Perjanjian

KUKURUYUKKKK..

Saat fajar menjelang, nampak kedua wanita itu masih tertidur pulas, karena hari ini mereka tidak berkerja di kedai, alias libur.

Brakkk..

Brakkk..

suara pintu pondok Meilin diketuk oleh seseorang.

"Aduh..., siapa sih yang pagi-pagi begini bertamu." guman Meilin dengan suara lirihnya. bahkan gadis itu pada posisi yang belum tersadar sepenuhnya.

"Ada apa, Mei?" tanya Ling bi yang juga belum tersadar dari tidurnya.

"Ada yang mengebrak pintu." jawab Meilin yang malas untuk bangun.

"Sebaiknya kau buka pintu itu karena mungkin dia tamu." jawab Ling bi yang kemudian melanjutkan tidurnya.

"Kenapa tidak kau saja, Ling." jawab Meilin kepada Ling bi, yang kemudian melanjutkan aktifitas tidurnya.

** Beberapa saat kemudian **

BRAKKK...

BRAKKK...

pintu pondok Meilin terus di gebrak dengan keras, hal itu membuat kedua gadis itu terbangun.

"Ya, sebentar" seru Meilin yang kemudian bangun dan mencoba untuk membuka matanya.

SREKK.

suara pintu yang terbuka

Terlihat di sana seorang pria berpakaian bangsawan sudah berdiri di depan rumah Meilin, berdiri dengan posisi yang memunggungi Meilin.

"Iya ada apa, tuan?" tanya Meilin kepada pria itu, sesaat kemudian pria itu langsung berbalik dan menatap Meilin.

"Apakah kamu masih mengenal ku, nona?" tanya pria itu kepada Meilin sembari menatap Meilin yang masih berantakan.

Sesaat kemudian terlihat Meilin mengingat-ingat pria yang ada di depannya, seorang pria yang berpakaian bangsawan dengan pakaian yang tidak akan bisa dibeli oleh Meilin.

Satu..

Dua..

Tiga..

Meilin nampak mengingat-ingat dengan pria yang ada di hadapannya. Sontak hal itu membuat Meilin langsung menutup pintunya dan kan pergi untuk buk berganti pakaian karena seorang wanita yang memakai pakaian tidur sangatlah tidak pantas menemui siapapun.

Beberapa saat kemudian..

"Maaf Tuan, tunggu sebentar. sebaiknya Tuan tunggu sebentar! aku akan cuci muka dahulu!" seru Meilin yang kemudian berlari untuk mencuci mukanya.

"Kenapa pria tua itu harus kemari sekarang." gerutu Meilin saat dia mencuci mukanya. dia benar-benar tidak akan berpikir kalau pria bangsawan itu akan menemuinya kembali, berarti kejadian kemarin bukanlah mimpi belaka. berarti kertas yang ada di atas meja itu benar-benar sebuah perjanjian dirinya sebagai pelayan dari seorang bangsawan.

5 menit kemudian...

Meilin telah keluar dari kamar mandinya dan sudah mencuci mukanya. sesaat kemudian gadis itu mempersilahkan bangsawan itu untuk masuk ke rumahnya.

"Silahkan masuk Tuan." ucap Meilin yang mempersilahkan pria itu untuk masuk. hari ini pria bangsawan itu tidak membawa prajurit seperti kemarin hari ini dia hanya membawa dua pengawalnya.

Terlihat Meilin terus memikirkan mengenai apa yang dikatakan oleh pria bangsawan itu, apa yang harus dia lakukan dan bagaimana nasibnya nanti. sorot mata pria bangsawan itu menatap Meilin, gadis muda berparas cantik dan kata-katanya sedikit kasar.

"Apakah seorang wanita kelakuannya harus seperti ini? sudah siang bolong masih tidur terlelap." sindir pria bangsawan kepada Meilin.

Kata-kata yang keluar dari mulut bangsawan membuat mail ini benar-benar sangat malu Bahkan dia dikatain seperti itu.

"Sudahlah Tuan, kami ini orang miskin yang harus bekerja dengan memeras keringat. enak Tuan kerjaannya hanya jalan-jalan saja, sedangkan kami...," gerutu Meilin yang berkata dengan seenak jidatnya. Gadis itu tidak memikirkan Siapa yang ada di depannya sehingga dia dengan begitu santainya mengatakan kata-kata seperti itu kepada salah satu penguasa di kerajaan Guang.

"Ternyata sikapmu sangat berbeda dengan kemarin." ucap pria tua kepada Meilin.

"Kemarin saya sangat kaget Tuan dengan surat yang saya terima, bagaimana Tidak, saya tiba-tiba mendapatkan surat penyegelan rumah dan diminta untuk melunasi hutang-hutang setinggi gunung, berjalan ke gunung saja sudah capek apalagi melunasinya." jawab Meilin yang membuat pria berpakaian bangsawan itu tampak ingin tertawa, namun di tahan karena tidak ingin terlihat seperti orang bodoh.

"Namaku adalah Guan, siapa namamu?" tanya pria setengah baya itu kepada Meilin.

"Nama panjang atau pendek, paman?" tanya meilin balik. kata-kata yang keluar dari mulut Meilin membuat pria tua itu nampak sedikit kesal.

"Siapa nama kepanjangan mu?" tanya paman Guan.

"Nama saya adalah Meilin." jawab Meilin yang kemudian menatap pria yang ada dihadapannya.

"Kalau begitu siapa nama panjangmu?" tanya Paman Guan kepada Meilin.

"Nama pendek saya Meilin." jawab Meilin sembari tersenyum kepada Paman Guan.

"Nama panjangmu Meilin, nama pendek mu Meilin. lalu Mengapa aku kau menyuruhku untuk bertanya siapa nama panjangmu dan siapa nama pendek mu." ucap Paman Guan yang terlihat sedikit kesal dengan gadis muda yang ada di hadapannya itu. pria tua itu berpikir kalau Gadis itu akan mampu membuat sang kaisar bertekuk lutut.

"Oh ya Paman boleh bertanya tidak?" tanya Meilin.

"Ada apa." jawab Paman Guan.

"Paman, apakah Paman kepanasan. masa masuk ke rumahku masih memakai topi?" tanya Meilin yang membuat pria setengah baya itu nampak ingin sedikit marah.

"Kalau iya kenapa." Jawab Paman Guan.

"Ya enggak gitu..,masak pagi buta seperti ini tidak ada sinar matahari Paman memakai topi, apa lagi masuk ke rumahku." ucap Meilin yang membuat pria setengah baya itu tidak mampu untuk berdebat lagi.

"Kelihatannya wanita ini akan bisa membeku keangkuhan sang kaisar." guman Paman Guan dalam hati.

"Lalu apa yang Paman lakukan di pagi buta seperti ini?" tanya Meilin kepada pria tua itu.

"Tentu aku akan menagih janjimu kepada ku!" seru pria tua itu kepada Meilin.

"Aku akan menerima perjanjian itu, Paman. tapi apa syarat-syarat yang harus aku lakukan dan tidak boleh aku lakukan?" tanya Meilin kepada pria tua itu.

Beberapa saat kemudian akhirnya Paman Guan menceritakan semua syarat-syarat dan apa yang boleh dilakukan dan tidak boleh, nampak Meilin mengangguk dan menyetujui permintaan pria setengah tua. Meilin belum mengetahui apa yang menunggunya, Gadis itu nampak begitu bersemangat karena hutang hutangnya akan segera lunas.

Entah apa yang akan terjadi, namun tekad gadis muda itu benar-benar sangat luar biasa. dia tidak mau masuk penjara karena kesalahan orang tuanya, hutang yang tidak diketahui ke mana rimbanya dan untuk apa.

"Toh aku cuma jadi perawat orang sakit saja kan, tidak ada jeleknya. apalagi aku yakin kamu dari Paman ini adalah pria tua yang sudah tidak bisa melakukan apa." guman Meilin dalam hati.

Setelah dia menyetujui perjanjian itu, kemudian pria tua itu mengajak Meilin untuk pindah ke rumah majikannya. Ling bi yang mendengar percakapan mereka berdua terlihat Gadis itu juga memberikan semangat kepada sahabatnya, agar dia tidak terus-menerus dikejar hutang bahkan harus masuk penjara karena sesuatu yang tidak dia ketahui.

"Tapi kan aku setiap hari bisa berangkat dari rumah paman, kenapa aku harus pindah ke sana?" tanya Meilin kepada Paman Guan.

"Apakah kau tidak membaca isi surat perjanjian itu?" tanya Paman Guan kepada Meilin.

"Sebaiknya kau setujui saja Meilin, aku akan menjaga rumah ini. lagian aku juga tidak betah tinggal di rumah bibiku." ucap Ling bi.

Setelah mendengar kata-kata dari sahabatnya itu terlihat melin terus memikirkan mengenai dirinya mungkin para dewa menunjukkan jalan ini agar dia tidak dipenjara. Meilin setuju untuk pindah kekediaman pria tua itu.

** bersambung **

mohon dukungannya di novel baruku, dan jangan lupa dukung novelku yang lain.

- Black Rose

- Mommy

- Mantan terindah

- Suami keduaku cinta pertamaku

- Dewa perang dan Ratu sihir

- Permaisuri sang kaisar

- ijinkan aku bahagia bersamamu

- jangan sakiti aku

- pembalasan dendam Dahlia

- Permaisuri kesayangan kaisar

Terpopuler

Comments

luho uroe

luho uroe

ahaahaa...meilin blm tau aja kaisar sedang menunggu mu😜😜

2022-07-01

0

玫瑰

玫瑰

Semakin menarik 😍

2022-05-10

1

玫瑰

玫瑰

ck..😁🤣

2022-05-10

1

lihat semua
Episodes
1 Gadis jelata
2 Hutang dan perjanjian
3 Perjanjian
4 Memasuki kerajaan
5 Aku tidak mau
6 Kaisar Yuan Li
7 Meilin yang kebingungan
8 Otak kotor Meilin
9 Kesabaran Meilin
10 Meilin Ingin keluar sebentar
11 Apakah kaisar sudah mencintai Meilin
12 Tabib Jang
13 Tabib Jang tertarik dengan Meilin
14 Api cemburu sang kaisar
15 Jangan sakiti aku
16 Jangan menghinaku
17 Kaisar sembuh
18 Meilin
19 Pekerjaan baru Meilin
20 Duh.. Kaisar...,
21 Menangis
22 Terkunci di gudang dapur kerajaan
23 Kaisar Yuan ingin membuat Meilin cemburu
24 Terluka lagi
25 Memanas-manasi Meilin
26 Kaisar hatinya gunda
27 Keluar kerajaan
28 Apa salahku Yang mulia
29 Di bawa keluar pangeran Arlan
30 Menunggu Meilin
31 Sang kaisar sakit hati
32 Rahasia yang terbuka
33 Aku tak akan melepaskan mu
34 Salah lagi
35 Kaisar mencium Meilin
36 Tidur berjalan
37 Bersama Kaisar
38 Meilin kabur
39 Meilin menghilang
40 Kegaduhan di kediaman kaisar
41 Perdebatan kaisar dan Meilin
42 Sang Kaisar kebakaran jenggot
43 Meilin dan kaisar
44 Jalan-jalan ke pasar
45 Capeknya
46 Main air
47 Pangeran Arlan
48 Meilin di bawa pergi
49 pangeran Arlan dan kerajaan Yogdo
50 Keluar kerajaan
51 Wow..,dia Isteriku
52 Kaisar penguntit
53 Hari yang menyebalkan
54 Kesal
55 Pergi dari kerajaan Yogdo
56 Tinggal di tempat Fasui
57 Misteri kerajaan Yogdo
58 Siapa sebenarnya pangeran Arlan
59 Kedatangan kaisar Yuan ke kerajaan Yogdo
60 Permaisuri kerajaan Guang
61 Membawa Meilin kembali
62 Permaisuri kerajaan Guang
63 Memata-matai Meilin
64 Menutup mulut para menteri
65 Aku tidak mau di hina
66 Memberi pelajaran kepada para putri menteri
67 Rencana pangeran Arlan
68 Meilin melatih dirinya
69 Memata-matai para menteri
70 Tamu untuk kaisar
71 Kedatangan putri kerajaan Sang
72 Putri Dayou
73 Wanita penganggu
74 Penyerangan
75 Serangan jenderal Dojo
76 Para pengkhianat
77 Memberi hukuman
78 Memberi pelajaran putri Dayou
79 Sang kaisar
80 Kaisar pergi berperang
81 Melihat tahanan
82 Menghukum kaisar Sang
83 Pergi ke desa perbatasan timur
84 Desa yang terkucilkan
85 Kondisi yang mengenaskan
86 Kedatangan sang Kaisar
87 Kaisarku
88 Hukuman pancung untuk putri Dayou
89 Rahasia gelap pangeran Arlan
90 Permaisuri Huang mama masih hidup
91 Membuat strategi
92 Ruang rahasia
93 Menyerang kerajaan Yogdo
94 Pertarungan antara Kaisar Yuan dan pangeran Arlan
95 Kekalahan pangeran Arlan
96 Wan-yi yang licik
97 Kelahiran sang pewaris
98 Sang kaisar
99 Aku pasti bertahan
100 Kehidupan baru
101 Memasuki hutan terlarang
102 Kisah terakhir
Episodes

Updated 102 Episodes

1
Gadis jelata
2
Hutang dan perjanjian
3
Perjanjian
4
Memasuki kerajaan
5
Aku tidak mau
6
Kaisar Yuan Li
7
Meilin yang kebingungan
8
Otak kotor Meilin
9
Kesabaran Meilin
10
Meilin Ingin keluar sebentar
11
Apakah kaisar sudah mencintai Meilin
12
Tabib Jang
13
Tabib Jang tertarik dengan Meilin
14
Api cemburu sang kaisar
15
Jangan sakiti aku
16
Jangan menghinaku
17
Kaisar sembuh
18
Meilin
19
Pekerjaan baru Meilin
20
Duh.. Kaisar...,
21
Menangis
22
Terkunci di gudang dapur kerajaan
23
Kaisar Yuan ingin membuat Meilin cemburu
24
Terluka lagi
25
Memanas-manasi Meilin
26
Kaisar hatinya gunda
27
Keluar kerajaan
28
Apa salahku Yang mulia
29
Di bawa keluar pangeran Arlan
30
Menunggu Meilin
31
Sang kaisar sakit hati
32
Rahasia yang terbuka
33
Aku tak akan melepaskan mu
34
Salah lagi
35
Kaisar mencium Meilin
36
Tidur berjalan
37
Bersama Kaisar
38
Meilin kabur
39
Meilin menghilang
40
Kegaduhan di kediaman kaisar
41
Perdebatan kaisar dan Meilin
42
Sang Kaisar kebakaran jenggot
43
Meilin dan kaisar
44
Jalan-jalan ke pasar
45
Capeknya
46
Main air
47
Pangeran Arlan
48
Meilin di bawa pergi
49
pangeran Arlan dan kerajaan Yogdo
50
Keluar kerajaan
51
Wow..,dia Isteriku
52
Kaisar penguntit
53
Hari yang menyebalkan
54
Kesal
55
Pergi dari kerajaan Yogdo
56
Tinggal di tempat Fasui
57
Misteri kerajaan Yogdo
58
Siapa sebenarnya pangeran Arlan
59
Kedatangan kaisar Yuan ke kerajaan Yogdo
60
Permaisuri kerajaan Guang
61
Membawa Meilin kembali
62
Permaisuri kerajaan Guang
63
Memata-matai Meilin
64
Menutup mulut para menteri
65
Aku tidak mau di hina
66
Memberi pelajaran kepada para putri menteri
67
Rencana pangeran Arlan
68
Meilin melatih dirinya
69
Memata-matai para menteri
70
Tamu untuk kaisar
71
Kedatangan putri kerajaan Sang
72
Putri Dayou
73
Wanita penganggu
74
Penyerangan
75
Serangan jenderal Dojo
76
Para pengkhianat
77
Memberi hukuman
78
Memberi pelajaran putri Dayou
79
Sang kaisar
80
Kaisar pergi berperang
81
Melihat tahanan
82
Menghukum kaisar Sang
83
Pergi ke desa perbatasan timur
84
Desa yang terkucilkan
85
Kondisi yang mengenaskan
86
Kedatangan sang Kaisar
87
Kaisarku
88
Hukuman pancung untuk putri Dayou
89
Rahasia gelap pangeran Arlan
90
Permaisuri Huang mama masih hidup
91
Membuat strategi
92
Ruang rahasia
93
Menyerang kerajaan Yogdo
94
Pertarungan antara Kaisar Yuan dan pangeran Arlan
95
Kekalahan pangeran Arlan
96
Wan-yi yang licik
97
Kelahiran sang pewaris
98
Sang kaisar
99
Aku pasti bertahan
100
Kehidupan baru
101
Memasuki hutan terlarang
102
Kisah terakhir

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!