Eps 02

Jefri terdiam mendengar ucapan Naila. Dia melajukan mobilnya meninggalkan sekolah. Badai salju memang masih melanda kota tersebut. Namun karena rumah Jefri tidak terlalu jauh, mereka berdua sampai rumah Jefri dengan selam

"Ayo turun, kamu bisa istirahat di rumah say malam ini" Ucap Jefri.

Naila turun dari mobil dengan selimut yng masih menutupi seluruh tubuh nya. Jefri membuka pintu rumah nya dan menyuruh Niala masuk.

Naila berjalan masuk ke dalam rumah Jefri dengan menahan sakitnya. Jefri melihat bercak darang yang terdapat pada rok sekolah Naila.

"Kamu mandi lah di kamar ku. Jangan khawatir aku tidak akan melakukan hal gila lagi pada kamu" Ucap Jefri.

Jefri membuka pintu kamarnya lalu menyuruh Naila masuk ke dalam kamarnya. Setelah Naila masuk, Jefri menunggu Naila di ruang tengah.

Jefri duduk di sofa dan mulai teringat kembali dengan bercak darah di rok Naila. Dia merasa sangat menyesal karena telah melecehkan Naila yang masih suci.

"Maaf kan saya" Guman Jefri menyesal.

Tak lama Naila keluar dari kamar Jefri. Dia menggunakan kaos milik Jefri karena dia bingung harus memakai baju apa setelah mandi.

"Maaf saya pakai baju bapak. Pakaian saya robek" Ucap Naila dingin.

"Iya nggak papa. Saya yang harus nya minta maaf karena saya tidak membelikan baju untuk kamu tadi" Ucap Jefri.

"Siapa nama kamu?" Tanya Jefri.

"Naila Wirawan" Jawab Naila.

"Ya sudah, kamu tidur saja di kamar saya. Saya akan tidur di sini" Ucap Jefri.

Naila langsung bangkit dari duduk nya tanpa menjawab ucapan Jefri. Jefri merasa penasaran dengan kehidupan Naila yang begitu dingin dan cuek. Bahkan dia masih begitu dingin ketika dia kehilangan mahkota yang begitu berharga untuk seorang wanita.

"Apa yang terjadi dalam kehidupan kamu Naila? Kenapa kamu begitu dingin dan kenapa kamu acuh tak acuh dengan masa depan kamu" Ucap Jefri melamun.

Ke esokan hari nya.

Jefri baru saja bangun tidur. Dia melihat ke arah jam dinding yang sudah menunjukkan pukul 8 pagi.

"Aku bangun kesiangan" Guman Jefri. Jefri teringat dengan Naila, dia berjalan ke arah kamar nya lalu mengetuk pintu kamarnya.

"Naila kamu sudah bangun?" Ucap Jefri mengetuk pintu kamar nya.

Sudah beberapa kali dia mengetuk pintu kamar nya. Namun Naila tidak menjawab nya sama sekali.

"Apa aku masuk saja ya?" Guman Jefri.

"Naila maaf saya masuk ya" Ucap Jefri.

Jefri membuka pintu kamar nya, dia tisak melihat Naila yang berada di dalam kamar tersebut. Jefri beralih ke arah kamar mandi, namun Naila juga tidak ada di dalamnya.

Pakaian Naila yang robek masih tergeletak di lantai kamar mandi.

"Apa dia pulang ya? Tapi kenapa dia tidak membangunkan ku?" Guman Jefri.

"Ya sudah lahnanti saja ajak dia bicara di sekolah" Ucap Jefri.

Jefri memilih masuk ke dalam kamar mandi untuk membersihkan diri nya. Tak lama dia keluar dari kamar mandi lalu berganti pakaian yang rapi karena pagi ini ada jam pelajarannya.

Di sisi lain Naila baru sampai di rumahnya. Dia tau jika jam segini papahnya sudah berangkat kerja dan yang berada di rumah hanya mamah tiri nya.

"Dari mana kamu? Seorang gadis semalaman tidak pulang, kamu maujadi pelacur di luar sana" Ucap Yuli mamah tiri Naila.

Naila hanya diam lalu meninggalkan Yuli yang semakin emosi dengan sikap Naila. Yuli menarik rambut Naila lalu menghempaskan Naila ke lantai.

"Aku sedang bicara sama kamu. Kamu punya sopan santun nggak sih?" Ucap Yuli marah.

"Apa peduli anda?" Ucap Naila dingin.

Plack

Yuli menampar keras pipi Naila hingga memerah.

"Jaga ucapan kamu Naila. Saya di sini mamah kamu, kamu harus sopan sama saya" Ucap Yuli.

"Sopan anda bilang? Anda yang selalu main tangan dengan saya. Ingin saya sopan sama anda? Jangan harap" Ucap Naila.

Naila pergi meninggalkan Yuli yang masih sangat emosi dengan ucapan Naila.

"Wajar saja jika papah kamu lebih memilih saya dari pada ibu kamu. Mendidik kamu saja gagal apa lagi membangun rumah tangga" Ucap Yuli.

Naila sangat marah dengan ucapan Yuli. Dia paling emosi dengan orang yang berani menjelek jelekkan ibu kandung nya yang telah meninggal dunia.

Naila berbalik lalu mendorong Yuli sampai Yuli terjatuh ke sofa. Naila menghampiri Yuli lalu berbicara dengan tegas ke arah Yuli.

"Jangan pernah menjelek jelekkan ibu saya karena anda hanya lah pengganti" Ucap Naila menekan Yuli.

Naila bangkit lalu berjalan masuk ke dalam kamarnya.

Brack

Naila menutup pintu sangat keras dan mampu membuat Yuli terkejut. Yuli semakin dendam dengan Naila karena ucapan Naila barusan.

Wajah Yuli memang sedikit mirip dengan ibu kandung Naila. Dia dengan sengaja mendekati papah Naila karena hanya untuk hidup mewah.

"Awas kamu Naila. Lihat saja aku tidak akan tinggal diam atas penghinaan kamu ini" Ucap Yuli marah.

Sedangkan Naila yang berada di dalam kamar nya mulai menangis. Dia sangat sedih dengan ucapan Yuli tadi. Dia tidak rela jika Yuli selalu memandang rendah ibu nya.

Di tambah lagi dengan keadaan nya yang sekarang ini, dia telah di lecehkan oleh guru nya sendiri. Dia malu bertemu dengan teman teman sekarang. Dia merasa tubuh nya sudah kotor.

"Bunda, Naila malu. Naila malu dengan keadaan Naila sekarang. Naila tidak ingin di sini lagi bunda. Naila capek dengan semua ini. Naila capek bunda" Guman Naila menangis.

Naila terus menangis di dalam kamar nya. Dia tidak tau harus berbuat apa sekarang ini. Dia tidak berani bicara dengan papahnya soal pelecehan tersebut. Tapi dia juga takut saat ini. Terlalu berat beban yang sudah dia pendam selama ini.

Tanpa terasa Naila yang kelelahan menangis tertidur di lantai. Dengan baju milik Jefri yang ia kenakan sampai saat ini.

Di sekolah.

Saat jam makan siang, Jefri sengaja datang ke kelas Naila. Dia sudah menyelidiki keluarga Naila dari data sekolah.

Dia merasa tidak ada yang aneh dari data milik Naila. Namun Naila sangat berbeda jauh dari teman teman seusia nya. Dia begitu dingin pada semua teman nya.

"Siang pak Jefri" Sapa teman Naila yang melihat Jefri di sepan kelas nya.

"Oh iya siang" Jawab Jefri mencari cari keberadaan Naila.

"Eh tunggu. Naila dimana?" Tanya Jefri

"Naila hari ini nggak masuk pak. Dia memang sering tidak masuk sekolah. Kalau mau tau lebihjelas nya tanya saja sama Aca pak. Dia teman dekat Naila soalnya" Ucap temansekelas Naila.

"Ya tolong panggil dia, suruh dia ke ruangan saya" Ucap Jefri.

"Baik pak" Jawab teman sekelas Naila lagi.

Jefri berbalik lalu kembali ke ruangan nya. Dia menunggu teman Naila yang bernama Aca tadi.

# selamat membaca

# terima kasih banyak

🙏🙏🙏😊😊😊

Terpopuler

Comments

Kamala Rasan

Kamala Rasan

ini setting ceritanya di mana ya tokohnya nama org indo, tetapi kok kondisi alamnya ada saljunya...

2022-09-22

1

lihat semua
Episodes
Episodes

Updated 122 Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!