Jadi Sebel

Sebelum Intan menjawab ucapan Dino. Ia kemudian melihat jam yang ada di tangannya.

Setelah ia melihat jam tersebut. Ia pun mulai menjawab ucapan Dino.

"Nggak Din, nanti aja gue ikut duduk sama kalian nya. Lagi pula ini udah jam segini. Bentar lagi pasti bel berbunyi. Kita juga harus mulai duduk di kursi masing - masing kan." kata Intan yang menolak permintaan Dino agar ia duduk di kursi yang di maksud Dino untuk nya itu.

"Hem... iya juga sih. Ini udah mau waktu nya di mulai belajar. Ya udah deh sana lho duduk di kursi lho." kata Dino

"Tadi aja di suruh duduk, eh sekarang di suruh pergi. Lho ini Din, gimana sih?" kata Intan berpura - pura tak terima dengan ucapan Dino ini untuk dirinya.

"Ya kan lho yang bilang tadi kalau bentar lagi bel masuk pasti berbunyi. Jadi lho memang seharusnya pergi dan duduk di bangku lho." kata Dino dengan sedikit emosi.

"Santai aja kali Din. Gue bercanda ko. Baperan banget sih temen gue ini." kata Intan yang langsung pergi tanpa menunggu Dino menjawab ucapan nya itu.

"Lah, lah woi malah pergi lagi. Gue juga belum jawab ucapan lho kali." kata Dino.

"Gue nggak peduli Din. Mau lho udah jawab kek belum kek gue nggak peduli sama sekali. Oopppss sorry gue sengaja bilang kaya gitu." kata Intan yang berbalik melihat ke arah Dino.

Dino yang mendengar ucapan Intan tersebut. Sempat mengira bahwa Intan kemungkinan bercanda lagi mengatakan hal itu.

Namun, ternyata di akhir kalimat yang di ucapkan Intan sungguh di luar dugaan Dino.

"Apa? Tan lho ko gitu sih ke gue. Gue punya salah apa sih ke lho sampai lho bilang gitu ke gue." kata Dino yang kaget dan tak percaya dengan apa yang di ucapkan oleh Intan untuk nya.

"Em... ntahlah lho pikirin sendiri aja Din. Siapa tau ntar ketemu, kenapa gue bisa kaya gini ke lho." kata Intan menjawab ucapan Dino dengan acuh tak acuh.

"Jahat bener sih Tan, ya udah sana lho pergi, gue jadi sebel liat wajah lho." kata Dino yang malah mengusir Intan.

"Oke gue juga mau pergi ko." kata Intan semakin membuat Dino menjadi tak suka dengan jawaban Intan tersebut.

"Argh... bikin emosi banget tuh si Intan. Masih pagi juga udah buat darah gue naik. Kalau bukan cewe udah gue..." kata Dino yang semakin emosi.

"Sabar bro, lho harus sabar namanya juga cewe. Emang kalau si Intan cowo mau lho apain tuh si Intan." kata Zidan yang sedari tadi hanya menjadi pendengar. Kini akhirnya mengeluarkan suara untuk menenangkan Dino yang sedang emosi sambil bertanya juga pada Dino.

"Gue ajakin berantem, apalagi coba kalau bukan itu." kata Dino

"Oh gue kira kalau si Intan cowo mau lho ajak jadian." kata Zidan menjawab ucapan Dino dengan santai nya.

"Apa? lho nggak salah bilang kan Zid, masa iya gue ajakin cowo jadian. Emangnya nggak ada cewe yang mau sama gue sampai cowo aja gue ajakin jadian." kata Dino yang tak habis pikir dengan ucapan Zidan barusan pada dirinya.

"Siapa tau gitu Din, lho suka nya sama cowo." kata Zidan menjawab ucapan Dino.

To be continued

🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!