EMERALDA (Ketika Kesetiaan Diuji)

EMERALDA (Ketika Kesetiaan Diuji)

PERTAMA

Awan hitam menyelimuti gelap. Kegelapan yang tampak indah dengan cahaya - cahaya bintang yang bertebaran. Bulan sabit yang mengintip malu - malu di balik Awan gelap, menambah sinarnya berkilau memantulkan cahaya terangnya.

Hari ini, Emeralda sudah berbaring di bangsal rumah sakit. Perutnya sesekali merasa mules seperti hendak ke belakang. Di sampingnya ada ibu nya yang setia mendampingi. Ayahnya dengan sabar menunggu di kursi depan rumah sakit. Arifah tampak mondar - mandir menelphon seseorang yang belum terangkat. Pasalnya hari ini, usia kandungan Emeralda sudah 9 bulan lewat 10 hari. Tanda - tanda bayi mungil yang masih di dalam perut itu, sudah tidak sabar ingin keluar menghirup udara di dunia ini.

"Ibu! Hari ini pertama kali Emeralda bisa merasakan sakitnya untuk menjadi ibu dari anak-anakku. Aku minta maaf, segala kesalahan baik sengaja maupun tidak di sengaja yang aku lakukan kepada ibu dan ayah. Emeralda belum bisa membuat ayah dan ibu bahagia. Dengan kerendahan hati, Emeralda mohon doa restu dan doanya agar Emeralda lancar dalam persalinan ini." ucap Emeralda pelan.

Ibu Emeralda terdiam sambil memegang erat tangan Emeralda. Ayah Emeralda mulai bergabung mendekati anaknya yang berbaring merasakan kesakitan.

"Semoga lancar persalinan ini, Alda. Doa Ayah dan ibu selalu untukmu." kata ibu Emeralda pelan.

"Sebentar lagi, suamimu sampai Alda. Kamu yang kuat ya!" kata Arifah yang tiba - tiba masuk ke kamar bilik.

"Tahan dulu yah! Dokter spesialis kandungan masih dalam perjalanan menuju rumah sakit." sambung Arifah.

"Di minum dulu madu nya biar tambah stamina." kata Ibu Emeralda sambil menyuapi sesendok madu ke mulut Emeralda.

"Assalammualaikum!" sapa Jhonatan bersama Wawan yang tiba - tiba muncul dari bilik kamar.

"Bagaimana sayang?" kata Jhonatan sambil memegang erat tangan Emeralda dan mencium keningnya.

"Sabar yah, sebentar lagi masuk ruang persalinan." kata Jhonatan yang mulai panik tapi berusaha di sembunyikan.

Tidak berapa lama, dua orang perawat yang berbaju putih - putih masuk ke kamar bilik Emeralda.

"Nyonya Emeralda?"

"Benar!" jawab Jhonatan.

"Oke! Hanya suaminya saja yang bisa masuk ke ruangan persalinan. Mari!" kata perawat itu sambil mendorong tempat tidur besi yang di atasnya ada Emeralda yang terbaring menuju ruang bersalin.

Di ruang bersalin itu, sudah ada dokter spesialis dan tiga perawat yang membantu proses persalinan. Jhonatan dengan paniknya berusaha menenangkan Emeralda dengan menggenggam tangan Emeralda kuat.Emeralda mulai meringis kesakitan. Dokter dan suster itu mulai menginstruksikan kepada Emeralda.

"Tarik nafas pelan ..

keluarkan lewat mulut...ngeden!"

"Ayo terus Bu!"

"Semangat Bu! Ayo sekali lagi! Tarik nafas...keluarkan!"

"Alhamdulillah!" kata Jhonatan pelan sambil terus menggenggam tangan Emeralda. Pasangan suami istri itu tersenyum. Air mata haru keduanya mengalir tiba - tiba.

Dan Akhirnya suara tangisan anak bayi terdengar membahana di ruang bersalin itu. Salah satu suster itu membawa bayi itu untuk di bersihkan. Dokter spesialis dan salah satu suster yang lain menjahit tempat bayi itu keluar dan mulai membereskan darah - darah yang keluar.

Setelah beberapa menit kemudian, Emeralda di dorong kembali ke kamarnya. Jhonatan mengikuti nya dari belakang.

"Alhamdulillah!" kata Ibu Emeralda, Arifah, dan juga Ridwan.

"Bagaimana anak Emeralda?"

"Alhamdulillah sehat Bu! Laki - laki. Sebentar lagi di antar kemari." kata Jhonatan penuh semangat.

"Persalinan nya lancar dan sukses! Syukur lah! ." teriak Arifah.

"Kamu juga sebentar lagi jadi ibu." kata Ridwan.

"Dengan siapa hamilnya?" kata Arifah dengan polosnya.

"Denganku lah nanti!" sahut Ridwan.

"Aamiin!' ucap Jhonatan dan Emeralda bersamaan.

"Ayah ibu! Terimakasih untuk Semua nya. Emeralda sekarang sudah menjadi ibu." kata Emeralda dan tanpa sadar buliran air matanya terjatuh di pipi.

"Iya anakku! Jadi ibu yang baik untuk anak - anakmu ya sayang dan tetap menjadi istri yang Sholeh ya!" ucap ibu Emeralda dan ayah pun ikut mengangguk pelan.

"Abang! Terimakasih untuk semua doa dan ridlo nya. Semua jadi di permudah." kata Emeralda sambil tersenyum.

"Iya sayang! Terimakasih sudah memberikan anak bayi yang lucu untuk Abang dan kami semua." ucap Jhonatan.

"Besok Abah dan Ummi akan ke Solo." sahut Ridwan.

"Oh ya? Besan kita datang Yah!" kata Ibu Emeralda.

"Alhamdulillah." sahut Arifah.

"Kamu ingin makan apa biar cepat pulih tenaga mu?" tanya Arifah.

"Minta juz alpokat boleh?" tanya Emeralda.

"Boleh!" jawab Jhonatan. Arifah pun tersenyum.

"Senengnya punya suami yang perhatian." kata Arifah sambil melirik Ridwan yang ada di dekatnya.

"Ridwan, Kode itu!" kata Jhonatan sambil melihat kearah Ridwan.

"Ibu Emeralda!" panggil suster yang menggendong bayi mungil masuk ke bilik Emeralda.

"Iya Benar!" sahut Jhonatan lalu mengambil bayi mungil itu dalam gendongannya.

"Selamat datang di dunia anakku! kata Jhonatan.

@@@@@@@

Di rumah baru Emeralda dan Jhonatan semua sedang berkumpul termasuk Abah dan Ummi yang datang dari Rembang.

Duduk di ruang tengah, orang tua Emeralda dan orang tua Jhonatan berbincang - bincang. Di teras depan rumah sedang duduk Ridwan dan Arifah.

"Jadi kapan kita menikah?" tanya Ridwan. Arifah yang di tanya cengar - cengir.

"Kapan sayang?" Ridwan bertanya lagi.

"Terserah Abang saja lah." jawab Arifah.

"Tapi aku gak mau ya, kalau nikah siri!" ucap Arifah.

"Hahahaha, tidak lah!"

Di ruang tamu, di bawah karpet berbulu, Emeralda dan Jhonatan duduk bersandar di dinding. Di sampingnya si bayi yang mungil dan lucu itu tertidur pulas.

"Jadi, setelah acara ini kelar, kita siap - siap pindahan ke Jakarta ya sayang." kata Jhonatan.

"Iya!" jawab Emeralda sambil menatap wajah suaminya dengan manja.

"Abah sudah memberi nama anak kita, sayang." cerita Jhonatan.

"Oh ya?" sahut Emeralda tersenyum sambil melihat anaknya yang matanya masih terpejam.

"Readyan El Zatta." kata Jhonatan.

"Bagus. Readyan El Zatta!" panggil Emeralda untuk bayi mungil yang ada di depannya.

"Hehehe." Jhonatan tersenyum sambil merengkuh tubuh istrinya.

"Terimakasih sayang! Engkau sudah memberi jagoan yang gagah untuk Abang." kata Jhonatan sambil mengecup dahi Emeralda.

"Heem!" sahut Emeralda pelan.

"Tapi kita belum punya anak perempuan yang cantik Lo sayang." bisik Jhonatan pelan.

Emeralda mencubit pinggang Jhonatan dengan gemas. Dan mereka pun akhirnya tertawa karena kebahagiaan hati ini tidak bisa terlukis kan.

Setiap manusia punya masalah. Setiap manusia punya cara untuk menyelesaikan sebuah permasalahan. Setiap manusia berhak bahagia. Setiap manusia bisa memulai kebahagian itu dengan pilihannya. Karena setiap manusia punya pilihan. Pilihan itulah yang akan menentukan kebahagiaan nya. Seperti halnya Emeralda dan Jhonatan.

@@@@@@@

Flashback, Emeralda ketika duduk di bangku kuliah.

 

Emeralda, asal-usulnya di kota Solo Jawa Tengah. Alda adalah panggilan kawan kawanku baik di kampus ini maupun di rumah. Aku sekarang semester 4,masih jauh dari kata lulus untuk wisuda.

Kawan kawan Emeralda datang dari berbagai daerah baik dari Jawa maupun Sumatra. Hal inilah yang membuat aku semakin mengenal logat dan karakter dari daerah daerah itu seperti Tegal,Pekalongan,Kudus,Demak,Pati,Cirebon,Brebes,Semarang,Lampung,juga Medan. Dari merekalah aku mulai mengenal bahwa kita beragam.

Di jurusan yang diambil ada 3 kelas, masing masing kelas berjumlah 55 orang. Emeralda di kelas C jurusan Bahasa Sastra angkatan 2018 Di kelas C ini, aku mengenal nama nama seperti Bambang,Budi,Agus,Rita,Efendi,Sofi,Ana,Dina,Nina dan masih ada beberapa nama nama yang tidak bisa ku sebut semuanya.

Namanya Sofi,tepatnya Sofiana. Dia adalah kawan satu kelas yang sudah menjadi sahabat dekatku. Sofi sering menginap di tempat aku nge - kos. Sofiana berasal dari kota Semarang. Selain dia rajin,dia anak yang taat dalam beribadah. Jadi bersyukur Emeralda bisa mengenalnya,paling tidak Emeralda akan lebih terpengaruh dalam hal yang positif.

Namanya Gusman, dia berasal dari daerah Boyolali Jawa Tengah. Tentunya kalo Emeralda pulang ke Solo pasti melewati daerahnya bukan. Gusman ini,paling rajin datang ke kos Emeralda jika dia kesulitan dalam tugas dosen yang diberikan.

Terkadang sebulan sekali kalau dia pulang ke Boyolali, Gusman datang ke kos Emeralda terlebih dahulu untuk menanyakan perihal ' apakah Emeralda mau pulang ke Solo?. Maksudnya Emeralda mengajak pulang bareng jika Emeralda pulang ke Solo juga.

Tempat kos Emeralda tidak jauh dari kampus.Jadi tidak heran,diantara kawan kawanku semua,dengan berjalan kaki saja untuk menuju bangku kuliah setiap harinya. Di tempat kos Emeralda ini, dia memilih kamar sendiri. walaupun sebenarnya mereka bisa mengambil kamar dengan dua orang.

Tetapi , Emeralda merasa nyaman dengan kamar sendiri. Selain Emeralda bisa bebas berkreasi menata letak sendiri,dia bebas bersantai,rileks ,belajar dengan tenang,dan juga bermalas malasan tanpa rasa canggung jika ada kawan sekamar.

Di sudut tempat tidur Emeralda, ada boneka beruang hadiah ulangtahun dari Gusman pada waktu itu. Saat itu aku kaget, kenapa tiba tiba Gusman memberikan bingkisan lumayan besar untukku. Kata Gusman waktu itu, untuk kado ulang tahun Emeralda

Tidak lama kemudian,kurang lebih 15 menit, Rini tetangga kamar Emeralda teriak- teriak memanggil. Kata Rini, ada yang mencari Emeralda. Sudah dipastikan itu adalah Gusman,

Terpopuler

Comments

senja hari

senja hari

kerudung dong ek zatta

2024-09-25

0

KidOO

KidOO

ikut meramaikan

2022-05-26

1

NN

NN

UNTUK IBU, ... I selalu sayang kamu...

2022-05-18

0

lihat semua
Episodes
Episodes

Updated 67 Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!