NBH 2 : Akad

Happy reading

.

"Saya terima nikah dan kawin nya Asila Az-Zahra binti Muhammad Adam Al-Fatih dengan maskawin tersebut dibayar tunai!" ujar Regan lantang menjabat tangan Abi Adam.

"Bagaimana para saksi, sah?"

"SAH!"

"Sah"

"Sah"

"Alhamdulillah ....." setelah memanjatkan doa, pengantin wanita pergi di jemput oleh Umi Annisa dan Mama Rara.

"Nak" Umi Annisa memegang pundak putrinya yang sudah dimiliki oleh orang lain, putri bungsunya itu sudah menjadi seorang istri sekarang dan itu membuat matanya berair.

"Umi" cicit Sila, matanya memanas dan hendak menitihkan air mata "Putri Umi sudah jadi seorang istri sekarang, jadi istri yang penurut ya sayang" ujar Umi Annisa memeluk Sila, Sila pun membalas pelukan Umi nya dan menumpahkan tangis nya.

Umi Annisa melepaskan pelukannya dan menghapus jejak air matanya nya dan menghapus air mata Sila "Udah jangan nangis lagi, nanti make up nya luntur gak cantik lagi deh" kata Umi Annisa.

"Ih Umi jadi Sila gak cantik kalau enggak pakai make up gitu" ujar Sila cemberut "Eh, enggak dong. Anak Umi ini cantik kok pakai make up maupun tidak tetap sangat cantik" puji Umi Annisa membuat Sila terkekeh.

Mama Rara tersenyum melihat itu lalu memegang pundak Sila yang sudah menjadi menantu nya sekarang "Sekarang kita turun yuk sayang, para tamu pasti udah nungguin mempelai perempuan nya" ujar Mama Rara, membuat Sila menoleh dan mengangguk. Mama Rara membantu Sila berdiri dan menuntut menantunya itu, Umi Annisa ikut membantu di sisi kiri.

*Tap tap tap

Suara langkah kaki membuat perhatian orang yang ada di ruangan itu terpusat pada mempelai wanita yang turun menuruni tangga, dengan gaun  indah yang di padukan dengan hijab nya membuat Sila sangat cantik. Bahkan Regan sendiri dibuat tertegun melihat betapa cantiknya wanita yang kini menjadi istri nya itu, ia benar-benar tidak menyangka jika wanita itu yang dijodohkan dengan nya.

Sila di dudukan tetap di samping Regan "Silahkan untuk memakai kan cincin untuk istri nya terlebih dahulu" titah pak penghulu pada mereka. Regan mengambil cincin yang lebih kecil dari cincin yang satunya, Sila dengan ragu mengangkat tangan nya untuk dipasangkan cincin, sungguh itu akan menjadi hal pertama ia bersentuhan dengan lawan jenisnya selain Abi nya.

Melihat putrinya yang ragu untuk mengangkat tangan nya Umi Annisa membantu dengan memegang tangan Sila dan Regan pun langsung memegang tangan Sila dan memasang kan cincin tersebut.

"Ayo sayang" ujar Umi Annisa membuyarkan lamunan Sila yang tadi terdiam terkejut, Sila bergumam maaf lalu mengangguk cincin untuk di pasangkan pada pria yang ada didepannya yang beberapa menit lalu sudah sah menjadi suaminya.

Argan kesal karena wanita yang ada di depannya itu lama sekali hanya untuk memakai kan nya cincin, Regan menyodorkan tangan lebih dekat dengan Sila bahkan Regan memasukkan ujung jarinya. Sila nampak terkejut tapi Sila langsung memasukkan cincin itu hingga pas di jari Regan.

"Silahkan mempelai wanita untuk menyalimi sang suami, dan sang suami mencium kening sang istri" titah pak penghulu membuat Sila menelan ludah nya sendiri.

Karena Sila yang begitu lama Regan menagkup kedua pipi Sila 'halus' satu kata yang dapat Regan ucapkan. Lalu Regan mendekat untuk mencium kening Sila, Deg. Jantung Sila berdetak lebih cepat dari biasanya, Regan pun demikian ia merasa seperti tersengat listrik saat ia mengecup kening Sila. Hingga beberapa saat kemudian saat maendengar sorakan tamu undangan barulah Regan sadar dan menjauhkan bibir nya dari kening Sila.

"Nanti dilanjut di kamar ya, duh pengantin baru" goda mereka membuat wajah Sila dan Regan memerah, karena Sila memakai make up jadinya tidak terlalu kelihatan berbeda dengan Regan membuat mereka terkekeh karena menggoda pengantin baru itu, Para orang tua terkekeh melihat itu "Hari pertama saja kau sudah baper son apalagi nanti untuk hari-hari kedepannya" batin Papa Devan tersenyum tipis melihat wajah merah putranya.

Sila menormalkan kembali ekspresi nya dan meraih tangan Regan dan menyalimi nya. Setelah itu mereka menandatangani surat-surat pernikahan hingga selesai, kini sesi foto dan menyambuta tamu yang datang di acara akad tersebut. Acara berjalan dengan lancar hingga siang harinya dan pengantin baru itu pergi ke kamar untuk beristirahat sejenak sebelum lanjut ke resepsi.

Regan berbaring di atas kasur Sila tanpa mengganti pakaian nya "K..kamu gak ganggu baju dulu?" tanya Sila pelan karena gugup, ini pun pertama kalinya laki-laki berada di kamarnya, berduaan di satu ruangan tersebut.

Regan tidak bergeming, ia malah memperbaiki posisi tidur nya untuk mencari kenyamanan dan tidur. Sila hanya maklum pasti suaminya kelelahan karena ia pun sanga lelah, Sila beranjak ke kamar mandi untuk membersihkan badan nya sebelum beristirahat agar lebih nyaman.

Selang beberapa menit Sila telah selesai dan sudah mengganti pakaian dengan gamis dan jilbab panjang, ia melihat suaminya belum bangun juga Sila membangunkan sang suami untuk melaksanakan sholat dhuhur "Regan bangun, kita sholat dhuhur yuk" ucap Sila, karena Regan tidak bergeming Sila menyentuh pipi Regan dan menepuk pelan pipi Regan "Tampan nya suami ku" batin Sila, seakan tersadar ia kembali membangun kan Regan "Bagun sholat yuk" ujar Sila lembut.

Regan merasa ada tangan halus menepuk pipi pun perlahan membuka mata dan memegang tangan tersebut "Eughh" lenguh Regan yang masih memegang tangan Sila Regan sendiri tidak sadari.

"Bangun shalat yuk" ajak Sila lagi dengan lembut, mata Regan terbuka dengan lebar saat kesadarannya terkumpul, ia langsung melepaskan tangannya yang menggenggam tangan Sila "Ngapain lo" ucap Regan sewot menatap Sila kesal karena dibangunkan dari tidur nyenyak nya.

"Shalat dulu gan, baru lanjut tidur nya" kata Sila lembut membuat Regan terdiam sesaat merasakan jantungnya berdegup lebih cepat dari biasanya. Sesaat kemudian Regan tersadar dan menepis tangan Sila "Minggir" ucap nya turun dari kasur beranjak menuju kamar mandi.

Melihat itu Sila tersenyum, ia pergi menyiapkan alat sholat untuk mereka. Regan keluar dengan keadaan lebih segar dengan pakaian santai, Sila segera mengambil wudhu. Regan melihat baju koko yang Sila siapkan untuk nya, ia berfikir kapan terakhir ia shalat? Entahlah dirinya pun lupa dengan sedikit ragu ia mengenakan baju tersebut dan memasang sarung nya.

Sila keluar saat selesai mengambil wudhu melihat suaminya sudah siap, ia segera memakai mukena nya dan berdiri di shaf belakang Regan. Sedangkan Regan sendiri menelan ludah nya sendiri, ia takut jika nanti ia melupakan bacaan sholat nya dan shalat Sila pun jadi tidak sah.

"Mulai aja lah, semoga enggak lupa" batin Regan. Mereka pun sholat dengan khusyuk hingga rakaat terakhir.

"Assalamualaikum warahmatullah.."

"Assalamualaikum warahmatullah.."

Regan berbalik, Sila langsung meraih tangan Regan dan menyalimi nya. Lagi dan lagi jantung Regan berdetak kencang, kenapa dirinya seperti ini arghh, sialan.

"Mau makan?" tanya Sila pelan, takut membuat Regan marah meski ia hanya menawari nya makan "Hem, bawa kemari" jawab Regan, Sila tersenyum lalu mengangguk ia melepaskan mukena lalu melipatnya membereskan alat sholat mereka lalu berlalu keluar.

Regan menatap pintu kamar yang baru saja di tutup oleh Sila, ia masih bergelut dengan pikiran yang disaat ia bersentuhan dengan Sila sialnya jantung nya itu berdetak tak karuan. Ini semua terjadi setelah ia merasakan seperti tersengat listrik saat mengucap kening Sila waktu akad tadi.

Tbc.

...Like dan komen!...

...See u next part ❤️...

^^^Mawar Jk^^^

Terpopuler

Comments

Cip_13

Cip_13

biasanya dari benci jadi cinta, apalagi klo udah punya istri awkwkwk argh gemes🤭😅

2022-06-20

1

Puteri Siliwangi

Puteri Siliwangi

buncin kayaknya 🤣🤭

2022-06-20

1

Jingga

Jingga

para imamku, dimana kalian,, baperrr

2022-05-23

1

lihat semua
Episodes
1 NBH 1 : Perjodohan
2 NBH 2 : Akad
3 NBH 3 : Resepsi
4 NBH 4 : Aktivitas baru
5 NBH 5 : Masuk sekolah
6 NBH 6 : Kemarahan Regan
7 NBH 7 : Bullying
8 NBH 8 : Red Moon
9 NBH 9 : Obat
10 NBH 10 : Hanya Akting
11 NBH 11 : Aneh banget
12 NBH 12 : Dua Sahabat
13 NBH 13 : Kamar
14 NBH 14 : Sakit
15 NBH 15 : Gengsi
16 NBH 16 : Ternyata!?
17 NBH 17 : Yang sebenarnya
18 NBH 18 : Kesenangan
19 NBH 19 : Kemarahan Regan2
20 NBH 20 : Lagi
21 NBH 21 : Persolan izin
22 NBH 22 : Melampiaskan
23 NBH 23 : Nasehat Raden
24 NBH 24 : Mencoba
25 NBH 25 : Kejadian di kantin
26 NBH 26 : Penjelasan
27 NBH 27 : Poor Rafi dan Raden
28 NBH 28 : Bella dan antek-anteknya
29 NBH 29 : Bukan Sogokan
30 NBH 30 : Film Horor
31 NBH 31 : Pingsan
32 NBH 32 : Masakan pertama Regan
33 NBH 33 : Rumah Mertua
34 NBH 34 : Cocok Menjadi Orang Tua
35 NBH 35 : Anak?
36 NBH 36 : Toilet
37 NBH 37 : Amukan Regan
38 NBH 38 : Obat Pereda Amarah
39 NBH 39 : Tidur Bersama
40 NBH 40 : Camping?
41 NBH 41 : Julia dan Rifan
42 NBH 42 : Ainun
43 NBH 43 : Mall
44 NBH 44 : Bus
45 NBH 45 : Tenda
46 NBH 46 : Sungai
47 NBH 47 : Mie
48 NBH 48 : Pagi pagi bucin
49 NBH 49: Night game
50 NHB 50 : Malam puncak
51 NBH 51 : Pulang
52 NBH 52 : Belanja bulanan
53 NBH 53 : Genggaman tangannya
54 NBH 54 : Tidur Bersama
55 NBH 55 : Drama
56 NBH 56 : Perihal pakaian
57 NBH 57 : Bella sudah berubah?
58 NBH 58 : Tawuran
59 NBH 59 : Tak bisa marah
60 NBH 60 : Real suami istri
61 NBH 61: Ada apa dengan Regan?
62 NBH 62 : Ada apa dengan Regan? 2
63 NBH 63 : Keterlaluan!
64 NBH 64 : Rencana Rifan
65 NBH 65 : Keputusan Mama Rara
66 NBH 66 : Menghilang
67 NBH 67 : Regan kembali
68 NBH 68 : Regan kembali!
69 NBH 69 : Penyesalan Bella
70 NBH 70 : Akhir
71 NBH 71: Ekstra Part (Real)
Episodes

Updated 71 Episodes

1
NBH 1 : Perjodohan
2
NBH 2 : Akad
3
NBH 3 : Resepsi
4
NBH 4 : Aktivitas baru
5
NBH 5 : Masuk sekolah
6
NBH 6 : Kemarahan Regan
7
NBH 7 : Bullying
8
NBH 8 : Red Moon
9
NBH 9 : Obat
10
NBH 10 : Hanya Akting
11
NBH 11 : Aneh banget
12
NBH 12 : Dua Sahabat
13
NBH 13 : Kamar
14
NBH 14 : Sakit
15
NBH 15 : Gengsi
16
NBH 16 : Ternyata!?
17
NBH 17 : Yang sebenarnya
18
NBH 18 : Kesenangan
19
NBH 19 : Kemarahan Regan2
20
NBH 20 : Lagi
21
NBH 21 : Persolan izin
22
NBH 22 : Melampiaskan
23
NBH 23 : Nasehat Raden
24
NBH 24 : Mencoba
25
NBH 25 : Kejadian di kantin
26
NBH 26 : Penjelasan
27
NBH 27 : Poor Rafi dan Raden
28
NBH 28 : Bella dan antek-anteknya
29
NBH 29 : Bukan Sogokan
30
NBH 30 : Film Horor
31
NBH 31 : Pingsan
32
NBH 32 : Masakan pertama Regan
33
NBH 33 : Rumah Mertua
34
NBH 34 : Cocok Menjadi Orang Tua
35
NBH 35 : Anak?
36
NBH 36 : Toilet
37
NBH 37 : Amukan Regan
38
NBH 38 : Obat Pereda Amarah
39
NBH 39 : Tidur Bersama
40
NBH 40 : Camping?
41
NBH 41 : Julia dan Rifan
42
NBH 42 : Ainun
43
NBH 43 : Mall
44
NBH 44 : Bus
45
NBH 45 : Tenda
46
NBH 46 : Sungai
47
NBH 47 : Mie
48
NBH 48 : Pagi pagi bucin
49
NBH 49: Night game
50
NHB 50 : Malam puncak
51
NBH 51 : Pulang
52
NBH 52 : Belanja bulanan
53
NBH 53 : Genggaman tangannya
54
NBH 54 : Tidur Bersama
55
NBH 55 : Drama
56
NBH 56 : Perihal pakaian
57
NBH 57 : Bella sudah berubah?
58
NBH 58 : Tawuran
59
NBH 59 : Tak bisa marah
60
NBH 60 : Real suami istri
61
NBH 61: Ada apa dengan Regan?
62
NBH 62 : Ada apa dengan Regan? 2
63
NBH 63 : Keterlaluan!
64
NBH 64 : Rencana Rifan
65
NBH 65 : Keputusan Mama Rara
66
NBH 66 : Menghilang
67
NBH 67 : Regan kembali
68
NBH 68 : Regan kembali!
69
NBH 69 : Penyesalan Bella
70
NBH 70 : Akhir
71
NBH 71: Ekstra Part (Real)

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!