(Not) Bad Husband

(Not) Bad Husband

NBH 1 : Perjodohan

Happy reading

.

"Papa mau kamu menerima perjodohan ini" tegas Devan Papa Regan pada sang putra.

"Regan enggak mau pa" bantah Regan

"Ini bukan jamannya lagi jodoh jodohan pa, Regan gak mau pokoknya!"

"Papa tidak terima penolakan Regan, mau tidak mau kamu harus menerima perjodohan ini!" ujar Devan lalu pergi dari sana.

"Pa, Regan gak mau pa. Papa! pa" Regan memanggil Devan yang pergi dari sana begitu saja, Regan meremas rambut nya kesal karena panggilan nya diabaikan oleh sang Papa.

"Sayang, kamu terima aja ya kamu tau kan bagaimana kalau Papa kamu marah. Lagian ya nak gadis itu baik cantik lagi di jamin kamu gak nyesel deh kalau kalian menikah" kata Rara, Mama Regan.

"Tapi ma Regan gak mau ma, Regan masih muda Regan mau bebas dan gak mau terikat yang namanya pernikahan" bantah Regan lagi.

"Sayang setelah kamu menikah kamu masih bisa kumpul-kumpul sana teman-teman kamu dan apa pun yang ingin kamu lakukan, kamu masih bisa melakukannya setelah kalian menikah. Itu gak papa sayang" jelas Rara mencoba untuk membujuk sang putra agar setuju dengan perjodohan nya.

"Bukan gitu ma, Regan cuma-"

"Mama gak bisa bantu kamu kalau Papa kamu marah loh sayang" potong Rara, lalu ia berdiri dan menepuk pundak sang putra "Mama yakin kamu gak akan menyesal karena menerima perjodohan ini sayang, Mama aja udah di buat jatuh cinta sama calon menantu Mama waktu pertama kali bertemu" ucap Rara sebelum pergi.

*Huff

Argan menghembuskan nafasnya kasar dan mengacak rambutnya frustasi, ia tidak ingin menerima perjodohan itu tapi disisi lain jika ia tidak menerimanya pasti Papa nya akan marah dan itu yang selalu ia hindari. Papa nya itu tidak tanggung-tanggung menghukum nya jika ia tidak menurut.

"Ckk sialan" Regan meraih jaket dan kunci motornya lalu keluar dari rumah menuju motor besar yang terparkir di depan sana, Regan menyalakan mesin motor nya dan melaju keluar dari pekarangan rumah nya, ia berniat pergi ke markas nya dari pada terus frustasi memikirkan perjodohan gila itu.

***

"Sayang sini duduk dulu, Abi sama Umi mau bicara sebentar" ucap wanita paruh baya yang memakai jilbab pasmina besar yang bernama Annisa.

"Iya umi" kata gadis cantik itu duduk di tengah-tengah kedua orang tuanya "Ada apa Umi Abi?" tanya nya.

"Sila udah kelas 3 ya sekarang nak" kata pria paruh baya itu yang bernama Adam seraya mengelus kepala putrinya yang berlapis jilbab.

"Iya Abi, Sila udah kelas 3 emang kenapa ya Abi?" tanya gadis cantik itu lagi merasa aneh dengan Abi dan Ummi nya.

"Anak Abi udah besar ternyata ya" ucap pria paruh baya itu yang masih mengelus kepala putrinya, sang Umi pun ikut tersenyum.

"Abi kenapa sih bi, mau bicara apa sama Sila bilang aja bi insyaallah Sila akan turutin jika Sila mampu" ucap Sila lembut memegang tangan sang Abi.

Adam tersenyum sebelum kembali berbicara "Abi ingin menjodohkan Sila dengan anak teman Abi" ujar Adam mampu membuat Sila terdiam.

"Sila di jodohkan?" tanya Sila dengan tatapan tetap kedepan, Umi Annisa mengelus tangan putri nya dan menyadarkan lamunan nya "Iya sayang, pernikahan kalian akan diadakan satu minggu lagi nak Sila mau kan?" tanya Umi Annisa lembut pada sang putri.

Sila menghembuskan nafas pelan sebelum menjawab "Jika Abi sama Umi merestui dan meridhoi nya, insyaallah Sila mau Umi" jawab Sila membuat Adam dan Annisa tersenyum senang. Putri nya itu memang selalu patuh dan jarang membantah dengan mereka, Adam dan Annisa sangat bersyukur dan beruntung mendapatkan putri seperti Sila.

"Alhamdulillah, kalau begitu nanti Abi akan menghubungi teman Abi kalau putri cantik Abi ini menyetujui perjodohannya" ujar Abi Adam memegang dagu Sila.

"Yaudah Umi Abi, Sila pamit ke kamar dulu ya" pamit Sila, ia menyalimi keduanya.

"Assalamualaikum."

"Waalaikumussalam" jawab Adan dan Annisa bersamaan.

***

Regan berhenti di sebuah bangunan yang bertingkat lalu memarkirkan motornya di depan sana dan berjalan masuk ke sana "Wih bos udah dateng nih" ujar laki-laki yang kira-kira seumuran dengan Regan, Regan mengacuhkan mereka ia masuk dan duduk di sofa yang ada di dalam sana.

"Kenapa tuh muka nya bos kusut amat, kaya gak habis di setrika saja" ujar pria yang duduk di seberang dengan nya, Regan langsung menatap nya dengan datar. Mood nya sudah jelek dan ia berniat tidak menanggapi candaan sahabatnya itu.

Pria yang duduk di sebelah lelaki itu tadi memukul pelan kepala temannya itu membuat sang empu mengaduh kesakitan "Duh sakit bego" ujar nya.

"Lo sih udah liat kalau Regan lagi gak bisa diajak bercanda malah becanda, mau liat singa mengamuk lo" bisik laki-laki itu yang biasa di panggil Boy, lantas pria yang tadi bercanda dengan Regan yang bernama Tomi pun menggeleng ngeri cuy kalau singa nya mengamuk.

"Yaudah diam aja, mendingan kita mau game aja" ajak Boy pada Tomi.

"Boleh deh, ayo" ajak Tobi, mereka pun bermain game online yang di gemari oleh orang-orang sekarang ini.

Disisi lain Regan yang tak henti-hentinya memikirkan masalah perjodohan itu pun beranjak menuju kamarnya yang memang di sengaja ia tempatkan disini, jika ia malas untuk pulang ke rumah nya maka dia akan bermalam disini ataupun di apartemen nya.

Regan menuju balkon kamarnya dan berdiri seraya memegang pembatas balkon tersebut memandang kota Jakarta yang padat.

Jika ia tidak punya pilihan untuk menikah dengan gadis pilihan orang tua nya maka ia akan menjadikan gadis itu mainannya. Regan tersenyum miring saat mendapat kan ide seperti itu, sepertinya sangat akan seru.

*Ting

Notifikasi pesan Regan, ia membuka pesan tersebut yang ternyata dari sang Mama. Ia mendengus kesal karena ia disuruh untuk pergi ke butik untuk perihal baju pengantin nya nanti.

Regan menghembuskan nafasnya, ia memasukkan handphone nya kedalam jaket nya dan pergi dari sana melewati teman-temannya "Udah mau pergi aja gan" ujar Tomi melihat Regan yang hendak keluar, padahal ia tidak baru aja rasanya sampai.

"Ada urusan" jawab Regan singkat dan keluar dari sana.

"Eh kalian gabung aja sini" ajak Tomi pada temannya yang lain untuk bergabung bermain game bersama dengannya.

"Boleh deh bang, suntuk juga lama-lama" ujar mereka setuju.

Disisi lain Sila yang berada dikamar nya terus memikirkan perjodohan nya itu, Sila terus menerka-nerka bagaimana suaminya kelak apakah pria itu sebaik Abi nya? Selembut Abi nya? Sila takut jika pria itu ternyata pria yang ringan tangan.

Tapi ia percaya dengan pilihan Abi dan Umi nya yang insyaallah terbaik untuk nya, jika pun suaminya kelak seperti itu semoga saja dengan dirinya menikah suaminya nanti akan merubah.

Sila terus memikirkan hal-hal positif untuk menghilangkan pikiran negatif yang sering bermunculan itu "Yaallah jika ini memang yang terbaik untuk Sila maka berkahilah pernikahan kami nanti yaallah" batin Sila berdoa menutup matanya dan kembali membuka nya.

Menatap jam yang sebentar lagi akan ashar, Sila pergi untuk mengambil wudhu dan membaca Alquran untuk menenangkan hatinya serasa menunggu shalat ashar di mulai.

Tbc.

Like dan komen, jangan lupa!

see u next part ❤️

^^^Mawar Jk^^^

Terpopuler

Comments

Rabiah Adawiyah

Rabiah Adawiyah

tolong kk keyboard nya di kondisikan biar kta gk salah baca....sy mampir nii kak😊🙏🏻

2022-06-24

1

Aisyah

Aisyah

masih menyimak

2022-06-22

1

Cip_13

Cip_13

hy kak mawar aku mampir, aku juga udah kasih mawar yng sma kek nama kk hihihi🌹🌹
awal ceritanya menarik suka,
semangat terus kakak.🔥

2022-06-20

1

lihat semua
Episodes
1 NBH 1 : Perjodohan
2 NBH 2 : Akad
3 NBH 3 : Resepsi
4 NBH 4 : Aktivitas baru
5 NBH 5 : Masuk sekolah
6 NBH 6 : Kemarahan Regan
7 NBH 7 : Bullying
8 NBH 8 : Red Moon
9 NBH 9 : Obat
10 NBH 10 : Hanya Akting
11 NBH 11 : Aneh banget
12 NBH 12 : Dua Sahabat
13 NBH 13 : Kamar
14 NBH 14 : Sakit
15 NBH 15 : Gengsi
16 NBH 16 : Ternyata!?
17 NBH 17 : Yang sebenarnya
18 NBH 18 : Kesenangan
19 NBH 19 : Kemarahan Regan2
20 NBH 20 : Lagi
21 NBH 21 : Persolan izin
22 NBH 22 : Melampiaskan
23 NBH 23 : Nasehat Raden
24 NBH 24 : Mencoba
25 NBH 25 : Kejadian di kantin
26 NBH 26 : Penjelasan
27 NBH 27 : Poor Rafi dan Raden
28 NBH 28 : Bella dan antek-anteknya
29 NBH 29 : Bukan Sogokan
30 NBH 30 : Film Horor
31 NBH 31 : Pingsan
32 NBH 32 : Masakan pertama Regan
33 NBH 33 : Rumah Mertua
34 NBH 34 : Cocok Menjadi Orang Tua
35 NBH 35 : Anak?
36 NBH 36 : Toilet
37 NBH 37 : Amukan Regan
38 NBH 38 : Obat Pereda Amarah
39 NBH 39 : Tidur Bersama
40 NBH 40 : Camping?
41 NBH 41 : Julia dan Rifan
42 NBH 42 : Ainun
43 NBH 43 : Mall
44 NBH 44 : Bus
45 NBH 45 : Tenda
46 NBH 46 : Sungai
47 NBH 47 : Mie
48 NBH 48 : Pagi pagi bucin
49 NBH 49: Night game
50 NHB 50 : Malam puncak
51 NBH 51 : Pulang
52 NBH 52 : Belanja bulanan
53 NBH 53 : Genggaman tangannya
54 NBH 54 : Tidur Bersama
55 NBH 55 : Drama
56 NBH 56 : Perihal pakaian
57 NBH 57 : Bella sudah berubah?
58 NBH 58 : Tawuran
59 NBH 59 : Tak bisa marah
60 NBH 60 : Real suami istri
61 NBH 61: Ada apa dengan Regan?
62 NBH 62 : Ada apa dengan Regan? 2
63 NBH 63 : Keterlaluan!
64 NBH 64 : Rencana Rifan
65 NBH 65 : Keputusan Mama Rara
66 NBH 66 : Menghilang
67 NBH 67 : Regan kembali
68 NBH 68 : Regan kembali!
69 NBH 69 : Penyesalan Bella
70 NBH 70 : Akhir
71 Karya Baru
72 Ekstra Part
73 NBH 71: Ekstra Part (Real)
Episodes

Updated 73 Episodes

1
NBH 1 : Perjodohan
2
NBH 2 : Akad
3
NBH 3 : Resepsi
4
NBH 4 : Aktivitas baru
5
NBH 5 : Masuk sekolah
6
NBH 6 : Kemarahan Regan
7
NBH 7 : Bullying
8
NBH 8 : Red Moon
9
NBH 9 : Obat
10
NBH 10 : Hanya Akting
11
NBH 11 : Aneh banget
12
NBH 12 : Dua Sahabat
13
NBH 13 : Kamar
14
NBH 14 : Sakit
15
NBH 15 : Gengsi
16
NBH 16 : Ternyata!?
17
NBH 17 : Yang sebenarnya
18
NBH 18 : Kesenangan
19
NBH 19 : Kemarahan Regan2
20
NBH 20 : Lagi
21
NBH 21 : Persolan izin
22
NBH 22 : Melampiaskan
23
NBH 23 : Nasehat Raden
24
NBH 24 : Mencoba
25
NBH 25 : Kejadian di kantin
26
NBH 26 : Penjelasan
27
NBH 27 : Poor Rafi dan Raden
28
NBH 28 : Bella dan antek-anteknya
29
NBH 29 : Bukan Sogokan
30
NBH 30 : Film Horor
31
NBH 31 : Pingsan
32
NBH 32 : Masakan pertama Regan
33
NBH 33 : Rumah Mertua
34
NBH 34 : Cocok Menjadi Orang Tua
35
NBH 35 : Anak?
36
NBH 36 : Toilet
37
NBH 37 : Amukan Regan
38
NBH 38 : Obat Pereda Amarah
39
NBH 39 : Tidur Bersama
40
NBH 40 : Camping?
41
NBH 41 : Julia dan Rifan
42
NBH 42 : Ainun
43
NBH 43 : Mall
44
NBH 44 : Bus
45
NBH 45 : Tenda
46
NBH 46 : Sungai
47
NBH 47 : Mie
48
NBH 48 : Pagi pagi bucin
49
NBH 49: Night game
50
NHB 50 : Malam puncak
51
NBH 51 : Pulang
52
NBH 52 : Belanja bulanan
53
NBH 53 : Genggaman tangannya
54
NBH 54 : Tidur Bersama
55
NBH 55 : Drama
56
NBH 56 : Perihal pakaian
57
NBH 57 : Bella sudah berubah?
58
NBH 58 : Tawuran
59
NBH 59 : Tak bisa marah
60
NBH 60 : Real suami istri
61
NBH 61: Ada apa dengan Regan?
62
NBH 62 : Ada apa dengan Regan? 2
63
NBH 63 : Keterlaluan!
64
NBH 64 : Rencana Rifan
65
NBH 65 : Keputusan Mama Rara
66
NBH 66 : Menghilang
67
NBH 67 : Regan kembali
68
NBH 68 : Regan kembali!
69
NBH 69 : Penyesalan Bella
70
NBH 70 : Akhir
71
Karya Baru
72
Ekstra Part
73
NBH 71: Ekstra Part (Real)

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!