Di sudut ruangan terlihat seorang gadis cantik tengah di sibukkan dengan sebuah ponsel di tangannya.
Gadis itu bahkan tidak menyadari bahwa sepasang mata terus memperhatikannya, bahkan ikut melihat apa yang tengah di telusuri gadis itu di layar ponselnya.
Apa yang harus dilakukan pada saat kencan pertama?
Bagaimana cara membuat doi luluh dan tergila-gila denganmu?
"Hahahaha,"
Suara tawa mulai terdengar memenuhi seisi ruangan membuat gadis tersebut mulai menyadari adanya kehadiran seseorang.
Dengan cepat gadis itu mematikan layar ponselnya saat melihat seorang pria yang tak lain adalah kakaknya sendiri tengah menertawakan nya.
"Sejak kapan adikku mulai menyukai pria...?" tanya Ardan kepada adiknya yang masih merasa kesal dengan kakaknya.
"Iss... Kakak sejak kapan ada disini?" tanya Athena.
"Kakak sudah disini dari 20 menit yang lalu," jawab Ardan dengan jujur.
"Terus kakak liat semuanya?" tanya Athena memastikan.
"Mmmm... Enggak liat kok," jawab Ardan bohong.
"Bohong banget! Kalau gak liat kenapa kakak ketawa!" ucap Athena kesal dengan kelakuan kakaknya yang selalu saja menggodanya.
"Kamu mau kencan sama siapa?" tanya Ardan sedikit penasaran.
"Kakak gak perlu tahu!" cibir Athena.
"Kakak harus tau dengan siapa kamu berkencan, kakak mau liat orangnya, bagaimana sikapnya, apakah dia pria yang baik atau enggak, jadi kakak harus tau...," ucap Ardan yang masih penasaran.
"Masalahnya aku yang ngejar dia...," jawab Athena membuat kakaknya geleng-geleng kepala.
"Kenapa? Emang salah kalau cewek yang ngejar duluan?" tanya Athena memastikan.
"SALAH BESAR!!!" jawab Ardan dengan penuh tekanan.
"Cewek itu seharusnya dikejar bukan mengejar...," ucap Ardan kemudian, namun langsung di bantah oleh Athena.
"Tidak! Menurut buku yang aku baca, tidak ada salahnya jika cewek menyatakan cintanya terlebih dahulu kepada cowok yang di sukai. Kalau aku maunya dia, ya aku harus dapetin dia! Ini perasaanku, bukan perasaan orang lain, jadi cuman aku yang berhak memberikan kepada siapa perasaanku!," celoteh Athena panjang lebar untuk membantah omongan kakaknya.
"Ya deh, terserah kamu aja. Kalau kamu di sakitin atau di tinggalin, yang penting jangan nangis atau ngerepotin orang aja, kan katanya perasaan kamu, ya kamu harus nanggung sendiri," tutur kakaknya yang berusaha tidak peduli.
"Kakak mau kemana?" tanya Athena ketika melihat kakaknya kembali memakai jas.
"Rumah sakit...," jawabnya singkat.
"Hari ini aku ulang tahun...," ucap Athena membuat Ardan terdiam.
"Kakak sudah menaruh hadiah di kamar kamu." Ardan pun langsung berjalan keluar meninggalkan Athena yang masih berdiri mematung.
Athena merasa sedikit sedih dan kecewa, setiap tahunnya ia selalu merasa sendiri dan kesepian pada hari ulang tahunnya.
Ia hanya memiliki seorang ayah dan kakak yang begitu sibuk dengan pekerjaannya sampai tidak ada waktu untuk menemaninya.
"Semangat Na...," seru Athena mencoba menyemangati dirinya sendiri.
Gadis itu kemudian berjalan menuju kamarnya, membuka lemari dan mencari baju yang akan ia kenakan.
"Aku pake baju apa ya...," ucapnya bingung.
Seumur hidup untuk pertama kalinya bagi seorang Athena melakukan kencan dengan pria. Terlebih pria tersebut adalah Delano cowok paling populer dan di incar banyak kaum hawa.
Setelah selesai berdandan, gadis tersebut kembali membuka ponsel menanti pesan masuk dari Delano.
Delano sudah berjanji akan menjemputnya, namun setelah jarum jam sudah menunjukkan pukul 10 malam, tak ada tanda-tanda keberadaan Delano.
Athena mengirimi Delano pesan namun pesan tersebut hanya di baca.
Bagi Athena tidak ada kata menyerah di kamusnya, ia terus berusaha mencari tahu keberadaan Delano dengan menanyakan kepada teman ataupun sahabat Delano.
Gadis itu mendapatkan nomor ponsel Riki sahabatnya Delano, ia langsung menghubunginya dan menanyakan keberadaan Delano.
Setelah mengetahui dimana Delano berada, gadis itu bergegas ke halaman rumah dan meminta sopir pribadinya untuk mengantarkannya.
Sesampainya di lokasi, Athena melihat Delano tengah berkumpul dengan teman tongkrongannya di sebuah cafe.
"Aku menemukanmu...," ucap Athena sedikit ngos-ngosan.
Semua orang yang ada disana menatapnya heran dan bingung.
"Eh...." Delano juga ikut bingung, entah dari mana Athena mengetahui bahwa ia sedang berada disini.
"Kamu ngapain disini?" Tanya Delano kepada Athena yang sedang meminum air mineral putih yang terletak di depan Delano.
"Tentu saja menemui kamu...," jawab Athena tenang.
"Geser sedikit...," Pinta Athena kepada Delano, ia merasa lelah berdiri terlalu lama.
Delano pun menuruti maunya Athena dan membiarkan Athena duduk di sebelahnya.
Delano menatap teman-temannya seolah sedang mencari tahu siapa dalang di balik semua ini.
Riki yang merasa tertuduh langsung meminta maaf.
"Iya maaf, soalnya dia yang maksa," ucap Riki membela diri.
"Heleh... Sejak kapan aku maksa!" Athena membantah omongan Riki.
"Yuk pulang!" ajak Delano kepada Athena.
Delano menarik tangan Athena keluar dari cafe.
"Ih lepasin!" Athena memberontak, ia tidak ingin di ajak pulang oleh Delano.
"Kamu nggak liat sekarang jam berapa! Gak baik gadis perawan keluar malam-malam!"
"Biarin, salah siapa ingkar janji!" cibir Athena yang merasa kesal di bohongi.
"Kan aku bilang nggak janji bakal jemput kamu!" ucap Delano mencoba membela diri.
"Tapi aku nggak mau pulang!!!" Athena tetap bersikeras untuk tidak mau pulang ke rumah.
"Ini hari yang spesial buat aku. Kalau aku pulang aku hanya akan menangis karena sendirian...," ucap Athena dengan wajah sendu.
"Orang di rumahmu pasti khawatir dan nyariin kamu!"
"Gak akan! Ayah sama kakakku nggak akan pulang hari ini, aku sudah bilang aku hanya sendiri di rumah!"
"Yaampun terus kamu maunya gimana, ini udah malem loh...," ucap Delano merasa frustasi.
"Aku hanya ingin kamu menemaniku malam ini, itu saja. Mau ya?" Athena mencoba memohon agar Delano mau menemaninya.
"Oke baik lah, aku akan menemanimu," jawab Delano pasrah.
Delano merasa akan kalah jika berdebat dengan gadis yang saat ini bersamanya.
"Terimakasih Delano yang baik...," ucap Athena dengan girang.
"Jadi kita mau kemana?" tanya Athena memastikan.
"Ya aku mana tau...," jawab Delano yang tidak tau mau mengajak Athena kemana.
"Gimana kalau ke pantai," saran Athena dan seketika di tolak oleh Delano.
"Kamu masih waras, mau cari apa di pantai? udah pasti gelap... Jangan bilang kamu...." Delano mencurigai Athena yang akan mengajaknya untuk berbuat sesuatu yang tidak senonoh.
"Ih pikirannya jorok nih pasti...," tebak Athena.
"Ya kamu ngapain ajak aku ke tempat gelap kalau bukan..,"
Belum sempat meneruskan omongannya mulutnya tiba-tiba di tutup oleh tangan mungil gadis itu.
"Kamu liat ini..,"
Athena menyodorkan ponselnya dan memperlihatkan tempat yang akan mereka kunjungi.
Sebuah kafe di tepi pantai yang di terangi dengan banyak lampu dan lilin sehingga terlihat sangat indah jika di lihat pada malam hari. Tempat tersebut cukup terkenal di kalangan anak muda seperti mereka.
"Oke, ayo kita kesana," ucap Delano menyetujuinya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Comments
ρυρυƬ
Gak materi yang dimau, tapi perhatian kasih sayang dari orang sekitar terutama keluarga 😆. Percuma kebetuhan terpenuhi, Kasih sayang perhatian gak ada hampa rasanya
2022-06-30
0
🕊❤️WINNY💚ᴇ𝆯⃟🚀
kemana ibunya athena?
2022-06-30
0
intan 💍💞😘 OFF 👋
Na butuh sandaran No, teman bicara,
2022-06-30
0