Perjalanan pulang di isi dengan keheningan yang mengigit, Serena ketakutan tentu saja,..ia tidak pernah melihat orang dewasa marah..selama ini ia tidak pernah di hadapkan dengan kemarahan seorang pria...
''Paman....''
''Aku tak ingin mendengar apapun Serena..aku akan bicara tapi nanti bukan di mobil, dan sebaiknya kau mempersiapkan dirimu..''
Deg!!!
Dia pasti mati....Serena mengigit bibirnya dengan gerakan yang cemas, dan di saat yang sama Sean melihat itu dan hanya menghela nafas...gadis ini akan membuatnya gila....bagaimana caranya..agar Sean mendapatkannya...?
Sean merasa sudah gila, bahkan ketika Eva membuka pakaiannya ia tidak bernafs* sama sekali..namun lain halnya dengan Serena, mengapa gadis kecil ini mampu membuat hasratnya bangkit hanya dengan tindakan sederhananya...
Mobil akhirnya sampai di garasi rumahnya dan seperti biasa Caleb akan selalu menunggu dan begitu dia melihat wajah Sean ia tau benar jika sesuatu sedang terjadi...matanya melirik pada Serena yang hanya menggeleng takut...
Sean melangkah lebar ketika melangkah masuk, ia berhenti sebentar dan menatap tajam ke arah Serena...
''Aku menunggu di ruang kerjaku dalam waktu 5 menit...'' ucap Sean tajam..
''Baik paman Sean..''
Serena menganggukan kepalanya...menatap pria itu pergi, Serena lalu menatap Caleb dengan tatapan ingin menangis...
''Hoh paman Caleb katakan apa yang harus kulakukan apakah dia akan mengirimku kembali ke asrama.....'' desah Serena..
Caleb melangkah sambil berpikir,
''Kemungkinan ya menyadari kau..pasti bersikap lancang..'' Caleb mendekat dengan tatapan menuduh...
''Tidak mana mungkin aku melakukan hal yang lancang...''
''Apa kau bertemu seorang pria hari ini...''
''Yah...pacarku paman Caleb..''
''Pacar....kau gila Serena, kau di larang pacaran...kau sudah bisa di pastikan kembali ke asrama...''
''Oh...tidak...tidak...aku mohon...jangan begitu paman Caleb, katakan sesuatu kepadaku seperti jalan keluar..apa yang paman Sean suka dan bisa meredakan marahnya..''
Caleb mengerutkan kening, pria itu itu kembali berpikir..
''Memeluk dan menciumnya dan dia akan luluh..''
''Hah....aku menciumnya....tidak dia akan membunuhku seketika..''
''Aku pernah melihat kekasih tuan Sean membuat kesalahan tuan Sean sangat marah namun gadis itu menciumnya lalu dia berhenti marah....''
''Tapi aku bukan kekasihnya aku seperti anaknya...''
Caleb memutar bola matanya jengah dan hendak pergi mendengar kehaluan Serena..
''Baiklah paman Caleb....aku seperti keponakannya....''
''Bagus kalau kau merasa kau adalah keponakannya itu artinya kau boleh menciumnya di pipi maka dia akan luluh kepadamu..''
Serena menganggukan kepala dengan patuh, ia pun menatap ke lantai atas dan mengangguk...baiklah paman Sean rupanya kau senang di peluk yah,..akan kulakukan...
Serena lalu mendekati Caleb dan menundukan kepalanya dalam-dalam....
''Doakan aku paman Caleb semoga aku berhasil..''
''Tentu saja...aku mendoakanmu..''
Serena mengangguk dan segera masuk ke dalam rumah, berlari menuju lift dan ke kamarnya..ia harus membersihkan diri lebih dahulu lalu setelah ia wangi maka gadis itu melangkah menuju ruang kerja dan mengetuk,...
Pintu terbuka dan ia pun masuk...
Deg!!!!!
Pandangan Serena langsung membentur dengan tatapan dingin Sean..pria itu sedang mengerjakan sesuatu di dalam labtobnya ia menatap sosok Serena yang manis, ia datang dengan celana pendek dan kaos santai yang ketat dan menunjukan lekuk tubuhnya dia masih muda dan pantas anak seusianya memakai itu..
''Ehmmm....paman....''
''Kau terlambat 30 menit...''
''Aku masih mandi...''
Sean tampak tidak perduli...ia menatap Serena dengan tajam...
''Aku akan mengirim dirimu kembali ke asrama, tenang saja soal biaya aku akan terus membiayaimu sampai kau lulus sampai kau lelah untuk sekolah...''
Saat itulah Serena menghela nafas dengan berat, ia memperlihatkan wajah kecewa...
''Paman sedang menyingkirkan aku...''
''Yah...aku tidak suka gadis yang liar sepertimu Serena...''
''Gadis liar..apa maksud paman aku tidak......''
''Kau berpacaran dan membiarkan pria itu mengggenggam tanganmu...aku tidak akan memberi kesempatan untuk gadis sepertimu...mungkin saja hari ini dia hanya sebatas menggenggam tanganmu lalu besok mulai menciummu dan lusa..kau menyerahkan tubuhmu....''
Mata Serena menjadi panas.....ucapan Sean begitu menyakitkan untuk dirinya dan Serena sungguh terluka...
''Aku tidak akan melakukan itu paman, aku hanya masih muda dan ingin merasakan cinta....''
''Justru kau masih sangat muda itu sebabnya aku mengingatkanmu tentang cinta....kau tidak bisa seperti itu Serena..kau sama sekali tidak tau bagaimana cara pria lain di luar sana berpikir tentangmu...''
''Tapi...hanya karna mereka berpikir tentangku bukan berarti itu adalah kesalahanku....'' jerit Serena sedih...
Sean tersenyum kejam...
''Pergilah dari rumahku,....Serena...''suara Sean meninggi di dalam ruangan itu..
Sean merasa gila, jika terlalu lama berada di dalam satu rumah dengan Serena maka dia takut akan menyentuh gadis ini..bahkan sekarangpun, Sean bahkan merasakan ketegangan se*sual di antara mereka yang sangat kuat...jemarinya terkepal...
''Aku tidak mau pergi...''balas Serena keras kepala..
''Apa maksudmu...'' Sean bangkit dari tempat duduknya dan melangkah sembari menggulung lengan kemejanya...
Mereka bertatapan......
''Siapa kau yang lancang dengan mengatakan tak ingin pergi, aku bahkan bisa melemparmu ke jalanan jika aku mau...'' mata Sean bersinar tajam...
Airmata Serena menetes...dan sialnya itu mempengaruhi Sean...namun pria itu masih memasang wajah dingin..
Serena tak mampu menahan perasaan di dadanya...sebut dia sudah gila namun, dia begitu terpesona dengan sang paman bahkan sejak kecil...paman Sean sangat keren dengan tampilan coolnya..itu sebabnya Serena tetap belajar dengan baik dan bisa di sekolahkan dan tinggal di rumah ini..Serena bahkan tidak berpikir dua kali ketika paman Caleb memberi kabar kalau dia akan tinggal di rumah besar ini...
Berada di dalam satu rumah membuat Serena semakin kagum dan ingin menjadi seperti sosok sang paman angkat yang begitu di gilainya..namun ketika ia tak sengaja melakukan kesalahan paman bahkan tidak berpikir dua kali untuk mengusirnya pergi.....
''Aku tidak mau pergi paman, aku mohon beri aku kesempatan....''
Sean menggeleng baginya kesempatan itu cukup sekali...dan tidak akan di berikannya lagi, membiarkan Serena pergi adalah yang terbaik karna demi kebaikan gadis itu...
Sean mendekat seraya membuka pintu ruangan dengan maksud membiarkan Serena keluar dari ruangannya kalau bisa dari rumahnya namun...Sean sedikit terkejut ketika Serena memeluk tubuhnya dari belakang dengan erat...dan tak ingin melepaskan dirinya...
Deg!!!!
''Paman aku minta maaf, tapi tolong jangan mengusirku...aku mohon paman,...'' tangisan Serena pecah...
Sean menggertakan gigi ia membalikan tubuhnya hendak melepaskan pelukannya...namun Serena malah berjinjit dengan maksud ingin mencium pipi Sean demi meredakan amarahnya seperti saran paman Caleb...
Namun, ciuman Serena salah sasaran dan malah mendaratkan ciumannya di bibir Sean...
Deg!!!!!
Sean dan Selena membeku....ketika bibir mereka bertemu dan tertahan disana....
Yayayayaya...gimana selanjutnya tunggu next...
Jangan lupa ya sayang-sayangku, biar Autornya rajin dan semangat up,...kalian komen, like dan vote dong....biar kek vitamin begitu biar autor semangat...yah......
udah pegel ne jarinya ngetik.....😄😄😄 edisi curhat...
Pokoknya Love u All yah...😘😘😘😘
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 78 Episodes
Comments
nuvus Silsil
suka alurnya gak berbelit Belit...👍😘
2022-10-04
1
Aisha awiya
🤣🤣🤣🤣
2022-05-29
1
Sulistiyo Wati
semangat kak
2022-05-11
0