Membalas

Besok hari Ayunda, terlihat rapi dengan setelan bajunya.

"Gitu dong kerja,jangan diam saja,". Ucap Hendri kepada Ayunda.

Ada senyuman kecil di sudut Ayunda."aku sudah berhenti kerja di taman kanak-kanak,". Jawab Ayunda.

Hendri, nampak tak percaya mendengar perkataan istrinya itu.

"Ber-berhenti,gak mungkin. Kamu becanda kan Yu,". Tanya Hendri

"Kalau gak percaya datangin aja ke sekolah nya,". Sahut Ayunda.

Ia pun keluar dari kamar, meningkatkan suaminya terduduk lemas di ujung kasur.

Dengan langkah cepat Hendri, menghampiri istri nya di ruang tamu tengah menonton televisi.

"Kenapa kamu berhenti,mau dapat uang dari mana yu,mau makan apa kita ha,". Teriak suaminya

"Bisa gak mas,gak usah teriak-teriak. Kalau masalah uang kan ada kamu kerja,gimana sih,". Ketus Ayunda.

"Kamu kan tau aku kerja di bengkel uangnya hanya sedikit belum lagi ngasih ke ibuku,".

"Terserah kamu mas,mau bagaimana. Kalau kamu gak ngasih uang kek aku berarti gak makan,liat saja di dapur kosong melompong itu semua karena kamu mas merampas uangku,".

"Kamu berani yah membantah perkataan ku yu,gak takut lagi jadi istri durhaka,".

"Suami bagaimana mas yang aku patuhi, sedang kamu aja suka main tangan kepadaku,jangan harap aku diam lagi,". Jawab Ayunda. Dia tak akan mudah di tindas lagi.

"Ck,kalau kamu berhenti mengajar. Cepat pergi sana ke kafe, jangan sampai kehilangan pekerjaan itu,". Suruh Hendri kepada Ayunda.

Namun Ayunda,cuek saja tanpa menghiraukan suaminya.

"Kenapa diam kamu ha.sudah berani membangkang yah jadi istri,". Benyak Hendri

"Membangkang katamu mas,lagian untuk apa juga aku kerja. Aku capek-capek kerja tapi ibumu dan kakak-kakak mu menikmati jerih payahku,". Teriak Ayunda.

Dengan emosional Hendri, melayangkan satu tamparan. Karena cekatan Ayunda, langsung menangkis tangan suami nya.

Dengan syok Hendri,menatap istrinya tengah berani menangkis tamparan nya itu.

Dengan sekuat tenaga Ayunda, mendorong Suaminya hingga terjungkal kebalakang.

"Jangan harap kamu menyakiti aku lagi mas,sudah cukup kamu menamparku sekarang jangan harap seujung kuku kamu menyakiti ku lagi,". Ayunda sudah geram terhadap suaminya, selalu main kekerasan.

"istri durhaka kamu yu, berani-beraninya mendorong suamimu sendiri ha,". Bentak Hendri.

Ia langsung berdiri ingin menghampiri istrinya, Ayunda langsung cepat mengambil pisau dan mengancam suaminya.

"Berani mendekatiku,akan aku buat kamu jadi sate mas,aku masih daging-daging kamu ke ibumu dan kakak-kakak tersayang,". Ancam Ayunda dengan mata melotot dan memerah.

Hendri, bergidik ngeri menatap istrinya itu,ia pun mundur tak mau maju.

"Kamu kesurupan yu,awas kamu. Aku akan mengadu kalau kamu sudah berani kepadaku,". Tanpa ambil pusing lagi, Hendri langsung berlari kabur ke tempat orang tuanya.

"Ck,tukang mengadu dasar anak mami,". Ujar Ayunda. Ia juga meletakkan pisau itu di balik bantal di samping dia duduk.

Dengan siap-siaplah Ayunda, harus menghadapi para benalu.

"Pasti mereka menyerang ku secara bersama-sama,dikira aku takut apa,cukup sudah aku mengalah dengan semuanya,". Kata Ayunda sendiri.

****

Beberapa saat kemudian.

Benar saja Handri, membawa ibu beserta kakak-kakak nya.

"Mana Ayunda, berani sekali dia sama kamu,". Kata ibu Hendri.

"Kita hajar saja bersama-sama. Biar dia kapok,". Sahut Ambar.

"Wah,enak banget yah jadi tuan ratu,". Ucap sang mertua menatap Ayunda, tengah menikmati secangkir teh sambil menonton televisi.

"Enak banget bu,ini aku juga bikin minuman buat ibu,mas dan kakak iparku tersayang,". Ayunda tersenyum kecil menyambut kedatangan mereka.

"Jangan mau bu, takutnya nanti di racunin kita,". Ujar Neli.

"Maaf yah kakak ipar,aku gak sejahat itu lo,soalnya aku gak kaya kalian,". Ujar Ayunda.

"Apa benar kamu berhenti mengajar yu,". Tanya mertuanya.

"Iya bu. Kenapa,". Tanya balik Ayunda.

"Loh,gak bisa gitu dong yu. Kalau kamu gak kerja ibu gak dapat uang lagi dari kamu,".

"Kan ada mas Hendri,yang ngasih uang ke ibu biasanya kek gitu. Terus nanti uangnya di bagi sama aku bu, soalnya kalau gak dikasih gimana kami makan,". Ucap Ayunda dengan entengnya.

"Gak bisa lah yu,uang bengkel Hendri, sedikit mana cukup,". sahut Ambar

"Kalau gak cukup mending kak Ambar dan Neli,cari kerja. Tu di kafe seberang lagi cari karyawan,".

"Kamu berani yah menyuruh kakakku yu. Mereka keluarga ku kamu tidak berhak berkata seperti itu,".

"Terserah kamu mas. Aku pusing,".

"Kalau kamu gak kerja, apa yang di harapkan kita lagi. Mending kamu ceraikan saja Ayunda Hend, terus kamu menikah sama siti walau janda tapi kaya,".

"Gak mau bu. Gak cantik sudah berumur juga,". Tolak Hendri.

"Iya mas,aku setujui. Kamu ceraikan aku terus nikah sama Siti, kayanya dia suka sama kamu,". Ujar Ayunda.

"Dari pada aku menikah dengannya mending sama kamu yu,".

"Makasih mas. Sudah memilih aku,gak papa kan aku gak kerja,". Kata Ayunda

"Jadi istri gak usah malas yu,aku akan paksa kamu kerja atau aku seret kamu,".

"Berani kamu menyeretku akan aku cincang daging mu mas,".

"Oh,sudah berani melawan kamu ha,sama adikku,". Ambar menarik rambut Ayunda.

"dasar istri durhaka kamu yu,sudah berani melawan dengan mertua dan suamimu ha,". bentak sang mertua.

Dengan sekuat tenaga Ayunda,juga menjambak balik rambut kakak iparnya itu.

"Au,au,auuu. Sakit bu,sakit. Lepas yu,". Teriak Ambar kesakitan.

"Rasain kamu,makanya jangan berani macam-macam kamu sama aku. Selama ini aku diam terhadap kalian,". Teriak Ayunda tengah emosi yang sudah memuncak.

Neli,berniat membantu kakaknya, dengan cepat Ayunda menendang perut Neli,hingga terjatuh kelantai dan manahan rasa sakit di perut

"Aaaaaa, sakit,bu sakit perut Neli,". Isak tangis Neli.

"Ayo siapa lagi yang maju,apa ibu mertuaku maju juga atau kamu mas,". Mata Ayunda, memerah tengah melotot menatap ke arah ibu mertua berserta suaminya itu.

"Hendri,takut bu. Ayunda seperti kesurupan,". Kata Hendri.

sang ibu hanya terdiam tak berani berbuat apa-apa melihat keganasan menantu nya itu

"Bu, sakit. Lepas yu, rambutku sakit kamu tarik,". Teriak Ambar.

"Lepas dulu kamu mba,baru akan aku lepas,". Jawab Ayunda.

Benar saja Ambar, melepas langsung jambakannya. Begitu pun Ayunda,melepas cengkaram di rambut Ambar dengan hempasan keras membuat Ambar merosot jatuh ke lantai.

"Auuuu,awas kamu yu,". teriak Ambar.

"Itu pembalasan kemarin,". Tegas Ayunda

Ayunda, menyungging kan senyuman liciknya.

makanya jangan berani terhadap orang yang hanya diam saja,ini semua pembalasan ku,aku tidak perduli siapa mereka lagi,sudah cukup aku di sakiti,batin Ayunda

Dia masih setia menatap tajam kearah mereka.

Terpopuler

Comments

Budi Paryanti

Budi Paryanti

naahhhh gitu dunk....kalau di sakitin tuh ea balas jangan malahan diem ajj ea yg ada makin seneng lah orang yg jahat itu di biarin.....karna mereka semua dagh dzolim ama km jadi km wajib bales biar mereka tau gimana rasa xa di sakitin itu

2024-09-30

0

nesya

nesya

bagus yu, jgn mau di tindak harkat dan martabat mu sbg manusia.

2022-11-27

1

Wiwik Wardoyo

Wiwik Wardoyo

semangat 👍👍

2022-11-26

1

lihat semua
Episodes
1 Mertua
2 Kekejaman suami
3 Diperlakukan kasar
4 Membalas
5 Janda gatel
6 Mie instan
7 Calon madu
8 Sah
9 Nafkah sepuluh ribu
10 TALAK
11 Teman lama
12 Ide Licik
13 Gagal
14 Enam bulan kemudian
15 Pergi ke acara
16 Niat Rujuk
17 innalilahi
18 Meminta maaf
19 Kecoplosan
20 Mobil siapa
21 Juragan Sapi
22 Bonus 2x lipat
23 Lamaran Dadakan
24 Restoran
25 Tidur Bersama
26 Niat Baik
27 Rujuk Konon
28 Akad Nikah
29 Cincin berlian
30 Fitting Baju
31 Rumah Lama
32 Kue
33 Gagal Total
34 CCTV
35 Jatah Sebulan
36 Berlibur
37 Hotel
38 Pantai
39 Pinjam Mobil
40 Berbagi oleh-oleh
41 Uno
42 Tua-tua keladi
43 Dikira suhu ternyata cupu
44 Pernikahan (1)
45 Unboxing
46 Butik
47 penyakit
48 Rumah Sakit
49 Drama ala-ala
50 Permintaan
51 Akad Nikah
52 Akad nikah 2
53 Teror Lagi
54 Gulali
55 Unboxing
56 Lemes
57 Tersesat
58 Tertangkap
59 3 Kain Penutup kepala
60 Dalang ke dua
61 Tersangka ke-tiga
62 Dua pilihan
63 Surat perjanjian
64 efek obat
65 Tembakan
66 Gosip
67 Cibiran
68 Barang kecil
69 Positif
70 Terpuruk
71 Kenyataan
72 Di culik
73 Tidak
74 Siapa Dia
75 Kontraksi
76 Anakku
77 Tiga serangkai somplak
78 Tamu di malam hari
79 kekuatan Emak-emak
80 Basah kuyup
81 Terngiang-ngiang
82 Tiba-tiba membawa istri
83 Memberikan pekerjaan.
84 Aries
85 Jeruji besi
86 Mobil mewah
87 Babak belur
88 Nasi goreng spesial
89 Suasana Berbeda
90 Hanya status Ipar
91 Malam mingguan
92 Karma
93 Tamu Malam
94 Hujan
95 Menjadi pengemis
96 Pengakuan
97 Pergi Bertugas
98 Tamu
99 Berbelanja
100 Pendatang Baru
101 Satu Buket Bunga
102 Menolak
103 Nekat
104 Jauhi Anak Saya
105 Ulat Bulu
106 Potong Rokok
107 Stasiun Kereta Api
108 Hanya Kecupan
109 Secara instan
110 Disiram
111 Mendadak Akad Nikah
112 Hilang Jejak
113 Ritual Mandi
114 Malam pertama
115 Guyuran air
116 Dinner
117 Surat Peringatan
118 Positif
119 Kritis
120 Koma
121 Suntikan
122 Akhirnya (end)
123 expart (01)
124 Expart (02)
125 Expart (03)
126 Expart (04)
127 Expart (05)
128 Expart (06)
129 Expart (07)
130 Expart (08)
131 Awal (S2)
132 Video (S2)
133 Biang kerok (S2)
134 Sixpack (S2)
135 Putus (S2)
136 Bullyan (S2)
137 Pergi Ke Acara (S2)
138 Cemburu (S2)
139 Ayunda Marah (S2)
140 Opor Ayam (S2)
141 Ancaman (S2)
142 JAUH DARI KEINGINANNYA (S2)
143 Ide Herman (S2)
144 Menahan Cemburu Buta (S2)
145 Bermuka Dua (S2)
146 Tidur Seperti Mati (S2)
147 Keinginan Tak Sesuai Harapan (S2)
148 Berlahan-lahan Terobsesi (S2)
149 Benalu-Benalu (S2)
150 Ingin Jadi Menantuku Mimpi (S2)
151 Hanya Haluuuu (S2)
152 Kelulusan (S2)
153 Innalilahi wainailaihi rojiun (S2)
154 Kisah Kita Belum Usai (S2)
155 Kalah Dengan Selalu Ada (S2)
156 Menonton Bersama (S2)
157 Bogem Mentah (S2)
158 Lahirkan Anak Untuk Kami (S2)
159 Mengambil kesempatan Dalam Kesempitan (S2)
160 Saran Dari J (S2)
161 Mbak kunti (S2)
162 Aksi Para Ibu-ibu (S2)
163 Penutup kepala (S2)
164 Penutup Kepala 2 (S2)
165 Penutup kepala 3 (S2)
166 Pengumuman/Tamat (S2)
Episodes

Updated 166 Episodes

1
Mertua
2
Kekejaman suami
3
Diperlakukan kasar
4
Membalas
5
Janda gatel
6
Mie instan
7
Calon madu
8
Sah
9
Nafkah sepuluh ribu
10
TALAK
11
Teman lama
12
Ide Licik
13
Gagal
14
Enam bulan kemudian
15
Pergi ke acara
16
Niat Rujuk
17
innalilahi
18
Meminta maaf
19
Kecoplosan
20
Mobil siapa
21
Juragan Sapi
22
Bonus 2x lipat
23
Lamaran Dadakan
24
Restoran
25
Tidur Bersama
26
Niat Baik
27
Rujuk Konon
28
Akad Nikah
29
Cincin berlian
30
Fitting Baju
31
Rumah Lama
32
Kue
33
Gagal Total
34
CCTV
35
Jatah Sebulan
36
Berlibur
37
Hotel
38
Pantai
39
Pinjam Mobil
40
Berbagi oleh-oleh
41
Uno
42
Tua-tua keladi
43
Dikira suhu ternyata cupu
44
Pernikahan (1)
45
Unboxing
46
Butik
47
penyakit
48
Rumah Sakit
49
Drama ala-ala
50
Permintaan
51
Akad Nikah
52
Akad nikah 2
53
Teror Lagi
54
Gulali
55
Unboxing
56
Lemes
57
Tersesat
58
Tertangkap
59
3 Kain Penutup kepala
60
Dalang ke dua
61
Tersangka ke-tiga
62
Dua pilihan
63
Surat perjanjian
64
efek obat
65
Tembakan
66
Gosip
67
Cibiran
68
Barang kecil
69
Positif
70
Terpuruk
71
Kenyataan
72
Di culik
73
Tidak
74
Siapa Dia
75
Kontraksi
76
Anakku
77
Tiga serangkai somplak
78
Tamu di malam hari
79
kekuatan Emak-emak
80
Basah kuyup
81
Terngiang-ngiang
82
Tiba-tiba membawa istri
83
Memberikan pekerjaan.
84
Aries
85
Jeruji besi
86
Mobil mewah
87
Babak belur
88
Nasi goreng spesial
89
Suasana Berbeda
90
Hanya status Ipar
91
Malam mingguan
92
Karma
93
Tamu Malam
94
Hujan
95
Menjadi pengemis
96
Pengakuan
97
Pergi Bertugas
98
Tamu
99
Berbelanja
100
Pendatang Baru
101
Satu Buket Bunga
102
Menolak
103
Nekat
104
Jauhi Anak Saya
105
Ulat Bulu
106
Potong Rokok
107
Stasiun Kereta Api
108
Hanya Kecupan
109
Secara instan
110
Disiram
111
Mendadak Akad Nikah
112
Hilang Jejak
113
Ritual Mandi
114
Malam pertama
115
Guyuran air
116
Dinner
117
Surat Peringatan
118
Positif
119
Kritis
120
Koma
121
Suntikan
122
Akhirnya (end)
123
expart (01)
124
Expart (02)
125
Expart (03)
126
Expart (04)
127
Expart (05)
128
Expart (06)
129
Expart (07)
130
Expart (08)
131
Awal (S2)
132
Video (S2)
133
Biang kerok (S2)
134
Sixpack (S2)
135
Putus (S2)
136
Bullyan (S2)
137
Pergi Ke Acara (S2)
138
Cemburu (S2)
139
Ayunda Marah (S2)
140
Opor Ayam (S2)
141
Ancaman (S2)
142
JAUH DARI KEINGINANNYA (S2)
143
Ide Herman (S2)
144
Menahan Cemburu Buta (S2)
145
Bermuka Dua (S2)
146
Tidur Seperti Mati (S2)
147
Keinginan Tak Sesuai Harapan (S2)
148
Berlahan-lahan Terobsesi (S2)
149
Benalu-Benalu (S2)
150
Ingin Jadi Menantuku Mimpi (S2)
151
Hanya Haluuuu (S2)
152
Kelulusan (S2)
153
Innalilahi wainailaihi rojiun (S2)
154
Kisah Kita Belum Usai (S2)
155
Kalah Dengan Selalu Ada (S2)
156
Menonton Bersama (S2)
157
Bogem Mentah (S2)
158
Lahirkan Anak Untuk Kami (S2)
159
Mengambil kesempatan Dalam Kesempitan (S2)
160
Saran Dari J (S2)
161
Mbak kunti (S2)
162
Aksi Para Ibu-ibu (S2)
163
Penutup kepala (S2)
164
Penutup Kepala 2 (S2)
165
Penutup kepala 3 (S2)
166
Pengumuman/Tamat (S2)

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!