bab 5 hari perpisahan

Raya bersiap pergi kesekolah pagi-pagi, ketika matahari belum menampakkan sinarnya. Raya, Hani dan Maya telah janjian untuk bertemu di sekolah pukul 06.00 pagi, karena mereka akan ber make up di sekolah saja untuk menghemat waktu, dan kebetulan Maya dapat diandalkan dalam hal seperti ini. Maya sudah sering ikut ibunya untuk merias pengantin (MUA), daripada mereka harus kesalon dan akhirnya akan telat sampai sekolah. karena salon yang dekat dengan sekolah pasti akan sangat antri sekali. Jadi mereka bertiga berinisiatif untuk memanfaatkan bakat terpendam Maya saja.

Ketika Raya baru membuka gerbang rumah dan akan mencari ojek yang biasa mangkal di sebrang rumah ketika subuh begini, dia di kagetkan dengan kedatangan Rasyid yang menggunakan motor dan menyerahkan helm tepat di depannya.

" ni pakai helmnya terus naik ya" suruh Rasyid.

Raya hanya mengangguk sambil berusaha memakai helm tersebut. entah kenapa helm tersebut seperti susah sekali dipakai, mungkin karena Raya masih kaget Rasyid berada di depan rumahnya pagi-pagi begini.

" Id helmnya susah di kancingin.." kata Raya sambil menggembungkan pipinya, karena mulai kesal.

Rasyid turun dari motornya menghadap Raya lalu mencoba memasakkan helm dengan benar. setelah itu Rasyid lalu kembali menaiki motornya dan menyuruh Raya naik.

" Id kok tau aku berangkat pagi?" tanya Raya bingung dan agak sedikit keras karena takut Rasyid tidak bisa mendengarkannya.

" Maya" jawab Rasyid singkat, menjelaskan bahwa Maya yang telah memberitahunya.

Raya hanya mengangguk-anggukkan kepalanya setelah mendengar jawaban Rasyid itu dan kembali bertanya lagi. " Id mau ngapain kesekolah pagi-pagi gini?"

" pegangan Ay." bukannya menjawab Rasyid malah menyuruh Raya untuk berpegangan.

" Id mau ngapain?" tanya Raya lagi sambil mempererat pegangan nya di jaket Rasyid.

" ada yang harus di urus sama panitia." jawab Rasyid

Raya mengerutkan keningnya, "emang apa?" tanya Raya lagi.

Rasyid tidak lagi menjawab lalu mempercepat laju motornya, agar cepat sampai ke sekolah.

setelah sampai di sekolah Rasyid memakirkan motornya di dekat hall sekolah dan membantu Raya membuka helm lalu merapikan rambut Raya yang berantakan di terpa angin.

" makasi, Id" kata Raya.

Rasyid hanya tersenyum dan menyuruh Raya untuk cepat masuk ke dalam kelas yang sudah di sepakati ketiga gadis itu. setelah memastikan Raya bertemu dengan teman-temannya. Rasyid kembali menyalakan motornya dan pergi dari sekolah.

***

Raya di sambut Maya dan Hani yang telah sampai dari tadi, dan Maya sudah mulai merias Hani dari tadi. Raya duduk di samping Maya dan melihat hasil Riasan di muka Hani.

"Ra tadi di anterin Gunawan ya?" tanya Maya.

Hani bingung kenapa Maya bertanya begitu, kan Maya yang memberi tahu ke Rasyid tentang rencana mereka. harusnya, Maya tau kan kalau Rasyid juga ada urusan di sini.

" ya kan biasanya kamu selalu di kawal sama Gunawan atau Rasyid, sedangkan Rasyid kemaren bilang ke aku kalau dia nggak bisa datang kesekolah subuh-subuh gini, karena masih ada kerjaan di rumah." jelas Maya panjang lebar.

Raya hanya mengerutkan alisnya, karena bingung. Tadikan Rasyid yang mengantarnya kesekolah. Akhirnya Raya bertanya kepada dua temannya. "anak-anak panitia kelas 2 ada di tempat acara nggak?"

" ngapain pagi-pagi buta gini mereka kesini Ay, paling nanti jam 06.30 baru pada datang mereka." jelas Hani.

" ngapain nyari panitia?" tanya Maya.

" nggak" Raya hanya menjawab seperlunya saja sambil berjalan keluar dari ruang kelas tersebut.

" mau kemana Ra?" tanya Maya yang melihat Raya berjalan keluar.

" ke toilet bentar." jawab Raya tanpa menoleh ke arah kedua temannya.

Raya berjalan kearah hall tempat acara yang memang masih kosong dan mencoba mencari motor yang dia tumpangi bersama Rasyid tadi sudah tidak ada di sana lagi. jadi Rasyid hanya mengantarkanya kesekolah dan pergi lagi. Padahal dia tidak memiliki urusan apapun pagi ini di sekolah.

Sekolah masih sangat sepi Raya mulai merinding akhirnya dia kembali ke ruang tempat kedua temannya berkumpul tadi.

" duduk sini, Ay." suruh Maya menunjuk kursi yang tadi di tempati Hani.

Raya duduk dengan tenang di kursi tersebut selama lima belas menit untuk di rias oleh Maya. setelah selesai merias Raya, Maya merias dirinya sendiri di depan cermin yang memang sudah dia persiapkan.

***

ketika tepat pukul 07.30 mereka keluar dari kelas bersiap menuju tepat acara perpisahan, anak-anak kelas dua belas juga sudah mulai berdatangan untuk merayakan hari perpisahan, serta nantinya akan ada pengumuman kelulusan dan lulusan terbaik di sekolah.

ketika Raya, Hani dan Maya baru sampai di depan pintu Hall untuk mengisi daftar hadir, Gunawan dan Rasyid datang menghampiri mereka.

" Ray, cantik banget sich" kata Gunawan menggoda Raya.

" ya cantik donk hasil karya tangan siapa dulu dong.." sombong Maya, sambil membusungkan dada.

" eh bukan karena kamu May, tapi emang udah cantik dia. Ya kan Ray?" sahut Gunawan.

" bisa nggak manggil aku lengkap 'Raya' atau 'Ra' ja, sumpah pengen motong orang rasanya kalau denger kamu manggil gitu." sewot Raya.

semua yang ada disitu tertawa melihat Gunawan yang berniat menggoda Raya malah kena semprot dengan Raya.

setelah itu mereka antri untuk mengisi absen yang kebetulan di pisahkan sesuai abjad, jadi nama Naraya Nadira berdekatan dengan nama Muhammad Rasyid. dan mereka berdiri bersebelahan sedang nama ketiga teman mereka berjarak sekitar 2 meja.

" kamu emang cantik banget hari ini." bisik Rasyid ketika Raya sedang mengisi absen sekaligus mengisikan milik Rasyid.

Raya yang mendengar bisikan Rasyid samar-samar membuat pipinya bersemu merah dan berjalan duluan masuk kedalam hall tanpa menunggu yang lainya.

***

Acara perpisahan berjalan dengan lancar Rasyid menyampaikan salam perpisahan dengan sangat berkesan dan berkarisma sehingga membuat anak kelas dua belas berlinang air mata, dan setelah itu acara demi acara berjalan dengan lancar tanpa hambatan yang berarti, Raya mendapatkan predikat lulusan terbaik tahun ini, karena beberapa prestasi yang telah di dapatnya selama tiga tahun bersekolah disini, serta nilai ujian akhir tertinggi di angkatan mereka.

setelah acara selesai mereka berfoto bersama, namun dari setelah Raya turun dari panggung untuk menerima penghargaan Rasyid sudah tidak ada di sana. Raya bertanya kepada Gunawan dimana Rasyid, tapi gunawan juga tidak tau Rasyid pergi kemana.

"Gun, lihat Rasyid nggak?" tanya Raya sambil melihat ke kiri dan ke kanan, mencari keberadaan Rasyid yang biasanya selalu bersama Gunawan.

" tadi katanya Rasyid mau pulang cepet, cuman nggak pamit kalau emang dia udah pulang" jawab Gunawan menjelaskan.

" emang mau ngapain dia?" tanya Raya.

" katanya dia harus berangkat lebih cepat, karena ada beberapa hal yang harus di urus buat kuliah nanti, dan nggak bisa di wakilkan atau pun di tunda." jawab Gunawan.

Raya akhirnya memilih untuk pulang saja, karena acara memang sudah selesai dan hanya tinggal berfoto saja.

ketika Raya berjalan melewati anak-anak panitia kelas sebelas, ada salah seorang yang memberikan titipan Rasyid kepadanya.

" kak Raya, ini ada titipan dari kak Rasyid." jelas anak iti sambil memberikan kotak kado.

" makasih " jawab Raya sambil mengambil kotak kado tersebut.

ketika Raya hendak pergi, adik kelas tersebut menyampaikan pesan lagi. " o, ya kak.. kata kak Rasyid di buka di rumah ja, jangan disini. apalagi jangan di buka kalau lagi sama kak Gunawan." katanya sambil pergi kearah teman-teman yang sedang membereskan hall.

" makasih sekali lagi " sahut raya agak berteriak takut tidak di dengar.

****

terkadang perpisahan tidak harus di akhiri dengan kata, cukup pergi tanpa kata agar tak meninggalkan luka.

Episodes
1 bab 1 kenangan
2 bab 2 cinta yang disembunyikan
3 bab 3 si cuek yang perhatian
4 bab 4 awal cinta tanpa kata
5 bab 5 hari perpisahan
6 bab 6 surat cinta setelah 6 tahun bersama
7 bab 7 menuju kota pelajar
8 bab 8 tiba di kota pelajar
9 bab 9 kesenjangan
10 bab 10 susah sinyal
11 bab 11 sinyal
12 bab 12 kruk penuh cinta
13 bab 13 rencana untuk sekolah
14 bab 14 curhat
15 bab 15 flashback
16 bab 16 flashback bagian 2
17 bab 17 kepo
18 bab 18 kejutan tak terduga
19 bab 19 kejutan tak terduga
20 bab 20 kembali
21 bab 21 peluk
22 22. melepas rindu
23 bab 23 pengantin baru kena julid
24 24. makan malam bersama
25 Bab 25. Membantu
26 bab 26. Tunangan
27 bab 27. Pamit
28 bab 28. Cemburu
29 bab 29. Pulang
30 bab 30. perjalanan pulang
31 bab 31. Lari
32 32. Sembunyi
33 33. Keluar
34 34. Perjalanan
35 35. Macet
36 36. macet 2
37 37. Kembali berjalan
38 38. Janji
39 38. Janji
40 39. Bertemu kembali
41 40. pembuat onar
42 41. Terhubung kembali.
43 42. Terhubung kembali 2
44 43. Meminta maaf
45 44. move on
46 45. Hati yang lain
47 46. Hati yang baru
48 47. Perhatian yang sama
49 48. seperti dia
50 49. Dia
51 50. Curiga
52 51. curiga 2
53 52. Datang
54 52. bertemu
55 53. bicara
56 54. Menghindar
57 55.
58 56. Menyesal
59 57. berjuang
60 58. Putus asa
61 59. cinta kembali
62 60. Rencana
63 akhir
Episodes

Updated 63 Episodes

1
bab 1 kenangan
2
bab 2 cinta yang disembunyikan
3
bab 3 si cuek yang perhatian
4
bab 4 awal cinta tanpa kata
5
bab 5 hari perpisahan
6
bab 6 surat cinta setelah 6 tahun bersama
7
bab 7 menuju kota pelajar
8
bab 8 tiba di kota pelajar
9
bab 9 kesenjangan
10
bab 10 susah sinyal
11
bab 11 sinyal
12
bab 12 kruk penuh cinta
13
bab 13 rencana untuk sekolah
14
bab 14 curhat
15
bab 15 flashback
16
bab 16 flashback bagian 2
17
bab 17 kepo
18
bab 18 kejutan tak terduga
19
bab 19 kejutan tak terduga
20
bab 20 kembali
21
bab 21 peluk
22
22. melepas rindu
23
bab 23 pengantin baru kena julid
24
24. makan malam bersama
25
Bab 25. Membantu
26
bab 26. Tunangan
27
bab 27. Pamit
28
bab 28. Cemburu
29
bab 29. Pulang
30
bab 30. perjalanan pulang
31
bab 31. Lari
32
32. Sembunyi
33
33. Keluar
34
34. Perjalanan
35
35. Macet
36
36. macet 2
37
37. Kembali berjalan
38
38. Janji
39
38. Janji
40
39. Bertemu kembali
41
40. pembuat onar
42
41. Terhubung kembali.
43
42. Terhubung kembali 2
44
43. Meminta maaf
45
44. move on
46
45. Hati yang lain
47
46. Hati yang baru
48
47. Perhatian yang sama
49
48. seperti dia
50
49. Dia
51
50. Curiga
52
51. curiga 2
53
52. Datang
54
52. bertemu
55
53. bicara
56
54. Menghindar
57
55.
58
56. Menyesal
59
57. berjuang
60
58. Putus asa
61
59. cinta kembali
62
60. Rencana
63
akhir

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!