Bag.3

Sejak kejadian memalukan itu, aku enggan ke cafe lagi, bahkan ketika kedua sahabatku mengajakku kesana, aku menolak dengan berbagai alasan, padahal aku sangat ingin kesana dan menikmati wifi gratis.

Sudah dua minggu aku menahan diri untuk tak mengunjungi cafe, ada rasa rindu ketika tak bisa melihat dimas lagi, tapi rasa maluku lebih besar daripada rasa rindu ini sehingga aku tetap tak berani menginjakkan kaki disana sampai detik ini.

"kamu kenapa sih Nun? setiap di ajak ke cafe, kamu mesti banyak alasan, sebenernya ada apa?" tanya Lena kepo.

"gapapa sih, cuma kebetulan aku lagi ga mood nongkrong aja" jawabku berbohong.

"masa iya, kamu males ke tempat favorit kita secara tiba tiba?ini udah 2 minggu lho kita ga nongkrong bareng" kata Lena lagi.

"apa kamu punya tanggungan di cafe Nun? sampe sampe kamu kaya musuhan gitu sama cafe?" kata Pita menambahkan.

"ya enggaklah... masa iyaa aku sampe ngutang di cafe" jawabku pura pura ngambek untuk menghindari kekepoan Lena dan Pita.

"bukan gituuu maksudku...abisnya aku heran aja kok tiba tiba kamu aneh begini" Kata Pita.

"udah ah... aku mau balik, udah selesai,kalian mau balik ga?" kataku.

"kamu balik duluan aja, aku sama Pita mau ngerjain tugas di cafe" jawab Lena.

"oh yaudah kalo gitu, aku duluan ya..." kataku lagi seraya meninggalkan mereka berdua.

Aku berjalan dengan langkah gontai, ku gunakan tasku untuk menutupi wajahku dari terpaan sinar matahari yang menyengat,

"hai Nun....lama ga jumpa" sapa seseorang.

Aku memicingkan mata berusaha mengenali wajah orang yang sedang menyapaku,

"oh hai Sendi...." jawabku ketika melihat dengan jelas.

"kamu kemana aja kok ga pernah keliatan lagi di cafe?" tanya Sendi.

"ohhh... aku sudah jarang kesana sekarang" jawabku singkat.

"ohhh pantesan, kenapa jarang kesana? bukannya kamu langganan cafe itu ya?" tanya Sendi oenuh selidik.

"iya langganan, tapi lagi males aja" jawabku sekenanya..

" apa karena ucapanku waktu itu ya?" tanya Sendi mulai kepo.

"ahhh... enggak kok, ya udah deh Sen, maaf yaa aku buru buru" jawabku sambil pergi dari hadapan Sendi.

"sial banget sih harus ketemu sendi lagi" gerutuku sambil berjalan cepat agar lekas sampai ke kost.

🍋🍋🍋🍋🍋🍋

"kamu lama banget, darimana aja Sen??ngambil berkas di Jeddah?" sungutku kesal menunggu Sendi daritadi.

"maaf bos, tadi diluar ketemu Nuna, gadis yang waktu itu suka memotret bos secara diam diam" sahut Sendi.

"gadis pojokan itu??" tanya Dimas tertarik.

"iyaaa... gadis cantik yang diam diam memperhatikan bos" jawab Sendi.

"sekarang dimana dia?? saya sudah lama tak melihatnya di meja pojok itu"

"dia sudah pergi bos, katanya buru buru, dan memang dia sudah jarang kesini, saat saya tanya alasannya, dia hanya bilang sedang sibuk"

"ooooh..." jawabku.

"eh tapi coba kamu lihat di meja pojokan itu, bukankan itu temannya yang sering bersamanya di cafe ini?? teman temannya masih kesini kalau aku perhatikan" lanjutku.

"eh iya.... yaa... entahlah bos mungkin dia malu setelah kejadian tempo hari" jawab Sendi.

Aku jadi merasa kehilangan dengan ketidak hadiran gadis itu di meja pojoknya, aku memang tidak senang di perhatikan bahkan di potret diam diam, tapi setelah tak pernah melihatnya lagi, aku merasa kehilangan setiap berada di cafe ini, sepertinya aku mulai terbiasa dengan kehadirannya.

🍉🍉🍉🍉🍉🍉

"haiii....permisi kakak kakak cantik" sapa Sendi pada Lena dan Pita yang sedang asyik mengobrol di cafe yang sama.

"oh haiiii juga...." sahut Pita yang terpana akan ketampanan Sendi.

"boleh aku ikut gabung dengan kalian?" tanya Sendi sambil tersenyum.

"oh boleh boleh" sahut Pita dengan cepat menarik kursi kosong di sebelahnya.

"thanks" jawab Sendi sambil duduk.

"hemmm... kenalkan, aku Sendi" kata Sendi memperkenalkan dirinya.

"hai Sendi, salam kenal, Aku Pita dan ini temanku Lena" Pita terlihat lebih agresif ketimbang Lena.

"Hai Pita, hai Lena, senang bisa berkenalan dengan kalian.. sering ya nongkrong disini?" tanyaku basa basi padahal aku tau bahwa mereka selalu kesini setelah ngampus.

"ini cafe langganan kami dan merupakan tempat favorit kami juga" lagi lagi Pita yang menjawab.

"memang tempat yang nyaman buat nongkrong.. btw, kalian cuma berdua aja?" Sendi mulai mengorek info tentang Nuna.

"Biasanya sih kami bertiga, cuma beberapa minggu terakhir ini, temen kami Nuna, ga pernah kesini lagi" akhirnya Lena ikut menjawab.

"oh jadi begitu, memangnya kenapa teman kalian ga ikutan lagi?" tanya Sendi hati hati agar mereka tak curiga.

"entahlah... kami juga ga tau alasan sebenernya" jawab Lena lagi.

"oh begitu, sayang sekali ya...Ya udah, kalian pesen aja, apa yang kalian mau, aku yang traktir sebagai salam perkenalan" kata Sendi.

"yeayyyy, makasih Sendi" jawab Pita girang dan langsung memesan beberapa menu.

"oya Sen, apa kamu sedang meeting di cafe ini?" tanya Lena penasaran dengan sosok Sendi.

"kok kamu tau?iya aku dan bosku sedang meninjau pembangunan perumahan dekat kampus"

"oh perumahan dekat kampus kami itu ya? wah bisa sering ketemu donk" ucap Pita senang.

"iya aku lumayan sering berkunjung kesini" sahut Sendi sambil terkekeh.

"ya udah, aku kembali dulu ya, lain kali aku traktir lagi tapi formasi kalian harus lengkap" kata Sendi lagi sambil mengedipkan sebelah mata lalu pergi dari meja Lena dan Pita.

"formasi lengkap?"gumam Pita.

"mungkin maksud dia, kita harus ngajak Nuna juga, supaya kebagian di traktir juga cetus Lena.

Terpopuler

Comments

Menic Mama'e Dec Luthfia

Menic Mama'e Dec Luthfia

mulai seru nich, jadi ke inget jaman SMK dulu 🤭

2021-01-23

1

Eka Supriyani

Eka Supriyani

nyambung

2020-12-13

1

tesya

tesya

lah,,,ga suka di liatin .tp,pakai kangen juga...😁😁

2020-11-12

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!