Five

"Iya, makanya kau jangan asal nodongin senjata aja," ucap Sora pada gadis itu.

"Baiklah, namaku adalah Erly, namamu?" tanya Erly pada Sora.

"Namaku adalah Sora Takumi," jawab Sora datar.

"Baiklah, ayo ikut aku," ajak Erly.

Sora mengikuti Erly pergi ke suatu tempat. Erly mengajak Sora pergi ke suatu gedung, gedung itu lumayan besar.

"Kenapa kau mengajakku ke gedung besar ini?" tanya Sora penasaran.

"Sudahlah, ikuti aku saja. Ayo kita masuk ke dalam."

Ternyata gedung itu berisi tenang banyak data dan informasi tentang Laverli. Erly membuat sebuah sistem untuk mengetahui keadaan Laverli dan siapa saja orang asing yang datang ke Laverli.

"Jadi karena alat ini ya kau bisa tahu aku datang?" ucap Sora sambil melihat alat-alat di dalam gedung itu.

"Iya, aku membuatnya agar aku bisa tahu siapa saja yang akan berbuat jahat dengan Laverli. Aku tidak mau Laverli hancur," ucap Erly.

"Iya, makanya aku datang ke mari untuk membantu Laverli," ucap Sora.

"Sora, gadis itulah yang kita cari-cari. Bagus sekali dia yang malah menemukan kita."

"Iya," jawab Sora lirih.

"Apa kau bicara sesuatu?" ucap Erly.

"Dia masih bisa mendengarku, telinganya benar-benar tajam," batin Sora.

"Eh, tidak kok. Hehehe."

"Baiklah, apa kau tahu sesuatu tentang apa yang akan menyerang Laverli?" tanya Erly.

"Aku juga tidak tahu. Tapi yang pasti Laverli sedang berada di ambang kehancuran," ucap Sora jelas.

"Lalu apa yang harus kita lakukan untuk menghentikan kehancuran yang akan terjadi?"

"Sora, akan ada roh jahat yang mempunyai kemampuan untuk meledakkan sesuatu hanya dengan tatapannya saja. Jadi kau dan gadis itu harus berhati-hati saat bertemu dengan roh jahat itu, jangan sampai kau menatap matanya jika kau masih ingin hidup."

"Iya, aku mengerti."

"Apa kau mengatakan sesuatu?" tanya Erly heran.

"Aku bicara dengan temanku, temanku itu sudah meninggal dan kadang aku bisa bicara dengan nya lewat pikiranku," ucap Sora.

"Jadi begitu, aku pikir kau punya gangguan kejiwaan, hahahaha," ucap Erly tertawa.

"Ihh, jahat banget kau," balas Sora.

"Jadi kita harus bagaimana sekarang ini?"

"Akan ada roh jahat datang ke Laverli, jika kita bertemu dengan roh jahat itu, jangan sampai kita menatap matanya karena jika kita menatap matanya, maka kita akan hancur meledak."

"Benarkah? Kalau begitu roh jahat itu sudah pasti datang untuk menghancurkan Laverli."

"Benar, aku tahu dimana roh jahat itu akan pertama kali muncul," ucap Sora.

"Bagus Sora, kau sudah tahu ya dengan melihat tempat gelap tadi."

"Dimana? Ayo kita pergi ke sana."

"Oke, ayo!"

Sora mengajak Erly pergi ke tempat pertama Sora datang. Tapi Erly tidak melihat hal yang mencurigakan di tempat itu, tapi Sora tahu dengan mata sihirnya.

"Ada apa dengan tempat ini?" ucap Erly heran ketika dia tidak melihat apapun di tempat itu selain pepohonan dan rumput-rumput hijau.

"Kau memang tidak melihatnya, tapi aku melihatnya. Kau harus menaruh alat mu itu di tempat ini agar kita bisa tahu saat roh jahat itu datang," ucap Sora.

"Baik!" Erly menaruh alat pelacak ya di tempat itu.

Setelah itu mereka kembali ke kota, karena Sora juga merasakan ada aura aneh di tempat itu. Aura itu akan membuat Sora dan Erly terjatuh pingsan jika mereka berada di tempat itu terlalu lama karena terdapat gas beracun di tempat itu yang hanya Sora saja yang bisa melihatnya dengan mata sihirnya.

"Sora, aku akan mengajakmu makan di sebuah restoran yang enak, sambil menunggu tanda dari datangnya roh jahat itu," ucap Erly.

"Tapi aku nggak punya uang, tapi kalau kau mau menraktirku sih aku mau aja ya," ucap Sora.

"Iya, aku traktir kok."

"Nah, itu baru bagus."

"Aku juga ingin ikut makan, tapi aku tidak bisa. Aku sedih."

"Hahahah, kasihan sekali kau Elena. Yang sabar ya," ucap Sora.

Erly mengajak Sora pergi ke restoran paling enak makannya. Mereka berdua menyantap makanannya dengan lahap, Elena yang melihat Sora sedang makan dengan lahapnya pun juga ingin merasakan nya, tapi Elena tidak bisa melakukan itu.

"Sora, cari tahu bagaimana agar aku bisa keluar dari tubuhmu."

"Hah, kau pasti ingin merasakan makanan ini juga kan? Setelah tugas ini selesai, aku akan mencari cara agar kau bisa keluar dari tubuhku dan kembali ke dalam tubuhmu juga dengan mudah," ucap Sora pada Elena.

"Iya, semoga aja ada caranya ya."

Setelah mereka makan, Erly dan Sora kembali ke gedung itu untuk melihat bagaimana kondisi tempat gelap itu.

Tapi masih belum ada tanda-tanda atau hal mencurigakan dari tempat itu.

"Masih belum ada sesuatu yang mencurigakan." ucap Erly sambil melihat tempat itu dari alat yang dia buat, alat itu hampir sama dengan CCTV, tapi alat yang dibuat Erly lebih hebat dan canggih lagi.

"Yah, mungkin aja belum waktunya roh jahat itu datang."

Tiba-tiba dari alat itu, mereka melihat beberapa monster yang keluar dan monster itu berjalan menuju kota.

"Kita tidak boleh membiarkan monster-monster itu pergi ke kota. Kita harus menghentikannya," ucap Sora.

"Iya, ayo kita pergi. Aku ada senjata di sini, aku akan memakai pedang, kau bisa memakai senjata senapan seniper jarak jauh ini," ucap Erly sambil memberikan snapan itu pada Sora.

"Apa senjata-senjata ini kau juga yang buat?"

"Itu tidak penting, ayo kita pergi ke tempat itu."

"Iya, baiklah."

Mereka pergi ke tempat itu dan menyerang monster-monster itu, *Dor... dor..... dor...* Sora menembaki monster-monster itu dari atas bukit.

Dan Erly menyerang satu-persatu monster-monster itu dengan pedangnya.

"Apa benar dia juga membuat semua senjata-senjata ini? Luar biasa," ucap Sora sambil dia menembaki monster-monster itu yang terus saja berdatangan.

"Mungkin saja, karena dari yang kutahu gadis itu pintar dalam membuat sebuah sistem atau alat-alat seperti itu."

"Wah, itu luar biasa banget sih."

*Bruhhh.....* Tiba-tiba Erly di serang oleh salah satu monster itu, dan untung saja Sora sudah menghabisi semua monster-monster itu.

Sora berlari turun bukit menghampiri Erly yang terjatuh "Erly! Apa kau baik-baik saja? Tanganmu terluka." ucap Sora sambil melihat tangan Erly yang terluka terkena cakaran dari monster itu.

"Aku baik-baik saja kok. Ini hanya luka biasa aja," ucap Erly yang berusaha untuk menahan rasa sakitnya.

"Ayo, kita kembali ke kota, aku akan mengobatimu. Lagipula monster itu sudah tidak akan datang lagi," ucap Sora.

"Baiklah."

Mereka pun kembali kekota, disana Sora mengobati tangan Erly yang terluka itu.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!