Pesan Nenek (Revisi Lokal)

Arya duduk di teras rumah untuk beristirahat setelah menyapu halaman. Arya menengok kesana-kemari sebelum menghela nafas panjang sebab tak menemukan keberadaan Baduga Maharaja yang sampai sekarang belum juga kembali.

"Mengapa Guru belum juga kembali? Apa ada sesuatu yang terjadi kepadanya? " Arya merasa khawatir tetapi dengan cepat dia menepis pikiran buruknya itu dan meyakinkan dirinya jika Baduga Maharaja pasti akan baik-baik saja.

Hari berganti minggu, dan minggu berganti bulan, tetapi Baduga Maharaja masih belum juga menampakkan barang hidungnya. Arya masih seperti biasa mengerjakan tugas yang diamanahkan oleh Baduga Maharaja selama penantiannya.

Untuk bertahan hidup selama satu bulan terakhir Arya memburu hewan seperti kelinci atau ayam hutan didekat kediamannya. Meski terasa berat dan tidak mendapatkan kepastian, tetapi Arya tetap akan menunggu Baduga Maharaja disana, karena percaya kalau gurunya pasti kembali.

Selama satu bulan ini Arya tidak lupa memperkuat tubuhnya dengan melakukan olahraga ringan seperti angkat beban dan lari mengelilingi kediamannya.

Dibawah guyuran hujan deras yang turun dari langit Arya masih menunggu kedatangan Baduga Maharaja di teras rumah sambil membuat sebuah pedang kayu menggunakan sebilah pisau kecil ditangannya.

"Apa Guru masih berburu diluar sana? Semoga dia baik-baik saja..." Arya tersenyum kecil baginya Baduga Maharaja pasti tidak akan meninggalkan dirinya karena yakin jika gurunya itu pasti sedang sibuk diluar sana.

Disisi lain Baduga Maharaja memperhatikan Arya dari atas pohon yang lokasi tidak begitu jauh dari kediamannya. Baduga Maharaja tersenyum kecil melihat keteguhan Arya saat menunggu dirinya selama satu bulan terakhir.

Baduga Maharaja sebenarnya memang berburu selama ini tetapi dengan sengaja meninggalkan Arya sendirian di kediaman mereka untuk memberi ujian kepada anak tersebut.

"Anak yang menarik, bahkan dia bisa bertahan hidup sendiri diusianya yang masih sangat muda."

Baduga Maharaja kembali dibuat terkesima oleh Arya. Mengangkat anak itu menjadi murid pertama serta calon pewarisnya sepertinya bukanlah kesalahan pikir Baduga Maharaja. Biasanya orang-orang yang ingin menjadi muridnya akan langsung pergi setelah 2 hari.

Puas dengan keteguhan hati Arya dalam menunggunya, Baduga Maharaja kemudian menyudahi ujian yang diberikan kepada Arya dan menghampiri anak itu yang sedang membuat pedang kayu.

Mendengar suara langkah seseorang, Arya segera menengok kemudian melihat kedatangan Baduga Maharaja berjalan menghampiri dirinya dibawah guyuran hujan.

Mata Arya berkilat saat melihat kedatangan Baduga Maharaja, dengan cepat dia kemudian menghampiri Baduga Maharaja sambil membawakan payung.

"Selamat datang kembali, Guru. Biar kubantu membawa barang bawaan, Guru." Arya menyambut kedatangan Baduga Maharaja sambil memberikan payung yang dia bawa ditangan kecilnya kepada pria itu.

Baduga Maharaja tersenyum hangat mendapat sambutan dari Arya. Dia kemudian menerima payung yang diberikan oleh Baduga Maharaja sambil menatap anak itu dengan tatapan bersalah.

Sebenarnya Baduga Maharaja sendiri tak tega melakukan semua ini kepada Arya tetapi dia terpaksa untuk menguji kesabaran muridnya tersebut.

"Tidak perlu, aku bisa membawanya sendiri." Baduga Maharaja menolak tawaran Arya dengan lembut, saat ingin membawakan karung goni berisi barang yang dia gendong dipunggung.

Arya kemudian masuk kedalam dapur membuatkan makanan hangat untuk Baduga Maharaja karena berpikir gurunya itu akan kedinginan setelah berjalan dibawah guyuran hujan.

Melihat kekhawatiran Arya membuat Baduga Maharaja cukup tersentuh dan menggelengkan kepalanya karena mengetahui kalau muridnya itu sedikit keliru tentangnya.

Baduga Maharaja tentunya tidak akan kedinginan hanya karena terkena guyuran hujan. Sebagai seorang Pendekar dengan ranah cukup tinggi dirinya tentu memiliki kekebalan tubuh yang lebih tinggi dari manusia normal.

"Anak yang baik..." Baduga Maharaja tersenyum kecil dan membiarkan Arya memasak. Sementara dirinya masuk kedalam kamar untuk meletakkan barang bawaannya.

Ketika Baduga Maharaja masuk kedalam kamarnya, alisnya berkedut saat melihat kondisi kamarnya yang tak pernah dibersihkan selama satu bulan terakhir.

"Anak itu... Sepertinya aku harus sedikit memberinya pengarahan. Memang sikapnya sudah bagus tidak masuk kedalam ruangan seseorang tanpa ijin, tetapi tidak sampai seperti ini juga."

Baduga Maharaja menepuk dahinya menyadari kecerobohannya sendiri karena belum mengijinkan Arya masuk untuk membersihkan kamarnya.

Tetapi Baduga Maharaja pada akhirnya dapat membersihkan ruangannya sendiri dengan mudah. Menggunakan sedikit kemampuan dia sudah bisa merapihkan dan membersihkan ruangannya dalam hitungan detik.

Baduga Maharaja kemudian meletakkan karung goni yang dia bawa saat pulang, dimana isinya adalah Inti dari Hewan Iblis yang dia kumpulan selama satu bulan ini. Semua Inti Hewan Iblis itu tentunya bukan untuk dirinya sendiri melainkan akan dia berikan kepada Arya selama pelatihan.

Beberapa menit kemudian, Arya masuk kedalam ruangan Baduga Maharaja menyiapkan makanan untuk gurunya tersebut. Melihat Arya yang hanya berdiri saja, Baduga Maharaja lalu meminta Arya untuk duduk dan makan bersamanya.

Arya menurut dan duduk berhadapan dengan Baduga Maharaja tetapi dia tidak bergeming sedikitpun bahkan tak menyentuh alat makan yang ada di atas.

Sedangkan Baduga Maharaja tampak menikmati sup kelinci buatan Arya yang menggugah selera. Tetapi saat melihat Arya yang hanya diam bukannya ikut makan bersama, membuat Baduga Maharaja merasa sedikit frustasi dengan sikap Arya.

"Mengapa kamu hanya diam saja Arya? Cepatlah makan sebelum dingin."

Begitu mendapat perintah untuk makan, Arya kemudian mulai ikut makan bersama Baduga Maharaja. Hal ini membuat Baduga Maharaja menghela nafas dan menggelengkan kepala, karena merasa kalau Arya hanya akan melakukan sesuatu jika diberi perintah seperti seorang prajurit saja menurutnya.

Tetapi Baduga Maharaja langsung menepis pikirannya tentang sikap Arya yang mirip dengan mesin pembunuh. Mana mungkin anak seusia Arya menjadi mesin pembunuh, mungkin saja ini semua didikan dari orang tuanya pikir Baduga Maharaja.

"Arya... Mulai sekarang cobalah untuk merubah sikapmu. Lain kali kalau kamu merasa lapar tak perlu menahan diri dan makanlah, jangan menunggu sampai aku mengajakmu."

Mendapat teguran dari Baduga Maharaja seketika membuat Arya menunduk dan meminta maaf. Dia kemudian menjelaskan alasannya melakukan semua ini karena nasehat dari mendiang neneknya dulu.

Arya kemudian menjelaskan tiga nasehat yang diberikan oleh neneknya kepada Baduga Maharaja.

Pertama, dia tidak boleh masuk kedalam ruangan seseorang tanpa ijin apalagi saat pemilik ruangan tersebut sedang tidak ada.

Kedua, Arya tidak boleh menyentuh makanan jika belum ditawarkan oleh pemilik rumah karena hal itu sangat tidak sopan.

Ketiga, neneknya berpesan jika orang desa seperti mereka tidak boleh bersikap arogan dan harus menurut agar tidak mendapat masalah untuk kedepannya, yang bisa saja merepotkan mereka.

Setelah mendengar penjelasan Arya membuat Baduga Maharaja menjadi sedikit mengerti jika anak itu sangat patuh kepada neneknya bahkan bisa saja mengaguminya.

Baduga Maharaja tidak menyalahkan Arya dengan prinsip yang diberikan oleh neneknya itu, tetapi dia meminta kepada Arya untuk tidak bersikap seperti itu kepadanya dan menyuruhnya agar bersikap lebih santai karena mulai sekarang mereka adalah keluarga.

Terpopuler

Comments

Harman LokeST

Harman LokeST

nice nice nice nice nice nice

2022-08-13

2

凹凸不平衡

凹凸不平衡

inti iblis??? bw pake karung ???? monster nya ditinggal di hutan ??? belum tau apa pake inti monster bt berlatih made indo parah

2022-06-29

3

Kurnia Bintara Putra Putra

Kurnia Bintara Putra Putra

mantapppp

2022-06-16

0

lihat semua
Episodes
1 Awal Reinkarnasi (Revisi Lokal)
2 Kembali (Revisi Lokal)
3 Guru dan Murid (Revisi Lokal)
4 Pesan Nenek (Revisi Lokal)
5 Hyman Nirwasita dan Arga Mahesa (Revisi Lokal)
6 Meredam Amarah Arga Mahesa (Revisi Lokal)
7 Pengendali Api (Revisi Lokal)
8 Tiga Makhluk Kuno (Revisi Lokal)
9 Transplantasi Dantian (Revisi Lokal)
10 Ranah dan Kualitas Tulang (Revisi Lokal)
11 Pertarungan Naga dan Phoenix (Revisi Lokal)
12 Tulang Kualitas Naga Muda (Revisi Lokal)
13 Ujian Langit (Revisi Lokal)
14 2 Tahun Kemudian (Revisi Lokal)
15 Ujian Terakhir (Revisi Lokal)
16 Daratan Es Abadi (Revisi Lokal)
17 Memakan Bangkai Paus (Revisi Lokal)
18 Garis Keturunan Phoenix (Revisi Lokal)
19 Membuat Ramuan Panjang Umur (Revisi Lokal)
20 Makam Kuno (Revisi Lokal)
21 Naga Perak Yang Terbangun (Revisi Lokal)
22 Kebenaran Tiga Ribu Tahun Lalu (Revisi Lokal)
23 Pertarungan Murid Dan Guru (Revisi Lokal)
24 Marga Wijaya (Revisi Lokal)
25 Pengorbanan Tiga Guru (Revisi Lokal)
26 Awal Sosok Pemimpin 7 Negara Berperang (Revisi Lokal)
27 Memantik Api (Revisi Lokal)
28 Mengetahui Kebenaran (Revisi Lokal)
29 Langkah Pertama (Revisi Lokal)
30 Perintah Raja Brawijaya (Revisi Lokal)
31 Ancaman Nyata (Revisi Lokal)
32 Dierja Aditama (Revisi Lokal)
33 Ibukota Wirabhumi (Revisi Lokal)
34 Siluman Laba-laba (Revisi Lokal)
35 Umpan Kecil Untuk Ikan Besar (Revisi Lokal)
36 Benang Merah (Revisi Lokal)
37 Menjadi Tahanan Rumah (Revisi Lokal)
38 Rencana Pembunuhan Dierja Aditama (Revisi Lokal)
39 Malam Berdarah (Revisi Lokal)
40 Dua Teknik Mematikan (Revisi Lokal)
41 Akhir Malam Berdarah (Revisi Lokal)
42 Berita Panas Di Kota Wirabhumi (Revisi Lokal)
43 Membuat Krim (Revisi Lokal)
44 Identitas Terbongkar (Revisi Lokal)
45 Kenangan Masa Lalu (Revisi Lokal)
46 Seseorang Untuk Dipercaya (Revisi Lokal)
47 Tubuh Dewa Matahari (Revisi Lokal)
48 Menghadiri Pelelangan Tanpa Undangan (Revisi Lokal)
49 Tiga Tuan Muda (Revisi Lokal)
50 Pelelangan Dimulai (Revisi Lokal)
51 Antara Senang Dan Rugi Besar (Revisi Lokal)
52 Meninggalkan Pelelangan Dengan Kesal (Revisi Lokal)
53 Master Alkemis (Revisi Lokal)
54 Makan Malam Gratis (Revisi Lokal)
55 Obat Penenang (Revisi Lokal)
56 Bertemu Naga Perak (Revisi Lokal)
57 Informasi Pembaca
58 Terobosan Ke tahap Selanjutnya
59 Panglima Besar
60 Mengunjungi Istana Kahuripan
61 Tubuh Dewi Bulan dan Phoenix
62 Kenyataan Pahit
63 Meninggalkan Ibukota
64 Kecewa
65 Kota Bambu
66 Menjadi Prajurit Kota Bambu
67 Menjadi Terkenal Dikalangan Wanita
68 Arista Umbara
69 Obrolan 3 Wanita
70 Obsesi
71 Dendam Kerajaan Angasari
72 Bunga Mawar Es
73 Pertemuan Arya dan Raka
74 Diluar Ekspetasi
75 Perselisihan
76 Fajar
77 Tuduhan Palsu
78 Memakan Jiwa
79 Angga Vs Raka
80 Bendera Ke-7
81 Pedang Kayu Keramat
82 Teknik Andalan
83 Kehendak Api Surgawi
84 Pertemuan 5 Api Surgawi
85 Memikat Hati Wanita?
86 Kecurigaan
87 Pengawal?
88 Menjenguk Fajar
89 Membebaskan Tahanan
90 Penyergapan
91 Penyergapan 2
92 Penyergapan 3
93 Niat Untuk Membunuh Fajar
94 Keterlambatan
95 Cemburu?
96 Semua Orang Terpesona
97 Merekonstruksi Ulang Dantian
98 Berhasil Merekrut Anggota
99 Aku Kaya
100 Musim Semi Putri Amanda
101 Sampai di Kota Madya
102 Organisasi Pembebasan
103 Hancurnya Kharisma Seorang Pria
104 Salah Satu Kekejaman Putri Amanda
105 Kecemasan Berlebihan
106 Kutukan Langit
107 Obsesi Putri Amanda
108 Riset Kebahagiaan Masyarakat Kota Madya
109 Petaka Bulan Purnama
110 Pengorbanan
111 Sebuah Keajaiban
112 Menggantikan Tugas Arya
113 Menuju Alam Baka?
114 Pemimpin Yang Menjadi Gelandangan
115 Mengisi Stamina
116 Tanda Peringatan Bahaya Kota Madya
117 Gelombang Pertama Serangan
118 Kekasih? Jangan Bercanda...
119 Munculnya Raja Hutan Darah
120 Kemunculan Naga Perak Di Medan Pertempuran
121 Kucing Penurut
122 Cemburu
123 Rencana Pemberontakan
124 Undangan Terbuka Untuk Pemberontak
125 Meninggalkan Rapat
126 Pelahap Jiwa
127 Memberi Nasihat Rumah Tangga
128 Insting Wanita
129 Mawar Berduri
130 Aura Membunuh Yang Bocor
131 Penjelasan Putri Amanda
132 Iblis Hati
133 Permaisuri Masa Depan
134 Markas Pemberontak
135 Sandiwara Untuk Propaganda
136 Korban Penculikan
137 Mengutarakan Perasaan Di Atas Bukit
138 Memberi Pelajaran
139 Pasangan Yang Bertengkar?
140 Hadiah Istimewa
141 Memahami Satu Sama Lain
142 Godaan Setan Kecil
143 Menjadi Sangat Protektif
144 Menjadi Pusat Perhatian
145 Mengunjungi Markas Pasukan Bendera Hitam
146 Anggota Baru Pasukan Bendera Hitam
147 Tantangan Pembuktian
148 Masalah Ego
149 Lebih Rendah Dari Binatang
150 Mendatangi Asosiasi Perak
151 Penolakan Asosiasi Perak
152 Fakta Mengejutkan
153 Pertikaian 2 Wanita
154 Sedikit Kehilangan Akal Sehat
155 Pewaris Tahta Yang Sudah Diramalkan
156 Keamanan Ibukota Yang Diperketat
157 Petaka Bulan Purnama Darah
158 Mengungkapkan Fakta Dihadapan Masyarakat
159 Wujud Setengah Phoenix
160 Berebut Batu Giok
161 Pertemuan Dengan Dierja
162 Rencana Rahasia Putri Amanda
163 Akhir Perjalanan Fajar
164 Berita Rencana Kudeta
165 Titik Terendah Arya
166 Kakak Laki-laki
167 Kekasih 50.000 Tahun
168 Penyesalan Abadi
169 Maaf
170 Bisakah Hubungan Kita Sama Seperti Dulu?
171 Pergi Lebih Dulu
172 Ingatan Putri Amanda Kembali
173 Membalaskan Dendam
174 Memaafkan
175 First Kiss
176 Perjanjian Sakral
177 Berkunjung Setelah 10 Tahun
Episodes

Updated 177 Episodes

1
Awal Reinkarnasi (Revisi Lokal)
2
Kembali (Revisi Lokal)
3
Guru dan Murid (Revisi Lokal)
4
Pesan Nenek (Revisi Lokal)
5
Hyman Nirwasita dan Arga Mahesa (Revisi Lokal)
6
Meredam Amarah Arga Mahesa (Revisi Lokal)
7
Pengendali Api (Revisi Lokal)
8
Tiga Makhluk Kuno (Revisi Lokal)
9
Transplantasi Dantian (Revisi Lokal)
10
Ranah dan Kualitas Tulang (Revisi Lokal)
11
Pertarungan Naga dan Phoenix (Revisi Lokal)
12
Tulang Kualitas Naga Muda (Revisi Lokal)
13
Ujian Langit (Revisi Lokal)
14
2 Tahun Kemudian (Revisi Lokal)
15
Ujian Terakhir (Revisi Lokal)
16
Daratan Es Abadi (Revisi Lokal)
17
Memakan Bangkai Paus (Revisi Lokal)
18
Garis Keturunan Phoenix (Revisi Lokal)
19
Membuat Ramuan Panjang Umur (Revisi Lokal)
20
Makam Kuno (Revisi Lokal)
21
Naga Perak Yang Terbangun (Revisi Lokal)
22
Kebenaran Tiga Ribu Tahun Lalu (Revisi Lokal)
23
Pertarungan Murid Dan Guru (Revisi Lokal)
24
Marga Wijaya (Revisi Lokal)
25
Pengorbanan Tiga Guru (Revisi Lokal)
26
Awal Sosok Pemimpin 7 Negara Berperang (Revisi Lokal)
27
Memantik Api (Revisi Lokal)
28
Mengetahui Kebenaran (Revisi Lokal)
29
Langkah Pertama (Revisi Lokal)
30
Perintah Raja Brawijaya (Revisi Lokal)
31
Ancaman Nyata (Revisi Lokal)
32
Dierja Aditama (Revisi Lokal)
33
Ibukota Wirabhumi (Revisi Lokal)
34
Siluman Laba-laba (Revisi Lokal)
35
Umpan Kecil Untuk Ikan Besar (Revisi Lokal)
36
Benang Merah (Revisi Lokal)
37
Menjadi Tahanan Rumah (Revisi Lokal)
38
Rencana Pembunuhan Dierja Aditama (Revisi Lokal)
39
Malam Berdarah (Revisi Lokal)
40
Dua Teknik Mematikan (Revisi Lokal)
41
Akhir Malam Berdarah (Revisi Lokal)
42
Berita Panas Di Kota Wirabhumi (Revisi Lokal)
43
Membuat Krim (Revisi Lokal)
44
Identitas Terbongkar (Revisi Lokal)
45
Kenangan Masa Lalu (Revisi Lokal)
46
Seseorang Untuk Dipercaya (Revisi Lokal)
47
Tubuh Dewa Matahari (Revisi Lokal)
48
Menghadiri Pelelangan Tanpa Undangan (Revisi Lokal)
49
Tiga Tuan Muda (Revisi Lokal)
50
Pelelangan Dimulai (Revisi Lokal)
51
Antara Senang Dan Rugi Besar (Revisi Lokal)
52
Meninggalkan Pelelangan Dengan Kesal (Revisi Lokal)
53
Master Alkemis (Revisi Lokal)
54
Makan Malam Gratis (Revisi Lokal)
55
Obat Penenang (Revisi Lokal)
56
Bertemu Naga Perak (Revisi Lokal)
57
Informasi Pembaca
58
Terobosan Ke tahap Selanjutnya
59
Panglima Besar
60
Mengunjungi Istana Kahuripan
61
Tubuh Dewi Bulan dan Phoenix
62
Kenyataan Pahit
63
Meninggalkan Ibukota
64
Kecewa
65
Kota Bambu
66
Menjadi Prajurit Kota Bambu
67
Menjadi Terkenal Dikalangan Wanita
68
Arista Umbara
69
Obrolan 3 Wanita
70
Obsesi
71
Dendam Kerajaan Angasari
72
Bunga Mawar Es
73
Pertemuan Arya dan Raka
74
Diluar Ekspetasi
75
Perselisihan
76
Fajar
77
Tuduhan Palsu
78
Memakan Jiwa
79
Angga Vs Raka
80
Bendera Ke-7
81
Pedang Kayu Keramat
82
Teknik Andalan
83
Kehendak Api Surgawi
84
Pertemuan 5 Api Surgawi
85
Memikat Hati Wanita?
86
Kecurigaan
87
Pengawal?
88
Menjenguk Fajar
89
Membebaskan Tahanan
90
Penyergapan
91
Penyergapan 2
92
Penyergapan 3
93
Niat Untuk Membunuh Fajar
94
Keterlambatan
95
Cemburu?
96
Semua Orang Terpesona
97
Merekonstruksi Ulang Dantian
98
Berhasil Merekrut Anggota
99
Aku Kaya
100
Musim Semi Putri Amanda
101
Sampai di Kota Madya
102
Organisasi Pembebasan
103
Hancurnya Kharisma Seorang Pria
104
Salah Satu Kekejaman Putri Amanda
105
Kecemasan Berlebihan
106
Kutukan Langit
107
Obsesi Putri Amanda
108
Riset Kebahagiaan Masyarakat Kota Madya
109
Petaka Bulan Purnama
110
Pengorbanan
111
Sebuah Keajaiban
112
Menggantikan Tugas Arya
113
Menuju Alam Baka?
114
Pemimpin Yang Menjadi Gelandangan
115
Mengisi Stamina
116
Tanda Peringatan Bahaya Kota Madya
117
Gelombang Pertama Serangan
118
Kekasih? Jangan Bercanda...
119
Munculnya Raja Hutan Darah
120
Kemunculan Naga Perak Di Medan Pertempuran
121
Kucing Penurut
122
Cemburu
123
Rencana Pemberontakan
124
Undangan Terbuka Untuk Pemberontak
125
Meninggalkan Rapat
126
Pelahap Jiwa
127
Memberi Nasihat Rumah Tangga
128
Insting Wanita
129
Mawar Berduri
130
Aura Membunuh Yang Bocor
131
Penjelasan Putri Amanda
132
Iblis Hati
133
Permaisuri Masa Depan
134
Markas Pemberontak
135
Sandiwara Untuk Propaganda
136
Korban Penculikan
137
Mengutarakan Perasaan Di Atas Bukit
138
Memberi Pelajaran
139
Pasangan Yang Bertengkar?
140
Hadiah Istimewa
141
Memahami Satu Sama Lain
142
Godaan Setan Kecil
143
Menjadi Sangat Protektif
144
Menjadi Pusat Perhatian
145
Mengunjungi Markas Pasukan Bendera Hitam
146
Anggota Baru Pasukan Bendera Hitam
147
Tantangan Pembuktian
148
Masalah Ego
149
Lebih Rendah Dari Binatang
150
Mendatangi Asosiasi Perak
151
Penolakan Asosiasi Perak
152
Fakta Mengejutkan
153
Pertikaian 2 Wanita
154
Sedikit Kehilangan Akal Sehat
155
Pewaris Tahta Yang Sudah Diramalkan
156
Keamanan Ibukota Yang Diperketat
157
Petaka Bulan Purnama Darah
158
Mengungkapkan Fakta Dihadapan Masyarakat
159
Wujud Setengah Phoenix
160
Berebut Batu Giok
161
Pertemuan Dengan Dierja
162
Rencana Rahasia Putri Amanda
163
Akhir Perjalanan Fajar
164
Berita Rencana Kudeta
165
Titik Terendah Arya
166
Kakak Laki-laki
167
Kekasih 50.000 Tahun
168
Penyesalan Abadi
169
Maaf
170
Bisakah Hubungan Kita Sama Seperti Dulu?
171
Pergi Lebih Dulu
172
Ingatan Putri Amanda Kembali
173
Membalaskan Dendam
174
Memaafkan
175
First Kiss
176
Perjanjian Sakral
177
Berkunjung Setelah 10 Tahun

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!