*💥**Ikuti alurnya, nikmati prosesnya, bersyukur yang utama. Sesungguhnya Allah tahu kapan kamu harus bahagia💥*
Pagi itu semua karyawan terlihat lebih rapi dan tertib karena hari ini akan kedatangan sang pemilik perusahaan di mana mereka bekerja saat ini.
Entah ada angin apa tiba-tiba owner perusahaan menyempatkan datang ke salah satu anak cabang perusahaannya.
Beberapa saat kemudian nampak seorang pria paruh baya di temani oleh asistennya melangkahkan kakinya masuk ke dalam gedung perkantorannya tersebut.
"Selamat pagi, Pak." sapa beberapa karyawan yang berpapasan dengan sang Owner.
Pria itu nampak membalas dengan melambaikan tangannya seraya mengulas senyum tipisnya, kemudian berlalu masuk ke dalam ruangan manager.
Sementara itu Ameera yang sedang berada di meja kerjanya, tiba-tiba di datangi oleh seorang OB.
"Mbak Mira, di suruh pak Mario ke ruangannya." ucap OB tersebut.
"Ada apa ?" tanya Ameera tak mengerti.
"Tidak tahu mbak, ada pak Basuki juga di sana." sahut OB tersebut yang langsung membuat Ameera mengernyit, pak Basuki adalah owner perusahaannya tersebut.
"Baiklah, aku akan segera kesana." sahutnya kemudian.
Setelah OB tersebut pergi, Ameera segera bersiap-siap. Saat menatap Awan di meja kerjanya, pria itu nampak tersenyum mengejek ke arahnya.
"Ini pasti ulahnya, kurang ajar." gumam Ameera, setelah itu ia segera berlalu pergi.
Setelah mengetuk pintu ruangan sang manager, Ameera segera masuk.
"Selamat pagi pak." sapanya menatap ke arah pak Basuki dan pak Mario bergantian.
"Masuk Mir, ayo duduklah." perintah pak Mario yang langsung di anggukin oleh Ameera, kemudian gadis itu duduk di seberang mereka.
Pak Basuki yang sedari tadi memperhatikan Ameera nampak mengulas senyumnya.
"Jangan takut, saya memanggilmu kesini hanya ingin meminta pendapat." ucap Pak Basuki dengan suara baritonnya.
"Baik, pak." Ameera mengangguk.
"Saya mendapat laporan jika ada beberapa karyawan wanita di kantor ini menggunakan celana panjang padahal harusnya seragam wajib adalah rok span dan itu sudah di gunakan oleh semua karyawan di cabang lain." ucap Pak Basuki memulai pembicaraan.
"Iya pak." sahut Ameera.
"Jadi menurutmu lebih nyaman memakai rok atau celana ?" tanya pak Basuki kemudian.
"Kalau menurut saya lebih nyaman memakai celana pak, tapi kalau untuk keserasian dan enak di pandang rok lebih bagus." sahut Ameera memberikan pendapatnya.
Sedangkan pak basuki nampak mengangguk-anggukkan kepalanya.
Setelah berdiskusi mengenai seragam kerja serta beberapa pekerjaan, Ameera segera meninggalkan ruangan sang manager.
Ia nampak menghela napas panjangnya setelah keluar dari sana, ia seperti habis menjalani sidang saja.
Tak berapa lama ia melihat Awan nampak berjalan ke arahnya.
"Makanya lain kali ikuti aturan." celetuknya yang langsung membuat Ameera menatapnya kesal.
Pria itu nampak menatap Ameera penuh dengan ejekan, kemudian berlalu pergi meninggalkan gadis itu.
"Sial." gerutu Ameera, kemudian ia berlalu pergi ke kantin untuk membeli minuman.
"Mir, jangan-jangan omonganku benar lagi kalau mas Awan itu anaknya pak boss." ucap Nita saat menghampiri Ameera di meja kasir.
"Aku nggak peduli, selagi dia sama posisinya denganku. Aku tidak takut." sahut Ameera dengan kesal.
Keesokan harinya....
Ameera nampak berdiri di depan kaca memperhatikan penampilannya pagi itu, ia terpaksa memakai rok span yang di bagikan oleh kantornya.
Rok span pendek di atas lutut hingga memperlihatkan kaki mulusnya yang selama ini ia sembunyikan di balik celana panjangnya.
"Ini mau kerja atau mau menggoda para lelaki." gumamnya menatap penampilannya sendiri.
Setelah kemarin ia menghadap sang pemilik perusahaan dan mereka juga mengadakan meeting tertutup, akhirnya di putuskan jika seluruh karena wanita menggunakan rok span yang khusus di datangkan dari pusat.
Terasa aneh namun ia terpaksa memakainya dan ini semua pasti gara-gara Awan yang sudah ia duga telah mengadu ke kantor pusat.
"Aku tidak peduli siapa kamu, jika kamu mengusikku aku pasti akan melawanmu." tegas Ameera dalam hati, sungguh ia sangat kesal
Setelah itu ia segera keluar dari kamarnya, kemudian melangkahkan kakinya menuju kantornya yang berjarak kurang dari 500 meter tersebut.
Sepanjang jalan terlihat beberapa karyawan pria yang melihatnya nampak terpesona, bahkan tak jarang ada yang menggodanya.
Ameera yang biasanya berpenampilan tomboi kini terlihat lebih cantik dan feminim dengan rok span yang dia pakai.
"Hai Mir, astaga kenapa nggak dari dulu saja kamu memakai rok. Kamu terlihat lebih cantik sekarang." puji Bimo saat bertemu Ameera di depan kantornya, matanya nampak menatap kaki mulus gadis itu.
"Terima kasih, mas. Tapi tatapan mereka seperti melecehkan ku." keluh Ameera bernada sindiran yang langsung membuat Bimo mengalihkan pandangannya.
"Udah nggak apa-apa kamu cantikan begini kok." timpal Derry yang baru datang.
"Terima kasih, mas." sahut Ameera menanggapi.
Namun tanpa mereka sadari, Awan yang sedari tadi mengawasi mereka dari kejauhan nampak kesal saat semua mata karyawan pria tertuju pada Ameera. Ingin rasanya ia mencolok mata mereka satu persatu.
"Tunggu." ucapnya saat Ameera hendak masuk ke dalam ruangannya.
Ameera yang melihat Awan langsung mendesah kesal, sepertinya paginya akan sial jika berurusan dengan pria menyebalkan itu.
"Iya." sahut Ameera dengan malas.
Pria itu nampak memperhatikan penampilannya dari atas hingga bawah dan itu membuat Ameera merasa risih karena seakan-akan ia sedang di telanjangi.
"Kamu ingin kerja atau mau menggoda para lelaki di sini ?" tegur Awan dengan nada menginterogasi.
"Maksud kamu ?" Ameera langsung memicing.
"Kamu sengaja ya berpakaian seksi seperti ini untuk mencari perhatian ?" cibir Awan seraya menatap pakaian Ameera dengan dalaman tanktop yang di padukan dengan blazer.
Mendapatkan tatapan melecehkan dari Awan, Ameera langsung menutup dadanya dengan kedua tangannya.
"Bukannya ini pakaian wajib dari kantor ?" ucapnya dengan kesal.
"Tapi itu terlalu seksi." tegur Awan.
"Seksi dari mana, menurutku ini masih sopan ya." sahut Ameera seraya memperhatikan penampilannya sendiri.
Ia sengaja memilih tanktop yang tidak menonjolkan dadanya yang memang sedikit besar dari rata-rata ukuran kebanyakan wanita. Jadi di mana seksinya.
"Tapi menurutku itu masih terlalu seksi." sahut Awan.
"Hei mas dengar ya, kamu lihat karyawan yang lain bahkan pakaian mereka jauh dari kata sopan. Lalu kenapa kamu tidak menegur mereka juga." sungut Ameera berapi-api.
Ia sering melihat beberapa karyawan wanita di departemen lain menggunakan pakaian seksi dengan menonjolkan aset berharganya yang menyembul kemana-mana.
"Karena mereka tidak satu ruangan denganku." sahut Awan tak berperasaan.
Ameera langsung mendesah kesal. "Kenapa kamu selalu mempersulitku, ada salah apa aku sama kamu ?" ucapnya mengeluarkan uneg-unegnya yang selama ini ia pendam.
Sejak kedatangan pria itu, ia merasa tidak tenang bekerja. Karena Awan selalu saja mengganggunya dan mencari-cari kesalahannya.
Bahkan kini semakin banyak karyawan yang membencinya, rasanya ingin sekali ia resign dari kantornya sekarang juga.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 144 Episodes
Comments
Ita Mariyanti
strong Meera 💪💪💪
2024-09-25
0
🤎ℛᵉˣ𝐀⃝🥀MD.HIAT💜⃞⃟𝓛
ni komen 🤣🏃🏼♀️
2024-08-18
0
@Risa Virgo Always Beautiful
Ameera kamu pakai rok span karena tuntutan kerja
2023-03-18
0