Sashi tidak lagi mendebat suami sirinya. Dia sedang mengusahakan agar tetap tinggal di rumahnya sendiri. Dia tidak akan nyaman tinggal di rumah mertuanya, sementara Puguh berada di rumah istrinya.
"Mas, aku tidak bisa menerima permintaanmu. Bagaimana kalau istrimu tahu aku berada di rumah ibumu?"
Puguh melupakan hal itu. Nadya, istrinya jelas memiliki akses yang bebas untuk pulang pergi ke rumah ibunya. Kalau Sashi berada di sana, maka istri sahnya itu akan lebih mudah mengetahui pernikahan keduanya.
"Baiklah, Mas izinkan kamu untuk tinggal di rumah ini. Namun, bolehkah Mas juga menginap di sini untuk beberapa hari ke depan?"
Deg!
Sashi jelas bingung harus menjawab seperti apa. Puguh sekarang suami sirinya, namun tetangga tidak tahu kalau status keduanya sudah menikah.
"Maaf, Mas. Kamu melupakan sesuatu. Pernikahan kita memang dilakukan secara siri sehingga banyak tetangga tidak tahu tentang hubungan kita. Aku minta maaf tidak bisa membiarkanmu untuk menginap di rumah ini."
Sudah jelas bahwa istri sirinya menolak. Bagaimana lagi, kenyataannya memang seperti itu. Puguh akhirnya mundur untuk kembali pulang ke rumahnya.
Di sana, dia sedikit dingin pada istrinya, Nadya. Wanita itu tidak berpikiran buruk tentang suaminya karena selama ini hubungan rumah tangganya baik-baik saja.
"Mas, kamu terlihat banyak pikiran?" tanya Nadya yang baru saja menyiapkan makanan.
Bagaimana tidak, Nadya? Aku sekarang beristri dua dan tanggung jawabku bertambah. Aku harus membagi gajiku. Bagaimana caraku menyampaikan ini padamu?
"Tidak, aku baik-baik saja."
Istri mana yang tidak merasa aneh dengan sikap suaminya yang tiba-tiba berubah seperti itu. Nadya curiga sesuatu, tetapi wanita itu enggan untuk menanyai langsung suaminya. Dia lebih memilih untuk pergi ke rumah mertuanya. Kalau Nadya tidak tahu, bisa jadi mertuanya jauh lebih tahu tentang masalah ini.
"Nad, kamu mau ke mana?" tanya Puguh yang melihat istrinya sudah rapi seperti itu.
"Aku mau ke pasar. Apakah kamu mau mengantarku?" Selama ini, Puguh tidak pernah mau sama sekali untuk mengantar Nadya ke pasar. Alasan klasik memang. Dia malas menunggu dan berpanas-panasan. Apalagi pekerjaan Puguh itu selalu bersih. Dia memang karyawan kantoran sehingga penampilannya selalu bersih.
"Pergilah! Kamu bisa naik taksi," ucap Puguh sembari menyodorkan beberapa lembar uang ratusan ribu.
Tumben sekali? Ini kan belum waktunya menerima uang belanja darinya. Uangku masih cukup kalau hanya untuk ke pasar dan belanja kebutuhan untuk dua minggu ke depan.
Tanpa berpikiran buruk tentang suaminya, Nadya menerima uang tersebut. Dia bersyukur setidaknya untuk beberapa minggu lagi dia masih memiliki cadangan keuangan. Walaupun suaminya tidak pernah memberikan jatah belanja yang terlalu menipis, namun tambahan uang hari ini bisa dipakai untuk cadangan.
Puguh tidak curiga. Dia mengira kalau istrinya benar-benar pergi ke pasar. Padahal Nadya sudah naik taksi menuju ke rumah mertuanya. Tingkah aneh Puguh hari ini membuat Nadya penasaran.
"Apa yang kamu sembunyikan dariku, Mas?" gumam Nadya.
Jarak rumah mertuanya tidak terlalu jauh, namun dia tidak mungkin meminta Puguh untuk mengantarkannya. Sampai di sana, ibu mertuanya terlihat terkejut mendapati kedatangan Nadya yang secara tiba-tiba.
"Nad, kamu sendirian?"
"Iya, Bu. Ibu kok sepertinya terkejut begini? Bukankah aku juga sering datang ke sini sendirian? Apa Ibu dan Mas Puguh menyimpan rahasia?"
Deg!
Lutfiah, ibunya Puguh merasa terkejut luar biasa. Menantunya mencium gelagat dari putranya. Jujur, Lutfiah tidak akan mungkin bisa mengatakan sekarang. Pernikahan putranya dengan Sashi sudah benar.
"Ti-tidak, Nadya. Ibu hanya merasa lelah. Beberapa hari ini Ibu selalu membantu pekerjaan ayah mertuamu."
Lutfiah harus menyembunyikan pernikahan ini sampai Puguh dan Sashi memiliki momongan. Setelah itu, Lutfiah barulah bertindak untuk menentukan mana yang harus dipertahankan putranya. Lutfiah tidak tahu kalau Sashi sudah mengajukan talak setelah 40 hari meninggalnya ibunya.
Nadya tidak percaya seratus persen. Ibu mertuanya jelas menyimpan sesuatu. Tingkahnya berubah menjadi aneh seperti itu. Sepertinya di sini, Nadya tidak mendapatkan jawaban apapun sehingga dia memutuskan untuk pulang ke rumah.
Sampai di rumah, Nadya melihat suaminya sudah berada di kamar. Tidak biasanya dia lebih banyak diam. Mengetahui istrinya datang, Puguh lekas duduk dan ingin berbicara dengannya.
"Ada apa, Mas? Kamu mendadak aneh hari ini."
Nadya tidak akan memaksa jika suaminya tidak mau bercerita, kalaupun dia mau bercerita, Nadya akan jauh lebih senang bisa membantu masalah suaminya.
Puguh menggenggam tangan istrinya. Dia berusaha untuk menetralkan suasana hatinya. Dia seperti seorang pria yang takut ketahuan kalau selingkuh.
"Nad ...."
"Ada apa, Mas?"
"Ehm, apa kamu tidak ingin kita mengikuti program kehamilan lagi?"
Deg!
Beberapa kali melakukan program kehamilan, Nadya terus gagal. Entah apa yang membuatnya gagal, padahal dari segi medis, keduanya dinyatakan sehat dan tidak ada yang bermasalah.
"Mas Puguh kan tahu sendiri. Kita sama-sama sehat, mungkin saja Allah belum berkehendak untuk memberikan kepercayaan kepada kita," jelasnya.
"Nad, kalau misalnya aku menikah lagi, bagaimana?"
Jeduar!
Selama lima tahun pernikahan, hubungannya dengan sang suami baik-baik saja. Namun, mendengar ucapannya barusan, Nadya seperti patah hati.
"Kenapa kamu ingin menikah lagi? Apa ini permintaan ibumu, Mas?" selidik Nadya. Ibu mertuanya juga terlihat aneh hari ini. Apakah ini penyebab yang membuat suaminya memikirkan sesuatu?
"Tidak, ini tidak ada hubungannya dengan ibu."
"Lalu, apakah ini hubungannya dengan kita yang belum memiliki keturunan? Aku kan pernah mengatakan padamu kalau kita bisa mengadopsi seorang anak untuk memancingku supaya lekas hamil, Mas. Namun, pihak keluargamu menolaknya. Aku bisa apa, Mas?"
"Tidak juga, Nad. Sama sekali tidak ada hubungannya."
"Berikan alasan yang logis kenapa kamu ingin menikah lagi? Kalau alasanmu masuk akal, bisa jadi aku akan menyetujuinya. Jika itu tidak masuk akal, jangan harap kamu bermain-main di belakangku."
Deg!
Puguh bingung. Alasan apa yang akan disampaikan pada istrinya? Haruskah dia mengatakan kalau sudah menikah siri dengan Sashi? Puguh lantas melepaskan genggaman tangannya. Dia mengusap kasar rambutnya sehingga terlihat acak-acakan.
"Mas, katakan! Jangan buat aku menerka-nerka masalahmu ini. Atau ada hal lain yang sedang kamu tutupi dariku? Ingat Mas, sepandai-pandainya kamu menyimpan rahasia, suatu hari aku pasti mengetahuimya."
Puguh terdiam. Harus mulai darimana sekarang? Tidak mungkin dia membawa Sashi untuk masuk ke dalam kehidupan rumah tangganya walaupun sebenarnya dia sudah masuk. Lalu, bagaimana caranya dia bisa bersikap adil karena Nadya mulai mencurigainya.
"Tidak, lupakan saja! Anggap saja pertanyaanku itu tidak pernah ada."
Begitu mudahnya Puguh membuat Nadya semakin curiga. Namun, Nadya tidak pernah menunjukkan kecurigaan pada suaminya. Perlahan dia akan menyelidiki tanpa diketahui suaminya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 47 Episodes
Comments
Sukliang
karyawan?
2 istri?
hadeuhhhhh
2022-06-10
0
Istiqomah Endutt
no coment br ajja gabung
2022-06-06
1
Al Vi a
aku bingung... nyimak aja deh
2022-05-20
0