Kaya Musuh Aja

Tak lama kemudian Reyhan kini telah berada di dalam kelas nya.

"Hey Rey muka lho ko nggak enak di liat banget. Lho kenapa?" kata Zidan

"Hem bener banget Zid ini Rey ko gini banget ya mukanya kaya yang nggak di kasih uang aja. Hahaha... haha..." kata Dino sambil tertawa di ujung kalimat yang dia ucapkan.

"Hahaha... hahaha... ya ampun Din lho bener banget. Ketawa gue sama ngakak kaya gini. Haha... hahaha...." kata Zidan malah ikut tertawa.

"Bagus banget di terusin aja ketawanya sampai tuh bibir kalian nggak bisa tertawa lagi." kata Reyhan

Seketika tawa Zidan pun berhenti saat ia mendengar suara Reyhan yang tak bersahabat itu.

"Sorry bro canda gue. Ini lho kenapa sih Rey kaya emak - emak yang lagi bunting tau nggak." kata Zidan setelah menghentikan tawa nya.

"Terserah lho aja gue lagi pusing jangan ganggu gue." kata Reyhan

"Pusing kenapa sih bro? lho kan bisa cerita biar ntar siapa tau gue sama Zid bisa bantu lho biar enggak pusing lagi." kata Dino

"Kalian enggak akan bisa bantu jadi enggak perlu gue cerita." kata Reyhan

"Jahat bener sih Rey lho anggap kita ini apa? mau di bantu aja malah jawab gitu." kata Zidan

"Entahlah gue kan udah bilang jangan ganggu gue." kata Reyhan

Kemudian tak lama setelah itu hanphone Zidan pun berdering.

Tut... Tut...

"Eh... eh... gue terima dulu telpon ya" kata Zidan kemudian meninggalkan mereka berdua.

"Hem... ya udah Rey kalau lho mau cerita. Cerita aja ya jangan ragu gue dan Zidan pasti dengerin cerita lho ko." kata Dino

Tak ada jawaban dari Reyhan untuk ucapan Dino barusan.

Beberapa menit kemudian Zidan yang telah menerima telpon pun kembali menemui Reyhan dan Dino.

Saat Zidan telah sampai di dekat mereka Zidan pun mengeluarkan suaranya.

"Ya ampun kalian duduk berdua dan saling deketan aja ko enggak saling bicara kaya musuh aja." kata Zidan kemudian duduk di sebuah kursi yang tak jauh dari mereka.

"Hem... gue bicara aja tadi enggak di jawab sama Rey ya udah deh gue diem aja." kata Dino

"Oh gitu, ya ampun Rey lho ini ya kenapa sih kalau ada masalah enggak cerita ke gue dan Din." kata Zidan.

"Kalian aja enggak akan bisa bantu buat apa gue cerita." kata Rey setelah cukup lama terdiam tanpa mau mengeluarkan suaranya lagi.

"Hem... siapa bilang enggak bisa. Gue dan Din bisa ko coba lho cerita apa masalah lho sekarang." kata Zidan

"Lho berdua sekarang bilang kaya gitu ntar pas gue cerita lho berdua malah pada diem jadi buat apa gue cerita." kata Reyhan yang masih enggan untuk menceritakan masalahnya itu.

"Ya ampun Rey saking nggak percayanya lho ke gue dan Din. Ya udah enggak usah di kasih tau sekalian. Karena gue udah tau dari bokap lho." kata Zidan dengan emosi.

"Maksud lho apa Zid?" kata Reyhan

"Lho pikir aja sendiri" kata Zidan enggan menjawab ucapan Reyhan.

"Yuk bro kembali ke tempat duduk kita. Buat apa masih di sini tapi enggak pernah di anggap." kata Zidan sambil menarik Dino untuk ikut dengan dirinya dan melirik Reyhan dengan sinis.

Dino pun tanpa menjawab ucapan Zidan langsung ikut bersama Zidan.

To be continued

🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!