Kedatangan Awan di kantor

*💥**Jangan menilai buruk seseorang dari pendapat orang lain, karena itu hanya** akan mengotori hatimu💥***

Sore itu terlihat seorang pria dengan kacamata riben yang bertengger di hidung mancungnya nampak keluar dari mobil yang ia kendarai.

Pandangannya lurus menatap gedung perkantoran di depannya tersebut.

"Jadi ini kantor cabang di mana aku di pindahkan." gumamnya.

Matanya mengawasi beberapa karyawan yang keluar masuk gedung tersebut.

Kedatangannya sore itu nampak menjadi pusat perhatian para karyawan kantor di sana.

Terutama para karyawan wanita yang terlihat begitu mengagumi parasnya yang memang lumayan tampan.

Awan berjalan tegap masuk ke dalam kantor tersebut, ia senang karena para karyawan di sana terlihat ramah padanya.

Apalagi sambutan para karyawan wanita yang terang-terangan mengaguminya dan itu membuatnya semakin percaya diri sebagai seorang pria.

Namun ada seorang gadis yang tak lepas dari pandangannya, gadis itu nampak sibuk dengan pekerjaan membawa dokumen kesana kemari tanpa mempedulikan kehadirannya.

"Sialan, apa dia sedikit pun tidak terpesona denganku ?" gumamnya dengan kesal.

Awan terus saja menatap gadis itu, semakin menatapnya ia merasakan getaran aneh pada hatinya.

"Kalau kamu menatapku sekarang, bisa jadi kamu adalah wanita yang akan menjadi jodohku." gumam Awan sembari menatap Ameera yang nampak sedang berjalan memunggunginya.

Takdir seakan menyambutnya, tiba-tiba saja Ameera menoleh ke belakang dan itu membuat Awan langsung bersorak dalam hati.

Meski gadis itu tidak jelas melihatnya atau bukan, tapi bisa melihat wajahnya saja membuatnya merasakan seperti banyak kupu-kupu beterbangan di perutnya.

Apakah ia sedang jatuh cinta pada pandangan pertama? entahlah, terlalu dini untuk menyimpulkan tapi saat ini ia merasa sangat bahagia.

Awan nampak menerbitkan senyum tipisnya saat mengingat pertemuan pertamanya dengan gadis itu kemarin di kantornya.

Seorang gadis yang sama sekali tak tertarik padanya, namun mampu membuat hatinya seketika bergejolak.

"Ku rasa kamu memang jodohku." gumamnya seraya menatap kepergian Ameera yang kembali masuk ke dalam messnya siang itu.

"Beneran kamu tidak tertarik pada pria itu, Meera ?" cercah beberapa teman satu messnya saat Ameera kembali masuk.

"Nggak sama sekali." sahut Ameera yang memang tidak merasakan apa-apa saat melihat Awan.

"Syukurlah." ucap mereka bersamaan, terdengar nada lega pada suaranya.

Selama ini mereka selalu menganggap Ameera adalah saingan terberat mereka di kantornya. Karena selain paling muda, entah kenapa semua laki-laki seakan pada menyukainya.

Keesokan harinya....

Pagi itu Ameera nampak berjalan kaki menuju kantornya, jarak mess ke kantornya yang kurang dari 500 meter itu selalu ia tempuh dengan berjalan kaki.

"Pagi, Meera." sapa Derry yang tiba-tiba berjalan di sebelahnya.

"Pagi, mas." sahut Ameera.

"Sendirian? kemana Nita ?" tanyanya berbasa-basi.

"Dia ada urusan." sahut Ameera.

"Di mana mobil mas, tumben jalan kaki ?" imbuhnya lagi yang tak biasa melihat Derry berjalan kaki menuju kantornya.

"Lagi ingin jalan saja." sahut Derry beralasan.

"Oh." Ameera hanya ber oh ria menanggapinya.

"Meera ?" ucap Derry kemudian.

"Ya, mas ?" sahut Ameera, ia ikut berhenti saat Derry menghentikan langkahnya.

"Mir, kamu tahukan dari dulu aku menyukaimu. Jadi tolong untuk kali ini berikan aku kesempatan." tukas Derry berharap.

"Maaf mas, jawabanku tetap sama. Aku ingin kita seperti ini saja, berteman seperti biasanya. Lagipula aku sudah menganggap mas seperti abangku sendiri." tolak Ameera dengan halus.

"Meera, sebenarnya apa sih kurangku? jabatanku bagus di kantor, aku punya mobil bahkan apapun yang kamu minta pasti akan ku kabulkan." bujuk Derry tak menyerah.

"Maaf mas, saat ini aku hanya ingin fokus bekerja." sahut Ameera menatap tegas Derry, setelah itu ia melanjutkan langkahnya.

Ia bukannya tidak menyukai Derry, laki-laki itu memang tampan dan sangat baik padanya.

Namun menurut gosip yang ia dengar, Derry seorang playboy seperti halnya dengan Bimo.

"Apa ini semua ada hubungannya dengan pak Mario ?" tuduh Derry hingga membuat langkah Ameera terhenti lalu berbalik menatapnya.

"Terserah mas mau bilang apa, aku menjelaskan pun mas pasti juga tidak akan percaya." ucapnya, setelah itu ia berbalik badan kemudian berlalu pergi.

"Sial." Derry nampak mengepalkan tangannya, sudah sekian kalinya gadis itu menolak perasaannya.

"Aku semakin yakin kamu ada hubungan spesial dengan pak Mario." gumamnya lagi.

Sesampainya di kantornya Ameera segera masuk ke dalam ruangannya dan tak berapa lama kemudian manager di kantor tersebut menyuruh seluruh karyawan untuk berkumpul.

"Ada apa ?" tanya Ameera pada salah satu karyawan disana.

"Ada karyawan baru yang mau di kenalkan, sepertinya sih pria yang dua hari lalu datang kesini." sahut karyawan tersebut.

"Oh." Ameera hanya ber oh ria, ia tahu pasti pria kemarin yang ia lihat di Mess yang akan di kenalkan oleh managernya itu.

Tak berapa lama kemudian pak Mario nampak datang bersama seorang pria tampan.

"Selamat pagi semua, seperti yang kalian ketahui kalau di kantor kita kedatangan karyawan baru. Beliau adalah pak Awan syailendra dari kantor pusat, beliau akan bergabung di departemen keuangan." ujar pak Mario yang langsung membuat semua karyawan bertepuk tangan.

Sementara itu para karyawan yang melihat Awan sedang memperkenalkan dirinya nampak begitu terpesona menatapnya.

Pria keturunan Belanda dari garis sang ibu itu memang terlihat sangat tampan dan berwibawa.

"Duh gantengnya." puji Nita sahabat Ameera yang baru datang.

"Biasa saja, gantengan juga ayahku." celetuk Ameera, baginya hanya ayahnya satu-satunya laki-laki di dunia ini yang paling tampan, sabar dan baik hati.

Jika saja ada laki-laki yang seperti ayahnya, tentu saja ia akan dengan senang hati menerima cintanya.

Setelah sesi perkenalan selesai mereka segera kembali ke ruangannya masing-masing, sedangkan Awan yang sedari tadi mencuri pandang ke arah Ameera nampak kesal saat gadis itu mengabaikannya.

Keberadaan dirinya seakan tak terlihat di mata gadis itu dan itu membuatnya semakin penasaran dengannya.

"Selamat bergabung di kantor ini bro semoga betah." ucap Derry berbasa-basi, kemudian mengajak Awan melihat ruangannya.

"Terima kasih." sahut Awan dengan ramah sembari melangkahkan kakinya, sebelumnya mereka sudah saling kenal saat Awan baru datang di Mess.

Saat berada di depan ruangan staff keuangan mereka nampak menghentikan langkahnya.

"Staff keuangan saat ini ada 4 karyawan laki-laki dan 1 karyawan wanita." ujar Derry seraya menunjuk karyawan di dalam ruangan tersebut.

"Wanita ?" Awan nampak menaikkan sebelah alisnya.

"Benar, kamu lihat gadis itu !! namanya Ameera satu-satunya staf wanita di sini." Derry menunjuk ke arah Ameera yang nampak sedang sibuk dengan pekerjaannya.

Awan yang melihat Ameera ternyata satu departemen dengannya nampak sangat senang.

"Sepertinya jodoh memang tidak kemana." gumamnya dalam hati.

Saat mereka masih sibuk berbicara, tiba-tiba Bimo datang menghampiri mereka.

"Hai bro, suka dengan kantornya ?" ucapnya sembari memberi salam tos pada Awan, mereka terlihat akrab meski baru sehari Awan tinggal di Messnya.

"Lumayan." sahut Awan.

"Oh ya, apa kamu sudah mempunyai pacar ?" tanya Bimo lagi.

Awan langsung menggeleng, menandakan dia belum mempunyai kekasih saat ini.

"Benarkah, sayang sekali." Bimo nampak kecewa mendengarnya begitu juga dengan Derry.

Sejak kedatangan Awan di messnya, mereka merasa kalah saing dengan pria itu. Bahkan beberapa karyawan wanita mulai mengalihkan perhatiannya pada Awan.

"Baiklah, kamu boleh naksir cewek-cewek di sini tapi jangan dia." ucap Bimo sembari mengarahkan pandangannya pada Ameera.

"Kenapa memangnya, bukannya dia cantik ?" Awan mengikuti arah pandang Bimo dan ia sedikit tersentak, apa gadis itu sudah mempunyai kekasih pikirnya.

"Dia memang cantik, tapi cewek nggak benar." celetuk Derry, mengingat ia masih marah dengan Ameera karena menolak perasaannya tadi pagi.

"Apa ?" Awan nampak melebarkan matanya.

"Dia simpanan manager di sini, pak Mario." ucap Bimo menimpali dengan suara pelan yang langsung membuat Awan terkejut mendengarnya.

"Benarkah ?" gumamnya tak percaya.

Terpopuler

Comments

Ita Mariyanti

Ita Mariyanti

lakik mulut e ember

2024-09-25

0

Marsela Aulia

Marsela Aulia

laki mulute lemes bener🤪

2024-09-20

1

༄༅⃟𝐐sheinafia alfath

༄༅⃟𝐐sheinafia alfath

story begins ..

2023-02-15

1

lihat semua
Episodes
1 Kedatangan pria asing di Mess
2 Kedatangan Awan di kantor
3 Ameera yang tegar
4 Karyawan baru yang arogan
5 Ameera dipanggil big boss
6 Ungkapan cinta pria baik
7 Ameera & Fajar pacaran ?
8 Awan mengetahui sesuatu ?
9 Awan & Ameera baikan ?
10 Kencan yang gagal
11 Usaha Awan
12 Ameera dan Fajar putus ?
13 Niat buruk Fajar
14 Cemburunya Awan
15 First kiss
16 Ameera yang polos
17 Second kiss
18 Awan penuh dengan modus
19 Ameera dan Awan jadian ?
20 Kecurigaan pak Mario
21 Keraguan Awan
22 Ameera sakit
23 Perhatian Awan
24 Fajar melamar Ameera ?
25 Sikap Awan yang tiba-tiba dingin
26 Penyesalan Fajar
27 Awan yang cemburu buta
28 Gadis polos yang ternodai
29 Penyesalan Awan
30 Awan pergi ?
31 Awan bertemu orangtua Ameera ?
32 Berbohong demi kebaikan
33 Memaafkan
34 Awan yang galau
35 Awan yang posesif
36 Kegembiraan Ameera
37 Sentuhan Awan yang memabukkan
38 Saingan baru Awan
39 Jonathan vs Awan
40 Hubungan yang tak di restui
41 Sisi negatif Awan
42 Usaha yang di selingi Modus
43 Awan yang selalu cerdik
44 Permintaan ayahnya Awan
45 Ameera mengunjungi rumah Awan
46 Silsilah keluarga Awan
47 Bukan menyerah tapi pasrah
48 Awan yang gelap mata
49 Viona mengetahui sesuatu ?
50 Keputusan dari pusat
51 Awan sakit ?
52 Ameera gadis yang sabar
53 Permintaan terakhir Awan
54 Awan semakin membaik
55 Siapa yang Awan lamar ?
56 Ameera di lamar
57 Keraguan Ayah Ameera
58 Hari pernikahan ?
59 Malam pertama setelah menikah
60 Malam pertama part II
61 Malam pertama part III
62 Ujian mental setelah menikah
63 Ameera terpaksa berbohong
64 Ribut dengan tetangga
65 Mantan kekasih Awan
66 Awan kembali bekerja
67 Bab~67
68 Part~68
69 Part~69
70 Part~70
71 Part~71
72 Part~72
73 Part~73
74 Part~74
75 Part~75
76 Part~76
77 Part~77
78 Part~78
79 Part~79
80 Part~80
81 Part~81
82 Part~82
83 Part~83
84 Part~84
85 Part~85
86 Part~86
87 Part~87
88 Part~88
89 Part~89
90 Part~90
91 Part~91
92 Part~92
93 Part~93
94 Part~94
95 Part~95
96 PENGUMUMAN
97 Part~97
98 Part~98
99 Part~99
100 Part~100
101 Part~101
102 Part~102
103 Part~103
104 Part~104
105 Part~105
106 Part~106
107 Part~107
108 Part~108
109 Part~109
110 part~110
111 Part~111
112 Part~112
113 Part~113
114 Part~114
115 Part~115
116 Part~116
117 Part~117
118 Part~118
119 Part~119
120 Part~120
121 Part~121
122 Part~122
123 Part~123
124 Part~124
125 Part~125
126 Part~126
127 Part~127
128 Part~128
129 Part~129
130 Part~130
131 Part~131
132 Part~132
133 Part~133
134 Part~134
135 Part~135
136 Part~136
137 Part~137
138 Part~138
139 Part~139
140 Part~140
141 Part~141
142 Part~142
143 Part~143
144 Part~144
Episodes

Updated 144 Episodes

1
Kedatangan pria asing di Mess
2
Kedatangan Awan di kantor
3
Ameera yang tegar
4
Karyawan baru yang arogan
5
Ameera dipanggil big boss
6
Ungkapan cinta pria baik
7
Ameera & Fajar pacaran ?
8
Awan mengetahui sesuatu ?
9
Awan & Ameera baikan ?
10
Kencan yang gagal
11
Usaha Awan
12
Ameera dan Fajar putus ?
13
Niat buruk Fajar
14
Cemburunya Awan
15
First kiss
16
Ameera yang polos
17
Second kiss
18
Awan penuh dengan modus
19
Ameera dan Awan jadian ?
20
Kecurigaan pak Mario
21
Keraguan Awan
22
Ameera sakit
23
Perhatian Awan
24
Fajar melamar Ameera ?
25
Sikap Awan yang tiba-tiba dingin
26
Penyesalan Fajar
27
Awan yang cemburu buta
28
Gadis polos yang ternodai
29
Penyesalan Awan
30
Awan pergi ?
31
Awan bertemu orangtua Ameera ?
32
Berbohong demi kebaikan
33
Memaafkan
34
Awan yang galau
35
Awan yang posesif
36
Kegembiraan Ameera
37
Sentuhan Awan yang memabukkan
38
Saingan baru Awan
39
Jonathan vs Awan
40
Hubungan yang tak di restui
41
Sisi negatif Awan
42
Usaha yang di selingi Modus
43
Awan yang selalu cerdik
44
Permintaan ayahnya Awan
45
Ameera mengunjungi rumah Awan
46
Silsilah keluarga Awan
47
Bukan menyerah tapi pasrah
48
Awan yang gelap mata
49
Viona mengetahui sesuatu ?
50
Keputusan dari pusat
51
Awan sakit ?
52
Ameera gadis yang sabar
53
Permintaan terakhir Awan
54
Awan semakin membaik
55
Siapa yang Awan lamar ?
56
Ameera di lamar
57
Keraguan Ayah Ameera
58
Hari pernikahan ?
59
Malam pertama setelah menikah
60
Malam pertama part II
61
Malam pertama part III
62
Ujian mental setelah menikah
63
Ameera terpaksa berbohong
64
Ribut dengan tetangga
65
Mantan kekasih Awan
66
Awan kembali bekerja
67
Bab~67
68
Part~68
69
Part~69
70
Part~70
71
Part~71
72
Part~72
73
Part~73
74
Part~74
75
Part~75
76
Part~76
77
Part~77
78
Part~78
79
Part~79
80
Part~80
81
Part~81
82
Part~82
83
Part~83
84
Part~84
85
Part~85
86
Part~86
87
Part~87
88
Part~88
89
Part~89
90
Part~90
91
Part~91
92
Part~92
93
Part~93
94
Part~94
95
Part~95
96
PENGUMUMAN
97
Part~97
98
Part~98
99
Part~99
100
Part~100
101
Part~101
102
Part~102
103
Part~103
104
Part~104
105
Part~105
106
Part~106
107
Part~107
108
Part~108
109
Part~109
110
part~110
111
Part~111
112
Part~112
113
Part~113
114
Part~114
115
Part~115
116
Part~116
117
Part~117
118
Part~118
119
Part~119
120
Part~120
121
Part~121
122
Part~122
123
Part~123
124
Part~124
125
Part~125
126
Part~126
127
Part~127
128
Part~128
129
Part~129
130
Part~130
131
Part~131
132
Part~132
133
Part~133
134
Part~134
135
Part~135
136
Part~136
137
Part~137
138
Part~138
139
Part~139
140
Part~140
141
Part~141
142
Part~142
143
Part~143
144
Part~144

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!