Bab 3 : Rencana

Pada pagi harinya...

Tabib Chen bersiap - siap untuk ke hutan mencari berbagai macam obat, ia akan melakukan berbagai macam cara untuk menyembuhkan wajah putrinya.

Kediaman Tabib Chen sangat menguntungkan jika mencari bahan obat - obatan karna kediaman Tabib Chen berdeketan dengan hutan.

Sedangkan di kamar.

Ling Hua melakukan aktivitas paginya, seperti di zaman modernnya melakukan squat, sit up dan push up..

"Nona." teriak Lin Qi dari arah pintu, ia melihat Nonanya melakukan hal yang membahayakan tubuhnya.

"Apa yang Nona lakukan? jangan membahayakan tubuh Nona." ucap Lin Qi memeriksa tubuh Lin Hua yang masih di lantai.

"Ini namanya push up, jika kita ingin melatih kekuatan tubuh, kita harus melakukan berolah raga." kata Ling Hua ia berdiri menatap Lin Qi yang duduk di lantai.

"Maksud Nona."

"Sudahlah kau tidak akan mengerti, aku akan berlatih kekuatan tubuh ku selanjutnya." Kata Ling Hua, ia keluar dari kediamannya.

Lin Qi langsung mengekori Ling Hua.

"Lin Qi, apa di kediaman ini ada pedang atau panah?" tanya Ling Hua.

"Nubi, tidak tau Nona." jawab Lin Qi menatap Nonanya.

Selang beberapa saat terlihat Tabib Chen membawa keranjang, terlihat di wajahnya kelelahan bahkan keringat bercucuran keluar dari tubuhnya.

"Ayah." teriak Ling Hua ia menghampiri Tabib Chen.

"Tuan, Nubi akan membuat teh untuk Tuan." ucap Lin Qi segera pergi menuju dapur.

Ling Hua mengambil keranjang yang berisi obat - obatan, ia mendudukan Tabib Chen di kursi depan kediamannya.

Tabib Chen melepaskan tudung bambunya, ia mengipas ngipaskan pada tubuhnya.

Karna kasihan Ling Hua memijat bahu Tabib Chen, untuk menghilangkan rasa lelahnya.

"Lin'er nanti kita akan memulai pengobatan di wajah mu." ucap Tabib Chen menatap Lin Hua.

"Baiklah, Ayah. Tapi Ayah harus istirahat dulu." ucap Lin Hua tersenyum.

Selang beberapa saat Lin Qi membawa 2 cangkir teh di nampannya.

Ia meletakan teh di depan mereka.

"Lin Qi kenapa hanya ada dua teh?" tanya Ling Hua.

"Bukankah hanya Nona dan Tabib Chen." jawab Lin Qi.

Ling Hua tersenyum. "Kau bisa bergabung dengan kami, mulai saat ini kau adalah temanku." kata Ling Hua.

"Tapi Nona,"

"Sudah jangan banyak alasan, kau adalah temanku bukan pelayan ku lagi pula ada hal penting yang akan aku sampaikan pada Ayah dan juga dirimu." ucap Ling Hua memandang Lin Qi tersenyum.

Lin Qi terharu, ia memeluk Ling Hua.

"Nubi berjanji akan mengabdikan hidup Lin Qi untuk Nona." kata Lin Qi melepaskan pelukannya.

"Sekarang pergilah, ambilah teh untuk dirimu." perintah Ling Hua tersenyum.

Lin Qi mengangguk ia menuju dapur.

5 menit kemudian Lin Qi membawa teh, ia duduk di samping Ling Hua.

"Lin'er hal apa yang ingin kau bicarakan dengan Ayah?" tanya Tabib Chen.

"Pertama - tama aku ingin berlatih ilmu bela diri, kedua aku ingin merekrut anggota atau berbisnis, ketiga aku ingin masuk ke Istana untuk membebaskan Ayahku." kata Ling Hua menatap Tabi Chen dan Lin Qi dengan serius.

"Apa kau yakin ingin berlatih ilmu beladiri?

sangat berbahaya untuk mu, untuk berbisnis Ayah pasti setuju,, dan juga memasuki Istana sangat berbahaya, bagaimana jika ada yang mengenal mu?" tanya Tabib Chen dengan nada khawatir.

"Jangan khawatir, perempuan tidak harus menjadi lemah,

Aku akan membuat diriku kuat dan di takuti di Kekaisaran ini." ucap Ling Hua meyakinkan.

Hah, Tabin Chen menghela nafas dengan keras kepala putrinya.

"Baiklah, Ayah akan mengajarkan mu." ucap Tabib Chen mengelus kepala Ling Hua.

"Jadi, Ayah tau ilmu bela diri." tanya dengan senyuman.

"Ya dulunya Ayah seorang pembunuh bayaran, tapi karna Ayah menikah. Ayah berhenti dan mempelajari buku dari peninggalan kakek, kebetulan Kakek adalah Tabib Istana pada waktu itu." ucap Tabib Chen tersenyum.

"Tapi kenapa Ayah tidak menjadi Tabib istana?" tanya lagi penuh keheranan.

"Lin'er, Istana penuh akan kekejaman, intrik politik dan kelicikan maka dari itu Ayah tidak mau, lebih baik menajadi orang sederhana tapi hidup tenang." jawab Tabib Chen menatap Ling Hua.

"Baiklah, Ayah akan menumbuk obatnya dulu, setelah kau sembuh maka Ayah akan mengajarimu." ucap Tabib Chen berlalu pergi.

Terpopuler

Comments

Sandisalbiah

Sandisalbiah

tabib Chen ini paket komplit... sangat menguntungkan Lin Hua...

2024-02-10

0

ᷠᷠ🍾⃝ᴍͩᴀᷞʀͧѕᷡʜͣᴀ нͩαͪѕᷧιᷠαᷧn𔘓

ᷠᷠ🍾⃝ᴍͩᴀᷞʀͧѕᷡʜͣᴀ нͩαͪѕᷧιᷠαᷧn𔘓

lagi asik baca malah iklan lagi

2023-03-18

0

Dianita Indra

Dianita Indra

lanjut

2022-03-19

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!