Hari kedua sang mahasiswa baru ...
Pagi ini lalu lintas tampak padat, Elena mulai resah karena 10 menit lagi dia akan terlambat “kaaaakkk bisa nggak lebih cepet” pintanya memelas, yah pagi ini Eliza bersikeras mengantar Elena ke kampus, katanya service untuk tuan putri yang sudah jadi mahasiswa baru.
“nggak bisa dek, itu di depan masih lampu merah” jawab Eliza santai.
Elena sudah ingin menangis rasanya, terbayang dia akan di hukum karena ini masih masa Ospek, syukurlah tak lama mobil bergerak, tapi di tikungan berikutnya harus terhenti karena pampu merah kembali menyala “tau gini tadi mending naek angkot, jelas cepet nyampenya” dia mendesah sebal karena sejak pagi Eliza sudah sibuk bertelepon ria urusan pekerjaan, sementara Elena sudah resah karena sebentar lagi ospek di mulai.
Syukurlah lampu hijau segera menyala, tapi 3 menit lagi waktu menunjukkan jam 8, jadi tanpa pikir panjang Elena berlari keluar tanpa menghiraukan lagi teriakan sang kakak, didepan Elena tampak 2 orang mahasiswa baru juga datang terlambat, Elena hampir kehabisan nafas ketika seseorang juga berlari dari arah belakang, dia menoleh sekilas.
“Elena?”
“Hai ...” jawab Elena terengah-engah.
“Telat juga?” tanya nya masih sambil berlari mensejajarkan kecepatan larinya dengan gadis di sebelahnya “ayo cepat” katanya sambil menyambar lengan Elena. Yah dia lah Haris sekali lagi lelaki itu menggandeng tangannya tanpa permisi.
Sesampai nya di titik kumpul 2 orang panitia sudah menanti, percuma mereka berlari toh tetap terlambat juga, Haris melepaskan tangan Elena badannya menunduk dengan kedua tangan d lutut, nafasnya tak beraturan keringat menetes dari pelipisnya, begitu pun Elena kondisinya tak jauh beda dengan Haris.
Ternyata Bagus dan Priyo juga terlambat, mereka ber empat saling pandang sambil melempar senyum.
“Kenapa terlambat??” tanya panitia 1 pada elena
“Macet kak” jawab Elena
“Kamu??” wajahnya panitia 1 beralih ke Bagus
“Air di kost an mati kak”
“Jadi kalian gak mandi” tanya panitia 2
“Eh mandi kak” jawab Bagus dan Priyo bersamaan.
“tadi kami berbagi air”sambung priyo sambil menunduk malu.
“Kalian ... Nggak mandi bareng kan??” tebak sang panitia 1
“Nggaaaaakkkk ... “ jawab Bagus dan Priyo yang lagi lagi bersamaan.
Kedua panitia itu tampak tersenyum, ketika mendengar jawaban dari kedua junior nya.
“Kalo kamu kenapa??” tanya panitia 1 sambil memindahkan posisinya ke depan Haris.
“Ban motor kempes kak”
“Untuk sekarang tidak ada hukuman, tapi nanti selesai acara, kalian bersihkan aula rektorat lantai 3, gedung A, paham??”
“Paham kak” jawab ke empat mahasiswa baru itu.
Sore hari selesai rangkaian acara mahasiswa baru, 4 orang yg terlambat pagi tadi tampak terduduk lemas d depan pintu aula, wajah mereka berpeluh, baju mereka agak berdebu, tapi wajah mereka tampak bahagia dengan hasil kerja mereka bersama, sekarang aula tampak rapi d banding sebelumnya, sesekali mereka tertawa melihat rekan mereka yg sedang d kerjai para panitia, yah sepanjang hari tadi acara d selingi dengan game dan kuis, bagi peserta yg kalah dalam game dan kuis tersebut, akan d beri hukuman, ada yang menyanyi joged sambil bermusik dengan alat seadanya.
“Aku lebih baik batal kuliah daripada mempermalukan diriku sendiri seperti mereka” Desah priyo.
“Kau benar ... Setidaknya hukuman kita lebih baik” sela Haris.
Mereka berempat tersenyum bahagia, “Eh foto yuk ... “ Celetuk elena.
“Jangan macem macem deh aku lagi gak ganteng nih” Bagus protes sembari merapikan rambut dan baju nya.
“Eh kampret, yg bilang kamu ganteng tuh siapa?” ejek Priyo.
"Lho kata ibukku, aku ini ngguanteng, lha wong aku anak laki laki satu satunya” jawab Bagus bangga “gini gini aku dulu punya banyak penggemar” ucap Bagus bangga.
Ketiga temannya tampak memasang muka masam mendengar pernyataan haris, tak lama kemudian Elena tampak mengeluarkan penselnya, dan kilatan blitz kamera membuat mereka berpose manis, pose pertama mereka menjadi teman dan sahabat.
Karena hari hari selanjutnya mereka seperti saudara tak terpisahkan, mereka hanya berpisah jika ada perbedaan jam dan mata kuliah, belajar, nongkrong, dan curhat tak lepas dari keseharian mereka d kampus.
Bahkan Mereka punya hobi yang sama camping, tentunya dengan 2 tenda, karena tak mungkin bagi Elena berbagi tenda dengan ketiga sahabat lelakinya.
Flash back end
...****************...
Lelaki itu pun tersadar dari lamunannya, tangannya menggenggam pegangan koper, kemudian mendorong kedua kopernya menjauh dari gadis itu, entah apa yang ada dalam benaknya kini, tapi yang jelas dia hanya ingin menghindar dulu dari gadis yang menyapanya tadi, tepat ketika kakinya menuruni anak tangga, sebuah taxi berhenti di hadapannya sedang menurunkan penumpang, tanpa berpikir panjang, dia pun memasukkan kedua kopernya Kedalam bagasi dan segera duduk d kursi penumpang, tanpa sedikitpun menoleh kearah sang gadis, selang sesaat ketika taxi meninggalkan bandara, dia membuka kacamata, dan melepas hoddie yg menutupi kepalanya kemudian mengacak acak rambutnya dengan gelisah.
Terus terang tadi dia tak siap dengan pertemuan mereka, karena itulah, dia pergi begitu saja tanpa menyapa sang gadis, yah dialah Elena, si gadis manis, ceria, manja dan hobi nya main, kehadirannya membuat hari hari terasa ramai dan menyenangkan, dulu rambutnya tak pernah panjang melebihi pundak, tapi yg tadi dia llihat, rambut nya tergerai sampai ke tengah punggung, sedikit ditambahkan warna kecoklatan menambah kesan dewasa dalam penampilannya, Walaupun gadis itu hanya memakai t shirt, celana jeans dan flat shoes, tapi entah mengapa dia terlihat manis dan menawan, belum lagi senyum diwajahnya membuat wajahnya terlihat menggemaskan.
Haris mengutuk i keputusannya sendiri, sebulan yang lalu, tiba tiba Bagus menghubunginya, dan menawarkan kontrak yang Sangat menggiurkan, sebuah proyek yang melibatkan salah satu perusahaan besar dari negri gingseng, tentu tawaran itu sedikit menggelitik egonya, karena dia masih menginginkan satu hal penting untuk diri nya, mungkin terkesan agak egois, tapi biarlah kali ini dia ingin egois dan mungkin kesempatan ini hadiah dari tuhan.
“Elena, kali ini aku tidak bisa mewujudkan keinginan mu, karena aku terlalu menginginkan mu, jika kali ini aku tidak bisa menikahimu, maka mungkin selamanya kita tidak akan bertemu lagi”
Hanya Membayangkan pernikahan membuat dadanya berdesir, di usinya yang sudah berkepala 3 sekarang, tentu dia tidak ingin main main, walaupun selama ini dirinya juga tidak pernah berkeinginan memiliki kekasih, hanya Elena yang membuat dirinya begitu menginginkan, sayang nya ketika Elena mengetahui perasaanya, gadis itu justru hanya menginginkan persahabatan.
Karena inilah, disini Haris berada saat ini, mewakili perusahaannya yang juga menerima tawaran bekerja sama dengan HS grup sebagai tim ahli yang di percaya Mendesain proyek besar HS Grup.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 86 Episodes
Comments
Anisatul Azizah
lhoo jare ibukku, aku iki paling ganteng.. wong anake mek siji aku tok"
hehe ngetik gt sambil ingat2 aksen temenku Malang dulu..
2025-02-27
0
nobita
pertemuan yg tidak terduga
2024-12-02
0