Hafka berjalan tergesa-gesa dengan hanya memakai atasan baju koko dan sarung menyusuri koridor rumah sakit. Ya itulah baju andalan hafka setiap hari.
Bruugtt
"hei kalau jalan itu pakai mata dong main tabrak". Maki seorang perempuan yang tak sengaja ditabrak oleh hafka.
"maaf dek saya gak sengaja, saya permisi dulu saya buru-buru". Hafka meminta maaf sambil menundukkan kepalanya tak mau melihat yang bukan sepantasnya dia lihat.
"maaf katamu isshh dasar kampungan lihat pakainmu sok alim banget dan kau tadi bilang apa adek emang aku ini adekmu apa!!" teriak verli memaki hafka.
"maaf tapi saya ada keperluan lain permisi asslamu'alaikum". Hafka pergi meninggalkan verli yang masih kesal dengannya.
"dasar laki-laki kampungan gak tau malu habis nabrak malah pergi hisst". gumam verli yang masih kesal.
Di ruang pribadi hafka
"alif kamu tunggu di sini dulu ya selesai nanti aku akan kembali". Hafka berjalan mengambil perlengkapan medisnya beserta jas nya. Tadi hafka sempat bawa ganti di mobil jadi dia mengganti pakainnya.
"baiklah akan aku tunggu di sini jangan lama-lama ya". Ucap alif sambil melihat ponselnya.
"iya". Jawab hafka singkat lalu pergi meninggalkan alif sendiri.
***********
Di ruang rawat
"Gimana keadannya dok?".tanya hafka kepada dokter yang bertugas.
"pasien harus ditindak lanjuti sekarang juga karna keadannya semakin lemah dok".
"baiklah kalau begitu segera siapkan ruang operasi saya akan melakukan tindakan operasi sekarang juga". Perintah hafka pada dokter tadi.
Dokter itu pun keluar untuk mempersiapkan segala sesuatunya tentu operasi ini tidak hanya hafka saja namun ditemani dokter yang lain.
15.50
Operasi sudah selesai dilakukan kini hafka sedang berjalan menuju ruang pribadinya.
"assalamualaikum". Ucap hafka masuk kedalam ruangannya.
"wa'alaikumussalam udah selesai lama sekali kau". Jawab alif merasa kesal karna lama menunggu
"maaf ya lif kamu jadi menunggu aku lama, tadi pasienku harus operasi juga hari ini karna kedaannya yang tidak memungkinkan untuj menunggu besok". Hafkah duduk merebahkan tubuhnya di sofa.
"owalah jadi tadi kamu baru melakukan operasi ya sudah gak papa". Alif memakluminya karna memang itu tidak bisa di salahkan kalau berhubungan dengan nyawa orang.
"aku mau shalat dulu ya ini udah mau lewat waktu ashar". Hafka ingin shalat dulu di mushalah rumah sakit ditemani alif.
"Ayo aku juga belum shalat tadi karna munggumu". Mereka berjalan menuju mushalah rumah sakit.
Alif dan hafka berjalan pulang menuju parkiran mobil ditengah koridor rumah sakit.
Terlihat vilda yang sedang menunggu mamanya mengambil obat melihat hafka berjalan langsung menghampirinya.
"hei tunggu kau". Verli meminta hafka dan alif untuk menghentikan langkahnya.
"iya anda memanggil kami nona". Saut alif yang heran.
"iya kamu tadikan yang menabrak saya tanpa tanggung jawab langsung main pergi aja". Ucap verli kesal sambil menunjuk hafka.
"saya tadi kan suda meminta maaf saya tidak sengaja nona tadi saya buru-buru". Jawab hafka sambil menundukkan kepalanya karna pakaian yang dipakai verli terlalu terbuka.
"kalau ngomong itu hadap sini ngapain malah nunduk aja memangnya wajahku dibawah haa". Verli yang kesal meninggikan nada bicaranya.
"Tidak baik seorang muslim melihat yang bukan mahramnya dan". Hafka tidak melanjutkan perkataannya lebih baik diam kan.
"masalah nona apa ya sampai marah ke sepupu saya". Saut alif yang sedari tadi geram dengan sikap vilda
"dia tadi nabrak saya dan pergi gitu aja gak ada sopannya". Sinis verli melihat hafka dan alif.
"kan tadi sepupu saya sudah meminta maaf lalu apa masalahnya lagi toh anda tidak terluka kan". Ucap alif yang memegang tangan hafka untuk mengajak pergi.
"salah malah berontak dihh". Verli pun kesal dan memilih untuk pergi.
"tunggu!!". Hafka menghentikan langkah verli yang ingin pergi
"lain kali tutuplah auratmu agar tidak dilihat orang lain tidak baik apalagi kamu muslimkan". Hafkah pun pergi meninggalkan verli yang masih berdiri.
"hissht orang itu ya menyebalkan sekali memangnya apa salah dengan pakaianku, ini kan model sekarang memang begini dasar laki-laki kampungan". Gumam vilda yang merasa kesal sedari tadi.
Di rumah niko dan delsa
Aisyah terlihat duduk sendiri di halaman depan rumah.
"hisstt kemana sih kak alif dan kak hafka lama banget keluarnya udah mau magrib ini". Aisyah terlihat cemberut karna dari tadi kedua kakaknya itu belum kunjung pulang.
"sabar nak tadi mungkin sebentar lagi pulang lebih baik kita tunggu di dalam aja ya!". Delsa menyuruh aisyah untuk masuk rumah karna mau magrib.
"hmm ya sudah ma aku tunggu di dalam aja". Aisyah masuk ke dalam rumah belum sampek pintu terdengar suara klakson mobil.
Tin.
Tin.
Tin.
Itu suara mobil alif, mereka sudah sampai rumah. "assalamualaikum". Ucap mereka bersamaan.
"wa'alaikumussalam lama banget sih kak masak belanja berjam-jam". Aisyah kesal dari tadi menunggu mereka pulang.
"iya maafkan kakak, tadi hafka ada pangggilan di dari rumah sakit jadi ya nganterin kak hafka dulu". Alif yang mengusap lembut kepala adiknya itu.
"maafkan kak hafka ya tadi ada operasi dadakan jadinya gak sempet hubungi kalian". Hafka memberi pengertian pada aisyah
"hmm ya sudah gak papa ayo masuk kak sebentar lagi magrib". Mereka pun masuk bersama
Hafka kini sedang ada dikamarnya baru selesai mandi dan akan shalat magrib berjamaah dimasjid bersama alif dan pamannya.
***********
Rumah keluarga safren handaka saimon
Nama papa verli adalah safren handaka saimon. Papa verli baru saja pulang dari luar kota bersama kakaknya. Tak lama verli juga baru pulang dari rumah sakit.
"papa sudah pulang dari kapan kok gak telfon verli dulu". Verli berlarih memeluk papa tercinta.
"iya sayang baru aja sampek, kan biar jadi kejutan hehehe!". Safren tertawa kecil sambil memeluk putri tercintanya.
"dek ini kakak ada hadiah buat kamu". Sontak verli melepas pelukan sang papa dan menghampiri kakaknya.
"hadiah apa kak coba liat". Verli sangat antusias ingin tau hadiah apa yang diberikan frisko.
"hmm giliran dikasih hadiah aja mau lah dari tadi yang dipeluk hanya papa aja". Frisko pura-pura ngambek untuk menggoda verli.
"ya ampun kak kayak anak kecil aja! Jadi mana hadiah buatku!". Verli malah menggoda sang kakak.
"nih hadiah buat kamu". Frisko memberikan hadiah yang ada di paper back.
" makasih kakakku sayang heheh". Verli tersenyum kearah kakaknya dan beranjak pergi ke kamarnya.
"kebiasaan main pergi aja hmm". Ucap frisko kesal
"sudahlah biarkan dia istirahat, gimana apa semuanya sudah beres". Tanya nadin pada suaminya.
"semuanya sudah selesai kalau gitu papa ke kamar dulu ya". Safren pergi ke kamar bersama nadin dan frisko juga menyusul ke kamarnya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 104 Episodes
Comments