One Night With My Teacher

One Night With My Teacher

Eps 01

"Selamat sore, di beritahukan pada seluruh warga untuk tidal melakukan aktifitas di luar rumah. Di karenakan akan turun badai salju dalam waktu dekat. Jika masih ada yang beraktifitas di luar ruangan, mohon segera mencari tempat berlindung"

Naila yang masih berada di dalam kelas nya mendengar jelas berita bahwa akan ada badaisalju dalam waktu dekat. Namun dia tidak bergeming dari tempat duduk nya karena dia tidak ingin pulang ke rumah.

Naila hanya menatap keluar jendela kelas dan melihat salju mulai turun. Dia memangku dagu nya dan tetap menatap keluar jendela.

"Apa aku akan di sini terus? Mau sampai kapan aku harus menghindar?" Ucap Naila melamun.

Dengan keadaan sekolah yang sudah sepi dan udara dingin menusuk tubuh Naila, namun ia tetap bertahan disekolah itu. Dia bimbang harus pulang atau tidak.

Malam hari nya. Salju turun semakin banyak, dengan angin yang cukup kencang. Tubuh Naila semakin menggiggil karena dia hanya memakai jekat yang tipis pagi tadi.

"Sudah malam ternyata, apa aku akan di sini semalaman?" Guman Naila bimbang.

Di saat bersamaan. Jefri, seorang guru muda yang mengajar di sekolah Naila kembali ke sekolah dengan keadaan sedikit mabuk. Dia baru pulang minum minum bersama guru guru lain karena kedatangan guru baru.

Jefri kembali ke sekolah karena ada benda yang penting tertinggal di laci kerjanya. Dengan sedikit sempoyongan, Jefri berusaha keras berjalan menuju ke arah kantor guru.

"Akhir nya ketemu juga" Ucap Jefri yang menemukan kalung pemberian sang mamah pagi tadi.

"Kalau sampai ilang, mamah bisa ngamuk besar" Ucap Jefri tersenyum.

Jefri keluar dari kantor guru lalu kembali berjalan ke lorong melewati kelas Naila. Dia melihat Naila yang masih duduk di kursi nya.

"Kenapa dia belum pulang? Apa karena badai salju ini, dia nggak bisa pulang" Guman Jefri.

Jefri berniat masuk ke dalam kelas Naila untuk bertanya pada Naila. Namun baru satu langkah dia berjalan, lampu sekolah padam dan Jefri mendengar teriakan dari gadis yang duduk di bangku nya itu.

Jefri segera masuk ke dalam kelas namun karena keadaan gelap gulita dia tidak bisa melihat apapun yang ada di depan nya.

Brack brack.

Jefri sampai beberapa kali membentur bangku lain.

"Hei jangan takut, ini saya pak Jefri. Kamu di mana?" Tanya Jefri.

"Tolong saya pak, saya takut" Ucap Naila dengan suara gemetar nya.

"Iya iya saya akan menolong kamu. Tapikamu di mana?" Tanya Jefri lagi.

Namun tidak ada jawaban dari Naila lagi. Jefri hanya mendengarisak tangis Naila yang terdengar jelas kalau suara nya gemetaran.

"Kamu di mana sih? Apa kamu segitu takut nya dengan kegelapan?" Guman Jefri dalam hati dengan terus mencoba mencari Naila.

Petir menyambar dengan keras hingga seluruh ruangan terlihat terang. Naila merasakan Jefri sudah memeluk nya ketika dia berteriak ketakutan karena suara petir tadi.

"Aaaaaaaah" Teriak Naila.

"Tenang tenang, saya sudah di sini sama kamu." Ucap Jefri.

Naila tanpa sadar langsung memeluk Jefri dengan erat. Jefri yang awal nya terkejut dengan tingkah Naila perlahan mulai mengerti jika Naila benar benar ketakutan saat ini.

"Jangan takut, bapak akan menemani kamu di sini" Ucap Jefri menenangkan Naila.

Terasa jelas bahwa seluruh tubuh Naila gemetaran. Jefri hanya memeluk Naila erat. Namun dengan keadaan Jefri yang mabuk, pikiran jelek Jefri mulai muncul. Dia menyentuh paha Naila yang begitu mulus. Naila yang masih ketakutan tidak menghiraukan sentuhan yang di lakukan Jefri pada dirinya.

Jefri yang mulai kehilangan akalnya, mulai membelai tubuh Naila sampai ke tengkuk Naila. Dia meraih tengkuk Naila lalu mencium paksa bibir Naila.

Naila sebisa mungkin memberontak sekuat tenaga. Dia mendorong tubuh Jefri dengan kuat namun tenaga Jefri lebih besar dari diri nya.

"Jangan pak" Ucap Naila menangis lirih. Namun kegilaan Jefri semakin meningkat. Dia mendorong tubuh Naila ke lantai lalu mulai mencumbu Naila dengan brutal.

Naila hanya mampu menangis merasakan sakit dibain intim nya yang di robek paksa oleh milik Jefri. Naila mencengkram keras bahu Jefri dengan kukunya yang panjang.

Berbeda dengan Naila, Jefri merasakan kenikmatan yang begitu sempurna marena merasakan hangat nya tubuh Naila yang membuat nya candu.

Cukup lama Jefri melecehkan Naila, hingga tubuh Naila terasa lemas tanpa tenaga. Jefri yang sudah puas bangkit dari atas tubuh Naila. Tak lama dia baru sadar dengan apa yang telah ia lakukan.

Di saat petir menyambar lagi membuat seluruh ruangan terang akan cahaya nya. Jefri melihat jelas Naila yang menutupi seluruh tubuh nya menggunakan jeket miliknya.

"Maaf, maafkan saya. Saya telah hilang kendali hingga melukai kamu. Maafkan saya " Ucap Jefri menyesal.

Jefri ingin memegang tangan Naila namun dengan cepat Naila menghindar. Naila masih takut dengan Jefri yangbaru saja melecehkan nya.

"Aku tidak akan melakukan nya lagi. Aku hanya ingin membawa kamu keluar dari sini. Jika nanti lampu nya menyala kita akan terlihat di CCTV. Ayo kita keluar dulu" Ucap Jefri.

Jefri ingin membantu Naila bangun, namun Naila menghindari nya lagi.

"Saya bisa bangun sendiri" Ucap Naila dengan suara gemetaran nya.

"Ahhhh" Naila merintih kesakitan. Dia merasakan perih di bagian intimnya.

"Maaf. Tapi aku tidak bisa tinggal diam melihat kamu kesakitan" Ucap Jefri. Jefri seketika meraih tubuh Naila lalu menggendongnya keluar dari kelas. Dengan cahaya dari petir Jefri menggendong Naila keluar dari sekolah.

Di dalam mobil.

"Saya akan bawa kamu ke rumah saya. Saya tidak mungkin mengantarkan kamu pulang dengan keadaan kamu sekarang ini" Ucap Jefri.

Naila tidak menjawab ucapan Jefri. Dia terus melihat kaluar jendela mobil. Jefri melihat Naila yang masih menutupi ssebagian tubuh nya menggunakan jaket.

Jefri mengambil selimut yang ada dijok belakang mobilnya. Dia menyelimutkan selimut tersebut ke tubuh Naila.

"Maaf dengan apa yang telah saya lakukan. Saya tadi dalam pengaruh alkohol. Tapi kamu tenang saja, saya akan tetap bertanggung jawab dengan kamu" Ucap Jefri lembut.

"Tidak perlu. Masa depan saya memang sudah hancur dari dulu" Ucap Naila singkat.

"Jadi ini tidak pertama kalinya untuk kamu?" Tanya Jefri marah.

"Ini pertama kalinya untuk saya. Tapi jika anda tidak mengambil mahkota saya saat ini pun. Masa depan saya sudah hancur" Ucap Naila.

"Terserah anda ingin membawa saya ke mana sekarang. Saya tidak peduli, jika anda ingin membuang saya juga saya tidak peduli " Ucap Naila dingin.

Jefri terdiam mendengar ucapan Naila. Dia melajukan mobilnya meninggalkan sekolah. Badai salju memang masih melanda kota tersebut. Namun karena rumah Jefri tidak terlalu jauh, mereka berdua sampai rumah Jefri dengan selamat.

"Ayo turun, kamu bisa istirahat di rumah say malam ini" Ucap Jefri.

Naila turun dari mobil dengan selimut yng masih menutupi seluruh tubuh nya. Jefri membuka pintu rumah nya dan menyuruh Naila masuk.

# selamat membaca

# terima kasih banyak

😊😊😊🙏🙏🙏

Terpopuler

Comments

Suzieqaisara Nazarudin

Suzieqaisara Nazarudin

seruu thor..Mampir🙋🙋🙋

2022-09-07

1

Pujiati

Pujiati

Menarik Thor, awal baca sudah tertarik.

Salam kenal dari Ujian Kesetiaan. Hadir juga ya kak jika berkenan di Ujian Kesetiaan. Terimakasih

2022-05-30

1

lihat semua
Episodes
Episodes

Updated 122 Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!