"Pekerjaan kamu gak terlalu banyak nis, cuman masak terus beresin kamar tuan muda." penjelasan bi Ratni hanya dijawab dengan anggukan saja oleh Anisa karena dia pasti sudah paham.
"Dan sekarang ayo bibi tunjukan kamar tidur kamu." Anisa mengikuti bi Ratni menuju kamar tidurnya.
Setelah beberapa menit akhirnya mereka sampai di kamar tidur Anisa. Memang cukup jauh ya karena rumah nya begitu besar dan luas jadi dari satu ruangan ke ruangan lainnya membutuhkan waktu.
"Nah ini kamar kamu terus kamar bibi ada di sebelah kamar tidur kamu. Nah diatas sana ada kamar tuan muda dan di depan kamar tuan muda adalah kamar nyonya dan tuan Bimantara. Jadi kamu harus ingat jangan sampai salah masuk." Anisa benar benar mendengarkan dengan baik setiap ucan bi Ratni supaya dia bekerja dengan baik.
"Bi kalau kamar mandi nya dimana?" Anisa bertanya karena daritadi belum melihat kamar mandi.
"Kamar mandi kita itu di pojok sana, beda dengan kamar mandi tuan , nyonya , dan tuan muda mereka punya kamar mandi masing masing dikamar tidurnya." Anisa mengangguk karena bi Ratni sudah menjawab pertanyaan nya.
"Ayo cepat masukan pakaian mu kedalam lemari sana dan langsung ke dapur ya karena kamu harus masak untuk makan siang." ucap bi Ratni.
Setelah selesai memasukan pakaian nya kedalam lemari Anisa langsung menuju dapur untuk memasak. Memasak bukanlah hal yang sulit buat Anisa karena dari kecil dia sudah terbiasa memasak makanan apapun yang dia inginkan.
"Hemm masak apa ya?" Anisa terus berfikir sebaiknya dia memasak apa karena dia tidak mau mengecewakan tuan dan nyonya nya itu.
"Bagaimana kalau aku masak tumis kangkung, telur balado ,dan orek tempe. Ehh apakah ini terlalu sederhana? Tapi yasudah lah gapapa lain kali aku minta nyonya request masakan saja." Anisa memasak semua menu yang dia sebutkan tadi. Setelah selesai memasak dia langsung meletakkan masakan nya itu di meja makan.
"Wah wangi sekali masakan ini sepertinya enak." ucap Yulia
"Iya mom daddy sudah lama tidak makan masakan seperti ini. Bi Ratni tumben masak masakan ini." ucap Alan sambil melihat bi Ratni.
"Maaf Tuan, Nyonya ini bukan bibi yang masak tapi Anisa Asisten rumah tangga yang baru yang tadi siang Nyonya terima bekerja disini." ucapan bi Ratni itu membuat Nyonya ingat bahwa dia belum melihat wajah Anisa.
"Oh iya bi tapi saya belum lihat wajahnya soalnya tadi saya lagi siram bunga kesayangan saya. Coba panggil dia kesini bi." ucap Yulia.
"Baik nyonya."
"Anisa Nyonya memanggil mu cepatlah temui Nyonya di meja makan." Anisa mengangguk dan langsung pergi ke meja makan.
"Nyonya apa Nyonya memanggil saya?" ucap Anisa sambil menunduk
"Iya saya memanggil mu karena tadi saya belum sempat melihat dan mengenal dirimu. Duduklah saya ingin menanyakan beberapa hal padamu." ucap Yulia yang menyuruh Anisa duduk di sampingnya.
Ketika Anisa duduk di sampingnya, betapa terkejutnya Yulia melihat wajah Anisa. Dia mengenali wajah itu karena dia pernah diselamatkan oleh Anisa.
"Astaga kau Anisa. Anisa gadis kecil yang menyelamatkan ku 4 tahun yang lalu? Kenapa kau bekerja seharusnya kau masih sekolah." ucapan itu sontak membuat Anisa mengangkat kepalanya karena dia pun terkejut ternyata Nyonya nya itu adalah ibu yang dia selamatkan 4 tahun yang lalu.
"Ibu? Iya saya Anisa bu. Saya bekerja karena tidak bisa meneruskan sekolah saya karena saya tidak punya uang." penyataan Anisa membuat Yulia terheran heran kenapa sampai tidak mempunyai biaya apa ibu dan ayahnya tidak bekerja?
"Kemana ayah dan ibumu? Kenapa dia tidak bisa membiayai sekolah mu? Apa mereka tidak punya pekerjaan?" pertanyaan itu Yulia tanyakan karena sangat penasaran nya.
"Ayah dan ibu saya sudah meninggal Nyonya. Jadi saya harus bekerja karena hanya dengan bekerja saya bisa melanjutkan kehidupan saya." Ucapan Anisa benar benar membuat Yulia dan Alan terkejut.
"Yaampun kenapa aku menanyakan soal ini dad aku sungguh merasa tidak enak." Yulia berbicara kepada Alan karena merasa tidak enak sudah menanyakan hal itu kepada Anisa.
"Anisa kamu jangan sedih, bekerja lah disini kami akan memberikan gaji yang bisa mencukupi kehidupan mu. Kalau mau kamu boleh melanjutkan sekolah mu karena pekerjaan mu tidak terlalu banyak bukan?" Ucapan Tuannya itu memang sangat membahagiakan untuk Anisa tapi untuk bersekolah lagi seperti nya tidak bisa karena dia sudah pernah menikah.
"Terimakasih Tuan, Nyonya saya akan bekerja dengan giat dan baik. Kalau tidak ada Pertanyaan lagi saya izin kebelakang karena masih ada pekerjaan yang belum beres." Anisa meminta izin untuk kembali bekerja.
"Baiklah, selesaikan pekerjaan nya." ucap Yulia
Setelah semuanya selesai makan Anisa dan bi Ratni segera membereskan dan membersihkan meja makan. Di sisi lain Tuan dan Nyonya berbicara tentang Anisa.
"Dad mommy tidak menyangka akan bertemu lagi dengan gadis kecil itu bahkan sekarang dia sudah tumbuh menjadi perempuan yang cantik. Dia sudah menyelamatkan mommy kalau tidak ada dia gatau deh mungkin mommy udah cacat."
"Mom mana ada keserempet motor doang sampai cacat ada ada aja. Tapi daddy salut sama dia walaupun dia yatim piatu tapi dia tetap punya semangat untuk hidup, apalagi sekarang dia harus bekerja untuk menyambung hidupnya."
"Dad apa anak kita baik baik saja?"
"Tentu baik baik saja, memangnya dia kenapa?"
"Mommy takut dia g*y soalnya dia kan slalu bersama Roy, mommy tidak pernah sekalipun melihat dia dengan perempuan."
"Isshhh mommy anak kita baik baik saja dia normal hanya saja dia belum menemukan perempuan yang dia sayangi dan intinya perempuan itu perempuan baik baik. Bukan perempuan yang hanya menginginkan harta dan tahta saja."
"Dia itu sudah waktunya menikah dad tapi dia lambat sekali apa harus mommy carikan perempuan untuk dia."
"Sudahlah nanti juga dia akan menikah jika dia sudah menemukan perempuan yang bisa mengisi kekosongan hatinya itu."
Di sisi lain Anisa yang sudah membereskan pekerjaan nya dia akan berlanjut membereskan kamar tuan muda. Anisa tidak heran karena hampir semua kamar laki laki slalu berantakan.
"Kirain kamar tuan muda tidak akan seperti ini, kapal pecah duarrr hahaha." Ya pantas saja Anisa masih seperti itu umurnya saja masih 17 tahun.
Setelah beberapa lama membereskan kamar tuan muda akhirnya Anisa selesai membereskan nya. "Hufftt lumayan cape juga ya ogah banget punya suami kaya tuan muda, kamar sendiri sampe sebegini berantakan nya."
Anisa berjalan menuju kamarnya dia ingin sekali merebahkan tubuhnya. Dia juga ingin menelpon Angel karena dia merindukan sahabatnya itu.
"Hallo Angel bagaimana kabarmu?" Tanya Anisa.
"Aku baik baik saja an. Kau dimana sekarang? Apa sudah menemukan rumah untuk disewa?" Tanya Angel karena dia sangat khawatir kalau sahabatnya itu masih luntang lantung dijalanan.
"Aku sudah bekerja ya walaupun menjadi asisten rumah tangga. Apa kau tau Nyonya ku adalah ibu yang aku selamatkan 4 tahun ya lalu apa kau ingat? Kau ingin melapor polisi karena kaki dan tangan ku terluka karena menyelamatkan ibu itu." Anisa menceritakan bahwa nyonya nya itu adalah ibu yang pernah dia selamatkan.
"Benarkah? Bagus lah kalau begitu semoga kau betah bekerja disana ya an. Sebulan sekali pulang lah kesini aku ibu dan ayah sangat merindukan mu an, apa disana ada tuan muda yang sangat tampan? Kalau ada minta nomer ponselnya lalu kirim padaku an hahaha." Begitulah perbincangan mereka suka bercanda dan sekarang sering membahas tentang laki laki.
"Ada sih tapi aku tidak tau dia tampan atau tidak yang jelas aku tidak mau jika nanti menikah dengan laki laki seperti Tuan muda disini. Dia sangat jorok kamarnya berantakan sekali." Begitulah Anisa membicarakan tuan mudanya bahkan sedikit menjelek jelek an.
"Kau ini awas saja kalau suatu saat nanti kau malah menyukai tuan muda disana an, kau harus membayar semua belanjaan ku."
"Aku pastikan tidak akan menyukai dia camkan itu jika aku sampai menyukai nya maka aku akan bayar semua belanjaan mu."
Tidak terasa malam pun tiba saatnya Anisa menyiapkan makan malam karena sekarang Tuan muda pun akan pulang.
(Aku penasaran sekali apa tuan muda disini tampan , baik atau bahkan jelek dan menyebalkan)
"Mom dad."
"Alex kau sudah pulang, jangan langsung makan mandi dulu baru boleh makan." begitulah Yulia sangat baik dalam menjaga kebersihan.
"Baiklah baiklah" Dengan sedikit perasaan kesal Alex melangkahkan kakinya menuju kamarnya.
"Siapa yang membereskan kamarku?" Alex bertanya tanya karena dia melihat kamarnya yang semula sangat berantakan tapi sekarang sudah sangat rapih.
Setelah membersihkan badannya Alex segera turun ke bawah untuk makan malam karena dia sudah sangat lapar. Ketika di meja makan dia dikenalkan dengan asisten rumah tangga yang baru oleh mommy nya.
"Anisa kenalkan ini Alex tuan muda disini dia anak kami satu satunya. Dan Alex ini Anisa asisten rumah tangga yang baru dan yang membereskan kamarmu adalah Anisa jadi jangan heran kalau kamarmu selalu rapih." begitulah perkenalan antara Anisa dan Alex.
(Oh jadi dia yang membereskan kamarku, baguslah setiap hari kamarku akan rapih) Alex berbicara dalam hatinya sambil melihat kearah Anisa
(Oh jadi ini tuan muda disini, ini sih namanya tuan tua masa tuan muda udah om om kaya begini) Anisa berbicara dalam hatinya sambil melihat kearah Alex
Anisa dan bi Ratni yang berada di dapur berbincang bincang sedikit tentang tuan muda nya itu.
"Bi itu sih namanya bukan tuan muda tapi tuan tua." ucap Anisa yang membuat bi Ratni tertawa.
"Hahaha nis jangan begitu ya menurut kamu Tuan muda itu sudah tua karena kamu beda 10 tahun dengan tuan muda. Tapi tuan muda baik, bukan hanya baik tuan muda juga bijaksana dan pintar makanya perusahaan Bimantara corp bisa sukses dan membuat keluarga Bimantara menjadi keluarga terkaya no1 di asia."
"Yaampun Anisa sampai gak tau kalo keluarga ini keluarga terkaya no1 di asia." Anisa benar benar terkejut karena dia baru tau tentang hal ini.
"Sudah sudah ayo kita bereskan meja makan dan mencuci piring kayanya tuan dan nyonya sudah selesai makan." Ucap bi Ratni
Anisa pun segera membereskan meja makan dan mencuci piring agar dia bisa segera beristirahat. Akhirnya pekerjaan hari ini pun selesai Anisa berjalan menuju kamarnya.
"Aku harus memberi tahu Angel kalau tuan muda disini ternyata sudah tua." Anisa langsung menghubungi sahabatnya itu.
"Hallo Angel, apa kau tahu tuan muda disini ternyata sudah tua astaga. Dia memang tampan tapi yaampun umurnya beda 10 tahun denganku." ucap Anisa yang sedang memberikan informasi kepada sahabatnya itu tentang tuan muda.
"Tidak apa umur hanyalah angka an kalau kau tidak mau biar aku saja. Aku siap menerima tuan muda disana untuk menjadi suamiku kelak hahaha." ucap Angel
"Sudahlah Aku mau istirahat lain kali aku telpon lagi dahh." Anisa pun menutup telpon nya karena dia sudah lelah ingin beristirahat.
Anisa pun merebahkan tubuhnya diatas kasurnya dia merasa tidak nyaman karena badannya penuh dengan keringat.
"Kayak nya harus mandi dulu soalnya gerah banget ini gaakan bisa tidur." Ya namanya kamar tidur asisten rumah tangga gak ada AC nya jadi Anisa harus mandi kalau mau tidur nyenyak.
Anisa pun berjalan menuju kamar mandi, dia langsung masuk tanpa mengunci pintunya. Dia langsung mandi karena sudah tak tahan gerahnya. Di sisi lain air dikamar mandi Alex mati jadi dia tidak bisa buang air kecil karena tidak mungkin setelah Alex buang air kecil tidak membilasnya. Alex pun berinisiatif akan buang air kecil dikamar mandi asisten rumah tangga saja karena disana juga bersih.
"Yaampun dingin banget aku harus lebih cepat mandinya kalo tidak aku bisa masuk angin dan sakit." ucap Anisa sambil mempercepat mandinya
"Sial kenapa harus mati airnya aku sudah tidak tahan lagi. Aku ke kamar mandi asisten rumah tangga saja lagipula disana bersih." ucap Alex sambil berlari karena sudah tidak tahan ingin buang air kecil.
"Astaga kenapa jauh sekali kamar mandinya, Bisa bisa aku ngompol dicelana. Nah itu dia."Alex langsung membuka pintu.
Brakk!!
Byurrr
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 58 Episodes
Comments
Salma Syam
semangat Thor.. crtnya bagus.. semoga Tuan alek tidak melihat anisa polos
2022-05-27
1