"Kai, apakah menurutmu V orang baik?" tanyaku pada Kai malam itu.
"Iya menurutku, kalo dia bukan orang baik, sudah pasti dia akan membiarkan kita terlantar di jalanan keras itu,bukan?" sahut Kai.
"Iya juga sih, tapi dia membuatku merasa aneh" kataku lagi, "Entahlah, aku takut padanya, Kai. Dia ngga kayak kamu" sahutku lagi. Kai tidak pernah membuatku merasa seperti ini.
"Kamu berdebar-debar karena V?" tanya Kai. Aku menghela nafasku.
"Aku ngga tau Kai. Aku pikir ini bukan debaran karena cinta. Berdasarkan apa yang udah aku baca, manusia jaman sekarang ini, akan memutuskan untuk menikah itu kalau udah ada cinta, tapi untuk memunculkan cinta, prosesnya lama" jawabku, "Mungkin ini debaran karena aku takut" jawabku lagi, berusaha menenangkan hatiku sendiri.
"Kenapa harus takut sama V? Dia memberikan pelajaran untukku hari ini." sahut Kai. Aku langsung menoleh ke arahnya, "Hah?! Pelajaran apa?" tanyaku kaget.
"Rahasia pria, kata V aku ngga boleh kasih tau ke kamu" jawabnya, "Aku ngantuk Dream, ayo kita tidur. Dadah" sahutnya lagi dan pergi menuju kamar V.
Apa yang harus aku lakukan untuk menghilangkan rasa takutku ini yah? Aahhh..entahlah. Semakin aku mengingat V, semakin jantungku memberontak keluar. Aku menggelengkan kepalaku, dan membenamkan diriku ke dalam selimut, aku rasa aku tidak akan bisa tidur malam ini, pikirku.
......................
"Woi..Dream bangun...Dream.." aku mendengar suara Kai membangunkanku, "Dream ayo... V mau berangkat bekerja, aku mau ikut. Ayo bangun, Dream!" sahutnya lagi. Aku menggeliat di atas kasurku, dan aku melihat Kai sudah berdiri di samping tempat tidurku. "Baiklah...aku pergi untuk bersiap-siap dulu" aku turun dari tempat tidurku, dan pergi mencari kamar mandi. Aku terhuyung-huyung berjalan mencari kamar mandi, "Hei V, dimana kamar mandimu?" tanyaku, tapi tidak ada jawaban dari si empunya rumah, "Hei...V..aku butuh ke kamar mandi" sahutku lagi. Ah, ada ruangan, mungkin disana, aku membuka pintunya perlahan, ternyata ini kamar V dan Kai, aku menutup pintunya lagi. Tidak jauh dari kamar itu, ada sebuah ruangan lagi, mungkin itu, pikirku. Aku segera membukanya, dan "Aaaaaaaaaaarrrrrrgggghhhh!!!" teriakku, aku segera menutup pintu ruangan itu.
Mataku berdosa!! Tidak...tidak... Bayangan V dalam keadaan basah, di bawah siraman air, membuatku terus memikirkannya, dan damn! Jantung sialan ini tidak dapat diajak bekerja sama, debarannya semakin kencang, atau aku sakit jantung karena aku ngga cocok dengan cuaca di tahun ini...ah..pikirku lemah.
Tiba-tiba V keluar dari kamar mandi, tubuh bagian atasnya dibiarkan terbuka, kali ini aku melihat semakin jelas tubuh kekarnya. Aku ingin bersandar di dadanya, dan aku menatap tubuh bagian bawahnya, hatiku kian menjerit....aku ingin menjadi handuk yang menutupi bagian bawahnya itu....aaahhh...otakku diamlah!!
"Kamu diajarin untuk mengetuk ngga di tahun 3000an itu?" tanya V kepadaku. Aku tersentak kaget, "Mmma..maafkan aku V..maaf, aku udah di ujung sekali." jawabku meminta maaf, sekaligus meminta maaf atas pikiran kotorku.
"Kenapa wajahmu memerah, Dream? Kamu demam?" tanya V, dia mendekatkan diri kepadaku, tangannya yang nampak lebih kekar terjulur, dan memegang kening serta leherku. Aku meleleh saat tangan V menyentuhku.. Oh Tuhan, tolong aku... pintaku dalam hati.
Deeggg.. jantungku semakin berdebar, dan aku segera menekapkan tanganku di dadaku, aku takut jantungku melompat keluar. "Im oke V, im oke" jawabku, menepis tangannya.
"Bener ngga papa?" tanyanya lagi. Aku mengangguk, dan segera masuk ke dalam kamar mandi, menutup pintunya kencang. Aku membasuh wajahku, menbasuh leherku, "Sadar Dream, sadar" aku menepuk-nepuk wajahku. Aku membenamkan wajahku ke dalam handuk, dan ingatan tentang V dibawah siraman air, tubuh V yang kekar dan indah, serta sentuhannya di kening dan leherku, muncul kembali. Dan saat ini tidak hanya debaran jantung, tapi aku juga merasakan desiran aneh di tubuhku. Perasaan apa ini?
Saat ini, kami sudah duduk di meja kecil untuk sarapan. Kai dan V sudah asik mengobrol, layaknya kakak dan adik yang cukup dekat. "Kasih tau aku lagi, kamu keluar darimana?" tanya V.
"Di lorong tempat dekat rumahmu V, aku ngga tau bagaimana bisa kami tiba-tiba terjatuh disitu" jawab Kai.
"Oke, nanti coba kita cek, apa mungkin disana ada pintu waktu?" sahut V, "Hebat sekali kalo pintu waktu ada disana, aku bisa bepergian ke masa remajaku, lalu aku akan mengubah masa depanku, dan pusaran waktu? Itu mustahil buatku" jawab V santai. Aku duduk di sebelah Kai dan mengambil benda putih kecoklatan, "apa ini?" tanyaku kepada Kai, namun V menjawabnya untukku, "roti bakar, cobalah, itu manis" jelasnya. Aku menggigit satu gigitan roti, dan benar kata V, ini manis dan gurih.
"Enak kan?" tanyanya lagi, "Aku membuatnya sendiri, nih, habiskanlah untuk kalian berdua" katanya lagi, dan memberikan 2 potongan roti lagi kepadaku dan Kai.
"Hari ini aku akan bekerja, kalian di rumah aja" katanya lagi. "Bolehkah kami ikut?" tanya Kai. Namun V menggeleng, "Ngga perlu. Lagipula apa yang bisa kalian kerjakan?" tanyanya. V kemudian pergi ke kamarnya, dan membawa 2 kotak berukuran besar, dan memberikannya kepada kami, "Ini baju ganti untuk kalian, pakailah, dan ingat, ini tidak gratis, di masing-masing kotak sudah kutuliskan nomor rekening pribadiku, atau kalo kalian mau membayar cash, aku juga menerimanya, oh, dan ada total harga semua bajunya" kata V, dan kemudian dia bersiap-siap untuk kerja.
"Kamu bekerja sebagai apa?" tanyaku. Dia tersenyum, bangkit berdiri, dan tersenyum ke arahku, "Chef" katanya. "Dan kamu harus pergi?" tanyaku, V tertawa, "Iyalah, bagaimana aku bisa bekerja kalo aku tetap di rumah?" tanyanya.
"Di jaman kami, semua orang bekerja tanpa meninggalkan rumah mereka. Kami bekerja secara virtual, sekolah atau kuliah juga serta virtual. Dan jika kamu harus benar-benar keluar rumah itu adalah saat acara keluarga, atau pemilihan presiden, tidak disarankan memakai surrogate" terang Kai. V memandang Kai, berdecak kagum, "Wowh, akan sehebat itukah peradaban manusia nantinya?" tanya V. Aku dan Kai mengangguk. Dan V tersenyum, "Seperti kalian tau, saat ini kalian ada di peradaban kuno, jadi aku harus keluar rumah, dan pergi bekerja" kata V menjelaskan. Kemudian V berpamitan, "Aku pergi bekerja dulu, kunci pintu rumahnya yah, aku akan cepat pulang" katanya.
...----------------...
"Apa yang akan kita lakukan Kai?" tanyaku, Kai mengangkat bahunya, "Entahlah, boleh aku pinjam cincinmu itu Dream?" tanya Kai. Kemudian aku melepasnya dan memberikannya kepada Kai. Kai mengutak ngatik dan mengetuk-ngetuk cincin itu, "Aku ngga percaya, kenapa ini bisa tidak berfungsi yah?" tanyanya. Gantian, aku yang kali ini mengangkat bahuku, "Apa mungkin sinyalnya berbeda yah Kai?" tanyaku, Kai mengangguk, "Mungkin saja, itu bisa terjadi, tapi aku kagum, masyarakat peradaban ini bisa hidup hanya dengan sinyal 4G" sahutnya. Aku membelakkan mataku, "Oh yah?" aku ngga bisa mempercayai cerita Kai. Sinyal 4G itu seperti masuk ke dalam tengah hutan, banyak pepohonan, dan gelap, dan bagaimana bisa menangkap sinyal selemah itu di tengah hutan, ya kan? Aku berkeliling di rumah V, ada banyak buku berjejer rapi, dan kebanyakan buku tentang masakan, waahh..ternyata dia benar-benar seorang chef.. pikirku. Aku mengambil salah satu bukunya, dan ada selembar foto keluar dan terjatuh di lantai, aku mengambil dan memungutnya. V bersama seorang wanita cantik, siapa dia? Pasangannya kah? Aku memberengutkan bibirku, dan meletakkan foto itu kembali ke tempatnya. Entah kenapa, segelintir rasa nyeri muncul di dadaku, apa aku benar-benar sakit jantung? Mengerikan!! Pikirku lagi. Aku harus segera meninggalkan abad ini.
...----------------...
EPILOG
Dream POV..
Malam ini aku benar-benar tidak bisa tidur...ah, apa yang harus aku lakukan, baiklah aku akan ke kamar Kai, dan mengeceknya apakah dia sudah tidur atau belum, pikirku. Aku membuka pintu kamarku sepelan mungkin, supaya tidak membangunkan V, aku keluar dan berjingkat-jingkat supaya langkahku tidak terdengar. Dan ketika aku hendak menuju kamar Kai, aku mendengar suara aneh, ternyata V tidak tidur di dalam kamar. Dia tertidur di sofa, aku mendekatinya dan memandanginya. Dia tampan, pikirku. Selimut kainnya terjatuh, aku mengambilnya, dan menyelimuti tubuh V dengan selimut kain itu.
Katakanlah aku gila, aku memberanikan diri, membelai rambutnya, dan kemudian, aku membelai wajahnya dengan jari telunjukku, jariku turun perlahan-lahan, dari keningnya, terus turun hingga ke mata dan hidungnya, dan sampailah jariku ke bibirnya. V mempunyai bibir yang tipis, pantas saja kata-katanya sedikit tajam, pikirku, tanpa sadar aku tersenyum, aku mengusap bibirnya dengan jariku, dan tiba-tiba V menangkap tanganku, menggenggamnya erat. Aku terkejut, kulepaskan tanganku, dan aku segera berlari berjingkat kembali ke kamarku.
...----------------...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 110 Episodes
Comments
stormy
itulah yang kami rasakan kai
2022-07-03
0
Dehan
semangat selalu ya kak.. salam dari penjahit cantik
2022-06-25
0
🍁💃Katrin📙📖📚❣️
Lanjut lg.👍
2022-06-10
0