''Paman..........'' suara Serena tertelan di tenggorokannya....
Sean menatap Serena dengan dingin...pria itu berdehem berusaha menetralisir debaran jantungnya yang mulai tak menentu..tubuh mereka bersentuhan namun Sean merasakan seperti aliran listrik yang menggetarkan tubuhnya...namun ia berusaha kuat menjaga wibawanya sebagai seorang Sean Smith di hadapan gadis kecil ini.
Mereka bertatapan tajam....
''Aku memintamu tak bergerak atau turun dari pangkuanku Serena, karna jalan di depan masih berlubang jika aku melepaskanmu maka..tubuhmu akan terlempar sembarangan...'' ucap Sean dengan dingin..
Serena hanya mencoba diam saja mengikuti ucapan Sean yang terasa aneh namun, mungkin saja karna beberapa saat kemudian benturan lebih keras menghantam mobil mereka dan membuat Sean semakin mengeratkan pelukannya...
Serena hanya memejamkan matanya dengan begitu segan..ini pertama kalinya seorang pria memeluknya dengan posesif, ironisnya itu bukan pelukan dari kekasihnya melainkan pelukan pamannya sendiri, suami dari sang bibi angkat yang telah meninggal..
Apakah wajar..? tentu wajar karna ini jalan berlubang...
Serena memejamkan matanya ketika ia memberi pertanyaan dan menjawabnya sendiri...
Setelah menunggu beberapa menit dengan rasa tidak nyaman akhirnya Serena bisa bernafas lega karna karna akhirnya mobil menemui jalan rata dan ia pun duduk kembali di tempat duduk meski dengan kecanggungan yang terasa...
Sean kembali memejamkan matanya sial..mengapa rasanya sangat aneh,..dan mengapa jalan berlubang itu harus berakhir sehingga ia harus merelakan Serena berpindah tempat duduk..?
Serena membuang pandangan pada pemandangan di luar mobil sekaligus menghindari tatapan tajam dari sosok sang paman yang begitu aneh...
''Jam berapa kalian akan berada di sana...maksudku menonton teater itu....''ucap Sean mengerutkan kening...sembari mengutak atik ponselnya..
Serena menoleh lagi..sambil berpikir....
''Kami akan berada disana sampai 3 jam lamanya aku dan Livia dan juga Dirly........''
''Siapa Dirly...''
''Teman Livia, dia bilang dia akan ikut...''
Sean berdehem sebentar...dan menatap mata Serena..
''Kita akan bicara nanti di rumah tentang peraturan yang harus kau ikuti ketika aku menjadi walimu Serena termasuk pergaulanmu.''
Serena menjadi gugup ketika melihat wajah Sean yang mengeras, ia buru-buru mengangguk karna takut...dan kembali membalikan wajahnya menoleh keluar jendela...
Sean kembali memejamkan matanya, jemarinya terkepal dengan kuat..entah mengapa ia mulai merasa panas...
sekali lagi ia menatap Serena dari belakang gadis itu dan hanya melonggorkan tenggorokannya, Serena sangat indah dan...ia menyukai tubuhnya yang padat dan berisi di masa mudanya..
Sialan...apa yang ada di pikirannya...?
Mobil akhirnya berhenti di sebuah gedung theater yang begitu tinggi dan menjulang di atas mereka...Serena menoleh dan memperlihatkan senyum paling manisnya untuk Sean dan percayalah hati pria itu bergetar,....
''Paman..apakah aku pulang sendiri...''
''Aku akan menjemputmu Serena, pastikan kau menungguku..''
''Yah..baiklah.....''ucap Serena tersenyum lagi dan keluar dari mobil..
Sean masih meminta supir untuk menunggu karna ia ingin melihat sosok Dirly yang di maksud Serena,...
Dan tak berapa lama kemudian tampak seorang pemuda yang tampan....tidak, Sean lebih tampan ketika seusia dirinya...matanya terbakar ketika teman Serena mulai memperkenalkan mereka..pria itu mengulurkan tangan dan tak berhenti menatap Serena..dan gadis itu membalas uluran tangan pria itu..mereka pun melangkah masuk bersama..
''Sial.......sial...sial...'' desis Sean mengumpat sendiri sehingga sang supir hanya sedikit mengerutkan dahi namun tidak berani bicara...
Serena...dia datang untuk kuliah dan bukan untuk pria bukan...jadi..Sean harus mengaskan soal itu kepada Serena tapi nanti...
''Aku ingin kita sampai di perusahaan dalam waktu 15 menit dengan kondisi normal.'' ucap Sean sembari melonggarkan dasinya ia merasa tercekik dengan pemandangan Serena yang..........
Wajah sang supi menjadi pucat, jika sang tuan meminta cepat maka ia tidak sedang baik-baik saja...
tuan Sean akan melakukan itu ketika sedang marah...tapi apa yang membuatnya kesal...
''Mengapa kau masih melamun...kau mau mati hah...'' suara Sean meninggi di dalam mobil.....
''Maafkan aku tuan...'' ucap sang supir dengan cepat...
Sementara Sean masih menatap Serena yang sedang tertawa bersama teman-teman barunya..
Liat saja Serena..kau tak akan aku lepaskan...
+++++++++++++++++++++
''Jurusan seni, aku juga sama....itu artinya kita berdua jodoh...''ucap Dirly tersenyum..
Serena hanya menganguk malu-malu, astaga sosok Dirly sangat tampan dan keren,...mereka lalu melangkah masuk ke dalam theater..Livia yang memang ingin menjodohkan Dirly dan juga Serena duduk berjarak dari mereka dan memberi Serena dan juga Dirly kesempatan untuk bicara...
''Jadi kau tinggal dengan pamanmu..''
''Yah....suami dari almarhum bibi angkatku, aku baru saja tiba..''
Dirly mengerutkan kening...
''Jadi dia hanyalah paman angkatmu, aku sedikit terkejut..''
Serena tersenyum,....
''Aku di angkat oleh bibiku dari panti asuhan dan merawat namun ketika dia menikah dengan paman Sean, aku di masukan ke asrama untuk sekolah...tapi mereka selalu memperhatikanku...''
''Hm...jangan sedih Serena...sekarang ada aku...di sisihmu..'' ucap Dirly mengambil tangan Serena dan menggenggamnya dengan erat..
''Terimakasih dukunganmu Dirly...aku sangat bahagia...''
Dirly mengangguk meski masih sedikit khawatir..
''Apakah pamanmu akan menikah dalam waktu dekat...''
''Entahlah bibi baru saja meninggal..''
''Aku mengerti.....'' balas Dirly,
Jadi pria itu duda....?
***************************
Sean menatap malas ketika Eva datang ke kantornya, bukankah dia sudah bilang untuk bersabar dan menjaga jarak, istrinya baru saja meninggal dan dia tak ingin ada gosip...namun kali ini Eva telah melanggar batas kesabarannya...
''Bukankah aku sudah mengatakan kepadamu untuk menahan dirimu Eva...mengapa kau malah datang dan menunjukan wajahmu itu..kau membuatku sangat kesal.....
Eva hanya menatap sembari tersenyum, dalam khayalannya sebentar lagi dirinya akan menjadi nyonya Sean Smith...dan nama baik lalu kekayaan akan menjadi milikknya..sungguh Eva tak sabar lagi..
''Maafkan aku sayang, mengapa kau malah tidak menjawab telpku semalam...aku cemas dan khawatir...''
Eva mulai menurunkan gaunnya dan memperlihatkan dadanya yang ranum biasanya Sean tidak menunggu dan langsung melahapnya namun kali ini berbeda...pria ini tampak dingin..
''Aku rasa kita benar-benar harus memikirkan ulang tentang pernikahan kita, kita putus Eva, aku sedang sibuk namun kau datang malah menggangguku Eva...''
Deg!!!
Mata Eva melebar terkejut, ia tidak sedang bermimpi bukan...? tidak mungkin jika Sean memutuskan hubungan mereka...tidak dia tidak bisa membiarkannya...
''Sean kau tak bisa memutuskan hubungan kita begitu saja...baik aku minta maaf aku akan pergi....''
Eva melesat meninggalkan ruangan Sean dengan cepat..
Namun Sean sama sekali tak perduli, saat ini pikirannya tertuju pada Serena apa yang sedang di lakukannya,...??
sialan mengapa pikiran dan gairahnya hanya tertuju pada Serena...?
*********************
Ketiga remaja itu keluar dari gedung Theater dengan penuh senyuman...mereka saling bercanda dan tak menyadari sosok pria sedang keluar dari dalam mobil dengan tatapan beku...
''Serena bagaimana kalau aku mengantarmu saja.,..'' tawar Dirly tak sabar...
Serena baru saja akan menjawab namun seorang pria tampak mendekati mereka dan menatap mereka dengan tajam..
''Serena akan pulang bersamaku.''ucap Sean dengan tatapan tajam..
Serena menoleh dan membeku melihat tatapan Sean yang begitu tajam kepadanya....
Deg!!!!
Tanpa menunggu, Sean meraih jemari Selena dan memaksanya masuk ke dalam mobil, sementara Livia dan Dirly hanya terdiam di tempat...
''Paman Serena kejam sekali sih...'' keluh Livia sedikit kesal..
Dirly hanya mengepalkan tangannya....
************
Sean mendorong tubuh Serena masuk ke dalam mobil dengan kesal lalu ia sendiri masuk ke dalam mobil dengan tatapan dingin..
Serena menjadi ketakutan karna melihat kemarahan paman Sean meski ia tak mengerti apa kesalahannya...
''Paman....apakah aku melakukan kesalahan besar hingga paman menjadi marah...'' tatap Serena ingin tau..
Sean menoleh...
''Kita akan bicara Serena, yang pasti akan selalu ada hukuman setiap kau berbuat salah...''
''Hukuman...'' ulang Serena menjadi takut..
Hai bagi yang mau liat Visual langsung ke group chat ya.....
❤❤❤❤
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 78 Episodes
Comments
pacarnya XODIAC💚💚💚
hukumannya pasti beda... 🤭🤭
2023-12-17
0
Azubair21
🥰🥰🥰
2022-12-25
1
Ibelmizzel
wow aku suka💪💪❤️❤️❤️
2022-09-21
0