Hari ini hari Senin, jadwal kuliah lumayan padat. Ada mata kuliah Metode Penelitian dan Apresiasi sastra juga. Dari jam 8.00 wib sampai jam 13.00 kuliah non stop. Untung jam 13.30 wib mata kuliah Linguistik diganti hari Selasa,kalau tidak sampai sore juga terpaku dengan ceramah dan apresiasi dari dosen dosen Kesusastraan ini.
Hari ini pasti Emeralda bertemu dengan Sofiana, Gusman dan yang lainnya. Hari Senin ini semua presensi lengkap. Kawan - kawan tidak ada yang absen,apalagi Rosita yang dikenal rajin dalam mengikuti tiap mata kuliah.
Selain Rosita ada Rohani,yang paling ganteng di kelas ini. Itu menurut kacamata anak- anak di kampus jurusan Bahasa dan sastra ini. Selain aktif di kegiatan kemahasiswaan, Rohani aktif di bidang Rohis. Kalau Agus,dia lebih aktif di Rohis dan Himpunan Mahasiswa Islam. Emeralda sendiri juga aktif di kedua itu,jadi kegiatan di luar kampus Emeralda selalu bareng dengan Agus.
Emeralda mengambil duduk di bangku paling belakang di sudut. Dosen mata kuliah pagi ini tampaknya agak terlambat. Tidak lama Sofiana bangkit dari tempat duduknya menuju ke arah Emeralda dan mengambil bangku yang masih kosong di samping Emeralda. Tatapannya serius, ada kalimat kalimat yang akan ia ungkapkan dari kedua mata Sofiana.
"Em, gayung itu tidak bersambut Em." Ucapnya lirih. Mataku mendelik menatap lekat kedua mata Sofiana.
"Lalu? " tanyaku seketika.
"Iya, tapi aku tak akan menyerah Em. Aku akan berusaha selangkah demi selangkah agar semakin dekat dengan tujuanku." jawab Sofiana dengan semangat tapi dengan suara pelan.
"Kemarin,kau nembak si..." tanyaku akhirnya dan tidak ku lanjutkan.
"Tidak, tapi sebelum aku mengungkapkan perasaan ku, dia berkata kalau ada seseorang yang ia sukai dari dulu dan itu bukan aku. Itu kata kata yang mematahkan ku, Em. Tetapi aku gak mau menyerah begitu saja kan? lagian dia belum jadian atau punya pacar. Masih naksir atau suka seperti aku." Sofiana menjelaskan.
"Iyalah, tidak ada yang salah dalam hal ini, siapapun berhak suka,naksir satu sama lain." sambung Emeralda.
Ada kekhawatiran dalam hati Emeralda, tapi Emeralda tidak bisa menguraikannya. Emeralda tampaknya mulai membutuhkan sosok Gusman yang perhatian juga melengkapi hari - harinya.
Tidak lama ada bunyi notifikasi chat masuk di ponsel Emeralda
"Hayo Ngerumpi apaan? serius amat sampai mojok gitu." ( Agus duduk di kursi sudut depan,merekapun saling melempar senyum).
"Hahahaha tahu saja kalo lagi bahas soal kamu Gus..Sofi akan terus mengejar cintanya dan cintanya adalah kamu Gus." balas Emeralda.
"Iya aku sudah tahu,terus kamu bagaimana?" chat Gusman.
"Bagaimana apanya Gus?" tulis Emeralda.
"Emeralda, kamu gak ingin mengejar cintamu juga?"
"Enggaklah, biarlah dia yang mendekatiku saja
hehehe" tulis Emeralda.
"Baiklah, nanti malam aku ke kos kamu, yah?"
"Ngapain?"
"Mendekati cewek kamu," jawab Gusman. Emeralda mengerutkan dahinya.
"Kamu puasa gak hari ini? Entar kita buka puasa bareng yah kalau kamu puasa hari ini," ajak Gusman.
"Boleh, mau menu buka apa Gus?" balas Emeralda.
"Kalau ke kota bagaimana?" tulis Gusman.
"Gak usah lah Gus, lain kali saja. Warung Deket kampus juga lebih lezat juga kok Gus. Juz buah seger juga...hehe." balas Emeralda.
"Okelah kalau begitu." tulis Gusman.
@@@@@@@
Hujan
Sampaikan rinduku terdalam
Dalam tiap tetes air yang jatuh dipermukaan
Tiap tetes nya yang bermakna.
Hujan....
Rindu itu tersampaikan ..
Dalam gemericik suara rintiknya...
Merangkaikan harmoni lembut menyentuh tulang.
Hujan...
Berikan kesejukan dalam dahaga rinduku yang makin membuncah.
Hadirlah dalam ruang rindu itu.
Kita kan bercumbu dengan waktu.
@@@@@@@
Percakapan di chat itupun terhenti, Ibu Waginah dosen yang kita tunggu di mata kuliah inipun sudah masuk keruangan kelas.
Kulihat kawan - kawan sudah mulai siap dengan mata kuliah ini. Sofiana yang dari tadi ngoceh di sampingku pun kembali ke tempat duduknya. Dan Gusman,dengan serius duduk menatap ke depan.
Ketika ku pandang Rohani,tidak kuduga mata kami beradu pandang,ku tersenyum simpul padanya dan Rohani pun demikian. Tumben ada angin apa Rohani memperhatikanku. Semua asyik dengan mata kuliah dan mulai masuki apresiasi sastra yang mengantarkan di dunia fiksi alam karya sastra yang penuh imajinasi para penulisnya.
@@@@@@@
Waktu sudah menunjukkan pukul 13.00 wib. Kami satu persatu meninggalkan ruangan kelas untuk kembali ke tempat kost masing masing. Ada yang berjalan kaki ada juga yang menuju tempat parkiran untuk mengambil kendaraan yang dipakainya. Siang itu,tampak semua dalam situasi yang kurang bersemangat karena dari pagi full dengan mata kuliah tanpa jeda.
Rohani tampak semangat mengejar Emeralda yang sedang berjalan kearah kosnya.
"Hai!" sapa Rohani.
"Hai juga Roh!" jawab Emeralda yang membuat mata Rohani melotot.
"Astagfirullah,aku dipanggil RoH!" sahutnya lagi dengan mulut manyun.
Aku yang melihat itu seketika tersenyum.
"Hehehe..lalu aku harus memanggilmu apa? Kalau tidak Roh atau... " sahut Emeralda.
"Panggil aku Hani, itu lebih akrap." kata Rohani.
"Baiklah!" sahut Emeralda.
"Aku cabut dulu, Em! Nanti malam aku main ke kos yah!" kata Rohani seraya meninggalkan Emeralda tanpa menunggu jawaban dari Emeralda.
Lalu Rohani berlari kecil mengejar Arjuna yang yang menunggunya dibawah pohon akasia dengan motor matic nya.
Emeralda hanya menatap punggung Rohani yang meninggalkan dirinya. Mungkin Rohani ingin makan siang atau sholat dhuhur. Akhirnya Emeralda sampai juga di kost tempat dia tinggal.
Emeralda lalu bergegas mengambil air wudhu dan menjalankan sholat dhuhur nya. Kehidupan merantau dan jauh dari keluarganya membuat Emeralda lebih rajin dalam beribadah. Tidak hanya Emeralda, kawan kawannya yang lain tampak lebih agamis dengan keadaan ini. Lingkungan kampus yang jauh dari keramaian kota dan hiburan, menuntut mahasiswa disini lebih fokus dengan kegiatan belajar dan kegiatan kampus. Kampus ini sangat cocok untuk menciptakan seorang Guru yang Ideal yang bisa menjadi panutan anak didiknya.
Selesai sholat, Emeralda merebahkan badannya di balai tempat tidurnya sambil memegang HP ditangan.
Emeralda mulai menuliskan sesuatu di sana. Emeralda ber chat ria dengan Gusman. .
.......
"Belum ada balasan dari Gusman, mungkin saja tidur siang." gumam Emeralda.
Tidak lama ada notifikasi chat WA masuk.
"Habis tidur siang Em. Kamu gak tidur siang?" balas chat Gusman.
"Ini mau tidur siang." tulis Emeralda.
"Ya sudah istirahat dulu Han, jangan lupa boneka beruangnya dipeluk...hehehe." balas Gusman.
Setelah itu tidak ada balasan dan chat chat yang masuk. Hanya Grup grup Wa dari SMP, SMA kawan Emeralda yang ramai masuk di ponsel nya.
Akhirnya Emeralda pun tertidur pulas siang itu. Cuaca siang hari ini sangat panas,debu debu didepan rumah kost tampak berterbangan ,daun daun pohon jati satu persatu jatuh berguguran. Pohon rambutan dan mangga mulai menampakkan bunga bunga,sebagai tanda tidak akan lama lagi akan musim buah buahan.
Lingkungan kampus yang asri dengan banyak buah buahan tumbuh subur didalamnya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 67 Episodes
Comments