
12
Tabib Jang
13
Tabib Jang tertarik dengan Meilin
14
Api cemburu sang kaisar
15
Jangan sakiti aku
16
Jangan menghinaku
17
Kaisar sembuh
18
Meilin
19
Pekerjaan baru Meilin
20
Duh.. Kaisar...,
21
Menangis
22
Terkunci di gudang dapur kerajaan
23
Kaisar Yuan ingin membuat Meilin cemburu
24
Terluka lagi
25
Memanas-manasi Meilin
26
Kaisar hatinya gunda
27
Keluar kerajaan
28
Apa salahku Yang mulia
29
Di bawa keluar pangeran Arlan
30
Menunggu Meilin
31
Sang kaisar sakit hati
32
Rahasia yang terbuka
33
Aku tak akan melepaskan mu
34
Salah lagi
35
Kaisar mencium Meilin
36
Tidur berjalan
37
Bersama Kaisar
38
Meilin kabur
39
Meilin menghilang
40
Kegaduhan di kediaman kaisar
41
Perdebatan kaisar dan Meilin
42
Sang Kaisar kebakaran jenggot
43
Meilin dan kaisar
44
Jalan-jalan ke pasar
45
Capeknya
46
Main air
47
Pangeran Arlan
48
Meilin di bawa pergi
49
pangeran Arlan dan kerajaan Yogdo
50
Keluar kerajaan
51
Wow..,dia Isteriku
52
Kaisar penguntit
53
Hari yang menyebalkan
54
Kesal
55
Pergi dari kerajaan Yogdo
56
Tinggal di tempat Fasui
57
Misteri kerajaan Yogdo
58
Siapa sebenarnya pangeran Arlan
59
Kedatangan kaisar Yuan ke kerajaan Yogdo
60
Permaisuri kerajaan Guang
61
Membawa Meilin kembali
62
Permaisuri kerajaan Guang
63
Memata-matai Meilin
64
Menutup mulut para menteri
65
Aku tidak mau di hina
66
Memberi pelajaran kepada para putri menteri
67
Rencana pangeran Arlan
68
Meilin melatih dirinya
69
Memata-matai para menteri
70
Tamu untuk kaisar
71
Kedatangan putri kerajaan Sang
72
Putri Dayou
73
Wanita penganggu
74
Penyerangan
75
Serangan jenderal Dojo
76
Para pengkhianat
77
Memberi hukuman
78
Memberi pelajaran putri Dayou
79
Sang kaisar
80
Kaisar pergi berperang
81
Melihat tahanan
82
Menghukum kaisar Sang
83
Pergi ke desa perbatasan timur
84
Desa yang terkucilkan
85
Kondisi yang mengenaskan
86
Kedatangan sang Kaisar
87
Kaisarku
88
Hukuman pancung untuk putri Dayou
89
Rahasia gelap pangeran Arlan
90
Permaisuri Huang mama masih hidup
91
Membuat strategi
92
Ruang rahasia
93
Menyerang kerajaan Yogdo
94
Pertarungan antara Kaisar Yuan dan pangeran Arlan
95
Kekalahan pangeran Arlan
96
Wan-yi yang licik
97
Kelahiran sang pewaris
98
Sang kaisar
99
Aku pasti bertahan
100
Kehidupan baru
101
Memasuki hutan terlarang
102
Kisah terakhir

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!