Dia adalah Sofiana, sering dipanggil Sofi. Malam ini dia tidur di kamar kos Emeralda. Katanya dia lagi ingin kawan untuk bercerita dan juga curhat. Sofiana berbeda tempat kos dengan Emeralda.
Dia juga memiliki kamar sendiri ditempatnya nge- kos. Lalu, apa gerangan yang akan Sofi curhat kan? Kalau soal pacar, Sofi belum punya pacar kata dia. Tampak Sofi asyik memainkan Hapenya.
Kesukaan Sofi adalah main game. Sedangkan Emeralda suka membaca komik.
"Em,sebenernya aku naksir sama Gusman." kata Sofi tiba tiba.
Emeralda sontak kaget dan melotot menatap wajah Sofi. Antara percaya dan tidak. Sofi penampilannya modern dan mengikuti trend anak muda masa kini, Memang antara Gusman dengan Sofi sangat serasi dan cocok jika disandingkan.
"Beneran Em! Kamu melotot gak percaya?" sahutnya lagi.
"Em, kamu bisa menolong aku kan? Tolonglah, aku ingin pendekatan dulu sama Gusman. Kamu bisa nolong aku gak?" tanya Sofi akhirnya.
Ada perasaan sesak di dada ku, ketika aku harus menjodohkan Sofi dengan Gusman. Sedangkan Emeralda merasa sudah dekat dan nyaman ketika bersama dengan Gusman.
"Hai" teriak Sofi mengagetkan lamunanku.
"Mau gak?" tanya Sofi lagi.
"Bagaimana caranya? " tanya Emeralda akhirnya.
"Hem, bagaimana kalo kamu bilang ke Gusman kalo aku ingin makan bersama dengannya dulu." pikir Sofi akhirnya.
"Hem, yah udah aku coba yah." jawab Emeralda akhirnya.
"Sekaranglah Em! Chat Agus sekarang!" sahut Sofi dengan semangat.
Sambil menyodorkan ponsel Emeralda yang tergeletak di samping bantalnya.
"Nih, ponselmu." kata Sofi lagi.
Emeralda mulai bergegas nge-chat Wa Gusman dan mulai dengan aksinya kalau Sofi ingin berkencan dengan Gusman.
"Belum dibales Sof." kata Emeralda akhirnya.
"Tungguin lah! Mana tahu lagi sholat isya." sahut Sofi.
Tidak lama ada notifikasi pesan WA masuk di hape Emeralda kini sibuk ber chat ria dengan Gusman. Sofi mulai kepo.
"Bagaimana Em?" tanya Sofi akhirnya.
"Besok jam 7 malam yah jangan lupa Sof." jawab Emeralda.
"Terimakasih Em!" sahut Sofi sambil meluk erat badan Emeralda.
"Iyah Iyah .." sahut Emeralda akhirnya.
"Besok ku chat Gusman yah Em," sambung Sofi akhirnya.
Lalu Sofi diam sambil mainkan ponselnya lagi. Entah apa yang dipikiran Sofi, mungkin Sofi lagi berbunga bunga akan berkencan dengan Gusman Minggu ini.
Sedangkan Emeralda entah apa yang dirasakannya, tiba - tiba jadi murung. Ada rasa sedih menjalar di perasaan Emeralda. Ada gundah gulana menyelimuti Emeralda. Emeralda semakin mengerti dan mulai paham dengan perasaannya dengan Gusman. Tetapi mungkin saja karena Emeralda sedang mengkhawatirkan Gusman. Entahlah! Rasa ini tidak bisa di tebak Emeralda. Namun yang pasti Emeralda harus segera menepiskan keinginan dan rasanya karena Sofi sahabat nya menyukai Gusman. Dan mungkin saja, rasa suka Sofi ke Gusman melebihi rasa sayang Emeralda yang masih menganggap Gusman sebagai sahabat nya yang paling memahami dirinya.
@@@@@@@
Sore itu cuaca di sekitar kampus cerah,tidak terlalu panas. Sofiana di dalam kamarnya sedang berbenah mempersiapkan diri. Malam ini ada kencan khusus dengan Gusman. Hanya makan malam bersama saja, selebihnya bonus jika Gusman menyambut baik perasaanku.
Waktu sudah menunjukkan azan magrib. Sofiana, bergegas membereskan kamarnya yang berantakan . Tidak lama kemudian,dia mulai mematut di depan kaca kamarnya. Mencari cari apa yang kurang dari dalam penampilannya. Mulai ujung rambut sampai ujung kaki.
Hari ini Sofi lagi berhalangan jadi tidak menjalankan sholat. Dilihatnya jam dinding yang mulai mendekati jarum 7 malam. Ada kegelisahan yang datang dibenak Sofiana karena Gusman yang ditunggu -tunggu nya masih belum tiba.
Diambilnya ponsel yang masih tergeletak di atas kasurnya. Sofi tersenyum sumringah. Gusman sedang meluncur ke tempat Sofi.
Tampak senyum merekah di bibir Sofiana. Sesekali menyisir lagi rambutnya di depan kaca. Ini adalah kencan pertama baginya dengan Gusman, orang yang ditaksirnya.
Sofiana berjalan ke depan teras kos nya. Menanti datangnya agus,sambil melihat arah jalan yang diperkirakan Gusman akan melewati jalan itu. Benar saja, ada cahaya lampu motor matic melaju dan semakin mendekat ke arah kos tempat Sofiana duduk di teras.
"Sudah lama menunggu? " tanya Gusman sambil memberi satu helm ke arah Sofiana.
"Terimakasih Gus, kita ke resto kota saja yah Gus nanti aku tunjukkan tempatnya." sahut Sofiana.
"Boleh." sambung Gusman sambil melaju dengan kecepatan sedang motor beat yang dikendarainya.
Kencan ini, Sofiana yang menentukan. Sofiana termasuk anak dari keluarga yang berada,jadi masih tampak nge bos gaya Sofiana.
Tidak jauh dari lingkungan kampus, Emeralda di dalam kamar kos nya sedang membaca novel sastra yang kemarin ia beli bersama Agus.
"Ngomong ngomong Gusman dengan Sofiana, sudahkah mereka jadi berkencan dan makan malam." pikirnya dalam hati. Ada kegundahan Emeralda ,yang tidak bisa diungkap dengan kata kata.
Tidak lama bunyi notifikasi pesan masuk di Wa nya berbunyi. Emeralda mengambil ponselnya di depan ia duduk di meja belajarnya. Emeralda mulai menuliskan pesan untuk Gusman. Gusman pun masih sempat membalasnya. Emeralda tanpa sadar tersenyum lega.
@@@@@@@
Hal yang tidak diduga oleh Emeralda adalah Gusman mengunjungi kosnya. Seseorang mengetuk pintu kamar Emeralda ada seseorang mencari Emeralda dan ternyata Gusman sudah ada di depan kosnya.
Tidak lama suara ponsel Emeralda berbunyi.Benar saja ada panggilan masuk dari nomor Gusman. Gusman sudah di depan kosnya.
"Iyah Gus."
"Aku didepan Em!"
"Yah, bentar, aku ke depan Gus."
Dijumpainya Gusman di depan teras kos depan dengan membawa tas plastik ditangan kirinya.
"Nic Em makan yang banyak!" kata Gusman sambil menyodorkan kantong plastik yang berisi makanan kepada Emeralda.
"Ih,repot repot sekali Gus. jadi gak enak aku." sambung Emeralda.
"Sofiana? " tanyaku kemudian sambil melihat ke kanan ke kiri dan ke arah motor matic yang di parkir di halaman rumah depan.
"Sudah aku antar Sofi nya kok." jawabnya.
"Lain kali jangan nyuruh nyuruh aku kencan dengan seseorang lagi yang gak ingin aku kencani yah Em. ini pertama dan terakhir." kata Gusman serius.
"Memangnya ada masalah yah Gus? " tanyaku menyelidik
"Kamu pasti sudah tahu lah." kata Gusman sedikit menyelidik.
"Ya sudah, dimakan dulu gih,capcay dan ayam geprek nya." sambung Gusman akhirnya.
Akhirnya Emeralda melahap makanan yang dibawa Gusman. Tampak Gusman tersenyum senyum kecil menatapnya ketika Emeralda mengunyah tiap suapan.
Entahlah, malam ini Gusman cukup larut malam berkunjung di kos Emeralda. Apa yang sedang ia pikirkan. Entah kegundahan apa yang ada di benak Gusman. Tetapi yang pasti, ada perasaan bahagia dalam hati Emeralda ada Gusman yang menemaninya malam ini. Walau kunjungan itu tidak lebih dari satu jam.
Setidaknya itu cukup mendamaikan keresahan jiwanya dari sore hari tadi. Ada perasaan lega ketika dekat dengan Gusman. Namun Emeralda tidak berani menyimpulkan kalau dirinya menyukai Gusman. Ini hanya sebuah bentuk persahabatan, tidak lebih dari itu. Pikir Emeralda.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 67 Episodes
Comments