Rico sedari tadi diam-diam memandang ke arah Keysha, sebenarnya ini adalah akal-akalan Rico agar bisa lebih dekat dengan Keysha karena pihak kantor masih memberi kesempatan atas keterlambatan Keysha dengan alsan yang jelas.
Keysha memakan makanannya dengan pelan, entah mengapa mendadak selera makannya menghilang apalagi melihat gelagat dari pak Rico membuatnya enggan berlama-lama dengan pria itu.
Keysha buka orang tidak peka justru Keysha adalah orang yang tau gelagat pria kala menyukai lawan jenisnya.
Perawakan Rico yang tegas penuh wibawa, wajah tampan dan kulit putih bersih menjadikan Rico incaran para wanita lajang apalagi posisi di kantor membuat para wanita rela mencari perhatian dari Rico, berbeda dengan Keysha bukan tidak menyukai Rico tetapi Keysha merasa kurang begitu nyaman berada di dekat nya.
Keysha meletakkan sendok nya karena merasa kenyang.
"Kenapa key makanannya tidak di habiskan? tidak suka atau tidak enak, atau kamu mau ganti makanan lain," tanya pak Rico penuh perhatian semakin membuat Keysha gelagapan.
"Em maaf Pak, saya masih kenyang," elak Keysha entah kenapa selera makan dia tiba-tiba menghilang.
"Oh ya pak jam makan siang sudah habis, ayo kita kembali ke kantor Pak," ajak Keysha berpura-pura melihat jam di pergelangan tangan nya. Rico pun ikut melihat jam dan benar saja sepuluh menit lagi jam makan siang habis.
"Apa kamu mau pesan yang lain key, masih ada waktu sepuluh menit lagi," tawar pak Rico.
"Maaf pak saya masih banyak pekerjaan yang belum saya selesaikan," tolak Keysha sambil berfikir.
Mau tak mau Rico menyudahi acara makan siangnya dan mengajak Keysha kembali ke kantor. Diperjalanan mereka berdua diam dalam ke ke bisingan suara kendaraan lalu lalang.
******
Di dalam kantor Daniel tak hentinya memandang kearah luar jendela.
"Kenapa son kamu gelisah dan papa heran sama kamu biasanya tidak suka berlama-lama di kantor Papa?" kata pak Yoga dengan tatapan penuh selidik pada sang anak.
"Tidak ada apa-apa Pa, Daniel lagi suntuk di rumah," elak Daniel. Tetapi ucapan Daniel belum bisa meyakinkan sang Papa karena pak Yoga tau bagaimana watak dan karakter sang anak.
"Ha ha ha ha kamu pikir papa bisa kamu bohongi son, Papa tahu kamu itu seperti apa?" ejek sang Papa pada anaknya.
"Coba jujur saja sama Papa atau Papa cari tahu sendiri," bujuk pak Yoga pada Daniel membuat Daniel ragu mau bercerita atau diam saja tetapi apapun itu yang di sembunyikan Daniel pasti sang papa tahu juga. Daniel menghela nafas panjang mau tak mau Daniel harus jujur.
"Pa apa salah kita suka sama perempuan yang umurnya jauh di atas kita?" kata Daniel membuat pak Yoga menghentikan pekerjaannya.
"Jangan bilang kalau kamu suka sama wanita tua," kata pak Yoga secara spontan membuat Daniel berdecih kesal.
"Bukan tua Pa tetapi usianya jauh di atas kita, tua mah nenek-nenek noh," sewot Daniel pada sang papa yang di balas gelak tawa pak Yoga.
Ha ha ha ha ha
"Maaf maksud papa juga itu, kamu beneran cinta atau sekedar suka?" tanyanya lagi karena pikir pak Yoga Daniel sekedar suka atau cinta monyet istilah anak muda sekarang. Papa Yoga menghampiri sang anak dan menyuruhnya duduk di sofa, karena papa Yoga ingin mendengar semua dari Daniel.
Daniel memandang ke arah sang Papa.
"Papa tidak marah kan?"tatapan Daniel tertuju pada sang Papa membuat papa Yoga menghela nafas panjang mengingat kegilaannya dulu saat seumuran Daniel.
"Papa dukung kamu, asal jangan istri orang saja yang kamu sukai," celetuk papa Yoga beranjak dari sofa menuju kursi kebesarannya.
"Papa kira-kira saja mana mungkin Daniel suka istri orang bisa habis Daniel di hajar suaminya, nanti luntur ketampanan ku," jawab Daniel narsis membuat papa Yoga jengah atas sifat percaya diri sang anak.
'Punya anak satu-satunya narsisnya minta ampun, nurun siapa nih anak,' batin papa Yoga.
"Pa pa kok ngelamun sih, Papa baru tahu kalau Daniel tampan ya," ucap Daniel menaik turunkan alisnya membuat papa Yoga pusing.
"Coba kamu cerita biar tidak galau," bujuk papa Yoga mengalihkan pembicaraan, karena hubungan mereka bukan seperti papa dan anak yang kaku melainkan seperti adik dan kakak yang bisa saling menghargai.
"Kemarin Daniel bertemu cewek cakep Pa," ucap Daniel menerawang jauh mengingat pertemuannya dengan Keysha sambil tersenyum.
"Hei malah melamun, siapa nama perempuan itu," tegur Pak Yoga melihat anaknya senyum tak jelas.
"He he he nah itu dia Pa, Daniel belum tahu nama nya," jawab Daniel cengengesan.
"Terus kalau kamu tidak tahu nama, umur dan semuanya tentang tuh perempuan bagaimana kamu mencari dia," ejek pak Yoga pada Daniel.
"Jangan khawatir Pa, Daniel sangat beruntung karena tadi Daniel bertemu dengan cewek itu di kantor Papa," jelas Daniel.
"Karyawan Papa? siapa" tanya pak Yoga kaget sekaligus penasaran.
"Sepertinya orang baru deh Pa, apa Papa baru menerima karyawan baru?" tanyanya pada sang Papa.
"Emm..." pak Yoga berfikir.
"Oh Papa baru ingat son dua bulan yang lalu Papa baru menerima Karyawan baru," jelas pak Yoga.
"Tuh kan benar kalau karyawan lama pasti Daniel tahu, oh ya Pa boleh minta data diri karyawati yang baru masuk tidak," pinta Daniel memelas membuat pak Yoga pasrah keinginan anaknya.
"Kamu duduk manis sebentar, Papa hubungi asisten Papa dulu biar nanti dia yang antar ke ruangan Papa," bujuk pak Yoga.
Akhirnya dengan senang hati Daniel menunggu, karena sebentar lagi keinginan bertemu perempuan itu cepat terwujud.
Sepuluh menit setelah pak Yoga selesai mengubungi asistennya...
Tok tok tok tok
"Masuk"
Asisten Denis langsung masuk dengan langkah pasti.
"Pak Yoga ini semua data yang anda minta," ucap Denis menaruh semua data di meja pak Yoga.
Sedangkan Daniel yang melihat asisten sang papa masuk langsung bersorak gembira dalam hatinya.
"Apa ada lagi yang harus saya kerjakan pak?" tanya asisten Denis masih berdiri menghadap pak Yoga.
"Terimakasih, silahkan kembali keruangan mu," kata pak Yoga. Dengan patuh Denis meninggalkan ruangan pak Yoga.
"Sini cepat ambil dan cari apa kamu mau," perintah pak Yoga melihat anaknya bahagia.
"Papa memang terbaik," puji Daniel pada sang Papa.
"Kalau ada maunya pasti mulutmu manis," ejek pak Yoga membuat Daniel tertawa.
Ha ha ha ha
Daniel menghampiri meja Pak Yoga dan melihat semua lembaran-lembaran itu dengan teliti. Pandangan nya berhenti pada foto perempuan yang menarik hatinya, tak lupa senyum terkembang di wajahnya. Daniel mengambil ponselnya memotret foto itu untuk menjadikan wallpaper dan tak lupa menyalin nama dan alamatnya.
"Ini pa ketemu," kata Daniel menyerahkan pada pak Yoga. Pak Yoga tersenyum melihat perempuan yang membuat anaknya tertarik sampai galau.
"Pintar juga son kamu pilih cantik," puji sang papa pada anaknya.
"Siapa dulu Daniel," ucap Daniel bangga.
"Tetapi tua," ejek pak Yoga.
"Mana ada tua Pa, tuh lihat umurnya baru 25tahun Pa," protes Daniel merasa tak terima kalau cewek incarannya di bilang tua.
Bersambung.....
Mohon dukungan kalian pada karyaku ini🙏
Jangan lupa like, rate komen, vote maupun hadiah.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 59 Episodes
Comments
Mamax Garissa
tua son...😁😁😁
2022-09-12
0
M⃠∂я𝓦⃟֯𝓓🆁🅰🅹🅰Riᷯsͧkᷜyͥ⁴ᵐ❤
🤣🤣ska yg tua tua
2022-06-15
2
Momy
Padahal istri orang lebih menggoda lo pak 🤭🤭🤪🤪🤪🤪✌️✌️✌️
2022-06-04
4