Akkhhhhhh!!!
"Dasar om om mes*m keluar!" Anisa berteriak karena dia terkejut kenapa tuan muda nya itu tiba tiba masuk ke kamar mandi.
"Sial kenapa kau menyiramku aku.."
Blushhh seketika pipi Alex memerah karena dia tidak sengaja melihat Anisa yang sedang bertelanj*ng karena Anisa belum menyelesaikan mandi nya.
(Hahh. Apa dia Anisa? Kenapa dia seperti perempuan dewasa bentuk tubuhnya juga sangat bagus. So sexy. Astaga apa yang aku pikirkan gila, aku sudah kebelet)
"Hei tuan muda keluarlah apa kau sudah gila? Apa kau sengaja ingin mengintipku!" Anisa terus berteriak karena memang dia sangat kesal kepada taun muda nya itu.
Anisa yang sedang keramas pun segera mengambil handuk nya untuk menutupi tubuhnya itu. Tidak peduli rambut dan badannya penuh dengan busa yang terpenting tubuhnya itu tidak dilihat lagi oleh orang lain.
"Ada apa ini kenapa Anisa berteriak?" Tanya Yulia kepada mereka sekaligus heran kenapa Anisa dan Alex berada di kamar mandi yang sama dan keadaan Anisa yang hanya berbalut handuk sedangkan Alex yang basah kuyup karena disiram oleh Anisa.
Bi Ratni Yulia dan Alan pun berada disana mereka bertanya tanya ada apa ini sebenarnya?
"Maaf nyonya saya berteriak karena tuan muda tiba tiba masuk kedalam kamar mandi. Sedangkan saya lagi mandi." jawab Anisa sambil cemberut karena kesal. Seketika Yulia pun melirik kearah Alex seakan akan bertanya kenapa Alex masuk ke kamar mandi asisten rumah tangga.
"Alex tidak tau mom kalau dia sedang mandi. Air dikamar mandi Alex mati dan Alex kebelet jadi Alex milih kamar mandi disini. Ini juga bukan salah Alex siapa suruh dia tidak mengunci pintunya." ucap Alex sambil melirik ke arah Anisa.
"Dan kau kenapa bisa basah kuyup seperti ini alex?" Alan pun bertanya kepada Alex.
"Ini karena dia menyiram ku dad tidak sopan sekali." jawab Alex sambil kesal karena ulah Anisa.
"Wajar saja saya menyiram anda tuan karena anda juga tidak sopan main masuk ke kamar mandi saja." ucap Anisa sambil memutar bola malas karena tuan mudanya itu tidak mau kalah.
"Sudah sudah ini salah kalian berdua. Anisa lain kali kalau mau mandi jangan lupa kunci pintunya supaya tidak ada orang yang masuk saat kamu sedang mandi. Alex kau juga lain kali ketuk dulu apa ada orang di dalam kamar mandi ini jangan langsung masuk." Alex dan Anisa pun dinasehati oleh Yulia.
"Sudah Anisa cepat selesai kan mandi mu nanti kalau kemalaman bisa sakit. Dan Alex pakai saja kamar mandi mommy cepat." Akhirnya mereka pun menyelesaikan masalah barusan.
"Tubuhku yaampun. Om om tua itu sudah melihat tubuhku." Anisa semakin kesal kepada tuan mudanya itu karena tubuhnya sudah terlihat.
"Astaga kenapa pikiran ku kotor sekali kenapa tubuh polos Anisa terus saja ada di bayanganku. Padahal setiap hari banyak wanita sexy menggodaku tapi tidak ada satu pun yang bisa membuatku memikirkan mereka." Alex terus terusan berbicara mengenai kejadian tadi kenapa di pikiran nya Anisa terus.
Sedangkan Anisa yang sudah menyelesaikan mandinya terus saja kesal karena kejadian tadi. "Yaampun bagaimana ini tubuhku, dia dengan mudahnya melihat tubuhku yang indah ini. Dasar om om makanya nikah udah tua belum nikah nikah, mungkin dia tidak laku atau jangan jangan astaga apa dia gay. Oh tidak kalau dia benar gay tidak habis pikir dia tampan tapi seperti itu."
Keesokan harinya Anisa yang sedang bersiap memasak tiba tiba mendengar suara tuan muda. "Hey kau kenapa masih bocah sudah bekerja apa kau kekurangan uang apa ibu dan ayahmu pengangguran? Harusnya kau sekolah bukan bekerja seperti ini." Anisa yang mendengar ucapan itu merasa sedih dan sakit hati karena tuan muda tidak tau kalau ibu dan ayahnya sudah meninggal dunia. Anisa pun memilih untuk tidak menjawab karena kalau menjawab dia pasti akan menangis karena dalam diam nya Anisa sedang menahan tangisnya.
Kesal karena pertanyaan nya tidak dijawab Akhirnya Alex pergi meninggalkan Anisa dan menuju meja makan. "Mom dad kenapa kalian menerima dia untuk bekerja disini. Seharusnya dia sekolah apa dia kekurangan uang apa ibu dan ayahnya tidak bisa membiayai dia untuk sekolah."
"Alex apa kau tidak tau? Anisa itu sudah menjadi anak yatim piatu ayah dan ibunya sudah meninggal dunia. Apa kau tidak ingat Anisa itu gadis kecil yang menyelamatkan mommy 4 tahun yang lalu." Alex terkejut setelah mendengar penjelasan mommy nya itu dia benar benar lupa kepada Anisa karena dia tidak pernah mengingat hal yang tidak penting bagi dirinya.
(Aku tidak tau kalau dia sudah tidak mempunyai ayah dan ibu. Kenapa aku harus berbicara seperti itu kepada dia, Aku menjadi merasa bersalah apalagi ternyata dia yang sudah menyelamatkan mommy)
Anisa dan bi Ratni sedang menyiapkan semua masakan di meja makan. Setelah semuanya dihidangkan Anisa dan Bi Ratni kembali ke dapur untuk mencuci peralatan dapur yang kotor.
(Dia sangat jahat dia tidak tau apa apa tapi sudah berbicara dengan asal mengenai ayah dan ibuku. Dia tidak akan merasakan berada di posisiku karena kehidupan dia sangat terjamin dan tidak akan mengalami kesusahan seperti ku)
Tanpa Anisa sadari air mata nya sudah membasahi pipinya, bi Ratni yang melihat Anisa menangis langsung mendekati Anisa dan bertanya. "Nis kenapa kamu menangis?"
"Ehh engga bi Anisa engga nangis ini cuman perih aja matanya." Elak Anisa
"Benarkah kamu jangan berbohong apapun yang kamu rasakan ceritalah bibi akan selalu ada untukmu nis bibi sekarang adalah ibumu jangan lupa itu. Jangan pernah menyimpan rasa sakit itu sendirian." ucap bi Ratni
"Beneran bi Anisa tidak kenapa kenapa." jawab Anisa sambil tersenyum.
Setelah selesai mencuci peralatan dapur yang kotor Anisa dan bi Ratni kembali ke meja makan untuk membereskan nya karena tuan dan nyonya sudah selesai sarapan.
Di sisi lain Alex yang sedang bersiap menuju kantor dia bergumam dalam hatinya. (Kenapa aku terus merasa bersalah seperti ini aku kan tidak tau bukan kah itu hal wajar).
Alex pun segera menuju mobilnya dia memang suka mengendarai mobilnya sendiri karena dia paling tidak suka jika miliknya disentuh oleh orang lain. Kecuali kalau dia benar benar lelah Roy lah yang suka mengendarai mobilnya dan mengantarkan dia pulang.
Ketika Alex sampai kantor, Bella wanita yang sangat menginginkan Alex dia sudah berada disana. Seketika mood Alex menjadi hancur karena Alex sangat membenci jika ada seseorang yang mengganggu aktivitasnya. Alex mengabaikan nya tapi Bella yang melihat kedatangan Alex langsung saja memegang tangannya.
"Honey kenapa kau mengabaikan ku apa aku kurang cantik atau aku kurang sexy untukmu?" ucap Bella sambil memainkan tangannya di dada Alex.
Alex yang jijik akan perlakuan Bella kepadanya, langsung saja mendorong Bella agar menjauh dari nya. "Honey kenapa kau kasar sekali." Bella tetap saja menggoda Alex sedangkan Alex semakin jijik kepadanya.
Alex pun segera masuk kedalam lift karena dia ingin segera masuk kedalam ruangannya dan terjauh dari wanita menjijikan itu. Setelah sampai di ruangan nya Alex pun segera menghubungi Roy untuk segera menghadap nya dan mengusir wanita yang sangat menjijikan itu.
"Roy usir lah wanita menjijikan itu aku tidak suka jika lingkunganku dikotori karena adanya wanita menjijikan seperti dia. Dan kalau sudah mengusirnya, langsung ke ruangan ku dan bawa berkas berkas yang harus aku tanda tangani." Alex memberi perintah kepada Roy sekertaris pribadinya itu. Alex memilih Roy menjadi sekertaris pribadinya karena Roy sangat pintar dan dia juga tidak suka jika berada dekat dengan perempuan.
"Baik tuan muda."
"Hey kau wanita menjijikan pergilah sebelum saya memanggil satpam untuk menyeretmu keluar dari sini." Begitulah cara Roy berbicara dia memang tidak suka jika ada seseorang yang susah untuk mengikuti kata katanya.
"Dasar laki laki murahan kau ini hanya seorang sekertaris bukan seorang rajanya jadi tidak usah so soan mau mengusir ku." dengan tidak tau malunya Bella malah menjawab dan menghina Roy.
"Satpam! Seret wanita ini keluar jangan pernah izinkan dia masuk lagi." ucap Roy yang menyuruh satpam mengusir dan tidak boleh mengizinkan Bella masuk kedalam kantor lagi.
"Baik tuan." satpam pun langsung menarik paksa tangan Bella agar segera keluar dari kantor.
"Dasar sekertaris sialan!" teriak Bella yang tidak terima dirinya diseret oleh satpam.
Roy yang sudah membereskan satu perintah tuan mudanya itu kemudkan berjalan menuju lift karena ruangan tuan muda ada diatas.
(Tuan muda akan susah mendapatkan perempuan baik baik karena di sekeliling nya hanya ada perempuan yang menginginkan harta dan tahta tuan muda saja. Semoga saja secepatnya akan datang perempuan yang benar benar menyayangi tuan muda apa adanya dan dalam kondisi apapun agar perempuan syaiton seperti Bella tidak mengganggu kehidupan tuan muda lagi).
Tok tok tok
"Permisi tuan muda saya membawa berkas berkas yang harus anda tanda tangani." Roy pun memberikan berkas berkas itu kepada Alex.
"Roy pembangunan Hotel dan Rumah sakit di negara S*******a apakah sudah dimulai? Tanya Alex kepada sekertaris nya itu sambil mempelajari berkas berkas dan menanda tangani nya.
"Sudah tuan muda, apa tuan muda akan berkunjung untuk melihat pembangunan nya?" tanya Roy
"Dalam waktu dekat ini aku belum bisa kesana Karena pekerjaan disini pun masih sangat banyak. Roy bantu aku membereskan ini semua dan nanti antar aku pulang. Aku malas sekali menyetir."
"Baik tuan muda." Roy segera melakukan pekerjaan nya dan tidak terasa waktu sudah menunjukan pukul 5 sore hari.
"Tuan muda, ini sudah jam 5 sore. Apa saya harus mengantar tuan muda pulang sekarang?" Tanya Roy.
"Baiklah ayo aku sudah lelah." mereka pun berjalan menuju parkiran. Di perjalanan tidak ada sedikit pun perbincangan karena jika tidak ada hal yang penting mereka tidak pernah bicara.
Mereka pun akhirnya sampai di rumah keluarga Bimantara. Anisa yang sedang membantu Nyonya nya itu menyiram bunga tidak sadar kalo dia sedang diperhatikan oleh seorang laki laki yang tampan dan dewasa.
(Siapa itu apa dia asisten rumah tangga yang baru? Tapi kenapa dia masih kecil tapi tidak apa apa lagian dia cantik) Roy terus berbicara dalam hatinya sambil melihat kearah Anisa dan Roy tidak mendengar kalau Alex memanggil nya.
"Roy! Apa kau tuli aku sudah memanggil mu beberapa kali tapi kau tidak mendengar ku sama sekali." Dengan kesal Alex berbicara kepada Roy karena Roy sama sekali tidak mendengar nya.
"Maafkan saya tuan muda." Roy terkejut sekaligus takut karena sudah membuat tuan muda marah.
Di sisi lain Anisa dan Nyonya Bimantara melihat kearah Alex dan Roy. "Anisa kembalilah ke dapur dan buatkan minum untuk Alex dan Roy." Anisa yang mendapat perintah dari nyonya nya itu dia mengangguk dan segera kedapur untuk menyiapkan minum.
"Alex Roy kalian kenapa diam saja diluar masuklah Anisa akan membuatkan minum untuk kalian." Alex yang mendengar teriakan mommy nya itu langsung masuk dan duduk di sofa ruang keluarga begitu juga Roy yang mengikuti langkah tuan muda nya
Tak lama kemudian Anisa pun datang sambil membawa minum untuk tuan muda dan sekertaris nya itu. " Tuan muda ini minumnya , tuan silahkan." setelah memberikan minum kepada tuan muda dan sekertaris nya itu Anisa kembali ke dapur. Tapi Roy dari tadi slalu memperhatikan Anisa (Oh namanya Anisa. Nama Yang bagus). Tanpa Roy sadari ternyata tuan muda sedang memperhatikan dirinya.
"Hey Roy kau ini kenapa dari tadi memperhatikan Anisa terus menerus apa kau menyukainya?" Roy terkejut dengan perkataan tuan mudanya itu karena dia ketahuan dari tadi dia memperhatikan Anisa.
"Tidak tuan muda saya hanya heran saja dia masih kecil dan seharusnya dia sekolah tapi kenapa dia malah bekerja." Roy sedikit bertanya Kepada tuan muda.
"Kau ini Roy kebiasaan." Alex kesal karena sahabat nya itu selalu saja harus diingatkan jangan selalu menyebut tuan muda jika sedang tidak bekerja.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 58 Episodes
Comments
babyLhass
bener banget bund
2022-05-27
0
Salma Syam
tuan muda akan jatuh cinta sama Anisa..
2022-05-27
1