Bab 3

"Humaira tidak..."

Humaira menarik napas dalam, mengembuskan secara perlahan mencoba menetralkan denyut jantungnya yang tidak beraturan.

Semua orang harap cemas menanti jawaban Humaira. Sameer pun pasrah kalau seandainya Humaira tidak menerima khitbahnya.

Sameer dapat memahami kalau gadis itu pasti ragu dan butuh pertimbangan lebih untuk meyakinkan hatinya akan sebuah pilihan yang tentu berdampak pada masa depannya nanti. Karena pernikahan bukan sebuah permainan. Pernikahan hanya akan terjadi seumur hidup.

"Humaira tidak bisa memutuskan sekarang Abi. Bagi Humaira ini bukan perkara mudah, Humaira ingin memantapkan hati atas jawaban dan pilihan Humaira. Karena semua ini akan berpengaruh pada masa depan Humaira nantinya" jawab Humaira begitu tenang walaupun jantungnya tengah berdetak tidak beraturan.

Sesaat Sameer memandang Humaira penuh rasa kagum. Sameer kagum akan kebijaksanaan Humaira. Humaira tidak dengan mudahnya menerima khitbahnya, justru gadis itu meminta waktu untuk memantapkan pilihannya. Sameer sungguh kagum dibuatnya. Gadis kecilnya yang manja punya pemikiran yang bijaksana.

Kalau wanita lain yang ia khitbah, mungkin akan langsung mengatakan ‘iya’ untuk menjadi pendamping hidupnya, karena Sameer termasuk kategori suami sekaligus mantu idaman.

Bagaimana tidak idaman. Sameer di karuniai wajah yang tampan, pekerjaan yang mapan sebagai direktur utama perusahaan properti sekaligus laki-laki yang taat beragama. Tentu itu menjadikan nilai plus pada sosok Sameer.

"Baiklah kalau itu keputusan mu, kakak akan menuruti keinginan mu" kata Sameer memberikan waktu kepada Humaira untuk mempertimbangkan Khitbahnya.

Mungkin dengan menjadikan Humaira istrinya akan membuat orang tuanya bahagia. Sameer juga berpikir tidak ada salahnya menuruti keinginan orang tuanya, toh selama ini orang tuanya tidak pernah menuntut apapun dari dia. Ini akan dijadikan Sameer bukti kalau ia mampu memenuhi keinginan orang tuanya, walaupun harus mengorbankan perasaannya yang selama ini masih di miliki oleh Elena.

****

Mukena putih membungkus seluruh tubuh Humaira, dengan khusyuknya ia menghadap sang pencipta mencurahkan segala keluh kesah yang mengganjal dihatinya.

Baru dua bulan kepulangannya dari pondok, dia harus dihadapkan pada persoalan pernikahan yang selama ini belum terbersit dalam benaknya. Dia belum berniat untuk menikah, bahkan ia memiliki impian untuk kuliah Di Turki dan mengejar segala impiannya.

Meskipun ada cinta di hati Humaira untuk Sameer, tapi justru Humaira menemukan sebuah keraguan. Keraguan akan dibawa ke mana hubungan pernikahannya. Disisi lain Humaira tau Sameer tidak pernah mencintainya. Humaira hanya sesosok seorang adik bagi Sameer.

"Ya Rabb kalau memang engkau menjodohkan ku dengan Sameer, buatlah hati ini tenang dan penuh keyakinan. Berilah jalan terbaik untuk kami, tunjukkan kalau memang dia akan menjadi pendamping hidup hamba sampai ke Jannah nanti"

Humaira memohon kepada Sang Maha Kuasa untuk memberinya sebuah petunjuk, sebuah petunjuk yang nantinya akan ia gunakan untuk memberikan jawaban kepada Sameer. Humaira tidak ingin memutuskannya sendiri, Humaira ingin Allah yang memutuskan siapa jodohnya. Sejatinya, Tuhan Nya lah pemilik jiwa dan raganya.

****

Satu bulan berlalu...

Selama satu bulan itu Humaira terus berikhtiar kepada sang pencipta untuk memberikannya petunjuk dan untuk memantapkan jawaban serta pilihannya.

Selama satu bulan itu Humaira selalu menerima jawaban yang sama, menerima jawaban untuk menjadikan Sameer pendamping hidup. Setiap menyelesaikan sholat Tahajud dan Sholat Istikharahnya selalu wajah Sameer yang muncul, Humaira semakin yakin kalau jodohnya adalah Muhammad Sameer Bariq.

Pria yang selalu ia sertakan dalam setiap doa dan sujudnya, pria yang diam-diam ia sebut di sepertiga malamnya setiap kali ia bermunajat kepada sang khalik. Laki-laki yang ia kagumi dalam diam.

***

Batas waktu yang di minta Humaira telah habis, kini waktunya Humaira memberikan jawaban memberikan jawaban khitbahnya Sameer. Seluruh Keluarga Abi Ahmed pun telah berkumpul diruang keluarga rumah Papa Ibram (Ayah Humaira) untuk mendengarkan jawaban Humaira.

Deg...deg...deg...

Sameer merasakan jantungnya berdetak sangat cepat, tangannya mulai terasa berkeringat. Sameer tidak mengerti mengapa ia merasakan perasaan seperti ini. Bahkan dulu saat menghitbah Elena dia tidak segugup ini.

Apa kini sebagian hatinya telah dimiliki Humaira? Ataukah hanya rasa gugup menanti jawaban yang sudah satu bulan ini ia dan keluarganya tunggu?

Sameer tidak menyangka kalau akan butuh waktu satu bulan bagi Humaira untuk memberikan jawaban atas khitbahnya.

Bahkan selama satu bulan itu, Humaira memilih tidak tinggal dirumah keluarga Sameer. Tapi gadis itu memilih untuk pergi ke Yogja berkumpul bersama keluarganya. Bagi Humaira rumahnya sendiri adalah tempat yang tepat untuk menenangkan hati dan pikiran, untuk bisa menentukan pilihan hidupnya kelak. Apalagi ada kedua orang tuanya disisinya.

****

Flashback

"Abi..Umi..Humaira akan kembali ke Yogja untuk sementara waktu" izin Humaira sembari menatap kedua orang tua Sameer bergantian.

"Mengapa harus kembali ke Yogja sayang?" tanya Umi Iza menatapnya teduh sembari menggenggam tangan Humaira hangat.

"Humaira ingin berikhtiar kepada Allah, untuk menentukan pilihan hati Humaira dan Humaira rasa Yogja adalah pilihan terbaik bagi Humaira" kata Humaira hati-hati.

Abi menghela napas pelan.

Abi Ahmed tau kalau khitbah dan permintaan yang dilayangkannya pada Humaira bukanlah hal yang mudah untuk gadis itu putuskan.

Humaira gadis yang taat beragama dan tau syariat islam yang dijalaninya, tentu ia tidak ingin mengambil keputusan secara gegabah apalagi ini menyangkut masa depannya dan masa dimana ia akan berbakti kepada imamnya kelak.

"Baiklah Nak, kalau itu menjadi keputusan mu. Biarkan nanti Sameer mengantar mu ke bandara" ujar Abi Ahmed memutuskan untuk memenuhi permintaan Humaira.

"Ndak usah Abi, Humaira akan berangkat sendiri. Karena disana nanti Humaira akan bertemu Mama dan Papa, beliau akan langsung menuju ke Yogja" Kata Humaira menjelaskan.

Humaira memang sudah menghubungi kedua orang tuanya tentang khitbah yang disampaikan Sameer, dan ternyata Sameer sendiri telah meminta izin kepada kedua orang tuanya untuk meminangnya dan semua itu tanpa sepengetahuannya.

Sungguh itu seperti kejutan bagi Humaira, Humaira tidak menyangka kalau Sameer akan melangkah cepat untuk meminangnya.

"Kenapa gak mau diantar Sameer? Sameer pasti tidak akan keberatan sayang" Umi Iza merasa aneh Humaira tidak mau diantar Sameer, karena Umi Iza tau seberapa dekat Humaira dengan Sameer.

"Humaira ndak mau bertemu dengan kak Sameer dulu Umi, Humaira akan bertemu dengan kak Sameer nanti setelah Humaira memantapkan hati" terang Humaira.

"Baiklah nak, Abi dan Umi merestui kepergian mu untuk kembali ke Yogja"

"Terima kasih Abi..Terima kasih Umi" Humaira tersenyum cerah sembari mencium tangan mereka berdua secara bergantian.

Humaira harap, setelah kepergiannya ini ia bisa lebih memantapkan hatinya lagi untuk mengambil keputusan. Apalagi nanti akan ada Mama dan Papa yang akan membantunya memberikan jawaban atas keresahan hatinya ini.

Humaira berangkat ke bandara diantar oleh Mang Asep tanpa di temani Abi dan Umi. Abi masih membutuhkan waktu istirahat yang cukup untuk menjaga kesehatannya.

Sedangkan Sameer, pria itu sudah sejak pagi pergi ke kantor untuk mengurus beberapa meeting penting yang berkaitan dengan perusahaan. Bahkan Sameer tidak tahu dengan rencana kepergian Humaira ke Yogja.

****

Terpopuler

Comments

☠ᵏᵋᶜᶟ༄༅⃟𝐐𝐌ɪ𝐌ɪ🧡ɪᴍᴏᴇᴛᴛ𝐀⃝🥀

☠ᵏᵋᶜᶟ༄༅⃟𝐐𝐌ɪ𝐌ɪ🧡ɪᴍᴏᴇᴛᴛ𝐀⃝🥀

like mendarat 610 👍👍👍
baguslah kalau Humaira memutuskan untuk pulang ke rumah orangtuanya. tentu lebih menjaga marwahnya sebagai muslimah. dan in syaa Allah keputusan yang diambil tidak ada campur tangan pihak lain terutama keluarganya Sameer

2022-03-08

0

Rᷧiᷤsͭwᷫa໋yᷤaᷧaᷫ࿐

Rᷧiᷤsͭwᷫa໋yᷤaᷧaᷫ࿐

wah baru mampir q. trnyata keren oii

2021-04-05

0

cen⁷

cen⁷

like

2020-07-12

1

lihat semua
Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!