BAB 5. KABAR BAHAGIA

"apa yang kamu rasakan sekarang ada yang sakit?". Tanya kenza panik

"hanya mual dan pusing saja mas". Lirih fatim menjawab pertanyaan kenza

"ya sudah kamu istirahat dulu ya akan aku buatkan teh hangat untukmu". Kenza berjalan keluar menuju dapur.

"hmm".

Dokter sudah datang dan langsung memeriksa fatim. Kenza dari tadi sudah khawatir sama istrinya takut terjadi apa-apa.

"tuan tidak perlu khawatir istri anda tidak apa-apa sekarang istri anda sedang hamil". Dokter tersenyum menjelaskan perihal keadaan fatim.

Sontak umi halimah dan kenza tersenyum bahagia mendengar kabar bahka fatim sedang hamil. Kenza tak berhenti-henti mengucap syukur.

"untuk lebih jelasnya anda bisa bawa istrinya ke rumah sakit untuk di periksa lebih lanjut, kalau gitu saya permisi assalamualaikum".

"wa'alaikumussalam".

Kenza langsung memeluk istrinya dengan wajah yang menandakan kebahagiaan, umi halimah tak kalah bahagianya karna sebentar lagi akan menjadi nenek. Umi halimah beranjak pergi dari tempat duduk ingin memberi kabar bahagia ini kepada suaminya dan akan menelfon hafka memberitahu.

**************

Hafka sedang berkemas untuk pulang, hari ini lumayan lelah memutuskan segera pulang dan istirahat.

Drrtts.

Drrtts

Drrtts.

Terdengar suara panggilan hafka melihat siapa yang menelfon ternyata uminya, hafka menggeser tanda warna hijau.

"assalamualaikum umi, apa kabar?". Hafka menjawab telfon sang ibu.

"wa'alaikumussalam nak alhamdulillah umi baik, umi ada kabar gembira". Jawab halimah serius.

"kabar gembira apa umi?" tanya hafka.

"kakak ipar kamu sedang hamil, umi senang sekali bentar lagi umi punya cucu". Senyum halimah melebar sangat senang.

"Masya Allah alhamdulillah kalau gitu umi, bentar lagi hafka punya ponakan heheheh". Hafka tak kalah senangnya mendengar kabar tersebut.

"iya, kamu gimana disana baikkan?". Tanya halimah.

"alhamdulillah hafka baik umi, ini hafka mau pulang umi baru selesai kerja".

"ya sudah hati-hati ya dijalan". Ucap halimah

"iya umi, ow ya abi gimana kabarnya umi?". Tanya hafka membuat halimah bingung untuk menjawab, kalau bohong pun tidak mungkin lebih baikkan memberi tau.

"abi lagi gak enak badan nak tapi kamu tenang saja keadaan abi sudah membaik tadi juga udah diperiksa dokter hanya kelelahan saja". Jelas halimah agar anaknya tidak panik.

"abi sakit umi? hafka pulang aja ya umi". Hafka panik mendengar kalau abinya sakit, karna dia sangat menyayangi yusuf abi tercinta.

"tidak usah, abi udah membaik kok kamu tidak perlu pulang ya kasihan orang-orang yang membutuhkanmu". Halimah menenangkan hafka yang khawatir.

"alhamdulillah kalau abi sudah membaik, kalau ada apa-apa telfon hafka ya umi!".

"iya nak, udah dulu ya asslamaualaikum".

"wa'alaikumussalam". Sambungan telefon pun terputus.

Hafka berjalan memasuki mobil akan pulang. Mobil pun melaju menuju rumah pamannya.

~

~

~

Di tengah jalan.

Verli menghentikan mobilnya, wanita itu terlihat frustasi kini hatinya bercampur aduk membayangkan apa yang baru menimpanya itu. Kekasih yang dari dulu bersamanya sekarang malah bersama wanita lain. Banyak rintangan dan lika-liku dari hubungan mereka yang sudah dilewati kini harus kandas begitu saja gara-gara seorang ketiga dari hubungan mereka.

"Aaarggt!! Kenapa dia begitu tega padaku apa salahku, aku gak akan pernah membiarkan dia merebut radir dariku akanku balas perbuatannya nanti dasar pel*k*r". Verli kesal dan marah.

Tok.

Tok.

Tok.

Ada orang yang mengetuk kaca mobil verli dari luar dua orang laki-laki dengan wajah yang menyeramkan seperti preman.

Verli melihat sekilas dan keluar dari mobil tanpa curiga seditpun, mungkin karna hatinya sedang galau sekarang.

"siapa kalian kenapa ngetuk kaca mobilku?". Tanya verli pada kedua laki-laki itu.

"hai nona cantik serahkan semua yang kau punya kepada kami setelah itu kami akan melepaskanmu". Para lelaki ini mencoba untuk mengambil apa yang verli punya.

"apa maksud kalian pergi sana gak usah ganggu aku, pergi!!". Tekan verli meminta para preman itu untuk pergi dengan nada sedikit takut.

"hahahaha serahkan dulu semua yang kau punya dan kami akan melepaskanmu, disini sepi kau teriak gak akan ada yang dengar". Jawab para preman itu sambil terkekeh.

"gak, pergi kalian pergiii!!! Dasar gak tau malu kalau mau uang itu kerja sana jangan ngambil barang orang". Verli ketakutan mencoba masuk mobilnya namun tangannya ditarik oleh salah satu preman hingga terjatuh.

"auuwwg!!". Verli mencoba untuk bangun namun para preman mencoba menyakitinya.

"tolong, tolong ada penjahat tolong saya". Teriak verli mencoba membeka diri namun tenaganya kurang kuat dibanding dengan para preman itu.

Ciitt.

Suara mobil berhenti tepat dibelakang mobil verli. Seorang laki-laki keluar dari mobil.

"kalian jangan berani sama perempuan, pergi sebelum polisi datang ke sini". Hafka baru turun dari mobil mencoba menyelamatkam verli.

Hafka selalu lewat jalan itu agar lebih cepat sampai rumah, jalan alternatif agar tak krna macet tapi memang jalan itu cukup sepi sekali.

"siapa kau mau jadi pahlawan hahahah". Tertawa kedua preman itu.

"Lepaskan dia kalau kalian tidak mau kena masalah, kalau mau uang kerja jangan malah mengambil hak orang lain ingat dosa". Ucap hafka.

"ceh gak usah sok ceramah di depan kami, dosa ya dosa kami masalahmu apa".

"udah sikat sekalian aja dia, kalau bisa dapat dua kenapa harus satu hahahah". Ucap preman yang lain.

Niuw.

Niuw.

Niuw.

Terdengar suara sirine mobil kepolisian yang hampir dekat dengan mereka. Kedua preman tadi ketakutan dan pergi meninggalkan verli dan juga hafka. Gak lama suara itu berhenti, namun mobil kepolisan tak datang. Ya tadi sebelum hafka turun dari mobil dia sengaja memutar alarm dengat menggunakan suara sirine kepolisian agar para preman itu pergi. Hmm cerdas ya hafka berfikir dulu sebelum bertindak. Jadi dia tidak mengotori tangannya untuk melukai orang lain.

"makasih karna kami sudah menolongku". Ucap verli sambil berdiri dan membersihkan bajunya yang sedikit kotor.

"iya sama-sama kalau gitu saya pergi dulu ***.......". belum hafka menyelesaikan biacaranya udah dipotong sama verli.

"tunggu dulu, kau yang dirumah sakit waktu itu kan". Tanya verli.

siapa ya apa dia mengenalku, aku lupa dirumah sakit waktu kapan?. Gumam hafka dalam hati.

"hei kau dengar aku bicara kan, kalau di ajak bicara tuh hadapnya kesini bukan kebawa terus". Ucap verli kesal dari tadi hafka hanya diam.

"apa anda yang waktu itu gak sengaja saya tabrak dirumah sakit!". Hafka baru ingat setelah mendengar suara verli. Hafka selalu menjaga pandangannya dengan yang bukan mahrom pantas dia gak begitu jelas melihat wajah verli.

"hmm baru ingat ternyata, bisa gak kalau bicara tuh hadap ke depan bukan malah kebawa!".

"maaf tidak baik saya melihat yang bukan sepantasnya saya lihat, anda bukan mahrom saya. Saya hanya ingin menjaga pandangan saja. Lain kali kalau mau keluar tutuplah aurat apa pantas seorang muslimah keluar dengan hanya berpakaian seperti ini? Jadilah muslimah yang taat". Tutur hafka mencoba menjelaskan kepada verli.

emang salah ya dengan pakaianku perasaan enggak, orang tuaku aja gak pernah mempermasalahkan pakaianku kenapa kau ngatur sekali!!" Ucap verli dengan kesal.

"anda kan seorang muslim pasti tau lah kewajibannya apa kalau seorang perempuan?."

" iya tau pakai hijabkan."

"kalau sudah tau kenapa tidak dilaksanakan itu kan suatu kewajiban, hmm sudahlah saya mau pulang gak baik berdiri begini disini terus-terusan kita bukan mahrom. Permisi assalamualaikum."Hafka berjalan kembali ke mobilnya meninggalkan verli.

"hei namamu siapa? aku belum tau namamu." Verli memanggil hafka kembali.

" anda tak perlu tau siapa nama saya, lebih baik anda pulang dari pada nanti preman itu kembali."Ucap hafka mengemudikan mobilnya pergi meninggalkan verli.

Episodes
1 BAB 1. BERKUNJUNG
2 BAB 2. PERIKSA
3 BAB 3. TAK SENGAJA
4 BAB 4. PATAH HATI
5 BAB 5. KABAR BAHAGIA
6 BAB 6. KENYAMANAN DAN KEDAMAIAN
7 BAB 7. NASIHAT
8 BAB 8. BENGKEL
9 BAB 9. MERENUNG
10 BAB 10. MENGINTAI
11 BAB 11. IDENTITAS
12 BAB 12. MALA PETAKA
13 BAB 13. SIAPA DIA?
14 BAB 14. KESEDIHAN
15 BAB 15. HADIAH
16 BAB 16. KAPAN NIKAH?
17 BAB 17. BUKTI
18 BAB 18. CURAHAN HATI HAFKA
19 BAB 19. SADAR KEMBALI
20 BAB 20. CERITA VERLI
21 BAB 21. KENAPA BEGINI?
22 BAB 22. KEMBALI KE RUMAH
23 BAB 23. MEMBERI TAU
24 BAB 24. BERUBAH
25 BAB 25. RUMAH KELY
26 BAB 26. TINGKAH LUCU
27 BAB 27. APA AKU CINTA?
28 BAB 28. HATI YANG GELISAH
29 BAB 29. PENASARAN
30 BAB 30. KEBERSAMAAN
31 BAB 31. USTADZ DEVAN
32 BAB 32. MEMINTA IZIN
33 BAB 33. BUKU CINTA?
34 BAB 34. BALASAN VERLI
35 BAB 35. JODOH APA TIDAK!
36 BAB 36. TAK BISA MENGELAK
37 BAB 37. BERAT UNTUK KEMBALI
38 BAB 38
39 BAB 39. MENGAJAK
40 BAB 40. PENGGANTI
41 BAB 41. MEMINTA IZIN
42 BAB 42. PERTEMUAN TAK DISANGKA
43 BAB 43. BERTANYA
44 BAB 44. FOTO
45 BAB 45. Hijrah
46 BAB 46. Apakah itu dia?
47 BAB 47. TERBONGKAR
48 BAB 48. IKHLAS
49 BAB 49
50 BAB 50. BERUSAHA
51 BAB 51. SUASANA HATI
52 BAB 52. KEPUTUSAN
53 BAB 53. TERIMA
54 BAB 54. KENAPA DIRAHASIAKAN?
55 BAB 55. SAH
56 BAB 56. PINDAH
57 BAB 57
58 BAB 58. CANDAAN
59 BAB 59. JUJUR
60 BAB 60. CURHAT
61 BAB 61. PENASARAN
62 BAB 62. DENDAM
63 BAB 63
64 BAB 64. HINAAN DAN FITNAH
65 BAB 65. BERTEMU ALIF
66 BAB 66. PULANG
67 BAB 67. JIHAN
68 BAB 68. MENCINTAI KAMU
69 BAB 69. BELAH NANGKA
70 BAB 70. KEBAIKAN
71 BAB 71. RENCANA JIHAN
72 BAB 72. LAMPU HIJAU
73 BAB 73. RESTU
74 BAB 74. KESEDIHAN
75 BAB 75. MELAWAN
76 BAB 76. KABAR GEMBIRA
77 BAB 77. MEMANJAKAN
78 BAB 78. ALIF DAN KELY
79 BAB 79. KERINDUAN
80 BAB 80. PROSES PERSALINAN
81 BAB 81. BUAH HATI
82 BAB 82. HAMIL
83 BAB 83. TERHARU
84 BAB 84. ANCAMAN
85 BAB 85. DIAM
86 BAB 86
87 BAB 87. JUJUR MASA LALU
88 BAB 88. JEBAKAN
89 BAB 89. MAAF
90 PROMO NOVEL BARU
91 BAB 90. DO'A
92 BAB 91. AINA?
93 BAB 92. JAWABAN DARI ISTIKHARAH
94 BAB 93. POSESIF
95 BAB 94. SUDAH SAH
96 BAB 95. MAKIN CINTA
97 BAB 96. WAJAH YANG BAHAGIA
98 BAB 97. MENUJU RUMAH SAKIT
99 BAB 98. KEBAHAGIAAN TIADA BANDING
100 BAB 99. SEMANGKUK BERDUA
101 BAB 100. ADU MEKANIK
102 BAB 101. EKTRA PART
103 Karya Baru
104 Promosi Karya Baru
Episodes

Updated 104 Episodes

1
BAB 1. BERKUNJUNG
2
BAB 2. PERIKSA
3
BAB 3. TAK SENGAJA
4
BAB 4. PATAH HATI
5
BAB 5. KABAR BAHAGIA
6
BAB 6. KENYAMANAN DAN KEDAMAIAN
7
BAB 7. NASIHAT
8
BAB 8. BENGKEL
9
BAB 9. MERENUNG
10
BAB 10. MENGINTAI
11
BAB 11. IDENTITAS
12
BAB 12. MALA PETAKA
13
BAB 13. SIAPA DIA?
14
BAB 14. KESEDIHAN
15
BAB 15. HADIAH
16
BAB 16. KAPAN NIKAH?
17
BAB 17. BUKTI
18
BAB 18. CURAHAN HATI HAFKA
19
BAB 19. SADAR KEMBALI
20
BAB 20. CERITA VERLI
21
BAB 21. KENAPA BEGINI?
22
BAB 22. KEMBALI KE RUMAH
23
BAB 23. MEMBERI TAU
24
BAB 24. BERUBAH
25
BAB 25. RUMAH KELY
26
BAB 26. TINGKAH LUCU
27
BAB 27. APA AKU CINTA?
28
BAB 28. HATI YANG GELISAH
29
BAB 29. PENASARAN
30
BAB 30. KEBERSAMAAN
31
BAB 31. USTADZ DEVAN
32
BAB 32. MEMINTA IZIN
33
BAB 33. BUKU CINTA?
34
BAB 34. BALASAN VERLI
35
BAB 35. JODOH APA TIDAK!
36
BAB 36. TAK BISA MENGELAK
37
BAB 37. BERAT UNTUK KEMBALI
38
BAB 38
39
BAB 39. MENGAJAK
40
BAB 40. PENGGANTI
41
BAB 41. MEMINTA IZIN
42
BAB 42. PERTEMUAN TAK DISANGKA
43
BAB 43. BERTANYA
44
BAB 44. FOTO
45
BAB 45. Hijrah
46
BAB 46. Apakah itu dia?
47
BAB 47. TERBONGKAR
48
BAB 48. IKHLAS
49
BAB 49
50
BAB 50. BERUSAHA
51
BAB 51. SUASANA HATI
52
BAB 52. KEPUTUSAN
53
BAB 53. TERIMA
54
BAB 54. KENAPA DIRAHASIAKAN?
55
BAB 55. SAH
56
BAB 56. PINDAH
57
BAB 57
58
BAB 58. CANDAAN
59
BAB 59. JUJUR
60
BAB 60. CURHAT
61
BAB 61. PENASARAN
62
BAB 62. DENDAM
63
BAB 63
64
BAB 64. HINAAN DAN FITNAH
65
BAB 65. BERTEMU ALIF
66
BAB 66. PULANG
67
BAB 67. JIHAN
68
BAB 68. MENCINTAI KAMU
69
BAB 69. BELAH NANGKA
70
BAB 70. KEBAIKAN
71
BAB 71. RENCANA JIHAN
72
BAB 72. LAMPU HIJAU
73
BAB 73. RESTU
74
BAB 74. KESEDIHAN
75
BAB 75. MELAWAN
76
BAB 76. KABAR GEMBIRA
77
BAB 77. MEMANJAKAN
78
BAB 78. ALIF DAN KELY
79
BAB 79. KERINDUAN
80
BAB 80. PROSES PERSALINAN
81
BAB 81. BUAH HATI
82
BAB 82. HAMIL
83
BAB 83. TERHARU
84
BAB 84. ANCAMAN
85
BAB 85. DIAM
86
BAB 86
87
BAB 87. JUJUR MASA LALU
88
BAB 88. JEBAKAN
89
BAB 89. MAAF
90
PROMO NOVEL BARU
91
BAB 90. DO'A
92
BAB 91. AINA?
93
BAB 92. JAWABAN DARI ISTIKHARAH
94
BAB 93. POSESIF
95
BAB 94. SUDAH SAH
96
BAB 95. MAKIN CINTA
97
BAB 96. WAJAH YANG BAHAGIA
98
BAB 97. MENUJU RUMAH SAKIT
99
BAB 98. KEBAHAGIAAN TIADA BANDING
100
BAB 99. SEMANGKUK BERDUA
101
BAB 100. ADU MEKANIK
102
BAB 101. EKTRA PART
103
Karya Baru
104
Promosi Karya Baru

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!