"Aku akan membuatkan kalian makan malam" sahut V, sesampainya di rumah. Kai mendekat, "Makanan disini cukup enak, aku heran kenapa manusia di jamanku hanya mengkonsimsi pil?" tanyanya kepada V. V menoleh ke arah Kai, dengan satu tangannya memegang spatula, "Kamu tanya sama aku? Hahahaha...manalah aku tau" jawabnya sambil tertawa. Aku menghampirinya, "Apa yang bisa kami bantu?" tanyaku kepadanya. V sejenak berpikir, "Kai kamu bisa membantuku untuk menyiapkan meja dan piring?" tanya V, Kai mengangguk. Aku menatapnya dengan penuh harap, "Apa yang bisa kamu lakukan untukku?" tanya V, aku baru hendak menjawab, namun Kai sudah mendahuluiku, "Dia tidak biasa bekerja V, dia putri perdana mentri" jelas Kai. Spatula V tergelincir dari tangannya, "Heh? Bisa-bisanya anak perdana mentri masuk ke rumah rakyat jelata" kata V kemudian, "Dream, kamu duduk aja". Aku menggeleng, aku selalu mendapatkan apa yang aku inginkan dengan mudah, dan aku tidak perlu membantu pekerjaan apapun, beda dengan Kai, dia anak pengasuhku, dan ditugaskan untuk selalu menjagaku, itulah mengapa kami sangat dekat. "Aku mau membantu juga" kataku setengah merajuk. V menghela nafasnya, dan memberikanku sepotong wortel, dan sebuah pisau, "Potong ini sebisamu" katanya, akhirnya, "dan hati-hati menggunakannya" sambungnya lagi. Aku mengangguk, aku pikir ini pekerjaan mudah, tapi ternyata wortel itu sangat keras, dan...aaahhh... "Kaaaii....jariku...Kaii" teriakku, aku melihat darah menetes-netes dari jari telunjukku, Kai tergopoh-gopoh berjalan menghampiriku, namun ia kalah cepat dengan V. V segera meraih jari telunjukku, dan memasukkannya ke dalam mulutnya.
Deggg.. airmataku tiba-tiba berhenti mengalir,digantikan dengan desiran aneh yang muncul kembali. Aku berusaha menarik jariku, tapi V menariknya lagi, "tahan dulu, ini akan menghentikan pendarahannya sementar" katanya. Namun, pikiran liarku mulai menggila, aku membayangkan V tidak hanya menghisapku disitu, tapi di....Aaahhh..hentikan!! Wajahku memerah lagi, aku tercekat, nafasku memburu, jantungku mungkin sudah melompat keluar, karena aku sudah tidak bisa merasakan debarannya lagi. V melepas jariku, "Oke, Kai bisa tolong ambilkan kotak P3K di laci di atas kepalamu?" Kai yang sedari tadi membatu, perlahan sadar, dan mulai bergerak mengambil kotak yang dimaksud dan memberikannya kepada V. V membuka kotak itu, dan mengambil selembar lembaran tipis berwarna coklat dan melepasnya, kemudia membalutnya di jariku, setelah itu, dia mengecup jariku yang sudah terbalut, "Udah ngga sakit lagi kan?" tanyanya sambil tersenyum. Aku menggeleng, dan memalingkan wajahku, menyembunyikan warna merah di pipiku.
......................
Kami mulai mengelilingi meja kecil yang sudah dipenuhi dengan makanan, suara dentingan piring dan sendok mengelilingi ruangan kecil itu. Kai dan V sedang membandingkan masa dimana kami tinggal dengan masa kini. "Jadi V ini kemungkinan adalah kakeknya kakekku dari kakekku dari kakekku dari kakekku dari kakekku dari kakekku dari kakekku" sahutku. V dan Kai tertawa.
"Hei, V, apakah besok kamu akan pergi bekerja lagi?" tanya Kai. V mengangguk, "Kenapa?" tanyanya. "Bisakah kami ikut denganmu? Kami ngga tau kapan kami bisa pulang, kemungkinan terburuk, kalo kami terjebak di tahun ini, kami tidak bisa terus-terusan hidup menumpanh padamu, paling tidak, kami bisa membantumu menghasilkan uang." jelas Kai. Benar juga, aku tidak terpikirkan hal itu, selama ini aku tidak pernah berpikir rumit, dan tampaknya, saat ini aku di haruskan untuk berpikir rumit. V mengangguk-angguk, "Aku tidak terpikir sampai situ Kai, baiklah kalo itu keputusanmu, besok ikutlah aku bekerja" katanya. Aku berdeham, "Bolehkah aku ikut bekerja juga?" tanyaku. Kai dan V berpandang-pandangan, "Aku akan belajar" jawabku meyakinkan.
"Baiklah, besok aku akan coba ngomong dengan kepala restoran tempatku bekerja, sekarang bantu aku merapikan ini" sahut V. Aku dan Kai tersenyum.
"Kita harus bertahan hidup Dream, sampai kita bisa menghubungi petugas waktu dan mereka bisa mengidentifikasi kita" sahut Kai. Aku mengangguk, "Aku juga berpikir seperti itu, kita tidak bisa terus-terusan merepotkan V" sahutku, "dan aku juga belum menemukan penyebab kenapa Rogie belum berfungsi, menyala pun tidak" sahutku lagi.
"Kai, aku rindu orangtuaku, dan ibumu" kataku, aku menundukkan kepalaku, baru 2 hari aku ngga pulang, dan ngga ketemu mereka, tapi aku kangen Kai" kataku. Kai memelukku, "Aku juga Dream, aku rindu ibuku, dan Piere" katanya. Piere itu sugar gliders, peliharaan Kai, tadinya ada sepasang, tapi Sofia, milikku sudah mati lebih dulu. "Kira-kira mereka nyariin kita ngga yah Kai?" tanyaku, Kai mengangguk untuk kesekian kalinya, "Pasti, Dream, pasti" katanya. Aku tau, di dalam kata-katanya itu mengandung pengharapan yang besar, "Istirahatlah Dream, supaya besok kita bisa semangat kerjanya, dan ngga ngerepotin V disana" sahut Kai, "Eh tapi Kai, bagaimana caranya bekerja itu?" tanyaku. Kai terkekeh, "Aku lupa kamu ngga pernah kerja" katanya sambil membelai rambutku, "besok aku akan membantumu", katanya lagi, "tidurlah sana". Aku kembali ke kamarku. Dan menatap langit-langit, ah apa yang akan kulakukan andai aku tidak terjebak disini? Apakah aku sedang berbulan madu dengan suamiku? Apakah suamiku seperti V?
Deeggg...hanya menyebut nama V di dalam hati saja sudah membuatku berdebar...ah, aku lupa menanyakannya pada Kai tadi. Besok aku akan menanyakannya. Tapi aku ngga bisa tidur sekarang, aku berjingkat, menuju kamar Kai, dan kulihat Kai sudah tertidur pulas, "Kai...psst...Kai..aku mau bertanya sesuatu" sahutku berbisik, "Kai...psst Kai" panggilku lagi, namun tiba-tiba, sebuah tangan kekar, merangkulku dan menutup pintu kamar Kai.
V...!!!
......................
"Ssssttt" bisiknya dan menempelkan jarinya di bibirku. V menggandeng tanganku, dan mengajakku menjauh dari kamar Kai. Bekas jarinya yang menempel di bibirku, membuat bibirku berdenyut dan terasa hangat, apalagi ini, pikirku.
"Kamu mau cerita apa?" tanya V pelan, dia mengajakku duduk bersamanya di sofa.
"Bukan urusanmu" sahutku ketus. Aku tidak suka caranya yang selalu membuatku berdebar. Dia tersenyum dan membaringkan dirinya di atas bantal sofa.
"Tapi kamu menganggu" sahutnya. Aku menoleh menatapnya, "Aku ngga bisa tidur" jawabku.
"Apa yang kamu lakukan sebelum tidur?" tanya V, dan kembali ke posisi duduk. Matanya yang tajam menatapku. "Aku biasa tidur dengan boneka kesayanganku, seperti anak kecil, itu pasti yang ada di pikiranmu, kan?" jawabku, setengahnya aku menahan malu, "Dan kalo bepergian, Kai selalu menemani disampingku sampai aku tertidur" jawabku lagi.
"Baiklah, aku akan menemanimu, Kai sudah tidur, biar aku aja yang nemenin kamu, ayo ke kamar" katanya, aku menatapnya ngga percaya.
"Ahahahaha...ngga usah..." sahutku, "kalo kamu yang nemenin, bisa -bisa aku ngga akan tidur sampai pagi" sahutku menambahkan dengan pelan.
"Kenapa?" tanya V, mendekatkan wajahnya ke wajahku, semburat merah mulai menjalar naik ke wajahku, aku bisa merasakan panas di wajahku, "ya karena kamu orang asing" sahutku, menjauh. V tertawa, "oke, kita ngobrol disini aja yah." katanya. V menemaniku mengobrol, hingga tanpa sadar aku ketiduran.
Esok paginya, aku bangun tanpa di bangunkan, tapi ada yang aneh, kenapa aku bisa di kamar? Kemarin aku tertidur di sofa, pikirku. Aku bergegas keluar dan melihat V sedang menyiapkan sarapan untuk kami dan Kai membantunya.
"Kai, aku sudah tanya kepada atasanku, kamu bisa bekerja untuk pekerjaan kotor di dapur, kamu bisa?" tanya V kepadanya. Kai mengangguk, "Ya, aku bisa" jawabnya mantap, kemudian V menoleh ke arahku dan menunjukku dengan menggunakan pisau dapur, "dan kamu...kamu akan menjadi waitress, bisa ngga?" tanya V kepadaku. "Apa itu waitress?" tanyaku kepada Kai. Kai menjelaskan pekerjaanku," kamu nanti akan melayani tamu-tamu, Dream. Aku akan bekerja secepat mungkin, supaya aku bisa membantumu." jawab Kai. V tertawa di belakang, "Bekerja disini itu ngga semudah yang kalian pikirin, dan ngga bisa saling bantu. Dream harus bisa menyelesaikan pekerjaannya sendiri" sahut V.
Ah, aku takut...apa aku sanggup, apa ngga usah aja yah? Biasanya kan selalu Kai yang bekerja untukku, apa yang harus aku lakukan? Jangan menyerah, Dream, kamu bisa!! sahutku pada diriku sendiri.
Praang... aku memecahkan piring lagi, Kai dan V mengintip cemas ke arahku, begitu juga dengan pegawai lainnya, kebanyakan dari mereka menggelengkan kepalanya. Aku menguatkan diriku sendiri, come on Dream!! sahutku dalam hati. Waitress bukan pekerjaan yang mudah, melayani tamu pun tidak mudah, aku harus mencatat menu, aku harus mengantarkan pesanan mereka juga.
Praannggg...kembali aku memecahkan sesuatu, sekarang aku memecahkan gelas dan isinya tumpah mengenai baju seorang pria, "Bisa kerja ngga sih??!! Ini panas!!" bentaknya. Aku menunduk meminta maaf, "Maafkan saya pak, maaf" sahutku. Kai segera berlari dan membantuku memunguti pecahan gelas di lantai, namun aku mendengar suara teriakan V, "Kai kembali ke postmu sekarang juga!" bentaknya pada Kai. Aku melihat Kai mengepalkan tangannya, dan kembali ke dapur. V berjalan ke arahku dan meminta masf kepada tamu tersebut, kemudian dia menarikku keluar restoran, "Aku udah bilang, hati-hati, fokus Dream! Fokus!" bentaknya kepadaku. Sifat V di rumah dan di kantor sangat berbeda, dia keras saat bekerja, tidak segan untuk membentak, tapi ketika di rumah, dia berubah menjadi lembut. Aku meneteskan airmataku, "Maaf V, ini hal baru buatku,maaf" sahutku terisak.
"Hati-hati dan usahakan selalu fokus! Sekali lagi kamu melakukan kesalahan, aku ngga akan membantumu lagi!!" tukasnya dan berjalan masuk kembali ke restoran. Aku mendesah nafas panjang, gimana niy, airmataku mulai turun kembali.
...----------------...
EPILOG
Kai POV
Aku memperhatikan Dream, dia mulai lebih baik saat bekerja, walaupun jalannya masih terhuyung-huyung tapi dia nampak berusaha untuk fokus.
"Dream, pakailah saputanganku untuk mengelap keringat di tanganmu, dan anggap saja, saputangan ini penggantiku. Kamu boleh membayangkan aku ada di sampingmu" sahutku kepada Dream. Dream memelukku, "Makasih Kai" jawabnya, dan aku mengusap airmata dipipinya.
Aku tersenyum memandang Dream, dia mulai cekatsn, syukurlah.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 110 Episodes
Comments
Gadis23
"menikah dengan paman sahabatku"hadir🥰
2022-07-11
0
stormy
wow v
2022-07-03
0
Lina Zascia Amandia
Saya sdh Favoritkan ya!
2022-07-02
0