Eps 3

Tok tok tok

"Permisi pak, pak Jefri memanggil saya?" Tanya Aca.

"Apa kamu Aca? Teman dekat Naila?" Tanya Jefri.

"Iya pak, ada apa ya pak?" Tanya Aca.

"Silahkan duduk dulu" Ucap Jefri mempersilahkan Aca duduk.

"Terima kasih pak" Ucap Aca.

Aca duduk di kursi depan meja kerja Jefri. Dia sedikit takut jika di tanyai soal Nail. Karena ini bukan pertama kali nya dia di panggil guru soal Naila.

"Aca maaf saya mengganggu waktu kamu. Tadi malam saat saya kembali ke sekolah saya melihat Naila yang masih di kelas. Tapi pagi ini dia tidak berangkat sekolah. Yang saya mau tanya kan apa kamu tau di mana Naila sekarang? Apa dia ada di rumah?" Tanya Jefri.

Jefri tidak mengatakan hal yang sebenar nya terjadi ke pada Aca. Dia tidak mau jika Naila akan malu karena dia sudah di lecehkan oleh guru nya sendiri.

"Kalau soal Naila yang tidak berangkat sekolah, saya tidak tau pak. Tapi kalau Naila ad di rumah atau tidak, kemungkinan besar dia ada di rumah saat ini. Karena Naila jarang bersosialisasi dengan orang lain. Dengan saya saja, dia jarang membicarakan apa yang ada di pikiran nya atau apa yang dia rasakan." Jelas Aca.

"Pak Jefri, saya percaya dengan bapak. Saya nyaman bicara dengan bapak. Jadi saya ingin meminta tolong pada pak Jefri." Pinta Aca.

"Minta tolong apa?" Tanya Jefri penasaran.

"Tolong keluarkan Naila dari rumah itu pak. Jika Naila sudah keluar dari rumah itu biar dia tinggal dengan saya dan ibu saya pak. Kasihan dia pak, saya mohon bantu saya pak membawa keluar Naila dari rumah itu pak" Ucap Aca menangis.

"Saya sudah meminta tolong pada semua guru yang ada di sini, bahkan ke kepala sekolah juga saya sudah minta tolong. Tapu tidak ada satupun dari beliau mau menolong Naila keluar dari rumah itu." Jelas Aca.

"Tolong bantu saya pak, saya akan kerja paruh waktu jika perlu untuk menghidupi Naila. Yang terpenging membawa Naila keluar dari rumah itu dulu pak. Saya mohon pak" Ucap Aca menangis.

Jefri terus terdiam mendengar semua ucapan Aca. Aca yang begitu tulus menyanyangi Naila hingga rela mempertaruhkan masa depan nya untuk membantu Naila keluar dari rumah nya.

Jefri semakin penasaran dengan apa yang tengah terjadi pada Naila dan keluarga nya. Dia ingin tau semua nya yang ada pada Naila. Entah apa yang saat ini ia rasakan, yang penting dia ingin mengetahui semua tentang Naila.

"Aca kamu tenang saja. Saya akan membantu Naila keluar dari rumah nya jika dia menginginkan nya. Tapi saya harus menyelidiki dulu apa yang terjadi didalam keluarga Naila lebih dulu. Kamu tenang kan diri kamu dulu" Ucap Jefri

"Iya pak, terima kasih sebelum nya pak. Nail sudah saya anggap seperti saudara saya sendiri pak. Saya akan melakukan apa saja untuk Naila pak" Ucap Aca.

"Kamu tenang saja Aca. Kamu fokus saja dengan pelajaran saja. Sebentar lagi kalian akan melakukan ujian akhir. Kalian harus fokus ke pelajaran dulu. Soal Naila, biar saya yang urus" Ucap Jefri.

"Baik pak. Saya sangat berterima kasih dengan banyuan pak Jefri." Ucap Aca.

"Iya Aca" Jawab Jefri tersenyum hangat.

"Hapus air mata kamu. Lalu kembali lah ke kelas" Ucap Jefri.

"Baik pak. Saya permisi" Pamit Aca. Jefri mengangguk lembut.

Aca keluar dari ruangan Jefri. Setelah itu Jefri mengambil ponsel nya untuk menghubungi teman nya.

"Halo Niko, aku ingin meminta bantuan kamu. Aku akan kirim data dari seseorang, tolong cari tau semua tentang dia sedetil mungkin" Ucap Jefri.

"Siapa nama nya?" Tanya Niko teman Jefri.

"Namanya Naila, dia murid di sekolah tempat ku mengajar" Jawab Jefri.

"Wah selera kamu sekarang yang masih gadis manis anak anak SMA" Goda Niko.

"Aku serius Niko. Tolong cari tau semua nya" Ucap Jefri tegas.

"Ok ok. Paling lambat 3 hari ke depan sekua informasi dia akan siap dimeja kerja kamu" Ucap Niko.

"Ya sudah, aku tunggu hasil nya" Ucap Jefri.

Jefri mematikan ponsel nya. Dia teringat kembali dengan Naila yang memandang keluar jendela tadi malam saat sebelum kejadian memalukan itu.

Jefri melihat tatapan mata Naila yang begitu sedih. Jefri baru menyadari kesedihan Naila setelah mendengar penjelasan Aca tadi.

"Apa yang sebenar nya terjadi pada kamu Naila? Kenapa mata kamu terlihat begitu sesih penuh beban pikiran" Guman Jefri.

Sore hari nya.

Jefri pulang ke rumah nya. Dia tidak menyadari akan kedatangan mamah nya yang sudah berada di dalam rumah nya.

"Mamah" Ucap Jefri terkejut melihat mamah nya duduk di sofa ruang tengah.

"Kapan mamah datang?" Tanya Jefri melepas jaket tebalnya.

"Siapa yang sudah kamu bawa pulang ke rumah ini Jefri?" Tanya Sinta mamah Jefri.

"Apa sih maksud mamah?" Tanya Jefri yang pura pura tidak tau.

"Jangan berlagak kamu Jefri. Apa kamu berkencan dengan muridu sendiri?" Tanya Sinta.

Deg.

Jefri tertusuk dengan pertanyaan Sinta. Dia tidak tau apa yang harus dia jawab sekarang. Dia jiga tidak tau dari manaSinta tau tentang Naila yang ia bawa pulang ke rumah ini.

"Halo pah, mamah ada di rumah Jefri sekarang. Tolong papah sekarang ke sini " Ucap Sinta yang menelfon Angga papah Jefri.

"Ada apa mah? Kenapa papah harus ke rumah Jefri?" Tanya Angga papah Jefri.

"Pokok nya datang saja ke sini. SEKARANG " Ucap Sinta tegas.

"Ok ok papah ke sana sekarang" Jawab Angga.

Sinta terus menatap tajam pada Jefri. Dia ingin mendengar semua penjelasan Jefri mengenai gadis yang ia bawa pulang ke rumah nya.

"Jangan menatap ku seperti itu mah" Ucap Jefri.

"Bukan urusan kamu" Ucap Sint tegas.

"Aku akan bicarakan semua nya. Tapi nanti setelah papah datang" Jawab Jefri.

"Bagus jika kamu mau bicara. Jika tidak mungkin mamah bisa mencari tau kebenaran nya sandiri " Ucap Sinta.

Jefri tidak mengelak lagi karena yang dikatakan Sinta memang benar adanya. Dia tidak akan bisa lepas dari mamah nya yang super kaya itu.

Sinta lahir dari keluar terkaya di kota itu. Di tambah dengan Angga sang suami yang juga pebisnis hebat yang sudah mencapai kekayaan terbanyak di negara itu.

Jefri adalah anak satu satu nya yang mereka miliki. Namu karena kecintaan nya dengan pelajaran. Dia memilih menjadi guru dari pada pebisnis seperti kedua orang tua nya.

Dia lebih memilih hidup sederhana dengan usaha nya sandiri dan kedua orang tua nya pun mendukung besar dengan pilihan jefri.

Kedua orang tua Jefrimemang menanamkan rasa kemandirian dan tanggung jawab yang besar pada Jefri sejak kecil. Jefri sejak kecil jika menginginkan sesuatu harus berusaha sendiri lebih dulu baru setelah itu orang tua nya akan menuruti kemaua Jefri.

# selamat membaca

# terima kasih banyak

😊😊😊🙏🙏🙏

Terpopuler

Comments

Nurwahdah Mursalina

Nurwahdah Mursalina

syuka...

2022-07-07

1

Pujiati

Pujiati

Ujian Kesetiaan mampir kak.

2022-05-30

0

Umaymay Sifa

Umaymay Sifa

aku mampir

2022-05-28

2

lihat semua
Episodes
Episodes

Updated 122 Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!