Gelap malam mulai hilang berganti cahaya sang Surya yang mulai menunjukkan sinarnya, Para warga kampung Pulo terlihat telah bangun dan bersiap untuk memulai kegiatan mereka.
Begitu pula dengan Risa, Pagi pagi sekali dia sudah terbangun dari tidur nyenyak nya, di temani hangatnya dekapan sang putra tercinta, Risa segera membersihkan diri dan mengambil air wudhu untuk melaksanakan kewajibannya, Sebagai umat muslim.
Setelah selesai dia langsung menuju dapur untuk memasak sarapan, Namun sayang rupanya bude Retno sudah bangun Terlebih dahulu, dengan celemek menggantung di leher tanda bahwa dia telah siap untuk memasak.
"Ada yang bisa Risa bantu bude? " Tanya Risa dari belakang membuat bude Retno tersentak kaget.
"Astaghfirullah bude kaget Lo, belom enngeh kalo kamu sudah pulang" ucap bude mengelus dadanya yang berdetak dengan kencang.
"Hahaha maaf yaa bude, mau masak apa ?" Tanya Risa melihat aneka bahan makanan ada di meja dapur.
"Masak tumis kangkung sama ayam goreng saja nduk, Divan yang request kemarin katanya mau makan ayam goreng, padahal bude setiap hari sudah masakin ayam hingga bosen , entah mengapa dia maunya sekarang" Jelas bude membuat Risa nampak berfikir dengan tingkah sang putra.
"Yasudah biar Risa goreng ayam nya, bude tumis kangkung nya saja" Ucap Risa langsung di iyakan oleh bude Retno.
Mereka berdua langsung mengerjakan tugas masing-masing, apalagi Risa berencana untuk mendaftarkan Divan sekolah taman kanak-kanak pagi ini, membuat dia harus bekerja dengan cepat agar rencananya berjalan dengan lancar.
Tak butuh waktu lama, seluruh menu telah siap untuk di santap di meja makan, Risa pun segera berlalu ke kamar untuk membangunkan sang buah hati.
"Divan bangun sayang, udah mau lagi loh " Ucap Risa dengan lembut dengan telunjuk menoel pipi chubby Divan.
Namun sayang rupanya bocah kecil itu masih betah berkelana di alam mimpinya, Jangan kan untuk membuka mata, bergerak sedikitpun tidak.
Namun Risa tak putus asa dan kehabisan cara, dia mendekatkan bibirnya tepat di telinga Divan,
dan membisikan sebuah kata .
"Katanya mau jalan jalan beli mobil, ayok mumpung mamah di rumah nih" Bisik Risa langsung mendapat respon dari sang buah hati .
Mata Divan terbuka sempurna di tambah senyum mengembang di bibirnya, dengan cepat bocah itu beranjak dari ranjang, dan berlari menuju kamar mandi, Risa sebenarnya ingin menyusul dan memandikan Divan.
Namun semua itu dia urungkan, dia ingat pesan bude kalau Divan paling tidak suka di mandikan, bude juga memberitahu bahwa Divan sudah bisa membersihkan diri dengan bersih, sebuah prestasi untuk anak umur Lima tahunan.
"Wah cucu nenek sudah ganteng, mau kemana nih pagi pagi udah rapi ?" Tanya bude ketika melihat Divan duduk di kursi khusus untuknya.
"Ivan, mau beli Obin nek, Ama ke cekolah " Jawab Divan dengan celoteh khas nya.
"Dia ngomong apa nduk, kaki ini bude enggak paham?" Tanya bude dengan menoleh ke arah Risa yang ikut duduk di antara mereka, sedangkan divan bocah itu tengah asik dengan kegiatan makanya.
"Itu bude, Risa mau ngajak Divan daftar sekolah sekalian ke daeler mobil " Jawab Risa dengan ramah, membuat bude membulatkan matanya.
"Mau beli mobil nduk ?" Tanya bude memastikan pendengarannya yang segera dijawab anggukan kepala okeh Risa.
"Alhamdulillah yaa allah, bude ikut senang nduk oh iya uang toko udah terkumpul banyak, apa enggak sebaiknya buat nambahin aja" Saran bude kepada Risa .
"Enggak usah bude, uang toko mau Risa buat buka cabang dua lagi, untuk beli mobil insyaallah tabungan Risa cukup kok" jawab Risa dengan senyum ramahnya, membuat bude tersenyum melihat keberhasilan sang putri.
Setelah selesai sarapan pagi, mereka mampir ke mini market milik Risa yang berada tak jauh dari rumahnya, meskipun kecil minimarket yang diberi nama Dvn mart itu nampak ramai dan lengkap.
"Assalamualaikum " Ucap Risa membuat dua kasir yang tengah sibuk itu menoleh ke bos mereka .
"Walaikum salam Bu Risa" Jawab salah satu kasir, yang sudah tau siapa orang di hadapannya.
Risa hanya membalas dengan senyuman mengikuti Divan yang langsung berlari menuju lemari ice cream, dengan cepat bocah kecil itu membuka dan mengambil apa aja yang dia mau, begitulah kebiasaan Divan saat ikut sang nenek melihat sumber rezeki mereka.
Setelah dirasa cukup Divan dengan girang berlari menuju kasir, namun sayang dia terlalu ceroboh, hingga tanpa sengaja menabrak salah satu pelanggan disana.
"Papa"
Deg deg deg
Jantung Risa berdegup dengan kencang, melihat seorang pria yang pernah dia sayangi ada di depan mata, pria yang telah memberikan cinta dan luka di hatinya.
"Dek Risa" Ucap Dito melihat sang mantan istri telah kembali dari perantauan, Dito nampak terkejut sekaligus terpana melihat sosok wanita sempurna di hadapannya, apalagi Risa hanya memakai hot pants dengan kaos oversize, yang hanya menutupi sebatas dengkul, memamerkan betapa putih nan mulus tubuh wanita berdarah China Jawa itu.
"Hay mas apa kabar" Balas Risa nampak biasa saja, Membuat raut wajah Dito berubah muram melihat ekspresi biasa dari mantan.
"Alhamdulillah baik, dek aku mau membicarakan sesuatu, apakah kamu ada waktu?" Tanya Dito berharap Risa menerima ajakan darinya, sejujurnya Dito masih menaruh rasa kepada mantan istri itu, namun dia juga tak bisa meninggalkan ayu sang cinta pertama, egois emang tapi begitulah seorang pria ingin berharap lebih kepada pasangannya.
"Insyaallah bisa, nanti mas dito kabarin lagi yaa, maaf enggak bisa berlama-lama," ucap Risa segera meraih tubuh Divan menggedong tubuh mungil sang putra.
"Mama, adi beli Obin ?" Tanya Divan setelah mereka keluar dari taksi setelah sampai di sebuah dealer mobil.
"Jadi dong mama kan sudah janji sama Divan, kalo mama pulang beli mobil, Ayo masuk kita sudah di tunggu tuh sama om nya " ucap Risa dengan menggandeng tangan Devan, yang sedari tadi terpana melihat deretan mobil baru di sana.
"Mama anti ajak papa aik Obin yaa, Evan, mama ,papa yeaaaaaa" Sorak Devan girang membayangkan dia, papah dan mamah nya naik mobil bersama.
"Iya nanti sama papa, tapi mama cari papa baru dulu yaaa?" tanya Risa, entahlah atas dasar apa dia bertanya seperti itu, yang pasti dia berharap Devan mengiyakan ucapannya.
"Oyeh, api even mau papa yang handsome" Jawab Devan dengan mengedipkan kedua matanya.
"Itu pasti sayang"
Risa telah sampai di meja yang di siapkan, disana sudah ada seorang salesman menyambut kehadirannya dengan ramah, di sepanjang Risa menyimak penjelasan sang salesman.
Divan memilih berlari kesana kemari ditemani dengan salah satu sales women disana, hingga akhirnya bocah itu terhenti dan duduk di lantai, untuk mengistirahatkan tubuhnya.
"Minum" Ucap seorang pria menyodorkan satu kotak susu kepada Divan.
Dengan cepat Divan menerimanya, membuat pria itu tersenyum melihat tingkah lucu bocah kecil ini, dia pun menyempatkan mengelus puncak kepala Divan sebelum pergi, membuat Divan tersenyum manis kepada pria yang dia anggap tampan itu.
"Divan ayo pulang, loh dapat susu darimana?" Tanya Risa ketika melihat sang anak duduk di sebrang tempat, tengah asik meminum susuk.
"Papa ayu (baru)" Jawab divan dengan senyum.
Ok tunggu bab bab selanjutnya yaa, jangan lupa like coment and faforit, agar saya semangat untuk berkarya😉
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 55 Episodes
Comments
⏳⃟⃝㉉❤️⃟Wᵃfᴹᵉᶦᵈᵃ☠ᵏᵋᶜᶟ 🌍ɢ⃟꙰Ⓜ️
baru juga mau nyari udah lgsg ketemu ya Van papa barunya 😁
2023-04-07
0
⏳⃟⃝㉉❤️⃟Wᵃfᴹᵉᶦᵈᵃ☠ᵏᵋᶜᶟ 🌍ɢ⃟꙰Ⓜ️
typo ya bang😁
2023-04-07
0
𝙺𝚒𝚔𝚢𝚘𝚒𝚌𝚑𝚒
lakiw mana aja pasti mau sm wanita udh mandiiri bnyk aset dan cantik pula...hehe
2023-01-03
0