Ameera yang tegar

*💥*Sabar ketika di bully itu rasanya pahit, tapi kadang yang pahit itu justru yang bisa menyembuhkan luka💥

Setelah berbicara dengan Bimo dan Derry, Awan melangkah masuk ke dalam ruangannya.

Ia masih memikirkan perkataan kedua temannya tadi mengenai Ameera yang menjadi simpanan managernya.

Sembari memeriksa pekerjaannya, ia nampak mencuri pandang ke arah Ameera yang sama sekali tak mempedulikannya.

"Pantas tak mempedulikan ku ternyata seleranya om-om." gumamnya, hatinya terasa tercubit saat memikirkan hal itu.

Ia pikir Ameera bersikap cuek karena ingin menjaga harga dirinya, ternyata tak lebih seperti wanita murahan di luaran sana.

Kini laki-laki itu nampak memandang rendah Ameera yang sedang duduk di kursi kerjanya.

"Ku kira polos sekalinya suhu." ucapnya lagi bernada sindiran saat Ameera melewati mejanya.

Sedangkan Ameera yang tidak merasa tersindir hanya sedikit menganggukkan kepalanya saat menatapnya.

"Sialan."

Setelah kepergian Ameera, Awan nampak membanting berkas di tangannya, ia masih belum terima jika gadis itu menjadi seorang simpanan.

Awan langsung beranjak dari duduknya, kemudian ia mengikuti kemana perginya Ameera. Ternyata gadis itu masuk ke dalam ruangan pak Mario.

"Ck, bahkan saat jam kerja pun kalian berzina." gerutunya dengan kesal.

Baru juga akan melangkah pergi, ia mendengar beberapa karyawan wanita sedang asyik bergosip.

"Dasar cewek ganjen, semua laki di godain." ucap salah satu dari mereka.

"Benar itu, nggak mas Derry sama mas Bimo aja tapi semua karyawan laki di sini pada di godain." sahut yang lain.

"Dan sekarang dia mulai godain pak Mario juga, lihat saja pasti di dalam bakal lama." gerutu mereka dengan kesal seraya menatap pintu ruangan pak Mario yang tertutup rapat.

Sedangkan Awan yang sedari tadi mencuri dengar nampak semakin geram, tidak hanya karyawan pria saja tapi karyawan wanita pun juga ikut membicarakan gadis itu.

"Serendah itu kah kamu ?" gumamnya, setelah itu ia kembali ke ruangannya.

Sementara itu Ameera yang sedang berada di ruangannya pak Mario, nampak sibuk dengan laporan di hadapannya.

"Maaf Meera, lagi-lagi merepotkan mu." ujar pak Mario tak enak hati karena Ameera selalu saja dengan sukarela membantu pekerjaannya.

"Tidak apa-apa pak, saya senang membantu anda. Lagipula pekerjaan saya tidak terlalu banyak, hitung-hitung saya sambil belajar." sahut Ameera, tidak hanya laporan keuangan saja yang dia kerjakan tapi juga kerjaan lainnya.

Ameera yang berasal dari luar kota dan jauh-jauh merantau ke kota ini tentu saja ia tidak akan menyia-nyiakan kesempatan untuk belajar segala hal.

Apalagi managernya itu sangat baik, mau mengajarinya apa pun itu. Meski pun kadang teman-temannya memberikan penilaian buruk, dia sama sekali tidak peduli.

Toh semenjak ia datang kesini mereka memang tidak pernah menyukainya, jadi terserah mereka mau bilang apa dia tidak peduli.

"Itu yang bapak suka dari kamu Meera, selain cekatan kamu juga sangat rajin. Berbeda sekali dengan karyawan lain, kerja ogah-ogahan tapi minta gaji besar." tukas pak Mario bernada menggerutu.

"Terima kasih pak, mereka juga rajin kok." sahut Ameera dengan mengulas senyumnya.

"Tapi rajinan kamu, oh ya hari ini kamu tidak usah beli makan siang. Saya akan mentraktirmu." tukas pak Mario.

"Tidak usah pak, merepotkan." Ameera merasa tidak enak hati.

"Saya yang banyak merepotkanmu." sahut pak Mario.

"Baik pak, kalau begitu terima kasih." ucap Ameera kemudian.

Saat jam makan siang, Awan dan beberapa teman-temannya nampak berada di kantin.

"Makanlah sesuka kalian, saya yang bayar." ucapnya pada beberapa teman-temannya tersebut baik perempuan maupun laki-laki.

Mereka yang jarang mendapatkan traktiran langsung bersorak gembira.

"Lihat Ameera nggak ?" tanya Derry yang baru bergabung.

"Di ruangan pak Mario." sahut Awan dengan nada kesal.

"Oh" Derry juga terlihat kesal.

"Ngapain sih nanyain perempuan itu, udah pasti dia bersama pak Mario. Kayak kalian nggak tahu saja, dia kan cewek gampangan." celetuk salah satu karyawan di sana.

Namun tiba-tiba terdengar gebrakan meja tak jauh dari sana.

Brakkk

Nita nampak menggebrak meja kantin saat mendengar sahabatnya itu di jelek-jekekkan oleh mereka.

"Kalau tidak tahu kejadian yang sebenarnya kalian jangan asal menuduh sembarangan, Mira itu rajin makanya jadi kesayangan pak Mario. Kalau kalian mau seperti dia, makanya kerja yang rajin jangan gosip melulu." tegas Nita, ia terlihat sangat kesal.

Setelah itu ia membungkus makanannya, kemudian berlalu pergi.

"Ck, tentu saja karyawan kesayangan. Karena saking rajinnya naik ke atas ranjang pak Mario." celetuk salah satu dari mereka yang langsung membuat karyawan lain tertawa mengolok.

Awan yang mendengar itu nampak mengepalkan tangannya, entah kenapa hatinya terasa tercubit ketika mendengar Ameera di perolok oleh mereka.

Sementara itu Ameera yang baru menyelesaikan pekerjaannya di kantor pak Mario, ia segera keluar dengan membawa bungkusan makanan yang di beri oleh managernya tersebut.

"Loh Nit, kamu kok makan di sini ?" tanya Ameera saat melewati bangku kosong di dekat toilet di belakang kantor tersebut.

"Aku kesal saja sama mereka, selalu saja mengataimu yang tidak-tidak." keluh Nita sembari mengunyah makanannya.

"Udah nggak apa-apa, aku baik-baik saja kok." sahut Ameera menenangkan, kemudian ia ikut duduk di samping gadis itu.

"Meera, bisa nggak sih kamu menolak saja jika pak Mario atau yang lainnya meminta bantuanmu? agar kamu tidak semakin di cap negatif di sini." saran Nita.

Sedangkan Ameera nampak tersenyum kecil menanggapi perkataan sahabatnya itu

"Aku bilang biarkan saja, kenapa harus repot memikirkan mereka. Toh kita makan nggak minta mereka, mereka mau bilang apapun cuekin saja. Cukup kita kasih senyuman, agar kita tidak terlihat lemah saat di tindas." sahutnya menenangkan.

"Kenapa kamu tegar sekali sih." Nita langsung memeluk Ameera.

Sedangkan Ameera nampak menepuk-nepuk pelan punggung Nita.

"Aku juga tidak setegar itu Nit, aku juga rapuh. Aku anak manja di keluarga ku, bahkan menyapu dan mencuci saja aku kurang bersih. Tapi aku ingin membuktikan pada mereka, aku bisa mandiri, aku bisa berhasil meski tanpa mereka." ucap Ameera yang membuat Nita semakin terisak.

"Aku bangga padamu, Meera." ucap Nita kemudian setelah mengurai pelukannya.

"Terima kasih, tapi mulai sekarang jangan dengarkan perkataan mereka ya, ayo kita maju tanpa menjatuhkan lawan." sahut Ameera memberikan semangat.

Setelah itu mereka segera menghabiskan makanannya di sana sembari becanda dan bertukar pikiran. Nita yang hanya karyawan biasa nampak sangat tertarik dengan pekerjaan Ameera di departemen keuangan.

Suatu saat ia juga ingin seperti Ameera, untuk itu ia banyak belajar dari gadis itu.

Beberapa saat kemudian, Ameera dan Nita kembali ke tempat kerjanya masing-masing.

Saat Ameera berjalan menuju ruangannya, Awan nampak sedang berdiri di dekat pintu dengan tangan bersendekap di dadanya. Laki-laki itu menatap datar Ameera yang berjalan ke arahnya.

Ameera yang melewatinya langsung menyapanya dengan senyuman kecilnya kemudian ia berlalu masuk ke dalam.

Namun celetukan Awan langsung membuatnya menghentikan langkahnya.

"Jadi benar kamu kesayangan pak Mario ?" celetuk Awan dengan nada mengolok.

Terpopuler

Comments

🤎ℛᵉˣ𝐀⃝🥀MD.HIAT💜⃞⃟𝓛

🤎ℛᵉˣ𝐀⃝🥀MD.HIAT💜⃞⃟𝓛

tenakan juga hasutan

2024-08-18

0

༄༅⃟𝐐sheinafia alfath

༄༅⃟𝐐sheinafia alfath

let's get all your hate out and it will make things easier
thank you for all the wonderful times

may Allah SWT always be with us..
Aamiin

2022-09-20

2

Aqiyu

Aqiyu

gampang termakan omongan orang

2022-09-04

0

lihat semua
Episodes
1 Kedatangan pria asing di Mess
2 Kedatangan Awan di kantor
3 Ameera yang tegar
4 Karyawan baru yang arogan
5 Ameera dipanggil big boss
6 Ungkapan cinta pria baik
7 Ameera & Fajar pacaran ?
8 Awan mengetahui sesuatu ?
9 Awan & Ameera baikan ?
10 Kencan yang gagal
11 Usaha Awan
12 Ameera dan Fajar putus ?
13 Niat buruk Fajar
14 Cemburunya Awan
15 First kiss
16 Ameera yang polos
17 Second kiss
18 Awan penuh dengan modus
19 Ameera dan Awan jadian ?
20 Kecurigaan pak Mario
21 Keraguan Awan
22 Ameera sakit
23 Perhatian Awan
24 Fajar melamar Ameera ?
25 Sikap Awan yang tiba-tiba dingin
26 Penyesalan Fajar
27 Awan yang cemburu buta
28 Gadis polos yang ternodai
29 Penyesalan Awan
30 Awan pergi ?
31 Awan bertemu orangtua Ameera ?
32 Berbohong demi kebaikan
33 Memaafkan
34 Awan yang galau
35 Awan yang posesif
36 Kegembiraan Ameera
37 Sentuhan Awan yang memabukkan
38 Saingan baru Awan
39 Jonathan vs Awan
40 Hubungan yang tak di restui
41 Sisi negatif Awan
42 Usaha yang di selingi Modus
43 Awan yang selalu cerdik
44 Permintaan ayahnya Awan
45 Ameera mengunjungi rumah Awan
46 Silsilah keluarga Awan
47 Bukan menyerah tapi pasrah
48 Awan yang gelap mata
49 Viona mengetahui sesuatu ?
50 Keputusan dari pusat
51 Awan sakit ?
52 Ameera gadis yang sabar
53 Permintaan terakhir Awan
54 Awan semakin membaik
55 Siapa yang Awan lamar ?
56 Ameera di lamar
57 Keraguan Ayah Ameera
58 Hari pernikahan ?
59 Malam pertama setelah menikah
60 Malam pertama part II
61 Malam pertama part III
62 Ujian mental setelah menikah
63 Ameera terpaksa berbohong
64 Ribut dengan tetangga
65 Mantan kekasih Awan
66 Awan kembali bekerja
67 Bab~67
68 Part~68
69 Part~69
70 Part~70
71 Part~71
72 Part~72
73 Part~73
74 Part~74
75 Part~75
76 Part~76
77 Part~77
78 Part~78
79 Part~79
80 Part~80
81 Part~81
82 Part~82
83 Part~83
84 Part~84
85 Part~85
86 Part~86
87 Part~87
88 Part~88
89 Part~89
90 Part~90
91 Part~91
92 Part~92
93 Part~93
94 Part~94
95 Part~95
96 PENGUMUMAN
97 Part~97
98 Part~98
99 Part~99
100 Part~100
101 Part~101
102 Part~102
103 Part~103
104 Part~104
105 Part~105
106 Part~106
107 Part~107
108 Part~108
109 Part~109
110 part~110
111 Part~111
112 Part~112
113 Part~113
114 Part~114
115 Part~115
116 Part~116
117 Part~117
118 Part~118
119 Part~119
120 Part~120
121 Part~121
122 Part~122
123 Part~123
124 Part~124
125 Part~125
126 Part~126
127 Part~127
128 Part~128
129 Part~129
130 Part~130
131 Part~131
132 Part~132
133 Part~133
134 Part~134
135 Part~135
136 Part~136
137 Part~137
138 Part~138
139 Part~139
140 Part~140
141 Part~141
142 Part~142
143 Part~143
144 Part~144
Episodes

Updated 144 Episodes

1
Kedatangan pria asing di Mess
2
Kedatangan Awan di kantor
3
Ameera yang tegar
4
Karyawan baru yang arogan
5
Ameera dipanggil big boss
6
Ungkapan cinta pria baik
7
Ameera & Fajar pacaran ?
8
Awan mengetahui sesuatu ?
9
Awan & Ameera baikan ?
10
Kencan yang gagal
11
Usaha Awan
12
Ameera dan Fajar putus ?
13
Niat buruk Fajar
14
Cemburunya Awan
15
First kiss
16
Ameera yang polos
17
Second kiss
18
Awan penuh dengan modus
19
Ameera dan Awan jadian ?
20
Kecurigaan pak Mario
21
Keraguan Awan
22
Ameera sakit
23
Perhatian Awan
24
Fajar melamar Ameera ?
25
Sikap Awan yang tiba-tiba dingin
26
Penyesalan Fajar
27
Awan yang cemburu buta
28
Gadis polos yang ternodai
29
Penyesalan Awan
30
Awan pergi ?
31
Awan bertemu orangtua Ameera ?
32
Berbohong demi kebaikan
33
Memaafkan
34
Awan yang galau
35
Awan yang posesif
36
Kegembiraan Ameera
37
Sentuhan Awan yang memabukkan
38
Saingan baru Awan
39
Jonathan vs Awan
40
Hubungan yang tak di restui
41
Sisi negatif Awan
42
Usaha yang di selingi Modus
43
Awan yang selalu cerdik
44
Permintaan ayahnya Awan
45
Ameera mengunjungi rumah Awan
46
Silsilah keluarga Awan
47
Bukan menyerah tapi pasrah
48
Awan yang gelap mata
49
Viona mengetahui sesuatu ?
50
Keputusan dari pusat
51
Awan sakit ?
52
Ameera gadis yang sabar
53
Permintaan terakhir Awan
54
Awan semakin membaik
55
Siapa yang Awan lamar ?
56
Ameera di lamar
57
Keraguan Ayah Ameera
58
Hari pernikahan ?
59
Malam pertama setelah menikah
60
Malam pertama part II
61
Malam pertama part III
62
Ujian mental setelah menikah
63
Ameera terpaksa berbohong
64
Ribut dengan tetangga
65
Mantan kekasih Awan
66
Awan kembali bekerja
67
Bab~67
68
Part~68
69
Part~69
70
Part~70
71
Part~71
72
Part~72
73
Part~73
74
Part~74
75
Part~75
76
Part~76
77
Part~77
78
Part~78
79
Part~79
80
Part~80
81
Part~81
82
Part~82
83
Part~83
84
Part~84
85
Part~85
86
Part~86
87
Part~87
88
Part~88
89
Part~89
90
Part~90
91
Part~91
92
Part~92
93
Part~93
94
Part~94
95
Part~95
96
PENGUMUMAN
97
Part~97
98
Part~98
99
Part~99
100
Part~100
101
Part~101
102
Part~102
103
Part~103
104
Part~104
105
Part~105
106
Part~106
107
Part~107
108
Part~108
109
Part~109
110
part~110
111
Part~111
112
Part~112
113
Part~113
114
Part~114
115
Part~115
116
Part~116
117
Part~117
118
Part~118
119
Part~119
120
Part~120
121
Part~121
122
Part~122
123
Part~123
124
Part~124
125
Part~125
126
Part~126
127
Part~127
128
Part~128
129
Part~129
130
Part~130
131
Part~131
132
Part~132
133
Part~133
134
Part~134
135
Part~135
136
Part~136
137
Part~137
138
Part~138
139
Part~139
140
Part~140
141
Part~141
142
Part~142
143
Part~143
144
Part~144

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!