Guru dan Murid (Revisi Lokal)

Saat hari sudah menjelang pagi Arya terbangun dari tidurnya, dan bisa merasakan kalau kepalanya begitu sakit seolah ada ingatan asing masuk kedalam pikirannya.

Arya bisa melihat ingatan kehidupan seorang anak desa berusia 5 tahun bersama keluarganya. Tetapi anak itu dan seluruh anggota keluarganya tewas saat ada serangan dari beberapa perampok yang menjarah desa mereka.

"Apakah aku bertransmigrasi ke tubuh seorang anak kecil? Bagaimana bisa? Bukannya aku seharusnya menuju alam baka?"

Arya sangat yakin dia seharusnya sudah mati dan rohnya menuju alam baka. Dia masih belum percaya kalau rohnya masuk kedalam tubuh seorang bocah yang seharusnya sudah mati.

Tidak ada orang waras yang bisa memahami kondisinya sekarang. Mungkinkah alam baka berbeda dengan cerita orang-orang atau apakah jimat yang dia beli waktu itu adalah penyebab ini semua terjadi pikir Arya.

Arya kemudian memeriksa tubuhnya, tangannya terlihat begitu kecil dan kakinya menjadi lebih pendek. Tubuhnya juga sedikit gembul seperti anak kecil pada umumnya.

"Apa-apaan ini..." Arya terkejut saat melihat bentuk tubuhnya dari pantulan cermin yang ada didekatnya.

Saat Arya masih terkejut dengan apa yang terjadi kepada dirinya sekarang, seorang pria tua masuk kedalam ruangan itu karena mendengar suara teriakannya.

"Oh, kau sudah sadarkan diri? Kupikir akan memerlukan waktu satu minggu lagi."

Arya kemudian menoleh menemukan seorang pria tua mengenakan pakaian putih tengah berdiri sambil bersandar didepan pintu. Rambut panjang putih yang digerai begitu saja membuat Arya menjadi sedikit takut.

"Kek, apa anda juga penghuni di alam baka? Mengapa hanya ada kita berdua saja yang ada di alam ini?" Arya masih berpendapat kalau dia sudah mati dan pria tua dihadapannya merupakan roh di alam baka.

Pria tua yang awalnya mendekati Arya sambil tersenyum lembut kini menghentikan langkahnya dan memandang anak berusia 5 tahun itu dengan heran.

"Alam baka? Nak, aku masih hidup begitu juga denganmu. Apakah kau baik-baik saja, Nak?"

Arya mengerutkan dahinya ketika mendengar pria tua itu mengatakan bahwa mereka berdua masih hidup, bukannya berada di alam baka seperti yang dia kira.

"Tidak bisa dipercaya, apakah ini benar-benar kenyataan?!" Arya mulai berteriak histeris karena tidak bisa mempercayai apa yang terjadi kepadanya.

Pria tua yang melihat Arya mulai berteriak histeris menjadi merasa iba dan berpikir jika anak tersebut masih belum bisa menerima kematian keluarganya.

Untuk memberi ketenangan kepada Arya kecil, pria tua itu kemudian memberi pelukan hangat kepadanya sambil menepuk-nepuk punggungnya dengan lembut.

"Sudah... Tenangkan dirimu... Kamu sekarang sudah selamat..." Pria tua itu memeluk Arya yang sedang histeris, anehnya pelukan tersebut membuat Arya menjadi tenang setelah beberapa saat.

Pria tua itu tidak memaksa Arya menceritakan kejadian yang menimpa dirinya dan seluruh warga desa. Untuk sementara waktu pria tua ingin membuat tingkat emosional Arya kembali tenang.

Setelah cukup tenang dan bisa mencerna apa yang terjadi kepada dirinya, Arya kemudian mulai menceritakan kejadian perampokan yang dilakukan oleh sekelompok orang hingga membuat semua orang di desanya tewas.

Arya tentunya tidak menceritakan kejadian sebenarnya kepada pria tua itu, dia hanya menceritakan kejadian yang di alami oleh anak kecil pemilik tubuhnya saja.

Pria tua cukup terkesima dengan pembawaan Arya yang mampu menceritakan semua kejadian pembantaian masal di desa. Untuk anak usia 5 tahun seperti Arya sudah sangat mengagumkan bisa menceritakan semua itu dengan lancar.

"Baik aku mengerti dan sangat menyayangkan kejadian yang menimpamu, Nak. Untuk sekarang kamu bisa tinggal di tempatku."

Arya merasa sangat senang begitu mendengarnya dan langsung bersujud tiga kali, karena sudah diselamatkan serta diperbolehkan untuk tetap tinggal oleh pria tua itu.

Melihat sikap Arya membuat pria tua berpikir untuk mengangkat anak itu menjadi muridnya karena selain terkesan dia juga belum pernah memiliki murid satupun.

"Perkenalkan namamu, Nak."

Pria tua mengelus jenggot putih panjangnya sambil memperhatikan penampilan Arya dari atas sampai bawah. Meskipun tahu kalau anak itu cacat tetapi semuanya tidak terlalu dia pikirkan karena merupakan hal kecil baginya.

"Arya Wijaya, Tuan bisa memanggilku Arya." Arya sedikit membungkuk saat memperkenalkan dirinya.

"Arya, apa kamu mau menjadi murid ku?" Belum sempat pria tua itu menyelesaikan perkataannya, Arya kembali bersujud tiga kali menerima tawaran sebagai murid sekaligus memberikan penghormatan.

Pria tua mengangguk puas menerima penghormatan dari Arya dan merasa tidak salah dalam memilih seorang murid sekaligus penerusnya.

"Namaku Baduga Maharaja, kamu bisa memanggilku Guru mulai sekarang. Malam ini istirahatlah Arya, besok Guru akan mulai memberimu pelajaran untuk menjadi seorang Pendekar sejati."

Arya mengangguk dan berterimakasih kepada Baduga Maharaja. Dia merasa sangat bersyukur karena disaat dirinya datang ke Dunia Kultivasi sudah ada orang yang mau membimbingnya meski dia sendiri tidak tahu seberapa kuat Baduga Maharaja.

Malam itu Arya tidak beristirahat seperti yang di anjurkan oleh Baduga Maharaja. Dia masih mencoba mencerna Dunia barunya dari ingatan anak pemilik tubuh asli yang dia tempati sekarang.

"Nak, kamu bisa beristirahat dengan tenang bersama orang tuamu di sana. Serahkan semuanya yang ada disini kepadaku. Aku akan membalaskan kematianmu dan juga keluargamu..."

Arya melihat bulan purnama dari balik jendela. Entah ini hanya ilusi atau mimpi tetapi, Arya akan menggunakan kesempatan kedua yang diberikan oleh Dewa sebagai jalan penebusan dosanya.

***

Keesokan harinya Arya keluar dari kamar mencari keberadaan Baduga Maharaja dihalaman rumah seperti yang sudah dijanjikan semalam.

Tetapi Arya tidak menemukan keberadaan Baduga Maharaja dihalaman rumah. Arya kemudian memutuskan untuk mencari keberadaan Baduga Maharaja disekitar rumah sampai akhirnya dia berhenti didepan pintu ruangan yang tampaknya merupakan kamar gurunya itu.

Awalnya Arya ingin mengetuk pintu kamar Baduga Maharaja, tetapi dia mengurungkan niatnya saat melihat secarik kertas yang tertempel di depan pintu.

Arya menghela nafas setelah membaca surat dari Baduga Maharaja yang ditujukan kepadanya, dimana Baduga Maharaja sekarang tengah pergi untuk berburu dan menyuruh Arya membersihkan kediaman mereka.

Tentu Arya segera mengerjakan tugas yang diberikan oleh Baduga Maharaja tanpa mengeluh sedikitpun. Meski awalnya cukup kesulitan karena tubuh kecilnya apalagi saat menimba air di sumur, tetapi Arya tidak begitu saja menyerah karena merasa memiliki hutang budi kepada Baduga Maharaja.

Bagi Arya pekerjaan rumah seperti ini bukanlah hal sulit, apalagi dengan ini dia juga bisa sekalian melatih tubuh kecilnya agar bisa membentuk masa ototnya kembali meskipun tidak semua.

Arya menyeka keringat diwajahnya dan mulai membersihkan setiap sudut rumah. Meski lumayan kesulitan karena harus menyesuaikan diri dengan tubuh barunya yang lebih pendek dan kecil dari tubuh lama yang dia miliki.

Terpopuler

Comments

Harman LokeST

Harman LokeST

menjadi murid

2022-08-13

4

NOTE

NOTE

mc nya tolol banget, kan udah tau dia pindah ke tubuh anak kecil, ehh ketemu pria tua itu malah nanya alam baka, tolol tolol katanya pembunuh terkenal tapi tolol. lambat menyadari situasi

2022-07-28

1

凹凸不平衡

凹凸不平衡

authornya maksa

2022-06-29

1

lihat semua
Episodes
1 Awal Reinkarnasi (Revisi Lokal)
2 Kembali (Revisi Lokal)
3 Guru dan Murid (Revisi Lokal)
4 Pesan Nenek (Revisi Lokal)
5 Hyman Nirwasita dan Arga Mahesa (Revisi Lokal)
6 Meredam Amarah Arga Mahesa (Revisi Lokal)
7 Pengendali Api (Revisi Lokal)
8 Tiga Makhluk Kuno (Revisi Lokal)
9 Transplantasi Dantian (Revisi Lokal)
10 Ranah dan Kualitas Tulang (Revisi Lokal)
11 Pertarungan Naga dan Phoenix (Revisi Lokal)
12 Tulang Kualitas Naga Muda (Revisi Lokal)
13 Ujian Langit (Revisi Lokal)
14 2 Tahun Kemudian (Revisi Lokal)
15 Ujian Terakhir (Revisi Lokal)
16 Daratan Es Abadi (Revisi Lokal)
17 Memakan Bangkai Paus (Revisi Lokal)
18 Garis Keturunan Phoenix (Revisi Lokal)
19 Membuat Ramuan Panjang Umur (Revisi Lokal)
20 Makam Kuno (Revisi Lokal)
21 Naga Perak Yang Terbangun (Revisi Lokal)
22 Kebenaran Tiga Ribu Tahun Lalu (Revisi Lokal)
23 Pertarungan Murid Dan Guru (Revisi Lokal)
24 Marga Wijaya (Revisi Lokal)
25 Pengorbanan Tiga Guru (Revisi Lokal)
26 Awal Sosok Pemimpin 7 Negara Berperang (Revisi Lokal)
27 Memantik Api (Revisi Lokal)
28 Mengetahui Kebenaran (Revisi Lokal)
29 Langkah Pertama (Revisi Lokal)
30 Perintah Raja Brawijaya (Revisi Lokal)
31 Ancaman Nyata (Revisi Lokal)
32 Dierja Aditama (Revisi Lokal)
33 Ibukota Wirabhumi (Revisi Lokal)
34 Siluman Laba-laba (Revisi Lokal)
35 Umpan Kecil Untuk Ikan Besar (Revisi Lokal)
36 Benang Merah (Revisi Lokal)
37 Menjadi Tahanan Rumah (Revisi Lokal)
38 Rencana Pembunuhan Dierja Aditama (Revisi Lokal)
39 Malam Berdarah (Revisi Lokal)
40 Dua Teknik Mematikan (Revisi Lokal)
41 Akhir Malam Berdarah (Revisi Lokal)
42 Berita Panas Di Kota Wirabhumi (Revisi Lokal)
43 Membuat Krim (Revisi Lokal)
44 Identitas Terbongkar (Revisi Lokal)
45 Kenangan Masa Lalu (Revisi Lokal)
46 Seseorang Untuk Dipercaya (Revisi Lokal)
47 Tubuh Dewa Matahari (Revisi Lokal)
48 Menghadiri Pelelangan Tanpa Undangan (Revisi Lokal)
49 Tiga Tuan Muda (Revisi Lokal)
50 Pelelangan Dimulai (Revisi Lokal)
51 Antara Senang Dan Rugi Besar (Revisi Lokal)
52 Meninggalkan Pelelangan Dengan Kesal (Revisi Lokal)
53 Master Alkemis (Revisi Lokal)
54 Makan Malam Gratis (Revisi Lokal)
55 Obat Penenang (Revisi Lokal)
56 Bertemu Naga Perak (Revisi Lokal)
57 Informasi Pembaca
58 Terobosan Ke tahap Selanjutnya
59 Panglima Besar
60 Mengunjungi Istana Kahuripan
61 Tubuh Dewi Bulan dan Phoenix
62 Kenyataan Pahit
63 Meninggalkan Ibukota
64 Kecewa
65 Kota Bambu
66 Menjadi Prajurit Kota Bambu
67 Menjadi Terkenal Dikalangan Wanita
68 Arista Umbara
69 Obrolan 3 Wanita
70 Obsesi
71 Dendam Kerajaan Angasari
72 Bunga Mawar Es
73 Pertemuan Arya dan Raka
74 Diluar Ekspetasi
75 Perselisihan
76 Fajar
77 Tuduhan Palsu
78 Memakan Jiwa
79 Angga Vs Raka
80 Bendera Ke-7
81 Pedang Kayu Keramat
82 Teknik Andalan
83 Kehendak Api Surgawi
84 Pertemuan 5 Api Surgawi
85 Memikat Hati Wanita?
86 Kecurigaan
87 Pengawal?
88 Menjenguk Fajar
89 Membebaskan Tahanan
90 Penyergapan
91 Penyergapan 2
92 Penyergapan 3
93 Niat Untuk Membunuh Fajar
94 Keterlambatan
95 Cemburu?
96 Semua Orang Terpesona
97 Merekonstruksi Ulang Dantian
98 Berhasil Merekrut Anggota
99 Aku Kaya
100 Musim Semi Putri Amanda
101 Sampai di Kota Madya
102 Organisasi Pembebasan
103 Hancurnya Kharisma Seorang Pria
104 Salah Satu Kekejaman Putri Amanda
105 Kecemasan Berlebihan
106 Kutukan Langit
107 Obsesi Putri Amanda
108 Riset Kebahagiaan Masyarakat Kota Madya
109 Petaka Bulan Purnama
110 Pengorbanan
111 Sebuah Keajaiban
112 Menggantikan Tugas Arya
113 Menuju Alam Baka?
114 Pemimpin Yang Menjadi Gelandangan
115 Mengisi Stamina
116 Tanda Peringatan Bahaya Kota Madya
117 Gelombang Pertama Serangan
118 Kekasih? Jangan Bercanda...
119 Munculnya Raja Hutan Darah
120 Kemunculan Naga Perak Di Medan Pertempuran
121 Kucing Penurut
122 Cemburu
123 Rencana Pemberontakan
124 Undangan Terbuka Untuk Pemberontak
125 Meninggalkan Rapat
126 Pelahap Jiwa
127 Memberi Nasihat Rumah Tangga
128 Insting Wanita
129 Mawar Berduri
130 Aura Membunuh Yang Bocor
131 Penjelasan Putri Amanda
132 Iblis Hati
133 Permaisuri Masa Depan
134 Markas Pemberontak
135 Sandiwara Untuk Propaganda
136 Korban Penculikan
137 Mengutarakan Perasaan Di Atas Bukit
138 Memberi Pelajaran
139 Pasangan Yang Bertengkar?
140 Hadiah Istimewa
141 Memahami Satu Sama Lain
142 Godaan Setan Kecil
143 Menjadi Sangat Protektif
144 Menjadi Pusat Perhatian
145 Mengunjungi Markas Pasukan Bendera Hitam
146 Anggota Baru Pasukan Bendera Hitam
147 Tantangan Pembuktian
148 Masalah Ego
149 Lebih Rendah Dari Binatang
150 Mendatangi Asosiasi Perak
151 Penolakan Asosiasi Perak
152 Fakta Mengejutkan
153 Pertikaian 2 Wanita
154 Sedikit Kehilangan Akal Sehat
155 Pewaris Tahta Yang Sudah Diramalkan
156 Keamanan Ibukota Yang Diperketat
157 Petaka Bulan Purnama Darah
158 Mengungkapkan Fakta Dihadapan Masyarakat
159 Wujud Setengah Phoenix
160 Berebut Batu Giok
161 Pertemuan Dengan Dierja
162 Rencana Rahasia Putri Amanda
163 Akhir Perjalanan Fajar
164 Berita Rencana Kudeta
165 Titik Terendah Arya
166 Kakak Laki-laki
167 Kekasih 50.000 Tahun
168 Penyesalan Abadi
169 Maaf
170 Bisakah Hubungan Kita Sama Seperti Dulu?
171 Pergi Lebih Dulu
172 Ingatan Putri Amanda Kembali
173 Membalaskan Dendam
174 Memaafkan
175 First Kiss
176 Perjanjian Sakral
177 Berkunjung Setelah 10 Tahun
Episodes

Updated 177 Episodes

1
Awal Reinkarnasi (Revisi Lokal)
2
Kembali (Revisi Lokal)
3
Guru dan Murid (Revisi Lokal)
4
Pesan Nenek (Revisi Lokal)
5
Hyman Nirwasita dan Arga Mahesa (Revisi Lokal)
6
Meredam Amarah Arga Mahesa (Revisi Lokal)
7
Pengendali Api (Revisi Lokal)
8
Tiga Makhluk Kuno (Revisi Lokal)
9
Transplantasi Dantian (Revisi Lokal)
10
Ranah dan Kualitas Tulang (Revisi Lokal)
11
Pertarungan Naga dan Phoenix (Revisi Lokal)
12
Tulang Kualitas Naga Muda (Revisi Lokal)
13
Ujian Langit (Revisi Lokal)
14
2 Tahun Kemudian (Revisi Lokal)
15
Ujian Terakhir (Revisi Lokal)
16
Daratan Es Abadi (Revisi Lokal)
17
Memakan Bangkai Paus (Revisi Lokal)
18
Garis Keturunan Phoenix (Revisi Lokal)
19
Membuat Ramuan Panjang Umur (Revisi Lokal)
20
Makam Kuno (Revisi Lokal)
21
Naga Perak Yang Terbangun (Revisi Lokal)
22
Kebenaran Tiga Ribu Tahun Lalu (Revisi Lokal)
23
Pertarungan Murid Dan Guru (Revisi Lokal)
24
Marga Wijaya (Revisi Lokal)
25
Pengorbanan Tiga Guru (Revisi Lokal)
26
Awal Sosok Pemimpin 7 Negara Berperang (Revisi Lokal)
27
Memantik Api (Revisi Lokal)
28
Mengetahui Kebenaran (Revisi Lokal)
29
Langkah Pertama (Revisi Lokal)
30
Perintah Raja Brawijaya (Revisi Lokal)
31
Ancaman Nyata (Revisi Lokal)
32
Dierja Aditama (Revisi Lokal)
33
Ibukota Wirabhumi (Revisi Lokal)
34
Siluman Laba-laba (Revisi Lokal)
35
Umpan Kecil Untuk Ikan Besar (Revisi Lokal)
36
Benang Merah (Revisi Lokal)
37
Menjadi Tahanan Rumah (Revisi Lokal)
38
Rencana Pembunuhan Dierja Aditama (Revisi Lokal)
39
Malam Berdarah (Revisi Lokal)
40
Dua Teknik Mematikan (Revisi Lokal)
41
Akhir Malam Berdarah (Revisi Lokal)
42
Berita Panas Di Kota Wirabhumi (Revisi Lokal)
43
Membuat Krim (Revisi Lokal)
44
Identitas Terbongkar (Revisi Lokal)
45
Kenangan Masa Lalu (Revisi Lokal)
46
Seseorang Untuk Dipercaya (Revisi Lokal)
47
Tubuh Dewa Matahari (Revisi Lokal)
48
Menghadiri Pelelangan Tanpa Undangan (Revisi Lokal)
49
Tiga Tuan Muda (Revisi Lokal)
50
Pelelangan Dimulai (Revisi Lokal)
51
Antara Senang Dan Rugi Besar (Revisi Lokal)
52
Meninggalkan Pelelangan Dengan Kesal (Revisi Lokal)
53
Master Alkemis (Revisi Lokal)
54
Makan Malam Gratis (Revisi Lokal)
55
Obat Penenang (Revisi Lokal)
56
Bertemu Naga Perak (Revisi Lokal)
57
Informasi Pembaca
58
Terobosan Ke tahap Selanjutnya
59
Panglima Besar
60
Mengunjungi Istana Kahuripan
61
Tubuh Dewi Bulan dan Phoenix
62
Kenyataan Pahit
63
Meninggalkan Ibukota
64
Kecewa
65
Kota Bambu
66
Menjadi Prajurit Kota Bambu
67
Menjadi Terkenal Dikalangan Wanita
68
Arista Umbara
69
Obrolan 3 Wanita
70
Obsesi
71
Dendam Kerajaan Angasari
72
Bunga Mawar Es
73
Pertemuan Arya dan Raka
74
Diluar Ekspetasi
75
Perselisihan
76
Fajar
77
Tuduhan Palsu
78
Memakan Jiwa
79
Angga Vs Raka
80
Bendera Ke-7
81
Pedang Kayu Keramat
82
Teknik Andalan
83
Kehendak Api Surgawi
84
Pertemuan 5 Api Surgawi
85
Memikat Hati Wanita?
86
Kecurigaan
87
Pengawal?
88
Menjenguk Fajar
89
Membebaskan Tahanan
90
Penyergapan
91
Penyergapan 2
92
Penyergapan 3
93
Niat Untuk Membunuh Fajar
94
Keterlambatan
95
Cemburu?
96
Semua Orang Terpesona
97
Merekonstruksi Ulang Dantian
98
Berhasil Merekrut Anggota
99
Aku Kaya
100
Musim Semi Putri Amanda
101
Sampai di Kota Madya
102
Organisasi Pembebasan
103
Hancurnya Kharisma Seorang Pria
104
Salah Satu Kekejaman Putri Amanda
105
Kecemasan Berlebihan
106
Kutukan Langit
107
Obsesi Putri Amanda
108
Riset Kebahagiaan Masyarakat Kota Madya
109
Petaka Bulan Purnama
110
Pengorbanan
111
Sebuah Keajaiban
112
Menggantikan Tugas Arya
113
Menuju Alam Baka?
114
Pemimpin Yang Menjadi Gelandangan
115
Mengisi Stamina
116
Tanda Peringatan Bahaya Kota Madya
117
Gelombang Pertama Serangan
118
Kekasih? Jangan Bercanda...
119
Munculnya Raja Hutan Darah
120
Kemunculan Naga Perak Di Medan Pertempuran
121
Kucing Penurut
122
Cemburu
123
Rencana Pemberontakan
124
Undangan Terbuka Untuk Pemberontak
125
Meninggalkan Rapat
126
Pelahap Jiwa
127
Memberi Nasihat Rumah Tangga
128
Insting Wanita
129
Mawar Berduri
130
Aura Membunuh Yang Bocor
131
Penjelasan Putri Amanda
132
Iblis Hati
133
Permaisuri Masa Depan
134
Markas Pemberontak
135
Sandiwara Untuk Propaganda
136
Korban Penculikan
137
Mengutarakan Perasaan Di Atas Bukit
138
Memberi Pelajaran
139
Pasangan Yang Bertengkar?
140
Hadiah Istimewa
141
Memahami Satu Sama Lain
142
Godaan Setan Kecil
143
Menjadi Sangat Protektif
144
Menjadi Pusat Perhatian
145
Mengunjungi Markas Pasukan Bendera Hitam
146
Anggota Baru Pasukan Bendera Hitam
147
Tantangan Pembuktian
148
Masalah Ego
149
Lebih Rendah Dari Binatang
150
Mendatangi Asosiasi Perak
151
Penolakan Asosiasi Perak
152
Fakta Mengejutkan
153
Pertikaian 2 Wanita
154
Sedikit Kehilangan Akal Sehat
155
Pewaris Tahta Yang Sudah Diramalkan
156
Keamanan Ibukota Yang Diperketat
157
Petaka Bulan Purnama Darah
158
Mengungkapkan Fakta Dihadapan Masyarakat
159
Wujud Setengah Phoenix
160
Berebut Batu Giok
161
Pertemuan Dengan Dierja
162
Rencana Rahasia Putri Amanda
163
Akhir Perjalanan Fajar
164
Berita Rencana Kudeta
165
Titik Terendah Arya
166
Kakak Laki-laki
167
Kekasih 50.000 Tahun
168
Penyesalan Abadi
169
Maaf
170
Bisakah Hubungan Kita Sama Seperti Dulu?
171
Pergi Lebih Dulu
172
Ingatan Putri Amanda Kembali
173
Membalaskan Dendam
174
Memaafkan
175
First Kiss
176
Perjanjian Sakral
177
Berkunjung Setelah 10 Tahun

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!