GUSMAN

Emeralda..

 

Di kampus ini, ada warung favorit mahasiswa. Bukan hanya favorit mereka,kamipun juga sering singgah dan jajan disini. Menu andalan mahasiswa disini adalah nasi urap dengan ikan asin gorengnya ditambah tahu tempe yang digoreng.

Aku dan Gusman akhirnya ketempat warung itu. Cukup ramai juga di malam hari seperti ini. Gusman berhenti tepat di warung Bu Parmi,lalu aku pun mengikutinya dari belakang.

 

"Yuk Gusman! kita duduk di paling ujung sana saja." ajak Emeralda sambil menunjuk kearah bangku disudut dibawah pohon jambu air.

"Mau makan apa Emeralda? tanya Gusman lagi.

"Hemmm, kayaknya aku perlu yang seger seger Gus! Hem Soto ayam saja Gus. " Jawabku akhirnya.

Lalu Gusman bangkit dari tempat duduknya menuju ke arah Bu Parmi yang sibuk melayani anak anak mahasiswa yang hendak makan maupun minum.

"Bu, nasi campur,nasi soto dan jeruk manis panas dua yah Bu." kata Gusman kepada Bu Parmi.

Lalu Gusman kembali ke tempat duduk kami sebelumnya. Sesekali memainkan hape yang ada di genggamannya. Ku intip sambil curi curi pandang ke arah Gusman yang memainkan Hape. Sesaat mata kami beradu.

" Hayo!" bentak Gusman mengagetkanku.

Aku Pun lalu tersipu dan sontak kaget.

"Lihatlah Nic...gak perlu curi curi gitu." sahut Gusman sambil menyodorkan wajahnya lebih dekat ke arahku duduk.

"Hehehe...Gus Gus...sok kegantengan." sahutku akhirnya.

"Memang asli ganteng aku Nic." sambungnya akhirnya.

"Ada tugas gak Em? " tanya Gusman akhirnya.

"Hem,kayaknya sudah selesai semua.Kukerjakan semua dari membedah karya sastra sampai menganalisis Novel." Jawabku menjelaskan.

"Rajinnya...." sahut Gusman sambil mengusap kepalaku.

Tidak lama kemudian, pesanan kami datang di antar Joko anaknya Bu Parmi.

"Terimakasih Joko." kata Gusman sambil menggeser Nasi soto dan segelas jeruk panas di depanku.

"Terimakasih Gus, memang calon suami teladan." kata Emeralda akhirnya.

"Biasa saja tidak perlu merayu." sambung Agus dengan canggung dan malu.

"Ais! Seperti anak perawan saja, malu - malu hehe." sahut Emeralda.

Emeralda dan Gusman asyik menyantap makanan yang mereka pesan. Rasanya begitu nikmat karena mereka belum makan besar sejak buka puasa.

"Klo tiap hari seperti ini,aku bisa umroh Gusman." kata Emeralda sambil mengunyah makanan.

"Tidak apa - apa, mau tiap hari makan di sini? biar ku jemput terus di kos Emeralda."jawab Gusman semangat.

Akhirnya tawa kami meledak.

Sambil menyeruput jeruk panas minuman favorit kami, kami cerita - cerita kecil tentang tugas mata kuliah.

Gusman selain enak diajak ngobrol sebagai teman, dia juga mudah untuk diajak menyelesaikan tugas - tugas kuliah,selain itu juga nyaman diajak jalan kemana mana seperti ke perpustakaan dan ke mall.

Gusman ,di kelas termasuk banyak yang ngefans sama nya. Di samping dia supel dalam bergaul, dia ramah dengan siapa saja. Tidak heran jika teman - teman mengira kami lagi proses pendekatan. Dibanding Marlon, Gusman masih kalah keren dengan Marlon tetapi Marlon kalah pamor dengan Gusman.

Marlon cenderung pendiam dibanding Gusman. Tetapi kalah auranya dengan Agus. Mungkin saja Gusman bisa dekat dengan teman - teman yang lain dan lebih supel.

"Yuk,pulang!..Aku antar kamu ke kos Em!" sambung Gusman akhirnya.

Lalu kami berlalu meninggalkan warung Bu Parmi yang masih banyak antrian pelanggannya.

Sesekali Gusman menatap aku disampingnya.

"Berjalannya pelan saja, tidak perlu buru- buru." kata Gusman. Emeralda hanya nyengir kuda.

"Sampai jumpa! Assalamualaikum Em. istirahat yah, ketemu lagi besok." sambung Gusman dan berbalik kembali ke kos tempat tinggalnya.

@@@@@@@

 

Sesampainya di tempat kosnya, Gusman menimang nimang hape yang ada di genggamannya. Hatinya masih berbunga bunga dengan situasi makan bersama dengan Emeralda.

"Kenapa tidak sering sering ku ajak Emeralda makan malam seperti ini." gumam Gusman.

Tidak lama suara bunyi pesan terdengar di ponsel Agus.

"Sudah sampai Gus?" tanya Emeralda.

"Sudah! Ini lagi rebahan mikirin kamu."jawab Gusman.

Berjam- jam antara Gusman dan Emeralda begadang sampai larut malam kerena kegiatan saling kirim pesan itu. Tanya jawab maupun cerita yang mungkin saja tidak ada yang penting. Namun bagi keduanya itu adalah kegiatan yang menyenangkan. Keduanya seperti masuk dalam dunia yang penuh warna karena banyak bunga yang bertebaran di angan maupun kepala mereka.

Mereka belum lah sedang pacaran. Namun mereka seperti saling membutuhkan karena merasa kenyamanan ketika berbincang-bincang dan saling perhatian. Emeralda mungkin tidak menyadari hal itu jika Gusman menginginkan yang lebih dari sekedar teman.

"Ya sudah! Bobok lah awas jangan main hape lho, beneran tidur! Sampai ketemu besok siang yah! Di pelajaran Apresiasi sastra."kata Gusman akhirnya.

"Okee.sip!..Mimpi indah yah Gus. terimakasih untuk malam ini."sahut Emeralda

" Oke, jangan lupa mimpi kan aku, Em!" ucap Gusman.

....

....

....

Tidak ada jawaban dari Emeralda. "Mungkin sudah tidur." pikir Gusman.

Malam ini Gusman semakin gelisah. Ada bunga bunga di atas kepalanya. Ada titik terang perasaan nya seperti bersambut dengan Emeralda.

Perhatiannya pada Emeralda seperti bersambut. Gusman mulai memikirkan cara agar lebih dan lebih akrab dan dekat dengan Emeralda. Gusman ingin Emeralda mulai ada ketergantungan dengannya. Dari tiap hari nge- chat, tiap hari ngajak makan bareng, tiap hari jumpa di kampus,tiap hari berkunjung di kos Emeralda.

Jam dinding sudah mulai menunjukkan jam 01.30. Gusman masih meng utak - atik laptop di depannya. Entah apa yang sedang ditulisnya,yang pasti Gusman sudah terbiasa mengirimkan naskah naskah baik cerpen,kritik sosial ke surat kabar maupun majalah dan media online lainnya.

Alhasil karya karya Gusman sudah mulai sering di muat. Sesuai jurusan nya bukan? Jurusan Bahasa Sastra Indonesia,mencurahkan segala emosi dan perasaannya dalam sebuah tulisan. Gusman dia.memang anak yang terbilang rajin,gigih,dan selalu memotivasi kawan kawannya dalam segala hal.

"Kenapa aku masih saja kepikiran, Emeralda? Gadis itu benar-benar membuat aku gila. Dia mengganggu setiap angan dan pikiran aku. Apakah aku benar-benar sudah jatuh cinta dengan Emeralda? Atau hanya obsesi semata?" gumam Gusman sambil menutup laptopnya. Dia jatuhkan tubuhnya di pembaringan sambil melukis wajah Emeralda yang menari dipeluk matanya.

"Dia gadis yang menarik dan juga pintar. Aku sangat menyukainya." gumam Gusman sambil tersenyum sumringah. Hingga beberapa saat, akhirnya Gusman terlelap dalam tidur nya.

Terpopuler

Comments

KidOO

KidOO

Kasih bunga lah buat mak.

2022-05-26

1

lihat semua
Episodes
Episodes

Updated 67 Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!