BAB 4. PATAH HATI

18.30

Verli sedang asyik melihat hadiah dari kakaknya sebuah paket perhiasaan lengkap, tentu dengan harga yang mahal mana mau verli memakai barang murah.

"wah bagus sekali kakak memang hebat tau banget seleraku". Gumam verli senang

"malam ini enaknya ngapain ya aku telfon radit aja deh". Verli meraih teleponnya beeniat menelfon kekasihnya.

Drrtt.

Drrtt.

Drrtt.

Diujung telefon sudah ada yang menjawab panggilan dari verli.

"halo siapa ya maaf radit lagi di kamar mandi". Terdengar suara perempuan yang menjawab panggilan verli.

"hei kau siapa mengapa bukan radit yang membalas panggilanku! Kau siapa haa". Verli merasa kesal bercampur marah rasanya campur aduk mendengar yang mengangkat panggilannya bukan kekasihnya.

"maaf saya gak ada waktu untuk menjawab ocehan anda".

Tut.

Tut.

Tut.

Panggilan pun diakhiri oleh wanita entah siapa itu. Verli merasa kesal dan marah karna selama ini tidak ada yang pernah memegang telepon kekasihnya selain dia.

Verli membanting teleponnya ke lantai, rasa penasaran dihatinya bertanya-tanya siapa wanita tadi? Apa selingkuhan radit? Tapi mana mungkin radit menyakitinya.

Verli lebih memilih tidur dan memikirkannya besok untuk bertemu dengan radit meminta penjelasan. Karna verli tidak mudah dibodohi sangking cintanya sama radit jadi mudah percaya padanya.

***********

Keesokan paginya

Hafka telah bangun dari tidurnya sejak subuh tadi. Sudah kebiasannya bangun tengah malam untuk shalat dan dilanjut sampai subuh tiba.

Hafka berjalan menuju meja makan untuk sarapan bersama. Di sana sudah ada niko, delsa, dan kedua sepupunya menunggu hafka.

"pagi paman, bibi, alif, aisyah maaf ya kalian jadi menungguku". Ucap hafka sambil menyodorkan kursi untuk duduk.

"gak papa, ayo kita makan". Niko pun menyuruh anak dan keponakannya untuk makan.

Tak ada suara di meja makan hanya ada suara gesekan sendok.

Mereka pun selesai sarapan, hafka memutuskan pergi karna ada jadwal hari ini ke rumah sakit.

Sampai di rumah sakit.

Kakinya perlahan masuk ke ruang ganti untuk berganti pakaian dengan baju dinas.

Hafka Keluar menggunakan jas putih dan celana hitam ditambah masker.

Hari ini jadwalnya tidak terlalu padat, selesai itu hafkah akan mengecek satu persatu pasiennya dan pulang.

"dokter hafka". Dari ujung koridor ada yang memanggil nama hafka, sontak dia menghentikan langkahnya dan menoleh siapa yang memanggilnya.

"ada apa dokter brisma apa ada masalah". Hafka bertanya pada dokter brisma.

"iya ada pasien yang baru saja masuk dan butuh operasi karna luka dikepalanya cukup serius karna kecelakaan, belum ada jam yang bisa menggantikan anda, dokter lain masih belum datang". Dokter brisma menjelaskan ke hafka karna memang kedaannya sangat mendesak.

"kalau gitu kita harus segera menolongnya saya akan melakukan tindakan secepatnya, mana rekam medisnya". Hafka terlihat membaca dan mengamati secara detail apa saja luka yang ada pada pasiennya.

Sedikit penjelasan dokter brisma adalah dokter rumah sakit itu juga, usianya lebih tua dari hafka dan hubungan mereka cukup dekat seperti ayah dan anak. Hafka banyak belajar dari pak brisma dialah sosok seperti seorang ayah yang menemaninya saat bekerja sesekali mereka pergi ke kantin dan makan bersama. Hmm sangat mengagumkan padahal pak brisma bukan keluarga hafka namun laki-laki itu sangat menyayanginya.

Dikediaman Safren.

Verli sudah bangun, padahal biasanya dia akan tidur sampai siang berbeda dengan pagi ini.

Pagi sekali verli sudah bangun sepertinya akan pergi untuk kuliah padahal semalam hatinya lagi kacau sekarang sudah membaik entah apa yang ada difikirannya sepertinya dia akan mendengarkan penjelasan radit dulu sebelum dia memutuskan sepihak.

"Papa mama verli ke kampus dulu ya ada jadwal pelajaran pagi ini". Ucap verli ingin pergi.

"kuliah yang bener ya jangan main-main terus, banggakan kedua orang tuamu ini". Safren menasehati verli.

"iya pa".

Mobil verli melaju dengan kecepatan sedang menembus jalanan yang sudah ramai para pengendara berlalu lalang sibuk dengan kerjanya masing-masing.

Sampai di kampus.

"itu radit bukan sih tapi kok mesra banget sama cewek itu ya! Apa jangan-jangan yanh semalem itu dia, hmm awas aja kali ini tak ada ampun". Gumam Verli yang melihat pemandangan tak mengenakkan itu mulai mendekat dan melihat apa itu benar radit.

"Radit!!". Ternyata benar itu adalah radit tapi kenapa bisa sama wanita lain?.

"siapa perempuan centil ini, jelasin ke aku kenapa kamu mesra sekali dengannya dan semalem yang mengangkat telefonku siapa kenapa suara perempuan juga apa itu dia" ucap verli sambil menunjuk perempuan yang sedang ada disamping radit.

"hmm kayaknya ini semua sudah tak bisa ku sembunyikan lagi toh kamu udah melihatnya jadi aku akan jelasin sekarang siapa perempuan ini". Radit mulai menjelaskan siapa sebenarnya perempuan yang ada disampingnya.

Alangkah terkejutnya verli saat tau bahwa itu selingkuhan radit apalagi mereka sudah tunangan tanpa sepengetahuan verli dan perempuan itu sedang mengandung anak radit. Mata verli terlihat memerah dengan air mata yang berjatuhan.

"apa salahku sampai kau mencampakkan aku, memilih wanita murahan ini padahal kita sudah 2 tahun pacaran dan selama itu kau baik padaku tapi apa yang ku lihat hari ini. Kau jahat radit aku membencimu dasar wanita jal*ng, murahan, tak tau diri". Air mata verli sudah tidak bisa dibendung lagi dengan amarah yang membesar. Verli menarik perempuan itu sampai tersungkur ke lantai.

Melihat itu kemarahan radit meningkat dia mengayunkan tangannya ke udara dan alhasil!!.

Plak.

Satu tamparan mendarat di pipi verli. Verli memegangi pipinya yang memerah dan terasa sakit, air mata berjatuhan dia tak menduga radit akan semarah itu padanya. Selama ini radit sangat mencintainya, lemah lembut dan tidak pernah kasar padanya tapi hari ini radit menunjukkan sisi lain dari dirinya entah apa yang terjadi padanya.

"kau berani menamparku demi wanita ini! Apa salahku? Aku selama ini baik padamu rela menunggumu, menemanimu lalu apa ini caramu membalasnya haa!". Kemarahan verli tidak bisa ditahan lagi isak tangis sejadi-jadinya. Melihat wanita tadi kesakitan verli tersenyum sinis.

"awas saja jika terjadi sesuatu padanya akanku balas perbuatanmu nanti camkan itu!". Radit pergi menggendong wanita tadi ke mobil menuju rumah sakit meninggalkan verli yang masih menangis.

"Aaagrrtt". Teriak verli frustasi dengan apa yang baru dia liat.

Verli berlari keluar menuju mobil. Dia pergi membawa mobilnya secepat mungkin. Tanpa memikirkan keselamatannya yang ada dipikirannya sekarang adalah sang kekasih yang tega mendua di belakangnya.

13.00

Dipesantren.

Banyak santri berkegiatan hari ini. Kenza sekarang ada dipesantren baru selesai mengajar. Dia datang bersama istrinya.

"umi, abi dimana dari tadi kok kenza gak liat abi ya?". Tanya kenza

"abi dikamar lagi gak enak badan, tadi udah umi beri obat sekarang lagi istirahat". Jelas halimah.

"sakit apa umi perasaan kemarin baik-baik saja apa demam umi?". Kenza kaget saat tau kalau abinya sakit.

"hmm iya sedikit demam tadi umi udah kompret alhamdulillah demamnya sudah turun".

"alhamdulillah kalau demamnya sudah turun, apa umi tidak menghubungi hafka memberi tau keadaan abi sekarang?".

"mau umi begitu tapi abi melarangnya takut ganggu pekerjaannya, disana pasti juga banyak orang yang harus ditolong". Jelas umi.

"kalau gitu kenza liat abi dulu ya". Ucap kenza berjalan menuju kamar abinya.

"iya".

Kenza berjalan menuju kamar yusuf. perlahan kenza sampai didepan kamar sang abi.

Tok.

Tok.

Tok.

"assalamualaikum abi kenza masuk ya". Tak terdengar suara mungkin abi sedang tidur pikirnya.

Dan ternyata benar abinya sedang tidur, karna tidak mau mengganggu istirahat yusuf, kenza memutuskan pergi keluar.

Dikamar mandi terdengar seseorang yang muntah-muntah. Mendengar itu halimah bergegas ke kamar mandi melihat siapa itu.

"fatim kamu kenapa nak wajahmu pucat sekali ayo umi bantu ke kamar". Halimah membawa fat menuju kamarnya untuk istirahat.

"ada apa umi kenapa dengan istriku". Kenza yang baru masuk bingung melihat istrinya lemah tanpa tenaga.

"tadi istrimu muntah-muntah, tolong kamu temani dulu biar umi panggil dokter kesini".

"baik umi kenza akan temani fatim disini". Kenza naik ke atas ranjang melihat istrinya pucat dan lemas.

Episodes
1 BAB 1. BERKUNJUNG
2 BAB 2. PERIKSA
3 BAB 3. TAK SENGAJA
4 BAB 4. PATAH HATI
5 BAB 5. KABAR BAHAGIA
6 BAB 6. KENYAMANAN DAN KEDAMAIAN
7 BAB 7. NASIHAT
8 BAB 8. BENGKEL
9 BAB 9. MERENUNG
10 BAB 10. MENGINTAI
11 BAB 11. IDENTITAS
12 BAB 12. MALA PETAKA
13 BAB 13. SIAPA DIA?
14 BAB 14. KESEDIHAN
15 BAB 15. HADIAH
16 BAB 16. KAPAN NIKAH?
17 BAB 17. BUKTI
18 BAB 18. CURAHAN HATI HAFKA
19 BAB 19. SADAR KEMBALI
20 BAB 20. CERITA VERLI
21 BAB 21. KENAPA BEGINI?
22 BAB 22. KEMBALI KE RUMAH
23 BAB 23. MEMBERI TAU
24 BAB 24. BERUBAH
25 BAB 25. RUMAH KELY
26 BAB 26. TINGKAH LUCU
27 BAB 27. APA AKU CINTA?
28 BAB 28. HATI YANG GELISAH
29 BAB 29. PENASARAN
30 BAB 30. KEBERSAMAAN
31 BAB 31. USTADZ DEVAN
32 BAB 32. MEMINTA IZIN
33 BAB 33. BUKU CINTA?
34 BAB 34. BALASAN VERLI
35 BAB 35. JODOH APA TIDAK!
36 BAB 36. TAK BISA MENGELAK
37 BAB 37. BERAT UNTUK KEMBALI
38 BAB 38
39 BAB 39. MENGAJAK
40 BAB 40. PENGGANTI
41 BAB 41. MEMINTA IZIN
42 BAB 42. PERTEMUAN TAK DISANGKA
43 BAB 43. BERTANYA
44 BAB 44. FOTO
45 BAB 45. Hijrah
46 BAB 46. Apakah itu dia?
47 BAB 47. TERBONGKAR
48 BAB 48. IKHLAS
49 BAB 49
50 BAB 50. BERUSAHA
51 BAB 51. SUASANA HATI
52 BAB 52. KEPUTUSAN
53 BAB 53. TERIMA
54 BAB 54. KENAPA DIRAHASIAKAN?
55 BAB 55. SAH
56 BAB 56. PINDAH
57 BAB 57
58 BAB 58. CANDAAN
59 BAB 59. JUJUR
60 BAB 60. CURHAT
61 BAB 61. PENASARAN
62 BAB 62. DENDAM
63 BAB 63
64 BAB 64. HINAAN DAN FITNAH
65 BAB 65. BERTEMU ALIF
66 BAB 66. PULANG
67 BAB 67. JIHAN
68 BAB 68. MENCINTAI KAMU
69 BAB 69. BELAH NANGKA
70 BAB 70. KEBAIKAN
71 BAB 71. RENCANA JIHAN
72 BAB 72. LAMPU HIJAU
73 BAB 73. RESTU
74 BAB 74. KESEDIHAN
75 BAB 75. MELAWAN
76 BAB 76. KABAR GEMBIRA
77 BAB 77. MEMANJAKAN
78 BAB 78. ALIF DAN KELY
79 BAB 79. KERINDUAN
80 BAB 80. PROSES PERSALINAN
81 BAB 81. BUAH HATI
82 BAB 82. HAMIL
83 BAB 83. TERHARU
84 BAB 84. ANCAMAN
85 BAB 85. DIAM
86 BAB 86
87 BAB 87. JUJUR MASA LALU
88 BAB 88. JEBAKAN
89 BAB 89. MAAF
90 PROMO NOVEL BARU
91 BAB 90. DO'A
92 BAB 91. AINA?
93 BAB 92. JAWABAN DARI ISTIKHARAH
94 BAB 93. POSESIF
95 BAB 94. SUDAH SAH
96 BAB 95. MAKIN CINTA
97 BAB 96. WAJAH YANG BAHAGIA
98 BAB 97. MENUJU RUMAH SAKIT
99 BAB 98. KEBAHAGIAAN TIADA BANDING
100 BAB 99. SEMANGKUK BERDUA
101 BAB 100. ADU MEKANIK
102 BAB 101. EKTRA PART
103 Karya Baru
104 Promosi Karya Baru
Episodes

Updated 104 Episodes

1
BAB 1. BERKUNJUNG
2
BAB 2. PERIKSA
3
BAB 3. TAK SENGAJA
4
BAB 4. PATAH HATI
5
BAB 5. KABAR BAHAGIA
6
BAB 6. KENYAMANAN DAN KEDAMAIAN
7
BAB 7. NASIHAT
8
BAB 8. BENGKEL
9
BAB 9. MERENUNG
10
BAB 10. MENGINTAI
11
BAB 11. IDENTITAS
12
BAB 12. MALA PETAKA
13
BAB 13. SIAPA DIA?
14
BAB 14. KESEDIHAN
15
BAB 15. HADIAH
16
BAB 16. KAPAN NIKAH?
17
BAB 17. BUKTI
18
BAB 18. CURAHAN HATI HAFKA
19
BAB 19. SADAR KEMBALI
20
BAB 20. CERITA VERLI
21
BAB 21. KENAPA BEGINI?
22
BAB 22. KEMBALI KE RUMAH
23
BAB 23. MEMBERI TAU
24
BAB 24. BERUBAH
25
BAB 25. RUMAH KELY
26
BAB 26. TINGKAH LUCU
27
BAB 27. APA AKU CINTA?
28
BAB 28. HATI YANG GELISAH
29
BAB 29. PENASARAN
30
BAB 30. KEBERSAMAAN
31
BAB 31. USTADZ DEVAN
32
BAB 32. MEMINTA IZIN
33
BAB 33. BUKU CINTA?
34
BAB 34. BALASAN VERLI
35
BAB 35. JODOH APA TIDAK!
36
BAB 36. TAK BISA MENGELAK
37
BAB 37. BERAT UNTUK KEMBALI
38
BAB 38
39
BAB 39. MENGAJAK
40
BAB 40. PENGGANTI
41
BAB 41. MEMINTA IZIN
42
BAB 42. PERTEMUAN TAK DISANGKA
43
BAB 43. BERTANYA
44
BAB 44. FOTO
45
BAB 45. Hijrah
46
BAB 46. Apakah itu dia?
47
BAB 47. TERBONGKAR
48
BAB 48. IKHLAS
49
BAB 49
50
BAB 50. BERUSAHA
51
BAB 51. SUASANA HATI
52
BAB 52. KEPUTUSAN
53
BAB 53. TERIMA
54
BAB 54. KENAPA DIRAHASIAKAN?
55
BAB 55. SAH
56
BAB 56. PINDAH
57
BAB 57
58
BAB 58. CANDAAN
59
BAB 59. JUJUR
60
BAB 60. CURHAT
61
BAB 61. PENASARAN
62
BAB 62. DENDAM
63
BAB 63
64
BAB 64. HINAAN DAN FITNAH
65
BAB 65. BERTEMU ALIF
66
BAB 66. PULANG
67
BAB 67. JIHAN
68
BAB 68. MENCINTAI KAMU
69
BAB 69. BELAH NANGKA
70
BAB 70. KEBAIKAN
71
BAB 71. RENCANA JIHAN
72
BAB 72. LAMPU HIJAU
73
BAB 73. RESTU
74
BAB 74. KESEDIHAN
75
BAB 75. MELAWAN
76
BAB 76. KABAR GEMBIRA
77
BAB 77. MEMANJAKAN
78
BAB 78. ALIF DAN KELY
79
BAB 79. KERINDUAN
80
BAB 80. PROSES PERSALINAN
81
BAB 81. BUAH HATI
82
BAB 82. HAMIL
83
BAB 83. TERHARU
84
BAB 84. ANCAMAN
85
BAB 85. DIAM
86
BAB 86
87
BAB 87. JUJUR MASA LALU
88
BAB 88. JEBAKAN
89
BAB 89. MAAF
90
PROMO NOVEL BARU
91
BAB 90. DO'A
92
BAB 91. AINA?
93
BAB 92. JAWABAN DARI ISTIKHARAH
94
BAB 93. POSESIF
95
BAB 94. SUDAH SAH
96
BAB 95. MAKIN CINTA
97
BAB 96. WAJAH YANG BAHAGIA
98
BAB 97. MENUJU RUMAH SAKIT
99
BAB 98. KEBAHAGIAAN TIADA BANDING
100
BAB 99. SEMANGKUK BERDUA
101
BAB 100. ADU MEKANIK
102
BAB 101. EKTRA PART
103
Karya Baru
104
Promosi Karya Baru

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!