Sudah dua hari setelah kejadian itu. Sang mertua Ayunda,tak lagi muncul dirumah nya.
Hari ini ada undangan hajatan di rumah siti,dia dikenal janda anak dua.
Dia golongan orang kaya memiliki rumah makan.
"Pantas saja mertua ku tidak datang kerumah, ternyata lagi sibuk di rumah siti,untuk bantu-bantu hajatan,". Gumam Ayunda.
Dia melihat mertuanya sedang akrab dengan Siti. Siti sudah berumur kepala empat tapi karena dia orang kaya tentu saja perawatan sangat mahal dan terlihat muda.
"Ehh,ada Ayunda. Dikira gak datang lo,". Tegur Siti kepasa Ayunda,yang baru datang.
"Iis,mana mungkin aku tidak datang mba,kan hajatannya sangat mewah,". Ujar Ayunda.
"Suami kamu mana yu,apa dia tidak datang,". Ucapnya
"Mungkin sebentar lagi juga nyusul,".
"Liat yu, mertua sangat suka dengan ku bahkan dia setuju jika suamimu bersamaku,". Bisik Siti.
Dia berniat memancarkan Ayunda,agar emosi dan marah. Namun bukan Ayunda,yang tau aktingnya.
Dia kira aku cemburu,kalau perlu angkut saja suamiku bahkan aku sangat ikhlas,batin Ayunda.
"Bagus dong mba,". Jawab Ayunda tersenyum puas
"Ba-bagus apanya yu,". Siti tampak heran kepada Ayunda.
"Yah bagus. Siapa tau suamiku itu jodoh mu,". Ayunda sengaja berkata lantang.
Sehingga membuat orang tercengang kepada mereka.
"Maksud Ayunda,apa yah,". Tanya salah satu orang di situ.
Belum sempat Ayunda, menjawab.namun terdahulu Siti.
"Gak papa bu,ini cuman bisnis,". Kekehnya. "Husst,kamu jangan membuat kekacauan di acaraku yu,". Kata Siti,tengah geram kepada Ayunda yang terlihat biasa saja.
"Aku paham mba, permisi yah,". Ayunda melenggang pergi untuk masuk kedalam.
Ayunda, melihat suaminya yang didekati oleh Siti. Namun Hendri selalu menghindar dia terlihat risih jika Siti, mendekati Hendra.
Ayunda, tersenyum sinis saat memandang mereka berdua, Hendri. Menjadi salah tingkah saat matanya tertuju kepada istrinya.
"Yu.itu bukannya suamiku. Kok Siti,nempel-nempel sama suamimu,". Kata ibu-ibu di samping Ayunda.
"Iya yu,apa mereka punya hubungan,".
"Kok kamu diam sih yu,".
Banyak lagi kata-kata dilontarkan oleh ibu-ibu kepadanya.
"Mungkin mereka punya hubungan spesial bu,aku sebagai istri sudah lelah berkata jadi biarkan saja,". Ucap Ayunda
"Kasiannya kamu yu, pantes saja mertua mu di rumah siti terus selama dua hari ini,".
"Jadi suamimu selingkuh dong yu,".
"Mungkin bu. Tapi mas Hendri gak mau menceraikan saya,". Isak tangis Ayunda.
Akting dulu ah,cari simpati,batin Ayunda
"yang sabar yah yu,pasti kamu kuat,".
"Ayunda,sabar kok bu,". Jawab Ayunda.
Acaranya pun berjalan dengan lancar, tentu saja Siti, selalu menempel terus kepada Hendri,membuat Ayunda muak melihatnya.
Belum lagi mertuanya selalu melotot menatap anaknya Hendri,sehingga Hendri, pasrah dan diam.
Ck,anak penurut,batin Ayunda.
Tentu saja bisik-bisik para ibu-ibu di tempat membuat Hendri malu dan salah tingkah. Sedangkan istrinya acuh tanpa peduli berharap Ayunda, merebutnya di dekapan Siti yang selalu menempel kepada nya.
*******
Acaranya sudah selesai. Semua orang telah pergi meninggalkan rumah besar siti.
"Ayunda,tunggu. Jangan pulang dulu kamu,". Sang mertua memanggil Ayunda,tengah mau pergi. Ia tergopoh-gopoh menghampiri menantunya itu
"Ada bu,". Jawab Ayunda.
"Masuk,gak enak kalau diliat orang,".
"Gak mau bu,aku tau pasti kalian membahas mas Hendri dan Siti kan. Aku sudah bilang kalau mas Hendri menikahi Siti silahkan aku tidak ikut campur,". Kata Ayunda
"Baguslah,kalau kamu mengerti.aku tidak susah-susah meminta restu dari mu,". Sang mertua berlalu pergi dan masuk kedalam rumah Siti.
Ayunda,tak heran lagi melihat kelakuan Mertuanya itu.
"Huuuu, secepatnya aku harus pergi dari lingkaran keluarga yang aneh ini,". Ucap Ayunda
****
Malam semakin larut Ayunda tengah asyik dengan ponselnya.
"Ayunda,". Teriak Hendri kepada istrinya.
"Aku heran deh sama kamu mas, selalu saja berteriak. Emang rumah ini hutan,". Decak Ayunda
"Kenapa kamu tidak peduli kepadaku yu, kenapa kamu tidak marah saat Siti,menempel terus kepadaku,". Tanya suaminya
Ayunda memutar bola matanya dengan malas.
"Terus aku nangis-nangis, mohon-mohon gitu mas. Jangan harap itu akan terjadi,".
"Kamu tidak sayang dan cinta lagi sama aku yu,".
"Sayang,cinta. Semuanya hilang mas,ketika kamu melakukan kekerasan kepadaku, tanpa memberikan nafkah selama kita menikah,". Jawab Ayunda dengan tegas.
Hendri,bukam di buat Ayunda. Memang benar selama menikah Ayunda selalu mengalah. Bahkan Ayunda juga memberikan uang kepada ibu suaminya itu
"Kenapa diam mas,aku bukan wanita bodoh,yang kamu mainkan mas. Dan satu lagi lebih baik kamu menikah saja dengan Siti,dia lebih kaya banyak uang dan mempunyai segala-galanya,pasti ibumu senang bahkan kamu juga bisa makan-makan yang enak". Ujar Ayunda.
"Kamu mengijinkan aku menikah lagi yu,ingat yah aku tidak akan menceraikan kamu walaupun pernikahan aku dan Siti terjadi,". Kata Hendri.
Ayunda,hanya cengengesan saja mendengar perkataan suaminya itu."mas Hendri,mas Hendri.kamu kira aku wanita bodoh ha,mulai saat ini lebih baik kita berpisah mas,". Kata Ayunda.
"Tidak,aku tidak akan menalak mu yu,". Tolak Hendri
"Baik,aku akan menggugat cerai di pengadilan nanti,". Ayunda menatap tajam ke arah Hendri.
Ia sudah merasa jijik kepada suaminya,apa lagi baru saja Siti janda gatel itu menempel-nempel kepada Hendri.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 166 Episodes
Comments
Budi Paryanti
bagus yu.....tinggalin ajj kuarga toxit itu....mendingan jadi janda tapi hati hapy dr pada bersuami cuma status doang lha makan cari sendiri dan malah ngasih makan suami dan keluarga xa mana g di kasih nafkah lagi......
2024-09-30
0
Sulati Cus
buang aja yg bermanfaat di tempat nya
2022-11-26
1
Sulati Cus
ambil aja suami g guna 😂
2022-11-26
1