"Maksudnya Zidan apa sih? bikin tambah kesel kan, aku di buat nya." kata Reyhan berbicara di dalam hatinya. Setelah Zidan dan Dino pergi meninggalkan dirinya.
Di saat Reyhan sedang sibuk berbicara pada hati nya. Di saat itu juga ada seseorang yang malah mengagetkannya.
Darrr...
"Bengong aja, ntar kesambet lho." kata Intan orang yang mengagetkan Reyhan.
Lalu dengan refleks Reyhan pun mulai marah dengan sikap Intan tersebut.
"Lho bisa nggak sih, nggak ngagetin orang. Kalau gue tiba - tiba jantungan gimana? dasar ya lho..." kata Reyhan pada Intan dengan emosi dan seketika harus terhenti karena intan langsung memotong ucapannya itu.
"Dasar apa Rey? lho kenapa sih? ko kaya orang yang punya banyak masalah gitu. Lho punya masalah sama siapa? coba cerita ke gue." kata Intan yang memotong ucapan Reyhan.
Dengan malas Reyhan tak lagi menjawab ucapan Intan tersebut.
Membuat Intan menjadi greget dengan sikap Reyhan yang acuh seperti ini. Apalagi pertanyaannya tak ada yang di jawab oleh Reyhan satu pun.
"Ih... Rey kamu ya, jawab dong. Jangan diem aja kaya patung. Lho kenapa sih Rey?" kata Intan yang mengepalkan kedua tangannya karena refleks melihat Reyhan yang enggan untuk menjawab ucapannya itu.
Reyhan yang melihat Intan bersikap seperti itu pada dirinya. Tak menghiraukan sama sekali. Karena bisa di lihat, ia masih enggan untuk menjawab ucapan Intan tersebut.
Intan yang cukup lama menunggu Reyhan menjawab ucapannya. Namun, tak kunjung di jawab sama sekali. Membuat ia pergi meninggalkan Reyhan dan ia pun pergi menemui Zidan dan Dino yang sedang duduk tak jauh dari tempat duduk Reyhan saat ini.
"Hay Zid, hay Din. Gue mau tanya nih. Itu Rey kenapa kaya gitu ya sikap nya? lagi ada masalah apa gimana?" kata Intan setelah berada di hadapan Zidan dan Dino.
"Nggak tau gue, lho tanya aja sendiri ke orangnya." kata Zidan dengan jutek nya.
"Gue juga nggak tau Tan" kata Dino
"Lah, ini ko kalian berdua juga kaya gini sih. Kalian bertiga ada masalah apa sih? ko gue jadi bingung gini." kata Intan yang aneh dengan sikap ketiga temannya ini.
"Jangan di buat bingung Tan, lebih baik lho urusin diri lho sendiri. Daripada ntar lho malah stress karena terlalu bingung mikirin sikap kita. Kan bisa gawat itu Tan." kata Dino menjawab ucapan Intan.
"Yeh... lho Din bicaranya ko gitu sih ke gue. Hem... ya udah deh gue langsung duduk aja di kursi gue." kata Intan
"Marah nih lho sama jawaban gue." kata Dino.
"Nggak" kata Intan langsung menjawab satu kata ini pada Dino.
"Nggak tapi wajah lho beda banget sama ucapan lho itu Tan. Sorry, gue lagi kesel makan nya gue bilang gitu ke lho." kata Dino merasa bersalah karena telah berbicara tak baik pada Intan.
"Iya gue tau ko, jadi santai aja Din. Gue ke kursi gue dulu ya." kata Intan.
"Kenapa nggak di sini dulu aja Tan?" kata Dino.
"Gue takut ganggu kalian berdua aja. Kalau gue ikut gabung duduk sama kalian." kata Intan
"Hem... nggak ko Tan, lho nggak ganggu kita. Duduk di sini dulu aja Tan." kata Dino sambil menunjuk salah satu kursi yang berada di dekat ia dan Zidan untuk Intan bisa ikut duduk bersama.
To be continued
🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 43 Episodes
Comments