Suasana makan malam di keluarga Dito tidak seperti biasanya, Dito nampak murung dan berubah menjadi sangat pendiam, Ayu yang melihat perubahan mood sang Suami menjadi kesal, dia berfikir perubahan Dito berhubungan dengan pertemuan dengan Risa tadi siang.
"Kamu kenapa sih mas?" Tanya ayu dengan sedikit keras membuat Dito dan Rendi Anak mereka tersentak kaget.
"Astaghfirullah dek, bisa gak sih kalau ngomong itu pelan" Ucap Dito memperingatkan sang istri dengan tangan mengelus dadanya.
"Kamu belum bisa move on dari mantan kamu itu?" Tanya ayu dengan ketus.
Dito yang dasarnya tidak suka di bentak langsung bangkit dari duduknya, matanya menatap tajam sang istri seolah olah siapa untuk menerkamnya.
"Kalau iya kenapa, masalah buat kamu, sebaiknya kamu sadar diri Risa itu lebih segalanya dari kamu" Jawab Dito menusuk hati ayu, perempuan berhijab itu langsung mengeluarkan air mata, sebagai tanda hinaan sang suami terbidik tepat di hatinya.
"Sekarang kamu menyesal hah, kamu sendiri yang datang kepada ku dan meminta untuk menjadi yang kedua, kamu sendiri yang memilih berselingkuh dengan ku, sekarang dengan gampangnya berbicara seperti itu, sekejam itu kah dirimu mas?" ayu semakin menangis dan mengeraskan suaranya, membuat Rendi yang sedari tadi menonton perdebatan kedua orangtuanya ikut menangis.
"Hahahaha, kamu bilang aku tidak punya hati, sekarang Coba kamu pikir siapa yang lebih gak punya hati, apa ada wanita dengan tega menikahi suami wanita lain, siapa yang gak punya hati hah?!!!!!".
"Cukup!!!!!!!!" Teriakan ibu Dito menggelegar dari pintu masuk rumah, perempuan tua itu datang bersama sang suami, ketika salah satu tetangga menghubungi nya dan memberi tahu ada keributan di rumah sang putra.
Plak
Satu tamparan keras mendarat di pipi kiri Dito, satu tamparan dari sang pemilik surga Untuknya, rasanya tak begitu sakit namun rasa nyeri di hati nya membuat dia meneteskan air mata.
"Keluar kamu dari rumah ibu, keluar !!!!!! "Usir sang ibu.
Tanpa mengucap satu katapun Dito keluar dari rumah yang dia beli dari uang tabungannya dan Risa, Sebaik itu lah Risa hingga dia menyediakan sandang pangan bahkan tempat tinggal.
Dengan langkah cepat pria itu mengambil motor matic miliknya, dia menjalankan motor bebek itu menyusuri jalan tanpa tujuan yang pasti, hingga dia tanpa sengaja melihat keramaian.
Pria itu mengehentikan motor nya dan melihat jelas, sebuah mobil baru merek Pajero turun dari truk, Dito nampak antusias mengikuti penurunan mobil baru itu, tak hanya Dito banyak warga juga ikut menonton, harap maklum mobil salah satu barang langka di desa mereka, hanya orang orang tertentu yang memiliki nya.
Di tengah tengah Dito menikmati, terlihat empat orang pemilik rumah keluar, mata Dito langsung membulat sempurna melihat Risa, bude Retno dan Divan yang berada di gendongan Nino.
Mood nya kembali memburuk, dia pun memilih segera pergi dari tempat itu, yang hanya akan membuat dirinya tambah bad mood.
"Wow, saya tak menyangka selera anda bagus juga" Ucap Nino melihat mobil Risa.
"Itu Obin Ivan papa, Bayu beyi " Celoteh Divan yang berada di gendongan Nino.
"Iya papa tau, kan tadi siang papa ketemu kan sama Divan di dealer" Jawab Nino dengan senyum dan begitu akrab, membuat seluruh tetangga Risa nampak terkagum dengan pria muda nan tampan itu.
"Loh, kalian udah pernah ketemu?" Tanya Risa yang tanpa sengaja mendengar obrolan dua pria itu.
"Iya baru tadi siang, saya tak sengaja melihat Divan duduk dilantai, terus saya sapa " Jelas Nino.
"Papa asih Ivan cucu" Tambah Divan membuat Risa langsung paham, rupanya Nino lah yang memberikan susu kepada Divan tadi siang.
Di tengah proses penurunan mobil, Risa tak henti hentinya mengucapkan syukur, usahanya selama lima tahun kerja di negeri orang membuahkan hasil.
"Mama Ivan mau Oba aik Obin Boleh?" tanya Divan dengan antusias.
"Belom boleh dong sayang, kan mobil divan belom di selamat tin dan di doain, tunggu besok saja yaa, nanti mamah aja jalan jalan sama nenek juga" Ucap Risa memberikan penjelasan.
"Oo, papa ikut uga ?" Tanya Divan mendongakkan kepala melihat sang papa.
"sure, ikut dong baby boy" Jawab Nino dengan mantap membuat bude Retno tersenyum sedangkan Risa merasa canggung.
Setelah penurunan dan serah terima selesai, mereka kembali masuk kedalam berkumpul di ruang keluarga, disana Nino sedang asik menemani Divan menonton film animasi kesukaannya.
Sedangkan bude dan Risa nampak riweh, mencatat apa saja bahan makanan yang akan mereka beli untuk acara syukuran besok.
"Papa nanti bobok Ama Ivan agi yaa " Pinta Divan membuat Nino terhenyak dan menatap Risa yang juga menatapnya.
"Apakah Boleh ?" Tanya Nino meminta persetujuan tuan rumah, bagaimana pun ini desa yang memiliki rules tersendiri, bukan seperti kota yang dia tinggali.
"Gak papa biar bude yang izin" Jawab bude dengan cepat disambut dengan kegirangan Divan yang meloncat loncat.
"Seperti Divan butuh papa nduk" Ucap bude dengan tersenyum penuh arti.
"Udah dapat tuh bude, brondong ganteng lagi" jawab Risa dengan tersenyum.
Hari mulai larut malam, sedangkan Divan dan Nino tetap asik dengan permainan game yang ada di tab milik Nino.
"Papa ivan win agi, hoye hoye" Sorak Divan dengan gembira berhasil naik ke level selanjutnya.
"Wah Divan hebat yaa, hmm apa Divan belom ngantuk?" Tanya Nino setelah melihat jarum jam menunjukkan pukul 10 malam.
"Papa dah antuk?" Tanya Divan balik.
"Heeh, bobok yuk" Ajak Nino membuat Divan sedikit berfikir.
"Api Ivan Elom" Jawab Divan dengan mengerucutkan bibirnya.
"Gimana kalo Divan tidur sambil nonton film, papa temenin sambil bobok, gimana ?" Usul Nino mencoba mempengaruhi sang putra.
"Oce Oce, ental Ivan Awa ****" Jawab Divan segera berlari menuju kamar dan kembali dengan menyeret badcover yang menutupi seluruh tubuhnya.
"Hahahaha, Divan badcover nya kok dibawa kesini hahahaha?" Tanya Nino dengan tertawa melihat tingkah bocah kecil itu.
"Ingin Ivan Ndak UKA " Jawab Divan mulai membaringkan tubuhnya di karpet bulu yang tepat berada di depan televisi, dia pun menutupi tubuhnya dengan selimut, tak lupa bocah kecil itu juga menarik sang papa untuk tidur di sampingnya.
"Oke Divan sekarang bobok" Ucap Nino mulai memeluk tubuh mungil itu.
"Endak can Ivan mau onton supel Hilo " Jawab Divan tak lupa dengan tujuan awalnya.
"Yaudah iya, papa sambung ke televisi dulu yaa biar Divan puas nontonnya" Ucap Nino menyambungkan tab ke televisi.
Dia pun memutar film Marvel kesukaan Divan, bocah itu pun sangat girang dan nampak menikmati film, namun sayang itu tak tahan lama, setelah rasa nyaman pelukan Nino berhasil menguasai Divan, bocah itu menelusup kan wajahnya di dada polos sang papa.
"Yaa tuhan kenapa rasanya nyaman dan damai sekali, terimakasih kasih telah memberikan malaikat kecil di tengah tengah kemelut ini, tuhan apakah boleh saya memiliki dan membahagiakan nya" Ucap Nino dalam hati dengan tangan mengelus pelan pundak sang putra.
Bersambung
next jangan lupa like coment and faforit 😁🙏
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 55 Episodes
Comments
𝙍𝙖𝙝𝙢𝙖𝙣𝙞𝙖✧・ 。゚★: *.
Hemm ada yg panas tp bukan api tuh lihat si Risa pnya mobil baru🤭🤭
2022-12-07
2
@E𝆯⃟🚀BuNdAιиɑ͜͡✦⍣⃝కꫝ🎸🇵🇸
bersama divan nino tertidur & melupakan masalahnya.
2022-12-01
0
delete account
hayo mau apain itu Nino?
2022-11-20
2