NBH 3 : Resepsi

Saat ini Sila sedang di dandani oleh MUA nya, sebentar lagi mereka akan melaksanakan resepsi pernikahan mereka. Meskipun pernikahan ini dibilang privat tapi tamu undangan nya banyak yang datang.

Regan berdecak kesal menunggu Sila selesai, padahal Sila yang terlebih dahulu bangun dan mandi tadi. Tapi sekarang ia sudah selesai tapi wanita itu belum selesai juga.

"Nah sekarang sudah selesai" kata mbak MUA menatap Sila bangga karena membuat wanita cantik itu tambah cantik setelah ia make up "Perfec" ucap nya.

Sila hanya tersenyum menanggapi pujian MUA nya tersebut, lalu ia berbalik menghadap Regan "Aku udah selesai" ujar Sila, dari tadi ia mendengar decakan Regan membuat dirinya merasa tidak enak.

Regan mengangkat wajahnya yang tadinya menunduk memainkan handphone, ia sekali lagi terpaku melihat wajah cantik istrinya itu.

"Tatap tatapan nya nanti di lanjutkan ya mas, para tamu sudah menunggu pengantin nya" ujar mbak MUA itu.

"Lo yang lama bukan gue" kata Regan sewot, ia berdiri menghampiri Sila dan mengambil tangan Sila untuk di lingkaran di lengannya "Jangan geer, gue gini cuma pura-pura pada tamu undangan" kata Regan, Sila yang tadinya terdiam kaget mendongakkan wajahnya melihat Regan ia mengangguk dan tersenyum.

"Sialan, kenapa senyumnya terlihat sangat manis" batin Regan.

"Kamu kenapa?" tanya Sila karena Regan hanya terdiam seraya menatapnya.

"Ayo" ajak Regan. Mereka keluar dari kamar dan turun dimana acara di lakukan, tamu yang hadir sangat terpukau melihat mereka apalagi saat Regan Dan Sila duduk di pelaminan mereka seperti raja dan ratu yang duduk di singgasana nya.

Satu persatu tamu undangan pun naik menyalimi mereka, memberi ucapan selamat dan banyak doa untuk kelancaran rumah tangga mereka.

Terdengar decakan dari Regan "Katanya pernikahan ini privat, tapi kok tamu nya gak habis-habis" gerutuk Regan berdecak pinggang karena sudah merasa lelah terus berdiri menyalimi para tamu undangan.

"Sabar ya, nanti kalau acaranya selesai aku pijitin" suara lembut nan halus terdengar di telinga Regan, ia menoleh kesamping dan melihat Sila yang tersenyum pada nya

Regan menutupi wajah Sila menggunakan tangan kekarnya, entah mengapa tapi ia tidak ingin orang lain melihat wajah cantik istrinya ketika tersenyum. Tunggu, apa tadi istrinya? Apakah ia tadi mengakui bahwa Sila adalah istri nya? Ia sepertinya sudah gila sekarang.

"Kenapa?" tanya Sila saat Regan sudah tidak menutupi wajah nya lagi.

"Jangan senyum" jawab Regan mengalihkan pandangannya kearah tamu undangan yang sedang menyantap hidangan pernikahan nya.

Sila mengerutkan keningnya tidak mengerti dengan apa yang Regan maksud, tiba-tiba ada seorang pria yang datang "Selamat ya atas pernikahan kalian" ucap pria itu, Regan memutar bola matanya malas karena sudah lelah mungkin sedangkan Sila membalasnya dengan senyuman manis nya seraya mengatupkan kedua tangan nya di depan dada.

Setelah pria itu turun dari pelaminan Regan menatap Sila dengan tajam "Gue bilang gak usah senyum senyum kayak gitu, apalagi sama pria lain gue gak suka!"

"Maaf, tapi memang nya kenapa? Kan senyum adalah ibadah" ucap Sila.

"Tapi senyum lo jelek"  ujar Regan.

"Tap-"

"Jelek!" Regan memotong ucapan Sila membuat Sila memilih untuk diam saja. Karena sudah melihat tidak ada tamu yang ingin naik ke pelaminan mereka berdua kembali duduk.

"Kalian kalau mau istirahat, istirahat aja. Biar kami yang urus sisanya nya kalian pasti capek kan" Mama Rara datang dan menyuruh mereka untuk beristirahat "Sana naik, Regan bantu istri kamu naik" titah Rara pada putranya itu.

"Iya ma" jawab Regan patuh, sekarang ia tidak mau berdebat atau pun apa ia sekarang hanya ingin istirahat.

"Ayo" Regan menarik tangan Sila untuk ikut dengan nya, sesampainya di kamar Regan langsung membaringkan tubuhnya di kasur "Mandi dulu Regan" ucap Sila, ia duduk di depan meja rias mengampu makeup terlihat dahulu.

"Nanti" jawab Regan menutup kedua matanya. Sila menghela nafas lanjut menghapus makeup dan melepas pernak-pernik yang ia gunakan, setelah itu ia pun masuk ke kamar mandi. Tak butuh waktu lama Sila sudah selesai dengan gamis coklat nya dan jilbab yang senada.

Sila menghampiri Regan dan membangunkan nya "Regan bangun, mandi dulu baru tidur" kata Sila menggoyang lengan Regan

"Emm bentar..."

"Sekarang, ayo bangun mandi pasti gak nyaman kan tidur dengan badan lengket dan pakaian seperti itu"

"Ck cerewet. Iya gue bangun ini" Regan dengan kesal membanting pintu kamar mandi.

"Astaghfirullah" Sila mengelus dadanya kaget.

Beberapa menit kemudian Regan keluar dengan keadaan lebih segar dari sebelumnya, dengan baju kaos dan celana selutut Regan tanpa berbicara sedikit pun langsung naik ke kasur lalu berbaring "Kenapa? Lo gak mau tidur?" tanya Regan melihat Sila hanya diam duduk di sofa yang ada disana.

"Mau" jawab Sila

"Yaudah ayo tidur" ajak Regan menarik selimut menutupi dirinya, Sila berdiri dengan pelan lalu duduk di kasur dia sisi Regan. Sila menelan ludah nya saat sudah duduk di kasur, ini pertama kali untuk nya apalagi bersama laki-laki membuat nya sedikit gugup meskipun itu Regan suaminya sendiri.

"Mau aku pijitin gak?" tanya Sila. Tidak ada jawaban dari Regan membuat Sila berfikir kalau Regan sudah tidur.

Regan sebenarnya belum tidur ia hanya berpura-pura dengan menutup matanya, entah mengapa setelah tidur nya tadi ngantuk nya hilang entah kemana dan saat merasakan gerakan kasus di belakang entah mengapa ia sedikit gugup.

Sila yang memang sudah berjanji untuk memijat Regan pun duduk dan memijat betis Regan.

"Sial gue kenapa?" tanya Regan dalam hati saat jantung nya berpacu dengan cepat lagi.

Setelah beberapa menit Sila sudah tidak memijat Regan karena sudah tidak tahan untuk beristirahat, ia berbaring dan menutup matanya.

"Alhamdulillah yaallah, akhirnya bisa baring juga" gumam Sila

Canggung. Itulah hal yang menggambarkan suasana pengantin baru itu, keduanya belum tidur dan hanya menutup matanya berpura-pura. Regan dengan sengaja berbalik karena mereka saling memunggungi, menghadap pada punggung Sila entah mengapa tangan Regan seperti bergerak sendiri memeluk pinggang Sila dari belakang, Regan dapat merasakan ketegangan Sila karena ia belum tidur.

"Sial, apa yang gua lakukan. bodoh, bisa-bisanya-" karena sudah terlanjur ia tetap memeluk pinggang Sila, dan mencoba untuk tertidur. Sementara Sila masih diam tidak bergerak sama sekali karena terkejut dengan apa yang Regan lakukan, ia ingin berbalik melihat apa Regan benar-benar tertidur atau tidak tapi ia tidak bisa karena Regan memeluk nya sedikit erat.

"Gak papa Sila, Regan suami kamu dan kita sudah sah. Jadi ini tidak apa-apa" batin Sila merilekskan tubuh nya dan terbukti Regan sudah tidak merasa ketegangan Sila, Regan makin mengeratkan pelukannya dan menenggelamkan wajahnya di leher Sila menghirup aroma tubuh Sila yang beraroma mawar meski di lapisi jilbab tapi Regan bisa mencium nya.

Tanpa sadar keduanya mulai memasuki mimpi mereka masing-masing dengan Regan yang memeluk Sila dari belakang.

Tbc.

Like dan komen!

see u next part ❤️

^^^Mawar Jk^^^

Terpopuler

Comments

Fatmawatiiska Fatmawatiiska

Fatmawatiiska Fatmawatiiska

ganbate KK 👍💪💪🥰

2022-06-21

1

Cip_13

Cip_13

arghh posesif ya bun

2022-06-20

1

Cip_13

Cip_13

ngelesnya bisa ae lu bang

2022-06-20

1

lihat semua
Episodes
1 NBH 1 : Perjodohan
2 NBH 2 : Akad
3 NBH 3 : Resepsi
4 NBH 4 : Aktivitas baru
5 NBH 5 : Masuk sekolah
6 NBH 6 : Kemarahan Regan
7 NBH 7 : Bullying
8 NBH 8 : Red Moon
9 NBH 9 : Obat
10 NBH 10 : Hanya Akting
11 NBH 11 : Aneh banget
12 NBH 12 : Dua Sahabat
13 NBH 13 : Kamar
14 NBH 14 : Sakit
15 NBH 15 : Gengsi
16 NBH 16 : Ternyata!?
17 NBH 17 : Yang sebenarnya
18 NBH 18 : Kesenangan
19 NBH 19 : Kemarahan Regan2
20 NBH 20 : Lagi
21 NBH 21 : Persolan izin
22 NBH 22 : Melampiaskan
23 NBH 23 : Nasehat Raden
24 NBH 24 : Mencoba
25 NBH 25 : Kejadian di kantin
26 NBH 26 : Penjelasan
27 NBH 27 : Poor Rafi dan Raden
28 NBH 28 : Bella dan antek-anteknya
29 NBH 29 : Bukan Sogokan
30 NBH 30 : Film Horor
31 NBH 31 : Pingsan
32 NBH 32 : Masakan pertama Regan
33 NBH 33 : Rumah Mertua
34 NBH 34 : Cocok Menjadi Orang Tua
35 NBH 35 : Anak?
36 NBH 36 : Toilet
37 NBH 37 : Amukan Regan
38 NBH 38 : Obat Pereda Amarah
39 NBH 39 : Tidur Bersama
40 NBH 40 : Camping?
41 NBH 41 : Julia dan Rifan
42 NBH 42 : Ainun
43 NBH 43 : Mall
44 NBH 44 : Bus
45 NBH 45 : Tenda
46 NBH 46 : Sungai
47 NBH 47 : Mie
48 NBH 48 : Pagi pagi bucin
49 NBH 49: Night game
50 NHB 50 : Malam puncak
51 NBH 51 : Pulang
52 NBH 52 : Belanja bulanan
53 NBH 53 : Genggaman tangannya
54 NBH 54 : Tidur Bersama
55 NBH 55 : Drama
56 NBH 56 : Perihal pakaian
57 NBH 57 : Bella sudah berubah?
58 NBH 58 : Tawuran
59 NBH 59 : Tak bisa marah
60 NBH 60 : Real suami istri
61 NBH 61: Ada apa dengan Regan?
62 NBH 62 : Ada apa dengan Regan? 2
63 NBH 63 : Keterlaluan!
64 NBH 64 : Rencana Rifan
65 NBH 65 : Keputusan Mama Rara
66 NBH 66 : Menghilang
67 NBH 67 : Regan kembali
68 NBH 68 : Regan kembali!
69 NBH 69 : Penyesalan Bella
70 NBH 70 : Akhir
71 NBH 71: Ekstra Part (Real)
Episodes

Updated 71 Episodes

1
NBH 1 : Perjodohan
2
NBH 2 : Akad
3
NBH 3 : Resepsi
4
NBH 4 : Aktivitas baru
5
NBH 5 : Masuk sekolah
6
NBH 6 : Kemarahan Regan
7
NBH 7 : Bullying
8
NBH 8 : Red Moon
9
NBH 9 : Obat
10
NBH 10 : Hanya Akting
11
NBH 11 : Aneh banget
12
NBH 12 : Dua Sahabat
13
NBH 13 : Kamar
14
NBH 14 : Sakit
15
NBH 15 : Gengsi
16
NBH 16 : Ternyata!?
17
NBH 17 : Yang sebenarnya
18
NBH 18 : Kesenangan
19
NBH 19 : Kemarahan Regan2
20
NBH 20 : Lagi
21
NBH 21 : Persolan izin
22
NBH 22 : Melampiaskan
23
NBH 23 : Nasehat Raden
24
NBH 24 : Mencoba
25
NBH 25 : Kejadian di kantin
26
NBH 26 : Penjelasan
27
NBH 27 : Poor Rafi dan Raden
28
NBH 28 : Bella dan antek-anteknya
29
NBH 29 : Bukan Sogokan
30
NBH 30 : Film Horor
31
NBH 31 : Pingsan
32
NBH 32 : Masakan pertama Regan
33
NBH 33 : Rumah Mertua
34
NBH 34 : Cocok Menjadi Orang Tua
35
NBH 35 : Anak?
36
NBH 36 : Toilet
37
NBH 37 : Amukan Regan
38
NBH 38 : Obat Pereda Amarah
39
NBH 39 : Tidur Bersama
40
NBH 40 : Camping?
41
NBH 41 : Julia dan Rifan
42
NBH 42 : Ainun
43
NBH 43 : Mall
44
NBH 44 : Bus
45
NBH 45 : Tenda
46
NBH 46 : Sungai
47
NBH 47 : Mie
48
NBH 48 : Pagi pagi bucin
49
NBH 49: Night game
50
NHB 50 : Malam puncak
51
NBH 51 : Pulang
52
NBH 52 : Belanja bulanan
53
NBH 53 : Genggaman tangannya
54
NBH 54 : Tidur Bersama
55
NBH 55 : Drama
56
NBH 56 : Perihal pakaian
57
NBH 57 : Bella sudah berubah?
58
NBH 58 : Tawuran
59
NBH 59 : Tak bisa marah
60
NBH 60 : Real suami istri
61
NBH 61: Ada apa dengan Regan?
62
NBH 62 : Ada apa dengan Regan? 2
63
NBH 63 : Keterlaluan!
64
NBH 64 : Rencana Rifan
65
NBH 65 : Keputusan Mama Rara
66
NBH 66 : Menghilang
67
NBH 67 : Regan kembali
68
NBH 68 : Regan kembali!
69
NBH 69 : Penyesalan Bella
70
NBH 70 : Akhir
71
NBH 71: Ekstra Part (Real)

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!