Bab 5

Setelah Humaira menerima khitbah Sameer. Kedua keluarga langsung menyiapkan acara pernikahan mereka, mereka tidak ingin menunda hal bahagia itu terlalu lama.

Humaira dan Sameer hanya bisa pasrah menerima semua keputusan kedua orang tua mereka. Aura kebahagiaan terpancar dari wajah mereka.

Hari ini Sameer dan Humaira diajak sang Mama dan Umi untuk mencari gaun pernikahan serta cincin yang akan mereka pakai pada saat acara pernikahan minggu depan.

"Sayang, sepertinya ini cocok untuk mu" Umi Iza memilihkan sebuah gaun pengantin berwarna putih.

Humaira masuk kedalam ruang ganti dengan gaun pengantin ditangannya, ia pun mencoba gaun pilihan Umi Iza. Tirai itu terbuka, gaun pengantin yang dikenakan Humaira tampak pas di tubuhnya, menambah ke anggunan dalam diri Humaira. Humaira tertunduk malu ketika tatapan Sameer tertuju padanya, tatapan penuh pesona. Pipinya bersemu merah bak kepiting rebus.

Sameer mengakui gaun itu sangat cantik dan cocok dipakai Humaira. Kata hatinya terus menggemakan kata cantik, berulang kali memuji sosok Humaira dalam hati.

Akhemmmm...

Umi berdehem sembari menyenggol lengan Sameer membuyarkan keterpesonaan Sameer terhadap Humaira.

"Bagaimana Sameer cantik kan Humaira?" tanya Umi tersenyum menatap Sameer nampak canggung setelah ketahuan menatap Humaira dengan pandangan terpesona.

"Cantik" jawab Sameer acuh tak acuh.

Humaira menundukkan wajahnya tersenyum senang atas pujian Sameer, rasa bahagia membuncah di dalam dada. Padahal hanya pujian kecil tapi efeknya sangat luar biasa di hati Humaira.

"Sekarang kalian bisa pergi dulu mencari cincin, nanti Mama dan Umi Iza biar yang mengurus pakaian kalian" kata Mama Karina

Urusan gaun telah diselesaikan. Kini mereka berjalan beriringan menuju sebuah toko perhiasan yang cukup terkenal. Humaira terdiam, dia bingung akan memilih desain cincin seperti apa, selama ini dia tidak pernah pergi ke toko perhiasan bahkan dia tidak paham model terbaru.

“Kenapa diam?” Sameer memperhatikan Humaira yang diam saja sedari tadi, sejak mereka masuk ked toko.

“Aku bingung Kak, akan memilih cincin seperti apa. Aku sama sekali tidak berpengalaman tentang perhiasan.

“OK, tunggu sebentar ya” Humaira menganggukkan kepalanya mengiyakan permintaan Sameer.

"Mbak tolong keluarkan cincin pernikahan" perintah Sameer. Pelayan toko itu segera mengeluarkan seluruh koleksi cincin pernikahan model terbaru. Ada 10 pasang cincin berjajar rapi diatas elatase. Humaira semakin bingung untuk memilih, matanya mengamati satu persatuan cincin itu yang terlihat indah di matanya.

"Pilihlah yang kau suka" ujar Sameer pada Humaira yang masih terdiam disampingnya menatap terpana.

"Yang ini bagaimana kak?"

Humaira menunjuk salah satu cincin cantik dengan berlian ditengahnya. Cincin sederhana tapi terlihat elegan. Sameer mengangguk menyetujui pilihan Humaira.

"Setelah ini kita mencari makan, ada yang ingin kakak sampaikan"

"Iya kak" Humaira hanya mengangguk mengikuti perintah Sameer

Setelah selesai memilih cincin untuk pernikahan mereka. Mereka singgah disalah satu restoran yang jaraknya tidak jauh dari toko perhiasan itu.

"Humaira"

"Iya kak"

"Apa kau tau tujuan ku menikah dengan mu?" tanya Sameer menatap Humaira yang senantiasa menundukkan pandangannya dari yang bukan mahramnya.

Humaira masih terdiam mendengar pertanyaan Sameer, ada sedikit rasa nyeri pada dadanya mendengar pertanyaan Sameer yang tiba-tiba.

"He'em" jawab Humaira menganggukan kepalanya.

"Maafkan aku harus melibatkan mu pada masalah yang aku hadapi saat ini, mungkin ini jalan satu-satunya bagi ku untuk berbakti kepada Abi dan Umi yaitu menikah sama kamu" kata Sameer dengan pandangan kosong

"Aku tau itu kak" jawab Humaira lesu, mencoba menyembunyikan kekecewaan hatinya.

"Kau taukan sampai sekarang aku masih menunggu dia, aku berharap dia yang ada disamping ku saat ini"

Dada Humaira terasa sesak, pasukan oksigen seakan tidak mampu mengisi rongga paru-parunya dengan baik.

Humaira sungguh tidak menyangka hal itu akan terucap dari bibir Sameer yang langsung di tunjukkan kepadanya. Sakit. Rasanya sakit sekali.

"Lalu apa yang kakak inginkan dari ku?" Tanya Humaira to the point.

Sameer langsung menatap gadis itu saksama, ada rasa keterkejutan diraut wajahnya mendapati pertanyaan Humaira. Sameer sendiri merasa tidak tega melibatkan Humaira dalam permasalahannya.

"Aku tidak akan menceraikan mu tapi apakah aku boleh menikah dengan Elena saat aku menemukannya nanti?"

Deg...!!!

Sakit...

Kecewa..

Terluka...

Itulah yang Humaira rasakan, Humaira tidak menyangka kalau Sameer akan meminta padanya sebuah permintaan yang pasti akan di tolak oleh semua wanita di dunia ini. Humaira diam membisu, tidak tahu apa yang harus ia perbuat nanti. Otaknya tidak mampu untuk berpikir jernih saat ini.

Apa ia akan membiarkan Sameer menikah lagi?

Apa ia akan rela melakukan itu?

Kuatkah hatinya saat nanti ia bukan menjadi prioritas pertama bagi Sameer?

Humaira sangat tau kalau hati Sameer telah dimiliki Elena, tapi sekali lagi bisakah dia?

Air mata perlahan mengalir membasahi pipinya, perasaannya begitu terluka dengan permintaan Sameer yang ingin mendua.

Meskipun dia hanya memiliki raga Sameer, tidakkah Sameer kasihan padanya?

"Kalau memang itu bisa membuat kakak bahagia, Insya Allah Humaira rida dimadu" jawab Humaira.

Walaupun saat mengucapkan kalimat itu tenggorokannya terasa tercekik. Sungguh berat bagi Humaira, tapi demi kebahagiaan Sameer hanya itu yang bisa Humaira perbuat.

"Terima kasih Humaira" senyum bahagia terpancar diwajah Sameer, Sameer begitu bahagia mendengar jawaban Humaira.

Sameer tidak menyangka akan semudah itu mendapatkan restu dari Humaira, Sameer pikir akan sulit bernegosiasi dengan Humaira yang notabene ia anggap sebagai adik kecilnya.

Humaira hanya mampu tersenyum kecut, mendapati pancaran kebahagiaan dari diri Sameer. Sedangkan hatinya saat ini tengah tercabik-cabik.

****

Hari pernikahan...

Aula gedung sudah didekorasi begitu cantik, dekorasi berwarna putih dengan bunga mawar putih menjadi ikonnya. Warna putih yang melambangkan kesucian.

Humaira sedang dirias disalah satu kamar hotel yang menjadi tempat acara berlangsungnya akad nikah sekaligus resepsinya.

Perpaduan wajah Turki dan Asia membuat kecantikan Humaira tiada duanya, sungguh kecantikan yang sempurna.

"Menantu Umi cantik sekali" puji Umi Iza yang baru pertama kali melihat wajah Humaira tanpa cadar.

Umi Iza baru tau kalau gadis kecil yang dulu selalu membuat kacau rumahnya telah tumbuh menjadi gadis yang sangat cantik, yang sebentar lagi akan menjadi menantunya.

"Sameer pasti akan terpesona nanti, kamu sangat cantik seperti bidadari" tutur Umi Iza penuh semangat.

"Umi, bisa saja" Humaira tersenyum malu mendengar pujian Umi Iza yang dirasanya berlebihan.

Sameer terpesona? Humaira tidak yakin itu.

Humaira tidak yakin kalau Sameer akan terpesona dengan wajahnya yang tidak tertutup cadar karena Humaira tau kalau yang ada di hati Sameer hanya Elena. Gadis yang entah bagaimana wajahnya Humaira tidak tau.

Diruangan yang lain Sameer sendiri tengah bersiap, tuxedo berwarna putih senada dengan gaun milik Humaira telah ia kenakan. Tuxedo itu melekat pas ditubuhnya yang tinggi tegap berotot.

"Assalamualaikum" sapa Elmir memasuki ruangan Sameer

"Wa'alaikumsalam Elmir" balas Sameer tersenyum menyambut kedatangan Elmir. Memberikan pelukan pada sosok pria tampan itu yang sebentar lagi akan menyandang status sebagai adik iparnya.

"Bagaimana kak? Gugup tidak" tanya Elmir melihat Sameer sudah tampan dengan setelan tuxedo.

"Kau akan merasakannya nanti saat menikah" kata Sameer tenang mencoba menyembunyikan perasaan gugupnya yang entah sejak kapan Sameer rasakan.

"Kak, bolehkah aku meminta tolong pada kak Sameer?" Tanya Elmir menatap Sameer tepat dimanik matanya.

"Ingin minta tolong apa" Sameer mengangkat sebelah alisnya heran.

"Kak Sameer tolong jaga Mbak Mai ya, hanya Mbak Mai saudara yang Elmir punya. Pasti tidak sulit bagi kak Sameer untuk menjaga Mbak Mai karena sejak kecil kita sudah tumbuh bersama, jangan membuat Mbak Mai terluka. Kalau sampai Mbak Mai terluka, Elmir yang akan berdiri dibarisan paling depan untuk melindungi Mbak Mai" pinta Elmir. Ada nada ancaman terselip di permintaan Elmir.

Sameer menatap Elmir sejenak mencoba menyelami tatapan Elmir yang menusuk tepat dimatanya, Sameer tidak tau mengapa Elmir menatapnya seakan-akan ia adalah mangsa yang siap diterkam kapan saja. Kini Elmir hanya berharap sang kakak bisa bahagia dengan Sameer.

"Insya Allah kak Sameer akan menjaga Humaira, doakan kak Sameer"

Sameer menepuk pundak Elmir seraya tersenyum mengembang. Elmir pun membalas dengan senyum yang tak kalah manisnya. Elmir lega sang kakak bisa mendapatkan suami yang baik dan tampan seperti Sameer, sekaligus orang yang sudah mereka kenal sejak kecil.

***

Sameer telah duduk di sebuah kursi yang disediakan khusus untuknya, untuk dilakukan proses ijab kabul.

Dihadapan Sameer sudah ada Papa Ibram dengan penghulu, sedangkan disamping Sameer ada sang Abi sekaligus beberapa saksi yang akan menyaksikan untuk pertama kalinya Sameer mengikat janji suci kepada Allah SWT.

Sameer tampak gugup memulai ijab kabulnya, keringat dingin sudah mulai membasahi dahinya. Sameer seperti berada dimedan perang untuk memulai sebuah peperangan yang sesungguhnya, peperangan yang dinamakan. Pernikahan.

****

Jangan lupa dukung terus karya ku yaa!!!

• LIKE

• KOMEN

• RATE 🌟🌟🌟🌟🌟

• VOTE seikhlasnya

Dukungan kalian sangat berarti untuk ku

Terima kasih readers

Terpopuler

Comments

enungdedy

enungdedy

humaira kn pke cadar trs pas fitting baju knp sammer bisa blg cantik knp juga hrs dilihatkn sammer...klo mau buat cerita agamis tlong jngan stengah2 thor apalgi yg pke cadar
beda dg org pke hijab biasa

2022-08-08

1

Harmia Nurlindasahril

Harmia Nurlindasahril

buat Sammer bucin thoor Sam humaira

2022-04-03

0

Iiq Rahmawaty

Iiq Rahmawaty

udh ktebak.. nnti si elena psti nongol..
si sameer nya aja yg bodoh.. ktahuan cwe ga jelas kabar nya yg tiba2 mnghilang msih aja di harepin😪

2022-01-24

0

lihat semua
Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!