Beberapa jam kemudian..
Humaira telah sampai di kota kelahirannya yaitu Yogja. Kota yang indah nan sejuk.
Humaira telah di jemput oleh Elmir adik laki-lakinya, yang usianya hanya berbeda dua tahun.
Elmir adalah laki-laki berparas tampan tak kalah dengan Sameer apalagi Elmir mewarisi darah Turki dari sang ayah. Wajah Elmir lebih dominan orang Turki asli berbeda dengan Humaira yang masih ada percampuran darah Turki dari sang ayah dan darah Indonesia dari sang Ibu.
"Mbak Mai pasti rindu ya sama Yogja, sudah 10 tahun mbak Mai ndak pulang" kata Elmir memecah keheningan diantara mereka berdua. Senyum manis menghiasi bibir Humaira.
"Bagaimana mbak ndak kangen El?, kalian saja Di Turki. Setiap mau pulang juga ndak ada tujuan percuma juga kan. Tapi mbak seneng bisa kembali ke Yogja bersama kalian" Humaira tidak berhenti tersenyum sembari matanya tidak pernah lepas dari jalanan kota Yogja.
Sepuluh tahun meninggalkan Yogja yang terkenal dengan kota pendidikan tentu membawa kerinduan tersendiri bagi Humaira, Yogja tempatnya di lahirkan juga tempatnya tumbuh.
Sudah begitu banyak perubahan yang terjadi di kota Yogja. Apalagi kini kota Yogja semakin maju, dari segi wisata maupun keindahan kotanya.
"El sendiri juga merindukan Jogja Mbak, apalagi El juga jarang ketemu Mbak. Mbak sih betah sekali di pondok"
"Pondoknya ada lemnya kali El sampai Mbak lengket kayak perangko di pondok" canda Humaira terkekeh kecil dengan candaan garingnya.
"Mbak ini bisa aja" balas Elmir tersenyum memperlihatkan lesung pipinya
Setelah menempuh perjalanan yang cukup jauh dari bandara menuju kediaman orang tuanya, sampailah Humaira dirumah masa kecilnya. Rumah yang menyimpan sejuta kenangan baginya.
Rumah itu masih sama seperti terakhir kali ia tinggalkan, bercat biru halaman yang luas, serta tanaman hias yang masih menghiasi pekarangan rumah sederhananya.
Humaira yakin pasti Bi Uma dan Pak Yasri telah menjaga rumahnya, sampai masih tampak sama seperti dulu dan semakin bersih serta rapi.
"Assalamualaikum" sapa Humaira masuk kedalam rumah disambut Mama Dan Papanya.
"Wa'alaikumsalam sayang"
Mama dan Papa memeluk Humaira bergantian untuk melepas rindu. Sudah 2 tahun mereka tidak bertemu karena kesibukan orang tuanya Di Turki sedangkan Humaira masih menimba ilmu di pondok.
"Mai rindu sama Mama dan Papa" ucap Humaira masih memeluk Mamanya manja.
"Aduh...kenapa pulang-pulang manja begini? Ingat loh mbak, sampean itu udah mau menikah" goda sang Papa seraya mengelus kepala sang putri lembut. Humaira tersenyum malu.
"Ayo makan, tadi Mama dan Bi Uma sudah masak" ajak Mama menggandeng tangan Humaira menuju meja makan, disana sudah tersaji banyak makanan kesukaan Humaira yang memang sengaja sang Mama sajikan khusus untuk menyambut kepulangan Humaira.
Mereka tampak menikmati makan siang bersama, canda tawa menghiasi suasana makan siang kali ini. Setelah selama 2 tahun mereka tidak bertemu, kini mereka bisa melepas rindu dan berkumpul bersama.
"Sayang, Mama dan Papa tau kepulangan mu pasti ada kaitannya dengan khitbah Sameer kan?" kata Mama memulai pembicaraannya dengan sang putri sulung.
"Iya ma, pasti Kak Sameer juga sudah bilang ke Mama dan Papa"
"Kalau dari Papa dan Mama sendiri terserah kamu Mai, karena kamu yang menjalani. Kami hanya merestui saja" sambung sang Papa tidak ingin terlalu membebani sang putri dengan sebuah pernikahan sebab mereka juga tau Humaira masih cukup muda, apalagi baru saja lulus dari pondok pesantren.
"Humaira coba berikhtiar dulu sama Allah, kalau Allah memberikan petunjuk Mai berjodoh dengan Kak Sameer. Mai akan mencoba menjalankannya"
"Iya itu lebih baik sayang, untuk memantapkan hati mu. Papa tidak mau kalau sampai kamu mengambil keputusan yang salah, yang pada akhirnya akan membuat mu menyesal" Nasehat Papa Ibram.
"Iya Pa, Mai paham"
***
Seminggu sudah Humaira menjalani aktivitasnya sehari-hari di Jogja, mulai berbelanja dipasar bersama sang Mama sampai liburan bersama Elmir adiknya.
Selama seminggu pula Humaira tidak menjalin komunikasi dengan Sameer, Sameer pun tidak menghubungi Humaira begitupun Humaira yang tidak mau mencoba menghubungi Sameer.
Walaupun jauh dari lubuk hatinya yang terdalam, Humaira merindukan pria berwajah tampan itu. Satu-satunya pria yang mampu mengikat hatinya selama sepuluh tahun. Sameer cinta pertama untuknya dan berharap akan menjadi cinta terakhirnya juga.
"Mai" sapa Mama memasuki kamar Humaira
"Iya Ma" Humaira meletakkan mushafnya di atas meja seraya duduk disamping sang ibu.
"Apa Mai sudah menemukan jawabannya?"
Humaira menundukkan kepalanya. Hampir seminggu Humaira menjalankan sholat tahajud dan sholat istikharah, Humaira selalu mendapatkan petunjuk yang sama dan tentu jawaban yang sama. Tapi dari hati kecilnya Humaira masih merasakan ada keraguan akan jawabannya.
"Mama yakin pasti Humaira sudah menemukan jawabannya dan Humaira ragu dengan jawaban itu" tebak sang Mama sembari menggenggam tangan Humaira erat, mencoba mengalirkan kekuatan kepada putrinya.
"Iya ma" Humaira menganggukkan kepalanya pelan
"Apa yang membuat Humaira ragu? Humaira bisa cerita ke Mama"
"Ma..." Humaira terdiam mencoba merangkai kata yang tepat agar sang Mama mengerti dan tidak membenci Sameer akan beberapa fakta yang coba Humaira ceritakan.
"Bicaralah Mama akan mencoba memahami diri mu dan Sameer" Mama mengusap lembut kepala Humaira yang tertutup mukena.
"Apa Mama pernah dengar kalau Kak Sameer pernah mengkhitbah seorang gadis bernama Elena?"
Sang Mama mengangguk pelan mengiyakan, sang Mama tau kalau memang Sameer pernah menghitbah seorang gadis dan gadis itu belum menjawab khitbah Sameer sampai sekarang.
"Kak Sameer masih begitu mencintai gadis bernama Elena. Humaira takut berdiri disamping Kak Sameer, Kak Sameer hanya menginginkan gadis itu bukan Humaira. Humaira juga yakin, Kak Sameer memilih Humaira bukan karena Kak Sameer mencintai Humaira tapi karena itu permintaan Abi Ahmed yang menginginkan kami menikah" kata Humaira. Pikirannya berkelana jauh beberapa saat yang lalu, dimana ia mendengar Sameer menelepon orang kepercayaannya dan dimana Abi Ahmed secara khusus meminta ia untuk menjadi istri Sameer.
"Mama paham kalau kamu meragukan perasaan Sameer, Mama sangat paham. Tapi sayang, kita tidak pernah tahu bagaimana perasaan seseorang nantinya. Kamu masih punya Allah, Allah lah yang Maha membolak balikkan perasaan seseorang dengan berjalannya waktu Mama yakin kalau Sameer akan mencintaimu karena Kamu yang disampingnya setiap saat, bukan gadis itu. Kamu paham maksud Mama?" Sang Mama memberi pengertian kepada Humaira.
Humaira menganggukkan kepalanya memahami semua perkataan Mamanya mencoba meresapinya. Insya Allah keputusan yang ia ambil nanti bisa membuat semua orang bahagia. Tentu bahagia dengan cara dan porsi mereka masing-masing.
Flashback end
***
"Humaira" panggil sang Mama menyentuh tangan sang putri, menyadarkan Humaira dari lamunannya.
Humaira menarik napas dalam-dalam dan mengembuskan secara perlahan, mencoba mengatur degup jantungnya yang sedari tadi berdetak tak beraturan serasa seperti akan melompat keluar dari tubuhnya.
"Bismillahirrahmannirrahiim... Humaira menerima khitbah Kak Sameer" ucap Humaira singkat. Bulir keringat mulai terlihat di wajahnya, Humaira meremas tangannya gugup.
"Alhamdulillah.." ucap Abi Ahmed dan Umi Iza.
Mereka senang akhirnya setelah sebulan menunggu mereka mendapatkan jawaban yang sesuai dengan yang mereka harapkan. Abi dan Umi tidak bisa menyembunyikan senyum bahagia mereka.
Sameer yang baru saja mendengar jawaban dari Humaira, merasakan ada kelegaan didalam hatinya dan ada setitik rasa bahagia yang menyelinap didalam hati. Sameer tidak mengerti mengapa perasaan itu muncul secara tak terduga.
Apa ini cinta? Sameer tidak tahu itu, Sameer tidak bisa mendeskripsikan perasaannya kali ini. Biarlah waktu yang akan menjawabnya. Sungguh sesuatu yang membuat ia bingung dan tak mampu untuk berkata-kata lagi.
***
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 83 Episodes
Comments
Tri Widayanti
Humaira Jogjanya mana Mb?
ceritanya bgus.tp kyknya Endingnya ngga sesuai anganku😥
2021-01-05
0
Naoki Miki
haii mampir yuk ke krya q 'Rasa yang tak lagi sama'
cuss bacaa jan lupa tinggalkan jejaakk🤗
tkan prfil q aja yaa😍
vielen danke😘
2020-10-24
0
cen⁷
lanjut umi
2020-07-12
0